6. Untuk pelaksanaan hukuman sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya.
7. Untuk memberikan pengakuan imbalan terhadap prestasinya.
8. Untuk alat mendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.
9. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.
10. Untuk menyesuaikan perkerjaan dengan kondisi fisik karyawan.
11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.
D. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Mutasi
Mutasi yang dilaksanakan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi oleh karena itu perlu ada evaluasi pada setiap perkerja secara berkesinambungan secara
objekif. Dalam melaksanakan mutasi harus dipertimbangkan faktor-faktor yang dianggap objektif dan rasional, yaitu Siswanto, 2002:221:
1. Mutasi disebabkan kebijakan dan peraturan manajer.
2. Mutasi atas dasar prinsip The right man on the right place.
3. Mutasi sebagai dasar untuk meningkatkan modal kerja.
4. Mutasi sebagai media kompetisi yang maksimal.
5. Mutasi sebagai langkah untuk promosi.
6. Mutasi untuk mengurangi labour turn over.
7. Mutasi harus terkoordinasi.
E. Dampak Mutasi
Mutasi dapat dirasakan karyawan yang bersangkutan sebagai penghargaan atas dirinya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerjanya. Sebaliknya
suatu mutasi dapat dirasakan karyawan yang bersangkuatan sebagai suatu hukuman atas dirinya. Bila terjadi keadaan yang demikian maka mutasi tidak
Universitas Sumatera Utara
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu bertambahnya efektivitas dan efesiensi dalam perkerjaan. Menurut Nitisemo 2002:119, hal ini terjadi karena:
1. Karyawan tersebut telah terlanjur mencintai perkerjaanya.
2. Hubungan kerjasama yang baik dengan sesama rekan.
3. Perasaan dari karyawan bahwa pekerjaan-pekerjaan lain yang sederajat, dan
lain-lain. Dampak positip dari mutasi Nitisemo, 2002:121 antara lain:
1. Mutasi dapat menghilangkan rasa jenuh terhadap suatu perkerjaan.
2. Mutasi menempatkan kegairahan dan prestasi kerja.
3. Mutasi menempatkan karyawan pada tempat yang tepat.
4. Mutasi meningkatkan produktivitas kerja.
5. Mutasi dapat memotivasi karyawan untuk berkerja lebih baik.
Dampak negatif dari mutasi menurut Nitisemo 2002:121, mutasi dapat menurunkan kegairahan kerja karena dianggap sebagai hukuman dan
memperburuk produktivitas kerja karena adanya ketidaksesuaian dan ketidakmampuan kerja karyawan.
F. Ruang Lingkup Mutasi
Ruang lingkup mutasi mencakup semua perubahan posisipekerjaantempat karyawan, baik secara horizontal maupu n vertikal promosi atau demosi yang
dilakukan karena alasan personel transfer ataupun production transfer di dalam suatu organisasi. Mutasi ini merupakan penempatan kembali replacement
karyawan ke posisi tempat yang baru sehingga kemampuan dan kecakapan kerjanya semakin baik. Mencakup mutasi secara horizontal dan vertikal
Universitas Sumatera Utara
www.google.co.idmutasijabatan, diakses tanggal 25 Februari 2010 pukul 14.00 WIB.
Mutasi Horizontal job rotationtransfer artinya perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih pada ranking yang sama di dalam organisasi itu.
Mutasi horizontal mencakup “mutasi tempat dan mutasi jabatan” www.google.co.idmutasijabatan, diakses tanggal 25 Februari 2010 pukul 14.00
WIB, yaitu: 1. Mutasi tempat tour of area adalah perubahan tempat kerja, tetapi tanpa
perubahan jabatanposisigolongannya. Sebabnya adalah karena rasa bosan atau tidak cocok pada suatu tempat baik karena kesehatan maupun pergaulan yang
kurang baik. 2. Mutasi jabatan tour of duty adalah perubahan jabatan atau penempatan pada
posisi semula. Mutasi cara vertikal adalah perubahan posisijabatanpekerjaan, promosi atau
demosi, sehingga kewajiban dan kekuasaannya juga berubah. Promosi memperbesar authority dan responsibility, sedang demosi mengurangi authority
dan responsibility seorang karyawan. Jadi promosi berarti menaikkan pangkat jabatan, sedangkan demosi adalah penurunan pangkatjabatan
www.google.co.idmutasijabatan, diakses tanggal 25 Februari 2010 pukul 14.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
G. Sebab dan Alasan Mutasi