Mengkondisikan Lingkungan isik ramah literasi

9 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan No. b. Lingkungan Sosial dan Afektif 1 Penghargaan terhadap prestasi siswa SMK akademik dan non-akademik diberikan secara rutin minggubulan. Upacara hari Senin merupakan salah satu kesempatan yang tepat untuk pemberian penghargaan mingguan. 2 Kepala SMK terlibat aktif dalam pengembangan literasi, dilaksanakan kegiatan Pembimbingan e-literasi secara bertanggung jawab; memperkenalkan etika perilaku dan hukum dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. 3 Merayakan hari-hari besar dan nasional dengan nuansa literasi, misalnya merayakan Hari Kartini dengan membaca surat-suratnya. 4 Terdapat budaya kolaborasi antar guru dan staf, dengan menjunjung meritokrasi, yaitu mengakui kepakaran masing-masing, dan memberi peluang kepada orang lain untuk maju berdasarkan kelayakan kecakapannya. 5 Terdapat waktu yang memadai bagi seluruh staf SMK untuk berkolaborasi dalam menjalankan program literasi dan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaannya, misalnya dalam pembuatan bahan kaya teks. Memilih cara dan jenis e-literasi yang tepat untuk proses pembelajaran, produksi pengetahuan, dan menyebarkannya. 6 Staf SMK dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam menjalankan program literasi di SMK. No. c. Lingkungan Akademik 1 Terdapat TLS SMK yang bertugas melakukan perencanaan dan asesmen. Bila diperlukan, ada pendampingan dari pihak eksternal dalam mengembangkan dan memperkaya kegiatan dan materi literasi di SMK. 2 Disediakan waktu khusus dan cukup banyak untuk pembelajaran dan pembiasaan literasi: membaca dalam hati sustained silent reading, membaca terpandu guided reading, diskusi buku, bedah buku, presentasi show-and-tell presentation, menghadirkan guru tamu dalam pembelajaran atau narasumber kegiatan kesiswaan; mengunggah hasil karya melalui laman SMK, Blog guru siswa. 3 Waktu berkegiatan literasi dijaga agar tidak dikorbankan untuk kepentingan lain yang dianggap kurang perlu. 10 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan No. c. Lingkungan Akademik 4 Disepakati waktu berkala untuk TLS membahas pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SMK, termasuk melakukan evaluasi kegiatan dan pencapaian program. 5 Buku iksi dan noniksi tersedia dalam jumlah cukup banyak di sekolah. Buku cerita iksi sama pentingnya dengan buku berbasis ilmu pengetahuan. 6 Ada beberapa buku yang wajib dibaca oleh warga sekolah. 7 Ada kesempatan pengembangan profesional tentang literasi yang diberikan untuk staf, melalui kerja sama dengan institusi terkait perguruan tinggi, dinas pendidikan, perpustakaan, atau berbagi pengalaman dengan sekolah lain. Salah satu bentuk kerjasama dapat berupa pelatihan staf tentang literasi, pelatihan pembimbingan siswa dalam mengembangkan e-literasi secara bertanggung jawab. 8 Seluruh warga SMK antusias menjalankan program literasi, dengan tujuan membangun organisasi sekolah yang suka belajar, antara lain pengembangan keterampilan e-literasi secara mandiri untuk pemenuhan kebutuhan belajar sesuai kebutuhan pribadi. cf. Beers dkk, 2009 dalam Desain Induk GLS, 2016 Aspek-aspek tersebut adalah karakteristik penting dalam pengembangan budaya literasi di SMK. Dalam pelaksanaannya, SMK dapat mengadaptasinya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Guru dan Kepala SMK perlu bekerja sama untuk mengimplementasikan strategi tersebut.