Proses Pembentukan Sperma Spermatogenesis
2. Proses Pembentukan Sperma Spermatogenesis
Sebagaimana kita ketahui, tempat pembentukan sperma berada pada tubulus seminiferus di dalam testis. Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus terdapat dinding yang terlapisi oleh sel germinal primitif yang meng alami kekhususan. Sel germinal ini disebut spermatogonium jamak = spermatogonia. Setelah mengalami pematangan, spermatogonium mem- perbanyak diri sehingga membelah secara terus-menerus mitosis. Sedangkan sebagian spermatogonium yang lain melakukan spermatogenesis. Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid 2n atau mengandung 23 pasang kromosom. Secara mitosis, spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer 2n. Berikutnya, spermatosit primer membelah menjadi spermatosit sekunder secara meiosis biasa dina- makan meiosis I. Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat haploid n = 23 kromosom. Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder membelah diri menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya, spermatid Secara berkelompok, lakukan diskusi untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut. 1. Kalian telah semakin dewasa. Terkait dengan perkembangan sistem reproduksi, sikap apa sajakah yang akan kalian perbuat? 2. Bagaimanakah sikap kalian dengan maraknya muda-mudi yang terjerumus dalam pergaulan bebas, seperti seks bebas dan hubungan di luar pernikahan? 3. Supaya kita terbebas dari hal-hal seperti poin nomor 2, pemahaman nilai-nilai moral dan agama yang benar perlu kita tingkatkan. Bagaimanakah dengan diri kalian? Sampaikan hasil diskusi di depan guru dan kelompok lainnya. Mintalah tanggapan terhadap hasil yang kalian sampaikan tersebut. D i s k u s i Gambar 10.4 Spermatogenesis Sel kecambah primordial Spermatogonium diploid Pembelahan mitosis Pembelahan meiosis I Pembelahan meiosis II Spermatosit primer diploid dalam profase meiosis I Spermatosit sekunder haploid Spermatid haploid Sel sperma haploid Berdiferensiasi Di unduh dari : Bukupaket.com 296 Biologi Kelas XI berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid n. Setelah matang, sperma menuju saluran reproduksi yakni epididimis. Semua proses ini terjadi selama kurang lebih 17 hari. Sementara, energi yang digunakan untuk melakukan proses spermatogenesis berasal dari sel- sel sertoli. Perhatikan skema spermatogenesis pada Gambar 10.4. Sperma yang sudah matang memiliki bagian-bagian seperti ke- pala, leher, bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang disebut akrosom. Bagian ini berinti haploid. Selain itu, badan ini juga mengandung enzim hialurodinase dan protein- ase. Enzim ini berfungsi saat proses penembusan lapisan sel telur. Pada bagian tengahnya terdapat mitokondria kecil yang berfungsi menye- diakan energi untuk menggerakkan ekor sperma. Lihat Gambar 10.5.3. Kontrol Hormonal pada Sistem Reproduksi Pria
Parts
» Sejarah Penemuan Sel sma11bio Biologi Siti
» Komponen Kimiawi Sel sma11bio Biologi Siti
» Membran Sel Struktur dan Fungsi Sel
» Sitoplasma Organel Sel Struktur dan Fungsi Sel
» Perbandingan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
» Jaringan Epidermis Transpor Aktif
» Jaringan Parenkim Transpor Aktif
» Jaringan Penyokong Transpor Aktif
» Jaringan Pengangkut Transpor Aktif
» Jaringan Gabus Transpor Aktif
» Pengangkutan Ekstravaskuler Transpor Aktif
» Pengangkutan Intravaskuler Transpor Aktif
» Batang Tumbuhan Dikotil Transpor Aktif
» Jaringan Pengikat Sebenarnya Jaringan Ikat
» Jaringan TulangRangka Jaringan Ikat
» Jaringan Saraf sma11bio Biologi Siti
» Jaringan Otot Rangka Jaringan Otot Polos Jaringan Otot Jantung
» Macam-Macam Rangka Sistem Organ
