51
Berdasarkan gambar uji heterokedastisitas di atas menunjukkan bahwa grafik Scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di
sekitar nol. Jadi tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.1.4 Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Regresi Sederhana
a Motivasi belajar terhadap hasil belajar
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan motivasi belajar X dan hasil belajar
Y. Model regresi ini dapat digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya motivasi belajar terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil
perhitungan dengan program SPSS diperoleh tabel analisis regresi sebagai berikut :
Tabel 4.4 : Analisis Regresi Sederhana
Persamaan regresi yang terbentuk dari tabel di atas adalah Y = 69,445 + 0,259X Model regresi tersebut mengandung arti :
1. Konstanta sebesar 69,445 menyatakan bahwa jika motivasi belajar
bernilai nol 0, maka konstanta akan dapat meningkatkan hasil belajar 69,445.
52
2. Koefisien regresi motivasi belajar sebesar 0,259 hal ini berarti jika
terjadi kenaikan satu persen motivasi belajar akan diikuti kenaikan hasil belajar sebesar 0,259.
Dalam out put SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan uji parsial dilihat dari nilai R square: Tabel 4.5 : R-Square
Model Summary
.639
a
.408 .398
1.6053 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Motivasi Belajar
a.
Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai R square, yaitu sebesar 0.408 atau 40,8.
Dengan demikian motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik kompetensi keahlian multimedia di SMKN 2 Adiwerna Tegal sebesar
40,8, sedangkan 59,2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang tidak dikaji dalam penelitian
ini.
b Konsentrasi belajar terhadap hasil belajar
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan konsentrasi belajar X dan hasil belajar
Y. Model regresi ini dapat digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya konsentrasi belajar terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil
53
perhitungan dengan program SPSS diperoleh tabel analisis regresi sebagai berikut:
Tabel 4.6 : Analisis Regresi Sederhana
Coefficients
a
69.774 1.489
46.872 .000
.225 .037
.629 6.157
.000 Constant
Konsentrasi Belajar Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardi zed
Coefficien ts
t Sig.
Dependent Variable: Hasil Belajar a.
Persamaan regresi yang terbentuk dari tabel di atas adalah Y = 69,774 + 0,225X Model regresi tersebut mengandung arti :
1. Konstanta sebesar 69,774 menyatakan bahwa jika konsentrasi belajar
bernilai nol 0, maka konstanta akan dapat meningkatkan hasil belajar 69,774.
2. Koefisien regresi konsentrasi belajar sebesar 0,225 hal ini berarti jika
terjadi kenaikan satu persen konsentrasi belajar akan diikuti kenaikan hasil belajar sebesar 0,225.
Dalam out put SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan tertulis R square. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan uji parsial dilihat dari nilai R square: Tabel 4.7 : R-Square
54
Coefficients
a
71.112 1.464
48.574 .000
.367 .069
.574 5.345
.000 Constant
Pemahaman Belajar Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardi zed
Coefficien ts
t Sig.
Dependent Variable: Hasil Belajar a.
Model Summary
.629
a
.395 .385
1.6221 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Konsentrasi Belajar
a.
Besarnya pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai R square, yaitu sebesar 0.395 atau 39,5.
Dengan demikian konsentrasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik kompetensi keahlian multimedia di SMKN 2 Adiwerna Tegal
sebesar 39,5, sedangkan 60,5 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
c Pemahaman siswa terhadap hasil belajar
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan pemahaman belajar X dan hasil
belajar Y. Model regresi ini dapat digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya pemahaman belajar siswa terhadap hasil belajar.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh tabel analisis regresi sebagai berikut:
Tabel 4.8 : Analisis Regresi Sederhana
55
Persamaan regresi yang terbentuk dari tabel di atas adalah Y = 71,112 + 0,367X Model regresi tersebut mengandung arti :
1. Konstanta sebesar 71,112 menyatakan bahwa jika pemahaman
belajar bernilai nol 0, maka konstanta akan dapat meningkatkan hasil belajar 71,112.
2. Koefisien regresi pemahaman belajar sebesar 0,367 hal ini berarti
jika terjadi kenaikan satu persen pemahaman belajar akan diikuti kenaikan hasil belajar sebesar 0,367.
Dalam out put SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan tertulis R square. Berikut ini adalah table yang
menunjukkan uji parsial dilihat dari nilai R square: Tabel 4.9 : R-Square
Model Summary
.574
a
.330 .318
1.7074 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Pemahaman Belajar
a.
Besarnya pengaruh pemahaman belajar terhadap hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai R square, yaitu sebesar 0.330 atau 33. Dengan
demikian pemahaman belajar terhadap hasil belajar peserta didik kompetensi keahlian multimedia di SMKN 2 Adiwerna Tegal sebesar
33, sedangkan 67 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
2. Analisis Regresi Berganda