POLITISASI ETNIS DALAM PILKADA (STUDI PADA REKRUTMENT CALON WAKIL KEPALA DAERAH PDI PERJUANGAN LAMPUNG PERIODE 2008-2013)

(1)

ABSTRAK

POLITISASI ETNIS DALAM PILKADA

(STUDI PADA REKRUTMENT CALON WAKIL KEPALA DAERAH PDI PERJUANGAN LAMPUNG PERIODE 2008-2013)

Oleh Sukma Wulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi politisasi etnis dalam perekrutan calon wakil kepala daerah PDI Perjuangan Lampung.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Dimana sumber data peneliti dapat dengan menggunakan tekhnik snowball atau bola salju dengan jumlah informan 6 (Enam orang) yaitu Sahzan Syafri, S.H., M.H. (Ketua Bidang Politik dan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung), P. Gultom (Wakil Ketua Bidang Sumber Daya DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung), Palgunadi S.TP (Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung), Mingrum Gumay S.H, M.H (Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung), Hj. Nurhasanah S.H, M.H. (Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung), dan DR. Suwondo, M.A. (Akademisi).

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan tekhnik analisis data menggunakan prosedur reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

Hasil dari penelitian ini adalah terjadi polisasi etnis di dalam perekrutan Joko Umar Said sebagai calon wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan. Penetapan Nama Joko Umar Said memang dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada di PDI Perjuangan. Akan tetapi di dalam proses perekrutannya faktor etnis menjadi pertimbangan penting karena Sjahroedin selaku calon kepala daerah memiliki wewenang untuk menentukan sendiri siapa pasangannya dan dia menginginkan etnis Jawa untuk mendampinginya.


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etnis sering kali dijadikan isu atau komoditi utama untuk mencapai suatu tujuan dalam masyarakat. Dalam konteks Pilkada, etnis dimobilisasi dan dimanipulasi sedemikian rupa untuk memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik yang akan bertarung mengusung kandidat kepala daerah (gubernur dan wakil gubernur) yang berasal dari kelompok atau etnis mayoritas dengan harapan etnis mayoritas itu akan memilih pasangan yang mereka usung sehingga perolehan suara dalam pilkada akan terdongkrak.

Mobilisasi dan manipulasi etnis untuk meningkatkan jumlah suara ini dapat terjadi karena masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah faktor sosiologis di dalam mengambil suatu keputusan, khususnya menentukan suara dalam pemilihan. Faktor-faktor sosiologis adalah pengelompokkan masyarakat berdasarkan kelas sosial, usia, jenis kelamin, agama, etnisitas, kelas sosial, organisasi kemasyarakatan dan semacamnya. Faktor-faktor sosiologis memiliki peranan besar dalam membentuk sikap, persepsi, orientasi seseorang sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan pilihannya. Seseorang cenderung akan memilih calon kepala daerah (gubernur, walikota/bupati) yang memiliki latar belakang yang sama dikarenakan akan merasa memiliki keterikatan emosional dengan calon.


(3)

2

Lampung sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat heterogenitas masyarakat yang tinggi pun tidak lepas dari isu etnis ini. Seringkali partai politik menjadikan etnis sebagai komoditi utama dalam mencari dukungan suara. Fenomena ini dapat dilihat pada momen Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Lampung 2008. Pada pemilihan kepala daerah 2008 ini komposisi yang mencuat adalah gabungan antara etnis Jawa (calon gubernur) dengan Lampung (calon wakil gubernur) atau Lampung (calon gubernur) dengan Jawa (calon wakil gubernur). Sejumlah analis politik memperkirakan, dengan mayoritas penduduk berasal dari etnis Jawa, komposisi calon yang memasukkan tokoh Jawa di dalamnya akan memiliki peluang besar mendapatkan dukungan untuk memimpin Lampung dalam pilgub (www.kapanlagi.com).

Jumlah masyarakat beretnis Jawa di Provinsi Lampung lebih banyak meskipun etnis lainnya disatukan. Untuk itu dalam berbagai kesempatan Etnis Jawa selalu dilibatkan dalam memegang kendali pemerintahan baik sebagai orang nomor satu maupun orang nomor dua. Pada Pilkada Lampung 2008 kedudukan Etnis Jawa masih memegang peranan, yaitu sebagai unsur memperoleh suara. Untuk mendukung tujuan tersebut maka partai politik maupun calon gubernur dan wakil gubernur memasang Etnis Jawa sebagai kandidat baik sebagai kandidat calon gubernur maupun wakil gubernur.


