Supervisi Monitoring dan Evaluasi

23 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan

IV. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN

GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SMK Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan, dilaksanakan secara berjenjang oleh semua pemangku kepentingan sesuai dengan perannya dalam strategi pelaksanaan literasi.

A. Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan dalam Monitoring dan Evaluasi

Berdasarkan Desain Induk GLS, dijelaskan, masing-masing pemangku kepentingan mempunyai tanggung jawab yang berbeda dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagai berikut:

1. Kemendikbud

Dalam rangka pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Gerakan Literasi sekolah di SMK, Kemendikbud mempunyai dua institusi di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang dapat melaksanakannya, yaitu Direktorat Pembinaan SMK dalam Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP, yang masing-masing mempunyai peran dan fungsi, sebagai berikut:

a. Direktorat Pembinaan SMK

Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS di tingkat provinsi, kabupatenkota, dan satuan pendidikan, meliputi: 1 ketercapaian GLS di SMK; 2 keefektifan sosialisasi GLS di tingkat pusat, provinsi, kabupatenkota, dan SMK; 24 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan 3 keefektifan lokakarya GLS di tingkat pusat, provinsi, kabupatenkota, dan SMK; 4 keefektifan peningkatan kapasistas GLS di provinsi, kabupatenkota, dan SMK; 5 tingkat pemahaman dan dukungan pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupatenkota, SMK, dan masyarakat terhadap GLS; dan 6 keefektifan kegiatan pendampinganpelatihan guru terutama dampak pelatihan terhadap kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik. Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi dijadikan masukan dan dasar dalam memperbaiki pelaksanaan GLS di tahap berikutnya, terutama terkait dengan desain induk pelaksanaan literasi, rencana, model, dan pelaksanaan sosialisasi pada semua pemangku kepentingan.

b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP

Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di tingkat provinsi, kabupatenkota, dan satuan pendidikan, meliputi: 1. pemetaan dan ketersediaan data tentang ketercapaian GLS di SMK; 2. pemetaan dan ketersediaan data pelaksanaan program GLS di tingkat provinsi, kabupatenkota, dan SMK; 3. pemetaan dan ketersediaan data pelaksanaan sosialisasi GLS di tingkat provinsi, kabupatenkota, dan SMK; 4. ketersediaan data dalam lokakarya GLS di tingkat provinsi, kabupaten kota dan SMK; 5. pemetaan dan ketersediaan data untuk peningkatan kapasistas GLS di provinsi, kabupatenkota dan SMK; 6. pemetaan dan ketersediaan data tentang tingkat pemahaman dan dukungan pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupatenkota, SMK, dan masyarakat terhadap GLS; dan 7. pemetaan dan ketersediaan data untuk kegiatan supervisi dalam pendampinganpelatihan guru SMK terutama dampak pelatihan terhadap kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik SMK. Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi dijadikan masukan dan dasar dalam memperbaiki pelaksanaan GLS di tahap berikutnya. 25 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan

2. Dinas Pendidikan Provinsi

Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di tingkat provinsi, di lingkungan Dinas Pendidikan kabupatenkota, dan SMK, meliputi: a. keterlaksanaan kebijakan daerah terkait GLS; b. dampak pelaksanaan sosialiasi kepada pemangku kepentingan tingkat provinsi dan dinas pendidikan kabupatenkota di wilayahnya masing-masing; c. dampak pelaksanaan sosialisasilokakarya dan pendidikan dan pelatihan tentang literasi di SMK bagi pendidik dan tenaga kependidikan; d. dampak peningkatan kapasistas lembaga untuk GLS di SMK; dan e. dampak pelaksanaan GLS di tingkat provinsi terhadap kemampuan literasi warga sekolah. Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi dijadikan masukan dan dasar dalam memperbaiki GLS di tahap berikutnya, terutama terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan untuk mengimplementasikan kebijakan pusat dan daerah, dalam pelaksanaan GLS di SMK.

3. Dinas Pendidikan KabupatenKota

Melaksanakan kordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi terkait monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan GLS di tingkat kabupaten kota, SMK, dan masyarakat di wilayah masing-masing.

4. Sekolah Menengah Kejuruan

Melaksanakan monitoring dan evaluasi proses dan hasil pelaksanaan GLS di sekolah masing-masing, meliputi: a. keterlaksanaan GLS; b. keefektifan pelaksanaan kegiatan pembiasaan harian, mingguan, bulanan dan semester sebagaimana dijabarkan dalam Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti; c. keefektifan pendampinganpelaksanaan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru SMK dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik; d. keefektifan pembelajaran jarak jauh terhadap kegiatan literasi di kalangan guru SMK; e. keefektifan dan dampak optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana