73
Monera
mikroskop elektron dan tidak berhubungan dengan pergerakan. Fungsi pili adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama
perkawinan dan berfungsi membantu untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
Kapsul atau lapisan lendir merupakan bahan kental yang mengelilingi dinding sel bakteri. Kapsul penting bagi bakteri karena
merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkatkan
kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain meningkatkan daya virulensi.
Selain tiga struktur utama di luar tubuh bakteri, terdapat struktur dalam tubuh bakteri. Setelah kapsul ditemukan tubuh bakteri yang batas
terluarnya adalah dinding sel, kemudian di bawahnya terdapat membran sel. Membran sel pada bagian tertentu membentuk mesosom, lalu bagian
dalam tubuh terdapat sitoplasma dan struktur-struktur di dalam sitoplasma. Perhatikanlah struktur tubuh bakteri di bawah ini. Dapatkah
kalian menyebutkan bagian-bagiannya?
Gambar 4.4 Struktur utama yang terdapat di dalam dinding sel bakteri kiri
serta struktur umum bakteri kanan. Tidak semua bakteri memiliki struktur selengkap di atas.
Sumber: Pelczar, M.J. dan Chan, 1986 kiri dan www.e-ukasi.net kanan
Jika kalian mendapatkan kesulitan dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan, silakan kalian membaca kembali materi pelajaran di atas
atau mencari sumber bacaan lainnya untuk mencocokkan jawaban kalian. Selanjutnya, kita akan ikuti materi pelajaran berikutnya, yaitu
tentang reproduksi bakteri setelah Kegiatan 4.1
Kegiatan 4.1
Bentuk Koloni Bakteri Bentuk Koloni Bakteri
Bentuk Koloni Bakteri Bentuk Koloni Bakteri
Bentuk Koloni Bakteri
Tujuan: Tujuan:
Tujuan: Tujuan:
Tujuan: Mengamati bentuk koloni bakteri.
Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:
Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:
Alat dan Bahan: 1.
cawan petri, 5.
kentang 1 biji, 2.
panci, 6.
agar-agar putih, dan 3.
kompor, 7.
air. 4.
daging sapi atau ayam, Cara Kerja:
Cara Kerja: Cara Kerja:
Cara Kerja: Cara Kerja:
1. Sterilkan cawan petri sebelum dan sesudah dilakukan eksperimen.
2. Bersihkan panci, lalu cacahlah daging ayam atau sapi, kupas kentang
bahan inti
bahan inti membran sitoplasma
sitoplasma ribosom
mesosom dinding sel
DNA pada daerah nukleus
dinding sel
kapsul ribosom
flagel
Biologi Kelas X
74
dan potong kecil-kecil. Kemudian, masukkan potongan kentang dan cacahan daging ke dalam panci yang telah diisi 2,5 gelas air.
3. Rebus daging dan kentang tadi selama 15 menit, lalu saring, buang
ampasnya, dan sisihkan airnya. 4.
Aduk ΒΌ bungkus agar-agar dengan sedikit air dingin, lalu campurkan dengan saringan air kentang dan daging tadi. Panaskan lagi hingga
mendidih. 5.
Dalam keadaan panas, tuangkan dalam cawan petri atau plastik, dan biarkan sampai dingin. Setelah dingin, media agar-agar kentang ini
dapat digunakan untuk menangkap bakteri. 6.
Ambil salah satu cawan berisi kentang dan agar, lalu tangkap bakteri di udara halaman sekolah, di pasar, jalan raya, atau di ruang kelas.
Setelah itu, tandailah dan simpan di ruang laboratorium yang gelap. Jagalah dari gangguan hewan serangga atau semut.
7. Amati setiap hari.
Pertanyaan: 1.
Pada hari ke berapakah timbul lendir seperti percikan mentega atau susu? Jangan keliru dengan jamur seperti serabut kapas.
