BAB V PEMBAHASAN
5.1 Masukan Input
Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan program Posbindu PTM dikategorikan sebagai masukan input dalam pelaksanaan Posbindu PTM.
5.1.1 Tenaga Kesehatan
Puskesmas Glugur Darat memiliki tenaga kesehatan khusus yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah kerja puskesmas.
Penanggung jawab terdiri dari tiga orang yaitu, seorang dokter, seorang perawat dan seorang bidan yang menjalankan program Posbindu PTM. Dalam pelaksanaanya
jumlah petugas sendiri belum efektif untuk menjalankan program tersebut. Disamping setiap penanggung jawab merupakan penanggung jawab di program lain,
pelaksanaan pelatihan pun belum dilaksanakan secara intensif dan berkala. Pelatihan
baru dilakukan satu kali untuk para dokter.
Hal lain yang menyebabkan kurang efektifnya tenaga kesehatan yang bertanggung jawab atas berjalannya pelaksanaan program tersebut adalah masih
belum adanya kader khusus Posbindu PTM yang siap dan telah memperoleh pelatihan khusus untuk pelaksanaan Posbindu PTM. Keberhasilan pelayanan
bergantung pada peran serta aktif atau keterlibatan masyarakat dan perorangan yang terkait. Tim kesehaan memegang peranan penting dalam pelayanan ini tetapi untuk
mencapai sukses ia tidak dapat bekerja sendiri. Untuk mencapai tujuannya, sebuah tim kesehatan harus dapat mendorong, merangsang, dan mendukung peran serta
masyarakat, yakni membantu masyarakat untuk mempercayainya sepenuhnya semua
77
Universitas Sumatera Utara
usaha dan sumber daya mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka. Satu hal penting agar masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya
adalah menunjuk pekerja perawatan kesehatan primer yang berasal dari masyarakat itu sendiri, dan kemudian menjadi kewajiban bagi tim kesehatan dari pusat kesehatan
untuk melatih dan mendukung para pekerja ini WHO, 1999. Oleh karena itu, selain penanggung jawab program Posbindu PTM, peran penggerak masyarakat itu sendiri
sangat diperhitungkan.
Puskesmas Glugur Darat memiliki salah seorang masyarakat yang menjadi penggerak masyarakat di lingkungannya yaitu melalui program posyandu lansia yang
sebelumnya telah berjalan di kelurahan Gaharu. Seorang bidan masyarakat setempat yang kini telah berhasil melaksanakan program Posbindu PTM secara rutin setiap
hari Selasa dilakukan dua kali setiap minggunya dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Pentingnya pelatihan berdasarkan hasil penelitian Yoga 2011
menunjukkan bahwa orang yang mempunyai pengetahuan baik mempunyai risiko 4 kali untuk berhasil dalam pengelolaan DM tipe 2 dibandingkan dengan yang
berpengetahuan kurang dan secara statistik bermakna. Tenaga kesehatan yang bertugas memiliki pelayanan yang baik kepada
peserta posbindu PTM sehingga menarik peserta untuk datang kembali dan leluasa untuk berkonsultasi. Selain adanya pemantauan dari petugas puskesmas, petugas juga
dibantu oleh seorang masyarakat yang dengan sukarela menjadi penggerak kegiatan Posbindu PTM yang berawal dari kegiatan Posyandu Lansia.
Jika kita lihat kembali berdasarkan konsep Posbindu PTM yang telah ditetapkan bahwa Posbindu PTM merupakan salah satu program pemberdayaan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat dalam mencegah penyakit tidak menular, salah satunya adalah diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa peran tenaga kesehatan
masih mendominasi dalam pelaksanan Posbindu PTM di Puskesmas GlugurDarat
dibandingkan partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan program tersebut.
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu,
rutin, dan periodik Kemenkes, 2012. Pelaksana Posbindu PTM di Puskesmas Glugur Darat perlu dioptimalkan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan
pelaksanaan pelatihan kepada masyarakat dalam menghasilkan output yang lebih
baik. 5.1.2 Dana
Dana pelaksanaan Posbindu PTM di Puskesmas Glugur Darat diperoleh melalui dana bantuan operasional kesehatan BOK, dana masyarakat setempat dan
mitra. Puskesmas Glugur Darat memiliki cara khusus dalam mencari dana untuk mendukung berjalannya program posbindu PTM tersebut. Puskesmas Glugur Darat
berperan aktif dalam mencari mitra yang bersedia memberikan dukungan dana terhadap berjalannya program tersebut. Puskesmas Glugur Darat juga membuat
pelaporan secara berkala sehingga mitra mau menjadi donatur dalam jangka waktu yang lebih lama. Puskesmas Glugur Darat tidak bergantung kepada dana yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan namun lebih memilih proaktif dan
mandiri dalam pendanaan.
Dalam pelaksanaannya, dana BOK digunakan untuk mengadakan konsumsi saat acara, dana dari mitra, seperti BPJS digunakan untuk pengadaan instruktur dan
Universitas Sumatera Utara
dana dari masyarakat, salah satunya ialah untuk mendukung pencegahan PTM, seperti untuk mengadakan obat-obatan dan peralatan yang diperlukan. Pihak swasta
dapat menyelenggarkan posbindu PTM di lingkungan kerja sendiri maupun dapat berperan serta dalam posbindu PTM di wilayah sekitarnya dalam bentuk kemitraan
melalui CSR Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kemenkes RI, 2012.
Puskesmas Glugur Darat berusaha mencari sumber dana dengan upaya-upaya yang mampu menarik kepercayaan dari mitra kerja juga mendukung peningkatan
inovasi sumber daya manusia di Puskesmas Glugur Darat. Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa oganisasi yang inovatif secara aktif melatih dan mengembangkan
anggota mereka untuk tetap kreatif. Organisasi tersebut menawarkan keamaanan pekerjaan yang tinggi sehingga para pekerja tidak khawatir akan diberhentikan
apabila melakukan kesalahan-kesalahan, dan organisasi ini mendorong setiap individu untuk menjadi juara dalam perubahan. Saat pertama kali ketika sebuah ide
dikembangkan, juara perubahan secara aktif dan antusias mempromosikan ide- idenya, mengembangkan dukungan, mengatasi rintangan, dan menjamin bahwa
inovasi tersebut dapat diterapkan Robbins, 2002.
5.1.3 Sarana, Prasarana dan Peralatan