Definisi Sekolah Penyelenggara Program Inklusi

21 kelainan dan kebutuhan siswa Tarmasnyah, 2007: 169. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pendidikan Inklusif pada Bab IX Pasal 15 yang berbunyi, “Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi harus menyediakan sarana, prasarana, media, dan sumber pembelajaran yang aksesibel untuk semua termasuk siswa berkebutuhan khusus”. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya sarana dan prasarana dalam setting pelaksanaan program pendidikan inklusi harus dapat digunakan oleh semua siswa baik siswa normal siswa regular maupun siswa berkebutuhan khusus sehingga tidak akan terjadi kesenjangan pengadaan dan penggunaan sarana prasarana yang disediakan yang diharapkan dapa menunjang proses pembelajaran yang ada di sekolah.

d. Siswa

Siswa sebagai salah satu komponen yang terpenting dalam pelaksanaan pendidikan sebagai fokus dalam tujuan pendidikan. Menurut Dwi Siswoyo 2011: 96, sosok peserta didik umumnya adalah anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan. Dalam pelaksanaan sekolah program inklusi akan terdapat beragam karakteristik dan jenis kelainan. Pemahaman tenaga kependidikan mengenai siswa berkebutuhan khusus hendaknya didasarkan atas pengetahuan tentang berbagai hal diantaranya tentang belajar dan perkembangannya, pengetahuan, 22 strategi belajar yang baik, minat dan cara bersosial dengan lingkungan. Dalam penelitian ini anak berkebutuhan khusus yang dimaksud adalah anak autistik yang pada dasarnya mengalami hambatan dalam keterampilan sosial untuk melakukan hubungan sosial. e. Setting Kelas Pendidikan Inklusi Menurut Ashman Syafrida Elisa dan Aryanti Tri Wrastri, 2013: 37 pendidikan inklusi dapat dilakukan dengan berbagai model sebagai berikut: 1 Kelas regular inklusi penuh, adalah model dimana anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak non-berkebutuhan khusus sepanjang hari di kelas regular dengan kurikulum yang sama. 2 Kelas regular dengan cluster, adalah model dimana anak berkebutuhan khusus beajar bersama anak non berkebutuhan khusus di kelas regular dalam kelompok khusus. 3 Kelas regular dengan pull out, adalah model dimana anak berkebutuhan khusus beajar bersama anak non berkebutuhan khusus di kelas regular namun pada waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas regular ke ruangan lain untuk belajar denan guru pembimbing khusus. 4 Kelas regular dengan cluster dan pull out, adalah model dimana anak berkebutuhan khusus beajar bersama anak non berkebutuhan khusus di kelas regular dalam kelompok khusus dan waktu-waktu