BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di apotek yang berada di Kota Medan, Sumatera Utara. Menurut Pemerintah Kota Medan 2013 berdasarkan luas geografisnya,
Kota Medan memiliki luas wilayah 265,1 km
2
yang dibagi menjadi 21 kecamatan dan pada tiap- tiap kecamatan terdapat sejumlah apotek dengan perincian sebagai
berikut pada tabel 5.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Jumlah Apotek dan Luas Wilayah Menurut Kecamatan
di Kota Medan No.
Kecamatan Luas
km
2
Jumlah Apotek
1 Medan Tuntungan 20,68
17 2 Medan Johor
14,58 28
3 Medan Amplas 11,19
13 4 Medan Denai
9,05 36
5 Medan Area 5,52
32 6 Medan Kota
5,27 49
7 Medan Maimun 2,98
12 8 Medan Polonia
9,01 18
9 Medan Baru 5,84
47 10 Medan Selayang
12,81 16
11 Medan Sunggal 15,44
50 12 Medan Helvetia
13,16 28
13 Medan Petisah 5,33
42 14 Medan Barat
6,82 32
15 Medan Timur 7,76
53 16 Medan Perjuangan
4,09 40
17 Medan Tembung 7,99
32 18 Medan Deli
20,84 10
19 Medan Labuhan 36,67
7 20 Medan Marelan
23,82 16
21 Medan Belawan 26,25
4
Total 265,1
582
Universitas Sumatera Utara
5.1.2. Jumlah Peresepan Antimikroba per Musim
Jumlah peresepan antimikroba pada musim hujan dan musim kemarau disajikan dalam tabel 5.2 di bawah ini :
Tabel 5.2. Jumlah Peresepan Antimikroba pada Musim Hujan dan Musim
Kemarau Resep
Musim Hujan Musim Kemarau
n n
Antimikroba 98
52,9 92
49,7 Bukan Antimikroba
87 47,1
93 50,3
Total 185
100 185
100
Dari tabel di atas, didapatkan jumlah peresepan antimikroba pada musim hujan adalah 98 resep 52,9 yang mengandung antimikroba dari total 185 resep.
Dan jumlah peresepan antimikroba pada musim kemarau adalah 92 resep 49,7 yang mengandung antimikroba dari total 185 resep.
5.1.3. Penggunaan Antimikroba Menurut Golongan Antimikroba per Musim
Penggunaan antimikroba pada musim hujan berdasarkan golongan antimikroba paling banyak dari golongan obat anti tuberkulosis yaitu 23 resep
dengan persentase 23,46. Selanjutnya disusul oleh golongan penisilin 20 resep 20,40, sedangkan antimikroba golongan kloramfenikol, tetrasiklin, dan
aminoglikosida tidak diresepkan. Sedangkan penggunaan antimikroba pada musim kemarau berdasarkan
golongan antimikroba paling banyak dari golongan sefalosporin yaitu 28 resep 30,43. Selanjutnya disusul oleh golongan penisilin 19 resep 20,65,
sedangkan antimikroba
golongan kloramfenikol,
tetrasiklin, kombinasi
antibakterial dan aminoglikosida tidak diresepkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Golongan Antimikroba pada Musim Hujan
dan Musim Kemarau Golongan Antimikroba
Musim Hujan Musim Kemarau
n n
Penisilin 20
20,40 19
20,65 Sefalosporin
19 19,38
28 30,43
Kloramfenikol Makrolid
11 11,22
8 8,69
Kuinolon 8
8,16 8
8,69 Tetrasiklin
Kombinasi Antibakterial 2
2,04 Klindamisin
15 15,30
15 16,30
Aminoglikosida Obat Anti Tuberkulosis
23 23,46
14 15,21
Total 98
100 92
100
5.1.4. Penggunaan Antimikroba Menurut Bentuk Sediaan Antimikroba per Musim