(4)

Adapun nama-nama calon kepala daerah dan wakil kepala daerah berdasarkan etnis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Nama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2008-2013

No Partai Pendukung

Nama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung

Etnis Asal Calon

Gubernur Wakil Gubernur 1. PKS-PAN Zulkifli Anwar-Akhmadi

Sumaryanto

Lampung Jawa

2. Perseorangan/Non Partai Politik

Muhajir Utomo-Andi Arief Jawa Lampung 3. Golkar-PKB-PPP Alzier Dianis Thabranie-

Bambang Sudibyo

Lampung Jawa

4. PKPB-PPDK-PNI Marhaenisme- PBB-PPNUI-Partai Pelopor-PNBK-PPDI-PDS Oemarsono-Thomas Azis Riska

Jawa Lampung

5. Demokrat-PBR Andy Achmad Sampurna Jaya-Muhammad Suparjo

Lampung Jawa

6. PDI Perjuangan Sjachroedin ZP-Joko umar Said

Lampung Jawa

7. Perseorangan/Non Partai Politik

Sofjan Jacoeb-Bambang Waluyo Utomo

Lampung Jawa

Sumber : Harian Pagi Rakyat Lampung, 3 September 2008

Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2008, syarat yang harus dipenuhi untuk mencalonkan diri sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur adalah partai atau gabungan partai yang memperolah suara 15 persen pada Pemilu 2004 di daerah bersangkutan, dalam hal ini adalah perolehan suara Pemilu 2004 di Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil Pemilu 2004 terdapat 2 partai yang berhak mengajukan calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri, yaitu Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).


(5)

4

Tabel 2

Perolehan Suara Partai Politik di Lampung pada Pemilu 2004

No. Partai Jumlah

Kursi

Jumlah Suara pada pemilu

2004

Persentase (%)

1. Golkar 16 774.492 25,76%

2. PDI Perjuangan 13 692.939 23,05%

3. PKS 6 284.362 9,30%

4. PKB 6 279.601 9,45%

5. Partai Demokrat 6 205.604 6,83%

6. PAN 6 221.592 7,37%

7. PPP 6 173.452 5,77%

8. PBR 4 133.577 4,44%

9. PKPB 3 163.770 5,44%

10. PDDK 1 76.610 2,54%

Jumlah 67 3.005.999 100,00%

Sumber : Maryanah, Tabah. 2007. Politisasi Etnis; Strategi Politik Etnis Lampung Memanfaatkan Liberalisasi Politik di dalam Rekrutment Jabatan Publik di Provinsi Lampung Tahun 1999-2007. Tesis. Program Studi Ilmu Politik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.


(6)

PDI Perjuangan sebagai salah satu partai yang berhak mengajukan calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri memilih tidak melakukan koalisi dengan partai lain di dalam mengusung pasangan Sjachroedin ZP-Joko Umar Said. Hal ini membuat PDI Perjuangan menggunakan cara atau starategi lainnya untuk mendapat dukungan dalam mengusung kandidat calon gubernur dan wakilnya. Strategi yang digunakan yaitu strategi penyandingan dua calon yang mewakili etnis terbesar di Lampung, Sjachroedin ZP (Lampung) dan Joko Umar Said (Jawa).

Hal berbeda dilakukan oleh Partai Golkar yang pada pemilu 2004 menempati posisi pertama perolehan suara parlemen. Selain menerapkan stategi penyandingan dua Etnis terbesar, merekapun menerapkan srategi berkoalisi dengan PPP dan PKB di dalam mengusung M.Alzier Dianis Thabranie-Bambang Sudibyo. Koalisi dilakukan untuk memaksimalkan kekuatan mereka agar dalam Pemilihan Gubernur dapat memperoleh dukungan dari massa masing-masing partai sehingga peluang memenangkan pasangan calon akan semakin terbuka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah :

“Apakah terjadi politisasi etnis dalam perekrutan calon wakil kepala daerah PDI Perjuangan Lampung?”


(7)

6

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya politisasi etnis di dalam perekrutan Joko Umar Said sebagai sebagai calon wakil kepala daerah PDI Perjuangan Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam hal :

1. Untuk mengetahui apakah isu etnisitas memengaruhi rekrutmen calon wakil kepala daerah PDI Perjuangan Lampung.

2. Untuk memberikan gambaran tentang fenomena politik lokal yang ada di Provinsi Lampung terutama berkaitan dengan rekrutmen politik calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.


