Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
i. Faktur asli dan dua lembar copy faktur yang sudah ditandatangani oleh
pelanggan diserahkan ke administrasi untuk disortir dan di register. Faktur asli diarsip terpisah dengan faktur penjualan yang akan ditagih oleh juru tagih, dan
faktur lembar ketiga untuk seksi akuntansi pembukuan. j.
Oleh seksi akuntansi, setiap hari faktur penjualan yang diterimanya akan dicatat ke dalam kartu piutang, merupakan buku pembantu yang merinci
perkiraan kontrol piutang dalam buku besar. k.
Berdasarkan copy faktur penjualan seksi akuntansi akan mencatat ke dalam buku jurnal penjualan setiap hari, yaitu:
Piutang dagang xxx
Penjualan xxx
4. Penyajian Piutang Pada Neraca
Penyajian piutang PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan disajikan pada tabel 4.1.
Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan NERACA
Per 31 Desember 2003 dalam Rupiah
AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar: Utang Lancar:
Kas 81.910.865,30
Utang dagang 706.969.884,00 Bank
240.879.360,21 Utang bank 921.630.437,31
Piutang dagang 259.292.265,99
Utang PPn 33.161.097,87 Peny. Piutang dagang
Pend. yang di tidak tertagih
10.377.005,00 terima dimuka 18.605.000,00 Piutang lain-lain
1.630.300,00 Utang lancar lain 27.156.526,75
Pers. Barang dagangan 570.024.687,63 Jlh. Utang lancar 1.707.522.905,93 Hubungan KP dan Antar
Cabang lancar 45.231.279,63
Aktiva lancar lain-lain 89.683.851,50 Utang jk. Panjang 9.380.000,00 Jumlah aktiva lancar 1.278.275.605,26
Aktiva Tetap: Tanah
3.977.067.850,00 Modal: Gedung kantor
48.123.977,10 KP Investasi 3.199.245.818,64 Gudang
38.441.794,00 RL K.P 13.427.921,02
Kendaraan 275.449.300,00 RL A.C 378.111.272,83
Mesin dan Instalasi 582.000,00 Jumlah modal 3.590.785.012,49 Peralatan Perabot,
Inventaris 42.030.237,06
Akumulasi penyusutan Aktiva tetap
352.283.145,00 Jumlah aktiva tetap 4.029.412.013,16
Jumlah Aktiva 5.307.687.618,42 Jumlah Passiva 5.307.687.618,42
Sumber: PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan
Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
5. Prosedur Penghapusan Piutang
Untuk menghapus piutang tak tertagih terlebih dahulu perusahaan melakukan pengukuran terhadap piutang tersebut, yaitu menaksir berapa jumlah
piutang dagang yang tak tertagih lagi. Hal itu dilakukan agar dapat diketahui berapa nilai bersih yang dapat direalisasikan dari piutang dagang tersebut. Piutang
dagang perusahaan dibagi atas dua golongan yaitu yang belum jatuh tempo dan
piutang dagang yang telah jatuh tempo, untuk memberikan penilaian atas piutang
dagang tersebut. Perusahaan menggolongkan piutang dagang yang telah jatuh tempo
kedalam empat kelompok, yaitu telah jatuh tempo 1-30 hari; 31-90 hari; 91-180 hari; dan diatas 180 hari. Berdasarkan golongan umur ini perusahaan dapat
melihat mana piutang dagang tak tertagih. Hal ini penting bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi untuk penjualan kredit pada waktu yang akan datang.
Apabila langganan yang melakukan pembelian kredit tidak melaksanakan kewajibannya dalam pelunasan piutang dagang sebagaimana yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak, maka perusahaan akan melakukan penagihan pada konsumen yang dilakukan oleh oleh salesman dimana upaya penagihan akan
dimulai 7 tujuh hari setelah transaksi. Apabila upaya penagihan gagal dan piutang segera dilunasi hingga melewati batas waktu pembayaran, maka salesman
akan membuat laporan kepada kepala bagian perdagangan. Upaya selanjutnya adalah dengan mengirimkan surat peringatan atau dengan mendatangi konsumen
secara langsung. Bilamana tindakan ini tidak mendapat respon positif dari konsumen dalam arti konsumen tidak juga melakukan pembayaran kepada
Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
perusahaan, maka perusahaan akan berusaha menagihnya dengan cara kekeluargaan. Apabila hal tersebut tidak ditanggapi juga oleh langganan dan
piutang dagang juga telah jatuh tempo lebih dari satu tahun, maka perusahaan membuat laporan atas piutang dagang yang tak tertagih kepada kantor pusat untuk
dimintai persetujuannya dalam menghapuskan piutang dagang tak tertagih. Setelah mendapat persetujuan untuk menghapuskan piutang dagang tak
tertagih, maka kantor cabang sudah dapat menghapuskan piutang dagang dengan mendebet beban piutang dagang tak tertagih dan mengkredit perkiraan penyisihan
untuk piutang tak tertagih. Dalam melakukan penghapusan, biasanya perusahaan melakukannya secara berangsur-angsur atau tidak dihapuskan sekaligus. Jadi
perusahaan melakukan metode penyisihan berdasarkan umur piutang untuk mencatat piutang tak tertagih.
Contoh: Pada tanggal 21 November 2004 perusahaan menjual produk X kepada
PT. A sebanyak 10.000 unit dengan harga per unit Rp 6.600 dengan ketentuan pembeli atau langganan harus melunasi utangnya 30 hari setelah penjualan,
apabila lewat dari 30 hari akan dikenakan bunga 2,25bln. Diketahui bahwa harga pokok produk X adalah Rp 5.000unit. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut: 21112004
Piutang dagang 66.000.000
Penjualan 66.000.000
Harga pokok penjualan 50.0000.000
Produk X 50.0000.000
Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Apabila tanggal 21 Desember 2004, langganan membayar seluruh utangnya, maka jurnalnya sebagai berikut:
21122004 Kas
66.000.000 Piutang dagang
66.000.000 Apabila tanggal 21 Desember 2004 langganan hanya membayar sebesar
Rp 46.000.000, maka jurnalnya: Kas
46.000.000 Piutang dagang
46.000.000 Sehingga pada akhir tahun perusahaan akan membuat jurnal penyesuaian
adalah sebagai berikut: 31122004
Piutang dagang 150.000
Pendapatan bunga 150.000
20.000.000 x 2,25 x 130 = 150.000 Selanjutnya apabila pada tanggal 31 Desember 2004 piutang dagang jatuh
tempo lebih satu tahun sebanyak 10.000.000, maka perusahaan akan menyampaikan kepada kantor pusat agar menghapus piutang tak tertagih tersebut.
Apabila diputuskan bahwa 25 dari piutang untuk dihapuskan, maka jurnalnya sebaga berikut:
31122004 Beban piutang tak tertagih
2.5000.000 Penyisihan piutang tak tertagih
2.500.000 10.000.000 x 25 = 2.500.000
Sri lestari P.S.D.S. : Penerapan Prosedur Dan Pengawasan Piutang Dalam Meningkatkan Efektivitas Dan Efesiensi Usaha Pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
6. Pengawasan Intern Piutang