Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
karena itu, manajemen harus memiliki kebijakan personal yang jelas mengenai pengangkatan pegawai, pemberian orientasi, pelatihan, bimbingan, dan tindakan
perbaikan terhadap karyawan yang akan dipekerjakan. Dalam memepekerjakan karyawan dalam menangani masalah piutang harus ada standart yang
menitikberatkan pada orang yang kualifikasi.
2. Penilaian Resiko atas Piutang
Penilaian resiko atas piutang yang paling utama adalah penentuan piutang yang tak tertagih yang besarnya ditentukan berdasarkan kebijakan perusahaan,
yaitu berdasarkan persentase dari jumlah piutang akhir periode berjalan, berdasarkan dari jumlah penjualan selama periode berjalan, ataupun ditentukan
dengan membuat suatu daftar analisa umur piutang. Perusahaan juga harus menilai resiko dari karyawan. Banyak cara yang
dapat dilakukan karyawan untuk melakukan penyelewengan terhadap piutang. Salah satunya yang sering terjadi adalah melakukan penggelapan terhadap tagihan
piutang konsumen. Penyelewengan lainnya yang juga sangat berbahaya dan dapat merugikan
perusahaan adalah dimana karyawan tetap mencatat penerimaan kas dari tagihan piutang, namun karyawan tersebut tidak menyetorkannya ke bank. Untuk
menutupinya karyawan tersebut melakukan manipulasi terhadap laporan rekonsiliasi bank.
Oleh karena itu, perusahaan harus benar-benar membuat suatu kebijakan yang baik mengenai pembagian tugas yang memadai atas penagihan piutang,
Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pemberian wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan karyawan. Disisi lain, perusahaan juga harus mampu menganalisa konsumen yang
potensial dalam membayar hutangnya. Ini semua ditujukan untuk memperkecil penyelewengan-penyelewengan yang mungkin akan terjadi.
3. Informasi dan Komunikasi atas Piutang
Sistem informasi dan komunikasi atas piutang merupakan sistem akuntansi yang dimulai dengan mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi piutang
yang terjadi, dan memelihara aktualbilitasnya. Menurut Mulyadi 2001:257 informasi mengenai piutang yang dilaporkan
kepada manajemen adalah “a saldo piutang pada saat tertentu kepada debitur, b riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur, dan c umur
piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.” Transaksi piutang dicatat mulai dari jurnal umum, kemudian di posting ke
buku besar pembantu dan selanjutnya dicatat dalam buku besar piutang. Setiap pelanggan mempunyai data buku besar piutang yang berbeda satu sama lain, yang
berisi informasi tentang nama pelanggan, alamat pelanggan, data kredit, tanggal transaksi, nomor tagihan, pembayaran kredit dan saldo piutang. Setiap salinan
buku besar piutang akan diarsipkan, dan kemudian secara berkala departemen piutang akan meringkas saldo setiap rekening piutang dan mengirimkannya ke
buku besar umum. Selanjutnya, departemen buku besar umum akan melakukan penutupan
periode pemrosesan dengan menerima dokumen jurnal dari departemen penagihan
Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dan pengawasan persediaan, dan ringkasan rekening dari departemen piutang yang akan memberikan informasi mengenai kebenaran dari seluruh proses.
Hasil pemrosesan dari departemen piutang dengan departemen buku besar umum adalah pernyataan piutang yang tepat jumlahnya. Dimana pernyataan
piutang ini secara periodik akan di kirimkan kepada konsumen untuk menguji ketelitian dari jumlah piutang tersebut dengan cara melihat respon yang akan
diberikan olah konsumen tersebut. Hal ini merupakan suatu wujud cara pengawasan intern yang baik terhadap piutang, yang juga akan memberikan
kepercayaan yang lebih kepada konsumen atas kinerja perusahaan. Agar informasi mengenai piutang dapat digunakan dengan sebaik
mungkin, maka harus adanya sistem komunikasi yang baik. Komunikasi ini meliputi luasnya pemahaman karyawan tentang bagaimana aktivitas mereka
dalam sistem informasi pelaporan piutang yang berkaitan dengan pekerjaan orang lain.
4. Aktivitas Pengawasan