2. Dalam satu cawan, ada berapa koloni?
3. Cawan manakah yang mempunyai koloni paling banyak?
4. Buatlah laporan singkat tentang eksperimen ini
5. Buatlah laporan tentang eksperimen ini
6. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelompok yang lain
3. Reproduksi Bakteri
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri pada lingkungan yang tepat atau sesuai. Proses pembelahan diri
pada bakteri terjadi secara biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang
yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama identik. Sel anakan hasil
pembelahan ini akan membentuk suatu koloni yang dapat dijadikan satu tanda pengenal untuk jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang terdiri dari
sepasang sel
diplococcus, delapan sel membentuk kubus sarcina, dan berbentuk rantai
streptococus. Reproduksi bakteri dapat berlangsung dengan sangat cepat. Pada
keadaan optimal, beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit. Dalam satu jam bakteri dapat berkembang biak menjadi berjuta-
juta sel. Coba kamu hitung kalau setiap 20 menit bakteri dapat membelah, berapa jumlah bakteri yang dihasilkan dari 1 bakteri dalam
waktu 24 jam. Diskusikan dengan guru dan teman-temanmu, apa yang akan terjadi kalau perkembangbiakan bakteri ini terus-menerus
berlangsung tanpa ada faktor yang membatasinya?
Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri dapat mempertahankan diri dengan pembentukan spora. Akan tetapi, ada pula
jenis bakteri yang akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini adalah cahaya matahari yang terus-menerus, kenaikan
suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat penghambat dan pembunuh bakteri, seperti antibiotika dan desinfektan.
Keadaan tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun populasi bakteri sangat besar, tetap saja dapat dikendalikan oleh faktor-faktor
penghambat sehingga peranan bakteri di alam sebagai salah satu peng- urai dapat seimbang dengan makhluk hidup produsen dan konsumen.
Sel induk Pemanjangan sel
Invaginasi dinding sel septum dan
distribusi bahan nukleus
Pembentukan dinding sel septum dan
penyebaran terorgani- sasi bahan nukleus
ke dalam dua sel
Pemisahan menjadi dua sel baru
Setiap sel mengulangi proses
Gambar 4.5 Bagan ilustrasi
perkembangbiakan bakteri dengan pembelahan biner
melintang, dihasilkan dua sel anak yang identik. Sumber:
Pelczar,M.J., dan Chan, 1986
75
Monera
Dalam keadaan normal, spora akan tumbuh kembali menjadi satu sel bakteri.
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang terjadi pada makhluk hidup eukariot, karena bakteri tidak
mengalami penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri terjadi
pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut
perkembangbiakan paraseksual. Perkembangbiakan parasekual bakteri
dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan
transduksi. a.
Transformasi adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke sel bakteri penerima. Dalam proses ini, tidak
terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi DNA dan penerima.
b. Konjugasi adalah penggabungan antara DNA pemberi dan DNA
penerima melalui kontak langsung. Jadi, untuk memasukkan DNA dari sel pemberi ke sel penerima, harus terjadi hubungan langsung.
c. Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel
penerima dengan perantaraan virus. Dalam hal ini, protein virus yang berfungsi sebagai cangkang digunakan untuk pembungkus dan
membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.
4. Macam-Macam Bakteri
Dalam subbab ini akan dibahas tentang bakteri berdasarkan cara memperoleh makanannya dan kebutuhan oksigennya.
a. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya
1 1
1 1
1 Bakteri Heterotrof
Bakteri Heterotrof Bakteri Heterotrof
Bakteri Heterotrof Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dan memperoleh makanan dari lingkungannya karena tidak dapat membuat makanan
sendiri. Bakteri ini dapat hidup secara saprofit dan parasit. Bakteri saprofit adalah bakteri yang hidup pada jasad yang sudah
mati, misalnya, sampah, bangkai, atau kotoran. Bakteri ini sering disebut sebagai bakteri pembersih karena dapat menguraikan sampah-sampah
organik sehingga menguntungkan bagi manusia, contohnya, bakteri Eschericia coli yang berperan sebagai pembusuk sisa makanan dalam
usus besar dan bakteri
Lactobacillus garicus yang berperan dalam pembuatan yogurt
. Bakteri parasit adalah bakteri yang hidup menumpang pada
makhluk hidup lain. Bakteri ini biasanya bersifat merugikan makhluk
Gambar 4.6 Transformasi
Sumber: www.e-dukasi.net
Donor: Lisis Penerima
Rekombinan baru
Gambar 4.7 Konjugasi
Sumber: www.e-dukasi.net
Membran sel
DNA DNA
Membran sel
Gambar 4.8 Transduksi
Sumber: www.e-dukasi.net
Virus
Replikasi Virus
Virus masuk
Sel bakteri Lisis, virus
baru keluar DNA yang dibuat
virus, masuk ke DNA bakteri