Kurangnya Retensi Kesulitan Beradaptasi

Hubban Nasution : Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pembuatan Gigitiruan Penuh Pada Pasien Edentulus Penderita Xerostomia, 2009. USU Repository © 2009 dapat digunakan untuk mendeteksi secara dini pasien edentulus yang dicurigai menderita xerostomia. 3,5-8,11,12

2.1.3 Klasifikasi

Xerostomia dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu: 5,8 1. Reversibel Kekeringan masih dalam taraf rendah dan bersifat sementara, keadaan ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami gangguan emosi, gangguan keseimbangan cairan elektrolit, bernafas melalui mulut, merokok, mengkonsumsi obat-obatan seperti antihistamin, antihipertensi, antiparkinson, dekongestan, sedatif, dan lain-lain. 2. Ireversibel Kekeringan dalam taraf tinggi dan bersifat permanen, keadaan ini dapat terjadi pada pasien sindroma Sjogren, sarkoidosis, setelah terapi radiasi, obstruksi atau aplasi kelenjar saliva, kerusakan syaraf autonom, dan lain-lain.

2.2 Permasalahan dalam Pemakaian Gigitiruan Penuh

Pada pasien edentulus penderita xerostomia akan timbul beberapa masalah dalam pemakaian GTP, seperti kurangnya retensi yang mengakibatkan berkurangnya stabilisasi, terjadinya iritasi pada mukosa rongga mulut serta pasien sulit untuk beradaptasi dalam pemakaian gigitiruannya. 1-3,8,10,15

2.2.1 Kurangnya Retensi

Hubban Nasution : Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pembuatan Gigitiruan Penuh Pada Pasien Edentulus Penderita Xerostomia, 2009. USU Repository © 2009 Retensi adalah daya tahan gigitiruan terhadap gaya yang melepaskannya dalam arah yang berlawanan dengan arah pemasangan. Stabilisasi adalah kualitas gigitiruan untuk duduk tetap, mantap, dan konstan pada posisinya bila tekanan jatuh padanya. 1,2 Retensi pada GTP dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adhesi, kohesi, tegangan permukaan antar fasial, daya tarik menarik kapiler, tekanan atmosfer, otot-otot mulut dan wajah. 2 Faktor faktor seperti adhesi, kohesi, tegangan permukaan antar fasial, daya tarik-menarik kapiler dipengaruhi oleh jumlah produksi saliva, sehingga pada penderita xerostomia faktor-faktor tersebut menjadi kurang bekerja yang akan mengurangi retensi dan berakibat pada tidak stabilnya GTP. 1- 3,8,10,13 2.2.2 Iritasi Mukosa Rongga Mulut Salah satu fungsi saliva adalah memelihara dan melindungi mukosa rongga mulut agar tidak mudah teriritasi. Penderita xerostomia yang memakai GTP akan lebih beresiko mengalami iritasi sebab tidak adanya saliva sebagai lubrikan dan bantalan yang akan mencegah gesekan antara basis gigitiruan dan mukosa Gambar 3. 3,8,10 Hubban Nasution : Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pembuatan Gigitiruan Penuh Pada Pasien Edentulus Penderita Xerostomia, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3. Iritasi mukosa rongga mulut pada penderita xerostomia tanda panah 3

2.2.3 Kesulitan Beradaptasi

Pasien edentulus penderita xerostomia akan menemui kesulitan dalam beradaptasi dengan GTP yang dipakainya, sebab dengan berkurangnya aliran saliva maka mukosa akan menjadi kering dan pasien akan merasa tidak nyaman serta akan memakan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan GTP yang dipakainya. 2 Keadaan ini makin diperparah dengan kurangnya retensi dan stabilisasi yang dimiliki oleh gigitiruan, kesulitan pasien dalam mengunyah dan menelan makanan serta terjadinya iritasi pada mukosa yang dapat menimbulkan rasa sakitnyeri. 2,3

BAB 3 PENEGAKAN DIAGNOSIS XEROSTOMIA DAN PENATALAKSANAAN

PEMBUATAN GIGITIRUAN PENUH