Perancangan Sistem Pengasutan Metode Direct on Line d.o.l

37 3. Kegagalan kerja dari peralatan – peralatan lainnya seperti relay, contactor dan menyebabkan flicker cahaya yang cukup mengganggu. Demi menjaga gar motor tetap beroperasi dan mencegah kegagalan kerja motor untuk mencapai kecepatan nominalnya, maka sebaiknya voltage dip tidak sampai di bawah 70 dari tegangan nominal. Ini dengan menganggap bahwa flicker cahaya bukanlah suatu hal yang mengganggu. Namun, jika faktor kualitas operasional dan pelayanan adalah hal yang utama, maka batasan voltage dip yang diizinkan adalah 10. Rumus arus awal adalah : � 2 �=1 = � 20 �� 2 2 + � 2 2 Salah satu cara untuk menurunkan arus awal adalah dengan menurunkan E 20 , hal ini dapat dilakukan dengan menurunkan tegangan apit. Dan cara yang kedua adalah dengan memperbesar nilai tahanan R 2 . Hal ini dapat dilakukan pada jenis rotor belitandengan menambahkan tahanan luar melalui cincin gesernya. Untuk menanggu langi lonjakan arus ini, dapat digunakan beberapa cara starting motor induksi, antara lain: 1. Direct on Line DOL Starter 2. Star Delta Starter 3. Autotransformator Starter

3.1.1. Perancangan Sistem Pengasutan Metode Direct on Line d.o.l

Direct On Line starter merupakan starting langsung. Penggunaan metoda ini sering dilakukan untuk motor-motor ac yang mempunyai kapasitas daya yang kecil. Pengertian penyambungan langsung disini, motor yang akan dijalankan langsung di switch on ke sumber tegangan jala-jala sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Artinya tidak perlu mengatur atau menurunkan tegangan pada saat starting Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara 38 R S T N Pe Q1 KM1 F1 Motor Gambar 3.1 Starting Motor Induksi Dengan Metoda Direct On Line Besar arus startnya dari 5 sampai 7 dari arus beban penuhnya bila tidak diketahui biasanya dipakai 6x arus beban penuhnya. Starter ini terdiri dari Breaker sebagai proteksi hubung singkat, Magnetik Contactor, Over Currrent Relay dan komponen control seperti push button, MCB dan pilot lamp. Kontrol Start dan Stop dilakukan dengan push button yang mengontrol tegangan pada coil contactor. Sementara itu output OCR terangkai secara serrie sehingga jika OCR trip, maka output OCR akan melepas tegangan ke coil contactor. Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya. Gambar 3.2 merupakan satu contoh karakteristik pengasutan motor induksi dengan daya motor 5.5 kW. Perhatikan arus start yang tinggi hingga mencapai lebih kurang 68A. Arus nominal untuk motor induksi 4 kutub dengan kapasitas 5.5 kW menurut data teknis hanyalah 11 A. Jadi arus start telah mencapai nilai 6.2 kali dari arus nominal motor. Menurut standar Eropa hanya motor induksi dibawah 4 kW yang diperbolehkan untuk start dengan methode DOL. Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 3.2 Karakteristik Pengasutan Motor Induksi Dengan Metode DOL Ada beberapa aspek yang dapat diperhatikan saat motor induksi menggunakan starting dengan metoda Direct on Line DOL dimana: 1. Start dengan DOL mempunyai keunggulan karena design yang sangat sederhana sehingga investasinya relatif rendah. 2. Start dengan DOL mempunyai arus start atau arus inrush yang besar 600 - 800. 3. Arus meningkat 5 sampai dengan 7 kali arus beban penuh dan Torsi hanya 1,5 sampai dengan 2,5 kali torsi beban penuh 4. Arus inrush dapat menyebabkan tegangan jaringan turun sesaat dikenal dengan istilah voltage sag dan dapat menimbulkan harmonik pada jaringan listrik yang lemah. 5. Arus inrush mengakibatkan terjadinya torsi kejut pada komponen komponen transmisi sehingga peralatan peralatan seperti gear reducer, timing belt, pulley dan lain sebagainya yang ada didalam sistem drive akan mengalami mechanical stress yang dapat memicu terjadinya keausan dini pada peralatan tersebut. 6. Usia motor juga akan berkurang dengan start DOL, Serta komponen pemutus arus seperti breaker dan kontaktor mengalami arus yang sangat berlebihan setiap kali start motor sehingga akan mengalami kerusakan lebih cepat. Universitas Sumatera Utara 40 DOL-Starter biasanya dipakai hanya untuk motor motor induksi dengan kapasitas yang rendah. Jenis pengasutan ini merupakan pengasutan yang umum dipakai terutama untuk daya motor dibawah 5 KW. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengasutan secara langsung DOL ini antara lain : Keterangan : I s = 5 sd 7 kali I n P r = 2π.Ns.τ = k.τ Dimana P r adalah daya input rotor. Dan rugi-rugi tembaga P cu = 3 x P rotor jadi 3 � 2 2 R 2 = s.kτ dimana I 2 = I 1 , τ = � 2 � . Jika I f = Arus nominal beban penuh S f = Slip beban penuh, maka: τ f = �.�.� 2 � � , � ����� � � = � � �� � � � 2 �� Ketika pengasutan DOL maka arus starting adalah mirip arus hubung singkat I hs . � ����� � � = � � �� � � � 2 �� = a 2 sf dimana : a = � ℎ� � � .

3.1.2 Perancangan Sistem Pengasutan Metode Autotransformer