(8)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesamaan etnis merupakan salah satu faktor yang dijadikan komoditi perolehan suara dalam Pilkada Lampung 2008. Studi yang dilakukan Marzena Kisielowska Lipman menemukan telah terjadi kebangkitan etnis di Eropa tengah dan Eropa tengah, hal ini pun terjadi pada Pilkada Lampung dimana dari ke tujuh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah merepresentasikan dua etnis terbesar di provinsi Lampung yakni Etnis Jawa dan Etnis Lampung.

Rekrutmen calon wakil kepala daerah yang terjadi di tubuh PDI Perjuangan dilakukan sesuai dengan mekanisme partai yaitu tahap penjaringan, verifikasi, RAKERDASUS, dan tahap survei. Dari ke empat tahap tersebut dapat dilihat bahwa dalam perekrutan Joko Umar Said sebagai calon wakil kepala daerah terdapat unsur pemanfaatan etnis atau politisasi Etnis. Hal ini didasarkan pada pernyataan Sjahroedin selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung 2005-2010 dan calon wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan bahwa dia menginginkan Jawa untuk mendampinginya dalam Pilkada.


(9)

44

B. Saran

1. Elite politik hendaknya lebih melihat aspek kualitas, visi misi serta program seseorang daripada etnis di dalam perekrutan jabatan-jabatan publik.

2. Masyarakat hendaknya juga melihat aspek kualitas, visi misi serta program seseorang daripada etnis dalam memilih sehingga akan mengurangi resiko konflik etnis.

3. Perlu dibuat penelitian lebih lanjut untuk melihat perilaku pemilih, apakah masyarakat memilih berdasarkan etnis atau hal yang lainnya.


(1)

Adapun nama-nama calon kepala daerah dan wakil kepala daerah berdasarkan etnis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Nama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2008-2013

No Partai Pendukung

Nama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung

Etnis Asal Calon

Gubernur Wakil Gubernur 1. PKS-PAN Zulkifli Anwar-Akhmadi

Sumaryanto

Lampung Jawa

2. Perseorangan/Non Partai Politik

Muhajir Utomo-Andi Arief Jawa Lampung 3. Golkar-PKB-PPP Alzier Dianis Thabranie-

Bambang Sudibyo

Lampung Jawa

4. PKPB-PPDK-PNI Marhaenisme- PBB-PPNUI-Partai Pelopor-PNBK-PPDI-PDS Oemarsono-Thomas Azis Riska

Jawa Lampung

5. Demokrat-PBR Andy Achmad Sampurna Jaya-Muhammad Suparjo

Lampung Jawa

6. PDI Perjuangan Sjachroedin ZP-Joko umar Said

Lampung Jawa

7. Perseorangan/Non Partai Politik

Sofjan Jacoeb-Bambang Waluyo Utomo

Lampung Jawa

Sumber : Harian Pagi Rakyat Lampung, 3 September 2008

Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2008, syarat yang harus dipenuhi untuk mencalonkan diri sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur adalah partai atau gabungan partai yang memperolah suara 15 persen pada Pemilu 2004 di daerah bersangkutan, dalam hal ini adalah perolehan suara Pemilu 2004 di Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil Pemilu 2004 terdapat 2 partai yang berhak mengajukan calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri, yaitu Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).


(2)

4

Tabel 2

Perolehan Suara Partai Politik di Lampung pada Pemilu 2004

No. Partai Jumlah

Kursi

Jumlah Suara pada pemilu

2004

Persentase (%)

1. Golkar 16 774.492 25,76%

2. PDI Perjuangan 13 692.939 23,05%

3. PKS 6 284.362 9,30%

4. PKB 6 279.601 9,45%

5. Partai Demokrat 6 205.604 6,83%

6. PAN 6 221.592 7,37%

7. PPP 6 173.452 5,77%

8. PBR 4 133.577 4,44%

9. PKPB 3 163.770 5,44%

10. PDDK 1 76.610 2,54%

Jumlah 67 3.005.999 100,00%

Sumber : Maryanah, Tabah. 2007. Politisasi Etnis; Strategi Politik Etnis Lampung Memanfaatkan Liberalisasi Politik di dalam Rekrutment Jabatan Publik di Provinsi Lampung Tahun 1999-2007. Tesis. Program Studi Ilmu Politik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.


