3
Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan
b. Membangun ekosistem literasi sekolah di SMK. c. Menjadikan SMK sebagai organisasi pembelajaran
learning organization Senge, 1990.
d. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan
knowledge management di SMK.
e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi di SMK.
D. Ruang Lingkup
1. Lingkungan isik sekolah ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi.
2. Lingkungan sosial dan afektif dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan literasi SMK.
3. Lingkungan akademik adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah.
E. Sasaran
Sasaran Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMK adalah guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga kependidikan untuk membantu mereka
melaksanakan kegiatan literasi di SMK. Selain itu, kepala sekolah memfasilitasi guru dan pustakawan untuk menjalankan peran mereka dalam kegiatan literasi
sekolah.
F. Tahapan
Desain Induk GLS, menyebutkan bahwa GLS dilaksanakan dalam 3 tahapan seperti disebutkan dalam Bagan 1.1 berikut.
4
Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan
Bagan 1.1 Tahapan Pelaksanaan GLS
TAHAPAN PELAKSANAAN GLS
1.
Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca
Permendikbud No. 23 Tahun 2015.
2.
Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi
buku pengayaan.
3.
Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan
buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.
PEMBIASAAN PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN
1 2
3
5
Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan
Terkait dengan tahapan GLS pada Bagan 1.1, tahapan pelaksanaan GLS di SMK dijelaskan pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Tahapan Gerakan Literasi Sekolah di SMK Tahap ke-1:
PEMBIASAAN Tahap ke-2:
PENGEMBANGAN Tahapke-3:
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERBASIS LITERASI
• 15 menit membaca • Pembuatan Jurnal
membaca siswa • Penyiapan sarana
literasi penyediaan area baca, buku
bacaan dan akses internet
• Menciptakan lingkungan sosial dan
afektif yang nyaman untuk membaca
• Pembimbingan e-literasi secara
bertanggungjawab • Memperkenalkan
etika perilaku dan hukum dalam
menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi • Minat baca untuk
meningkatkan kemampuan
literasi • 15 menit
membaca • Pembuatan
respons bacaan: graphic
organizers, peta cerita, Penilaian
non-akademik • Pembuatan
bahan kaya teks oleh siswa
• Pembimbingan penggunaan
komputer dan internet untuk
kegiatan literasi • Pengenalan
penggunaan berbagai bahan
referensi cetak dan digital untuk
mencari informasi • 15 menit membaca
• Pemanfaatan berbagai strategi literasi dalam
pembelajaran • Pengembangan
kemampuan e-literasi dalam pembelajaran bagi
guru dan siswa • Penilaian akademik
• Pengembangan lingkungan isik, sosial,
afektif, dan akademik • Memilih cara dan
jenis e-literasi yang tepat untuk proses
pembelajaran, produksi pengetahuan, dan
menyebarkannya di kalangan warga SMK