Biologi Kelas X
142
Dengan begitu terjamin pula kelangsungan hidup dari semua makhluk hidup, termasuk manusia.
Masalah lingkungan adalah masalah hakikat sifat manusia terhadap lingkungan hidupnya. Kita harus memahami bahwa biodiversitas adalah
kekayaan yang berharga yang harus senantiasa dijaga, dilestarikan, dan dihindarkan dari kepunahan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati harus
didasarkan atas kebijakan memelihara keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kelestarian biodiversitas lingkungan. Jika mungkin,
bahkan harus meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat dinikmati manusia dari generasi ke generasi.
Usaha pelestarian lingkungan di Indonesia hanya mungkin jika didukung oleh semua warga negara Indonesia. Dengan kata lain, kearifan
terhadap lingkungan hidup harus menjadi milik setiap insan Indonesia atau membudaya di dalam seluruh masyarakat Indonesia.
Perubahan konsep mental manusia tidak dapat berlangsung dalam satu hari, tetapi memerlukan waktu lama. Salah satu usaha mempercepat
perubahan itu adalah melalui pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat Indonesia mulai sedini mungkin, baik melalui pendidikan
formal maupun pendidikan nonformal. Di samping itu, perlu digalakkan aktivitas yang bertujuan meningkatkan dan melestarikan
keanekaragaman hayati, antara lain, sebagai berikut. a .
a . a .
a . a .
Penghijauan Penghijauan
Penghijauan Penghijauan
Penghijauan Penghijauan dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis tanaman
di berbagai tempat yang telah direncanakan, dapat di rumah-rumah, hutan-hutan yang gundul akibat penebangan liar, dan tempat lain yang
diduga terhindar dari bencana jika ditanami tumbuhan tertentu. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam, tetapi yang lebih penting adalah
merawat tanaman yang telah ditanam. b .
b . b .
b . b .
Pembuatan Taman Kota Pembuatan Taman Kota
Pembuatan Taman Kota Pembuatan Taman Kota
Pembuatan Taman Kota Pembuatan taman-taman kota akan mendatangkan manfaat, antara
lain, meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan, menurunkan efek pencemaran kendaraan bermotor, memberi keindahan,
dan meningkatkan keanekaragaman hayati. c .
c . c .
c . c .
Pemuliaan Pemuliaan
Pemuliaan Pemuliaan
Pemuliaan Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul, tetapi bukan
berarti menghilangkan varietas yang tidak unggul. Pemuliaan dapat dilakukan dengan perkawinan silang yang akan menghasilkan varian baru.
Oleh karena itu, pemuliaan hewan maupun tumbuhan dapat meningkatkan keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis.
d .
d . d .
d . d .
Pembiakan Insitu dan Exsitu Pembiakan Insitu dan Exsitu
Pembiakan Insitu dan Exsitu Pembiakan Insitu dan Exsitu
Pembiakan Insitu dan Exsitu Hewan dan tumbuhan langka yang rawan punah dapat diselamatkan
melalui pembiakan secara insitu, yaitu pembiakan di dalam habitat
aslinya. Misalnya, mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon dan Taman Nasional Komodo. Pembiakan
exsitu adalah pembiakan di luar habitat aslinya, tetapi suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya, misalnya,
penangkaran hewan di kebun binatang.
Latihan
1. Apakah yang akan terjadi jika kita terlalu berlebihan dalam
memanfaatkan sumber daya alam? 2.
Mengapa kemajuan teknologi budi daya dapat mengancam terjadinya kepunahan hewan atau tumbuhan?
Gambar 7.10
Bibit mahoni untuk reboisasi Sumber: Majalah Trubus, 1996
Gambar 7.11 Komodo dan badak
bercula satu merupakan hasil pembiakan dengan cara insitu.
Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006
143
Keanekaragaman Hayati
3. Apakah yang dimaksud dengan keanegaragaman hayati?
4. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keaneka-
ragaman hayati 5.
Sebutkan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan meningkatkan keanekaragaman hayati
Tu g a s
Datalah tumbuhan dan hewan langka yang kalian ketahui. Sajikan gambarnya dalam kliping dan berikan uraian mengenai hewan atau
tumbuhan langka tersebut Diskusikan dengan kelompokmu
E. Upaya-Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Alam yang ada di sekitar kita mempunyai sifat yang beraneka ragam, tetapi secara alamiah tetap tampak serasi dan seimbang. Coba
kalian berpikir, perlukah kita menjaga keanekaragaman ini? Secara konkret, yang dimaksud dengan upaya pelestarian keanekaragaman
hayati adalah upaya-upaya untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan flora, fauna, tanah, air, dan ekosistem lainnya.