(3)

PDI Perjuangan sebagai salah satu partai yang berhak mengajukan calon gubernur dan wakil gubernurnya sendiri memilih tidak melakukan koalisi dengan partai lain di dalam mengusung pasangan Sjachroedin ZP-Joko Umar Said. Hal ini membuat PDI Perjuangan menggunakan cara atau starategi lainnya untuk mendapat dukungan dalam mengusung kandidat calon gubernur dan wakilnya. Strategi yang digunakan yaitu strategi penyandingan dua calon yang mewakili etnis terbesar di Lampung, Sjachroedin ZP (Lampung) dan Joko Umar Said (Jawa).

Hal berbeda dilakukan oleh Partai Golkar yang pada pemilu 2004 menempati posisi pertama perolehan suara parlemen. Selain menerapkan stategi penyandingan dua Etnis terbesar, merekapun menerapkan srategi berkoalisi dengan PPP dan PKB di dalam mengusung M.Alzier Dianis Thabranie-Bambang Sudibyo. Koalisi dilakukan untuk memaksimalkan kekuatan mereka agar dalam Pemilihan Gubernur dapat memperoleh dukungan dari massa masing-masing partai sehingga peluang memenangkan pasangan calon akan semakin terbuka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah :

“Apakah terjadi politisasi etnis dalam perekrutan calon wakil kepala daerah PDI Perjuangan Lampung?”


(4)

6

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya politisasi etnis di dalam perekrutan Joko Umar Said sebagai sebagai calon wakil kepala daerah PDI Perjuangan Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam hal :

1. Untuk mengetahui apakah isu etnisitas memengaruhi rekrutmen calon wakil kepala daerah PDI Perjuangan Lampung.

2. Untuk memberikan gambaran tentang fenomena politik lokal yang ada di Provinsi Lampung terutama berkaitan dengan rekrutmen politik calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.


(5)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesamaan etnis merupakan salah satu faktor yang dijadikan komoditi perolehan suara dalam Pilkada Lampung 2008. Studi yang dilakukan Marzena Kisielowska Lipman menemukan telah terjadi kebangkitan etnis di Eropa tengah dan Eropa tengah, hal ini pun terjadi pada Pilkada Lampung dimana dari ke tujuh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah merepresentasikan dua etnis terbesar di provinsi Lampung yakni Etnis Jawa dan Etnis Lampung.

Rekrutmen calon wakil kepala daerah yang terjadi di tubuh PDI Perjuangan dilakukan sesuai dengan mekanisme partai yaitu tahap penjaringan, verifikasi, RAKERDASUS, dan tahap survei. Dari ke empat tahap tersebut dapat dilihat bahwa dalam perekrutan Joko Umar Said sebagai calon wakil kepala daerah terdapat unsur pemanfaatan etnis atau politisasi Etnis. Hal ini didasarkan pada pernyataan Sjahroedin selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung 2005-2010 dan calon wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan bahwa dia menginginkan Jawa untuk mendampinginya dalam Pilkada.


(6)

44

B. Saran

1. Elite politik hendaknya lebih melihat aspek kualitas, visi misi serta program seseorang daripada etnis di dalam perekrutan jabatan-jabatan publik.

2. Masyarakat hendaknya juga melihat aspek kualitas, visi misi serta program seseorang daripada etnis dalam memilih sehingga akan mengurangi resiko konflik etnis.

3. Perlu dibuat penelitian lebih lanjut untuk melihat perilaku pemilih, apakah masyarakat memilih berdasarkan etnis atau hal yang lainnya.


Dokumen yang terkait

Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Helvetia

0 54 79

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterpilihan Calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008-2009

2 56 261

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Studi Terhadap Rekrutmen Calon Walikota Dan Wakil Walikota Dari Partai Demokrat Dalam Rangka Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010

3 57 72

Etnisitas dan Politik Suatu Studi Partisipasi Politik Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 (Studi Kasus : Partisipasi Masyarkat Etnis Karo Dalam Pemilihan Umum Legislative Di Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 38 102

Pengaruh Isu Politik yang Berkembang Saat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Terhadap Preferensi Politik Pemilih (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomennsen)

0 40 170

Marketing politik Partai PDI Perjuangan dalam upaya mendapatkan suara pada pemilihan kepada daerah (Pilkada) Bupati Tahun 2013 di Kabupaten Majalengka

1 26 117

POLITISASI ETNIS DALAM PILKADA (STUDI PADA REKRUTMENT CALON WAKIL KEPALA DAERAH PDI PERJUANGAN LAMPUNG PERIODE 2008-2013)

1 12 70

POLITISASI ETNIS DALAM PILKADA (STUDI PADA REKRUTMENT CALON WAKIL KEPALA DAERAH PDI PERJUANGAN LAMPUNG PERIODE 2008-2013)

0 12 65