Perawatan Xerostomia Penegakan Diagnosis Xerostomia

Hubban Nasution : Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pembuatan Gigitiruan Penuh Pada Pasien Edentulus Penderita Xerostomia, 2009. USU Repository © 2009 Biopsi kelenjar saliva minor biasanya dilakukan untuk mendiagnosis adanya sindroma Sjogren, HIVAIDS, sarkoidosis, amyloidosis. Biopsi kelenjar saliva mayor merupakan pilihan bila dicurigai adanya malignansi Gambar 6. 15,17 Gambar 6. Biopsi kelenjar saliva minor tanda panah 11 Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan diatas maka dapat ditegakkan diagnosis apakah pasien tersebut menderita xerostomia atau tidak, dan apakah xerostomia yang diderita pasien termasuk kedalam kelompok reversibel atau ireversibel.

3.1.4 Perawatan Xerostomia

Perawatan xerostomia reversibel dapat dengan memberikan instruksi-instruksi kepada pasien untuk mengurangi kekeringan mulutnya seperti menghindari memakan permen yang mengandung gula dan lebih memilih permen yang bebas gula serta makanan cair atau semicair yang kaya akan fermentable carbohydrate. 7,13,15 Penurunan frekwensi pengunyahan dapat memperburuk keadaan, oleh sebab itu pasien harus melakukan konsultasi nutrisi untuk membatasi efek yang merusak dari Hubban Nasution : Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pembuatan Gigitiruan Penuh Pada Pasien Edentulus Penderita Xerostomia, 2009. USU Repository © 2009 modifikasi pola makan. Pasien harus selalu diingatkan untuk mengunyah sebab mekanoreseptor periodontal dan stimulasi mekanis dari lidah dan mukosa oral merupakan rangsangan penting untuk salivasi. 7 Mengkonsumsi minuman yang mengandung sitrus dapat meningkatkan terjadinya iritasi jadi harus dihindari. 6,10,15,18 Xerostomia yang disebabkan oleh pengaruh medikasi dianjurkan agar melakukan konsultasi dengan dokter umum untuk penghentian atau penggantian obat-obatan yang dikonsumsi pasien. 5,7 Waktu pemakaian obat dapat dirubah untuk menyesuaikannya dengan waktu makan, sehingga memungkinkan stimulasi saliva melalui proses makan untuk menghalangi efek kekeringan. Penggunaan obat sebelum tidur harus dihindari karena pada saat tidur sekresi saliva berada pada tingkat terendah. 7,15 Perubahan pemasukan cairan juga harus disarankan. 7 Keadaan dapat diperparah bila pasien tidak cukup minum, oleh karena itu pasien dianjurkan banyak meminum air sepanjang hari dan susu sewaktu makan. 6,7,10,16 Air akan membersihkan dan membasahi mukosa, tetapi air bukan pengganti saliva. Air adalah agen pembasah yang miskin akan efek buffer, musin, pelumasan, dan protein pelindung. Susu dapat lebih baik sebagai pengganti saliva karena fungsi melembabkannya yang dapat membantu pasien untuk menelan bolus makanan. 7,10 Pengunaan minyak zaitun yang dioleskan ke mukosa juga sangat dianjurkan. 7 Kafein serta alkohol termasuk mouth- wash yang mengandung alkohol harus dihindari sebab dapat menimbulkan dehidrasi. 5-7,10,12 Hubban Nasution : Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pembuatan Gigitiruan Penuh Pada Pasien Edentulus Penderita Xerostomia, 2009. USU Repository © 2009 Obat-obatan penstimulasi saliva sialogogue juga dapat diresepkan pada xerostomia reversibel bila taraf kekeringannya agak tinggi, seperti pilokarpin Salagen 5-10 mg, 3-4 kali sehari, 30 menit sebelum makan, cemiveline 30 mg 3 kali sehari, anethole trithione 75 mg 3 kali sehari, yohimbine 6 mg 3 kali sehari lebih efektif dibandingkan dengan anethole trithion 25 mg 3 kali sehari. 6,10,15 Perawatan xerostomia ireversibel seperti pada penderita sindroma Sjogren atau penderita yang mendapat radioterapi pada daerah kepala dan leher, dilakukan dengan menggunakan saliva buatan. 6,10,13,15 Saliva buatan diformulasikan mirip dengan komposisi saliva tetapi saliva buatan ini tidak menstimulasi sekresi saliva, oleh karena itu harus dipertimbangkan sebagai terapi tambahan bukan sebagai terapi kuratif. 13,15 Saliva buatan dapat berbentuk cairan, spray, gel dan lozenges. 10,15 Berikut ini beberapa merek dagang saliva buatan. 7,13,15,16 1. Moi-Stir ® Kingwood Labs, spray, swab 2. V.A. Oralube ® Oral Dis. Res. Lab, sodium-free; liquid 3. Xero-Lube ® Artificial Saliva Scherer, sodium-free; spray 4. Oral Balance ® Laclade Inc, gel Anjuran lainnya yang dapat membantu adalah menganjurkan pasien untuk tidur dengan posisi miring agar mengurangi bernafas melalui mulut. Pasien juga dapat dianjurkan untuk mengoleskan pelembab berbahan dasar petroleum dibibir sesering mungkin, terutama sebelum tidur dan kelembaban ruangan tidur perlu juga diperhatikan. 3,7,10, Hubban Nasution : Penegakan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Pembuatan Gigitiruan Penuh Pada Pasien Edentulus Penderita Xerostomia, 2009. USU Repository © 2009 Beberapa pasien tertarik untuk mencoba pengobatan alternatif seperti akupuntur dan elektrostimulasi. 10,13,18 Akupuntur dilaporkan dapat meningkatkan aktivitas parasimpatetik, yang berdampak pada pelepasan neuropeptida yang menstimulasi aliran darah kelenjar saliva dan sekresi saliva. 7 Elektrostimulasi pada lidah dan palatum secara berkelanjutan menimbulkan rangsangan terhadap kelenjar ludah minor yang ada di faring, jaringan mukosa, yang menghasilkan saliva. Salah satu alat elektrostimulasi bernama Salitron System 10,18 Pasien xerostomia dapat diberikan obat antijamur dan antibiotik untuk mengontrol pertumbuhan jamur dan bakteri, sebab beberapa pasien cenderung terkena kandidiasis dan infeksi bakteri. 6,10,15,16,18 Pada prinsipnya perawatan xerostomia reversibel atau ireversibel dimulai dengan mencari penyebab utama dari xerostomia tersebut dan melakukan evaluasi secara komprehensif melibatkan multidisiplin tim kesehatan. 7 Gejala-gejala dan tanda-tanda harus dapat dikenali untuk dapat mendiagnosanya dengan benar. Komunikasi dan informasi antara dokter dan pasien merupakan dasar dari perawatan. 6,10,16 Perawatan alternatif lainnya pada pasien edentulus penderita xerostomia ireversibel adalah dengan membuat GTP dengan konstruksi reservoir saliva buatan secara intra oral.

3.2 Penatalaksanaan Gigitiruan Penuh pada Pasien Xerostomia