» Tulang Penyusun Rangka Sistem Organ
» Proses Pembentukan Tulang Osifi kasi
» Hubungan Antartulang Sistem Organ
» Macam-Macam Gerak Karena Adanya Persendian
» Struktur Otot Sifat Gerak Otot
» Jenis-Jenis Otot Sistem Organ
» Mekanisme Gerak Otot Sistem Organ
» Gangguan Mekanik Gangguan Fisiologis
» Gangguan Tulang Gangguan Persendian dan Peradangan
» Infeksi Sendi Mengatasi Patah
» Penanganan Kanker Atrofi Hipertrofi
» Hernia Abdominal Distrofi Otot Kaku Leher Stiff Tetanus
» Golongan Darah dan Transfusi Darah
» Jantung Cor Alat-alat Peredaran Darah
» Pembuluh Darah Darah dari vena mulai mengisi atrium atas yang
» Anemia Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
» Polisetemia Leukemia Kanker Darah dan Agranulositosis Hemofi lia
» Trombositopenia Hipertrofi Penyakit Jantung Koroner Embolisme Koroner Fibrilasi Atrium Varises
» Flebitis Hipertensi dan Hipotensi Hemorage
» Sistem Peredaran Darah pada Cacing Vermes
» Sistem Peredaran Darah pada Ikan Pisces Sistem Peredaran Darah pada Katak Amfi bia
» Sistem Peredaran Darah pada Kadal Reptilia
» Karbohidrat sma11bio Biologi Siti
» Protein sma11bio Biologi Siti
» Vitamin sma11bio Biologi Siti
» Mineral sma11bio Biologi Siti
» Rongga Mulut Proses Pencernaan pada Manusia
» Kerongkongan Esofagus Lambung Proses Pencernaan pada Manusia
» Usus Halus Proses Pencernaan pada Manusia
» Usus Besar Proses Pencernaan pada Manusia
» Berbagai Teknologi yang Dapat Mencegah Mengatasi Gangguan atau Kelainan Sistem
» Hidung dan Rongga Hidung Faring Pangkal Tenggorokan
» Batang Tenggorokan Cabang Batang Tenggorokan Bronkus Paru-paru Pulmo
» Pernapasan Eksternal Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen O
» Pernapasan Internal Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen O
» Pernapasan Dada Pernapasan Perut
» Volume, Kapasitas, dan Frekuensi Paru-paru
» Asma Asidosis Asfi ksi Asfi ksia Emfi sema Paru-paru
» Sistem Pernapasan pada Protozoa Sistem Pernapasan pada Cacing Sistem Pernapasaan pada Serangga
» Sistem Pernapasan pada Ikan Sistem Pernapasan pada Katak
» Ginjal Alat-Alat Ekskresi pada Manusia
» Kulit Alat-Alat Ekskresi pada Manusia
» Hati hepar Alat-Alat Ekskresi pada Manusia
» Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih Sistem Ekskresi Cacing Tanah
» Sel Saraf Neuron sma11bio Biologi Siti
» Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma
» Penghantaran Impuls Saraf melalui Sinapsis
» Mekanisme Terjadinya Gerak Refl eks
» Sistem Saraf Sadar Susunan Sistem Saraf
» Kelenjar Hipofi sis Anterior Kelenjar Hipofi sis Posterior
» Kelenjar Tiroid Kelenjar Gondok Kelenjar Paratiroid Anak Gondok
» Kelenjar Timus Kelenjar Adrenal Anak Ginjal Kelenjar Pankreas
» Kelenjar Kelamin sma11bio Biologi Siti
» Kelenjar Pencernaan sma11bio Biologi Siti
» Mekanisme Pendengaran pada Telinga Mekanisme Kesetimbangan dalam Telinga
» Alat Reproduksi Dalam Alat-Alat Reproduksi pada Pria
» Alat Reproduksi Luar Alat-Alat Reproduksi pada Pria
» Proses Pembentukan Sperma Spermatogenesis
» Kontrol Hormonal pada Sistem Reproduksi Pria
» Alat Reproduksi Dalam Wanita
» Proses Pembentukan Sel Telur Oogenesis
» Fase Menstruasi Fase Praovulasi Fase Ovulasi Fase Pascaovulasi
» Fertilisasi Fertilisasi, Gestasi Kehamilan dan Persalinan
» Gestasi atau Kehamilan Fertilisasi, Gestasi Kehamilan dan Persalinan
» Kontrol Hormonal pada Sistem Reproduksi Wanita Air Susu Ibu ASI
» Amniosentesis Pencitraan Ultrasound Ferlitisasi In Vitro Kontrasepsi
» Gonore kencing nanah Sifi lis raja singa AIDS Acquired Immune Defi cience Syndrome
» Pengertian Antigen dan Antibodi
» Struktur dan Fungsi Antibodi
» Pembentukan Antigen dan Antibodi
» Kekebalan Aktif Ragam Mekanisme Pertahanan Tubuh
Show more