1. Perlindungan Alam
Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untuk memperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkan
makanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkung- annya bukan hanya sesaat, melainkan selama spesies itu ada sehingga
kebutuhan itu tetap ada, bahkan makin meningkat. Untuk dapat menyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan itu, manusia
harus selalu berusaha menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati dalam lingkungan perlu dilestarikan untuk mempertahankan beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, antara
lain, sebagai berikut a.
Nilai ilmiah, artinya pelestarian keanekaragaman hayati dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini dapat
dilakukan penelitian yang memungkinkan ditemukannya sesuatu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
b. Nilai ekonomi. Semua kebutuhan manusia diperoleh dari
lingkungannya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian berarti men- jamin ketersediaan kebutuhan manusia secara berkesinambungan.
c. Nilai mental spiritual. Alam yang serasi dan seimbang adalah alam
yang indah dambaan setiap manusia. Kekaguman terhadap alam dapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Nilai keindahan dan keselarasan. Alam yang mengandung
komponen-komponen ekosistem secara seimbang akan menjamin keselarasan proses yang terjadi di dalamnya.
Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia
telah dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya tahun 1912, yang berpusat di Bogor. Setelah merdeka, perlindungan
alam dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.
Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua komponen alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora, fauna,
Biologi Kelas X
144
dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Perlindungan alam ketat. Keadaan alam dibiarkan menurut
kehendak alam tanpa campur tangan manusia, kecuali jika diperlukan. Biasanya, daerah ini digunakan untuk kepentingan ilmiah
atau penelitian, misalnya, Ujung Kulon dan Pulau Panaitan.
b. Perlindungan alam terbimbing. Keadaan alam di suatu daerah tidak
dilepaskan begitu saja, tetapi dibina oleh para ahli, misalnya, Kebun Raya Bogor.
c. Taman nasional. Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh
ada bangunan tempat tinggal, dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi. Ciri-ciri taman nasional, antara lain:
1 tersedianya kawasan yang cukup luas bagi pengembangan satu
atau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh manusia. Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan hewan
yang memiliki nilai ilmiah;
2 karena kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan,
pengelolaannya berada di tangan pemerintah; 3
karena memiliki unsur ilmu pengetahuan dan daya tarik ilmiah, kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatan
manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.
Saat ini pemerintah Indonesia telah mengembangkan 14 taman nasional, antara lain, sebagai berikut.
a. Taman Nasional Gunung Leuser terletak di Provinsi Sumatra Utara
dan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Di tempat ini, sekurang- kurangnya ada 50 jenis anggota famili
Dipterocarpaceae meranti, keruing, dan kapur dan beberapa jenis buah, seperti jeruk hutan
Citrus macroptera, durian hutan Durio exyleyanus, buah limus Mangifera foetida, rukem Flacuortia rukam, serta flora langka
Rafflesia arnoldii var atjehensis dan Johannesteisjmannia altrifrons sejenis palem. Delapan puluh sembilan jenis satwa langka yang
dilindungi, antara lain, gajah Elephas maximus, beruang Malaya
Ursus malayanus, harimau sumatra, badak sumatra Dicerorhinus sumatrensis, orang utan sumatra Pongo pygmaeus abelii, kambing
sumba, dan tapir Tapirus indicus.
b. Taman Nasional Kerinci Seblat terletak membentang di empat
provinsi, yaitu Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Bengkulu. Jenis flora terutama famili
Dipterocarpaceae, Leguminosae, dan Liana, juga terdapat tanaman langka, yaitu bunga
bangkai Amorphophallus titanium dan Rafflesia arnoldii. Jenis lainnya
adalah palem Livistona altissima, anggrek Bilbophyllum sp.,
Dendrobium sp., pasang Quercus, dan kismis Podocarpus, sp.. Jenis-jenis fauna yang dilindungi, antara lain, kelinci hutan, bangka
ungko, rusa, harimau kumbang, badak Sumatra, gajah, tapir, muncak, kera ekor panjang, siamang, berang-berang, serta jenis
burung dan reptilia.
c. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan membentang dari ujung
selatan Provinsi Bengkulu sampai ujung selatan Provinsi Lampung. Jenis-jenis flora, antara lain, meranti
Shorea sp., keruing Dipterocarpus, pasang Quercus spp., damar Agathis alba,
kemiri Aleurutes mollucana, pengarawang Hopea, spp., temu-
temuan Zingiberaceae, cemara gunung Cassuarina equisetifolia,
Gambar 7.13 Rafflesia arnoldii
Sumber: Encarta, 2006
Gambar 7.12 Harimau sumatra
menjadi salah satu hewan yang dilindungi.
Sumber: Encarta, 2006