8,79,  serat  kasar  24,83,  abu  20,06,  lemak  1,32,  energi  2887  Kkalkg, kalsium 2,35 dan posfor 0,30.
2.5 Kulit Umbi Ungu Sebagai Pembanding Kandungan Antioksidan
Sama  halnya,  pada  kulit  umbi  jalar  ungu  Ipomea  Batatas  L  memiliki warna ungu yang cukup pekat pada daging umbinya, warna ungu pada umbi jalar
disebabkan oleh adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar dari bagian kulit sampai  dengan  daging  umbinya  Pakorny  et  al.,  2001.  Antosianin  pada  kulit
umbi jalar ungu mempunyai aktivitas sebagai antioksidan Pakorny  et al., 2001. Menurut Sagain 2015 selain antosianin dan betakaroten, warna jingga pada umbi
jalar mengindikasikan akan tingginya kandungan  senyawa  Lutein dan  Zeaxantin, pasangan  antioksidan  karotenoid.  Keduanya  termasuk  pigmen  warna  sejenis
klorofil  dan  merupakan  pembentuk  vitamin  A  serta  merupakan  senyawa  aktif yang  memiliki  peran  penting  dalam  menghalangi  proses  perusakan  sel  Sagain,
2015.  Umbi  jalar  ungu  juga  kaya  vitamin  E  untuk  memenuhi  kebutuhan  sehari bagi manusia Sagain, 2015. Umbi jalar ungu Ipomoea Batatas L mengandung
pigmen  antosianin  yang  lebih  tinggi  dari  pada  umbi  jalar  jenis  lain.  Beberapa penelitian  menunjukan  bahwa  kandungan  antosianin  pada  kulit  umbi  ungu  lebih
tinggi  dibandingkan  daging  umbinya  Cevallos-Cassals  and  Cisneros-Zevallos, 2002; Steed and Truong, 2008; Montilla et al., 2011.
Secara  nutrien,  umbi  jalar  pada  umumnya  didominasi  oleh  karbohidrat Depkes,  1981.  Menurut  Susilawati  dan  Medikasari  2008  tepung  umbi  jalar
ungu  mengandung  protein  2,79  dan  serat  4,72.  Selain  itu  mempunyai  kadar abu  2,62,  lemak  2,32  Hardoko  et  al.,  2010.  Pada  kulit  umbi  jalar  ungu
ditemukan  antosianin  dan  peonidin  glikosida  yang  mempunyai  aktivitas
antioksidan lebih kuat, dengan demikian kulit umbi jalar ungu mempunyai potensi besar  sebagai  sumber  antioksidan  alami  dan  sekaligus  sebagai  pewarna  alami
Hardoko  et  al.,  2010.  Senyawa  antosianin  berfungsi  sebagai  antioksidan  dan penangkap  radikal  bebas,  sehingga  berperan  untuk  mencegah  terjadi  penuaan,
kanker,  dan  penyakit  degeneratif.  Selain  itu,  antosianin  memiliki  kemampuan sebagai  antimutagenik  dan  antikarsinogenik,  mencegah  gangguan  fungsi  hati,
antihipertensi, dan menurunkan kadar gula darah Jusuf et al., 2008. Menurut  hasil  penelitian  Laiku  2012  bahwa  penggunaan  10  ubi  jalar
ungu  Ipomoea  Batatas  L.  terfermentasi  dengan  inokulan  berbeda  ke  dalam ransum  itik  Bali  betina  umur  23  minggu  menunjukan  hasil  bobot  potong,  bobot
karkas, persentase karkas, persentase daging, persentase tulang, persentase lemak itik  Bali  betina  umur  23  minggu  tidak  berbeda  nyata  dengan  pemberian  ransum
perlakuan  kontrol.  Hal  ini  disebabkan  oleh  kandungan  nutrien  ransum  yang mendekati  sama  pada  setiap  perlakuan  sehingga  tingkat  konsumsi  ransum  juga
mendekati sama.
2.6 Upaya Peningkatan Nilai Nutrien Kulit Buah Naga