Disclosure Principle Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip ini menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaliknya dicatat dan dilaporkan dengan cara konsisten dari periode ke periode. Konsisitensi adalah batasan pengguna untuk memfasilitasi keputusan pengguna dengan memastikan dapat diperbandingkannya laporan keuangan dari suatu perusahaan sepanjang waktu, sehingga meningkatkan kegunaan laporan keuangan. Prinsip ini tidak menghalangi suatu perusahaan untuk mengubah prosedur akuntansinya ketika hal tersebut dibenarkan oleh situasi yang berubah, atau jika prosedur alternative lebih baik. Sesuai dengan APB opinion No.20 perubahan yang membenarkan perubahan adalah; 1. Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi 2. Perubahan dalam estimasi akuntansi 3. Perubahan dalam entitas pelaporan.

6. Disclosure Principle Prinsip Pengungkapan Penuh

Seluruh informasi yang relevan seharusnya disajikan dalam laporan keuangan dengan mudah dipahami. Pengungkapan penuh mengharuskan laporan keuangan dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang telah memegaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan bagi investor. Skinner menarik perhatian pada bebrapa masalah yang sebaiknya menjadi subjek dari pengungkapan penuh; 1. Rincian dari kebijakan dan metode akuntansi, terutama ketika penilaian dibutuhan dalam penerapan metode akuntansi, ketika metode tersebut bersifat khusus bagi entitas pelaporan tersebut, atau ketiak metode akuntansi alternative digunakan. 2. Informasi tambahan untuk membantu dalam analisis investasi atau untuk mengindikasikan hak dari berbagai pihak yang memiliki klaim atas entitas pelaporan. 3. Perubahan dari tahun sebelumnya dalam kebijakan akuntansi atau meetode penerapannya dan dampak dari perubahan semacam itu. 15 4. Aktiva, keajiban, biaya, dan pendpatan, yang dihasilkan dari transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan pengendalian dengan direktur atau pjabat yang memiliki huungan istimewa dengan entitas tersbut. 5. Aktiva, kewaiban, dan komitmen kontijen. 6. Transaksi keuangan atau nonoperasi lainnya yang terjadi setelah tanggal neraca yang memiliki dampak material terhadap possi keuangan entitas terebut. 7. Conversatism Principle Prinsip Konservatisme Adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal. Menganggap ketika mimilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan untuk opsi yang memiliki dampak paling tidak menguntungkan terhadap ekuitas pemegang saham. Prinsip ini mengharuskan akuntan memiliki sikap pesimistis secara umumketika memilih teknik akuntansi untuk pelaporan keuangan. Sterling menyebut konservatisme sebagai ‘’prinsip penilaian akuntansi yang paling kuno dan mungkin paling bertahan’’. Konservatisme masih digunakan dalam beberapa situasi yang memerlukan penilaian akuntan, seperti memilih umur estimasi manfaat dan nilai sisa dari aktiva untuk akuntansi depresiasi dan konsekuensi aturan dari penerapan kosep.

8. Materiality Principle Prinsip Materialitas