Penentuan Kata Benda atau Frasa Benda

Dengan menggunakan contoh jenis paragraf yang sudah diketahui letak kalimat pokoknya dapat diketahui terambil atau tidak kalimat pokok dalam paragraf. Untuk lebih jelasnya, pengujian aturan ini dapat dilihat pada Lampiran 7- Lampiran 27. Selanjutnya, aturan ini diterapkan pada tiga dokumen berbahasa Indonesia yang akan diteliti dan diperoleh hasil sebagai berikut: 1 Teks “Solidaritas Nasional Ketahanan Pangan” terdapat 15 paragraf dan 12 paragraf 80 di antaranya berhasil mendapatkan kalimat pokoknya dengan jumlah kalimat yang digunakan sebanyak 24 kalimat dari total 41 kalimat pada teks Lampiran 28. 2 Teks “Politik Ketahanan Pangan Indonesia 1950- 2005” terdapat 6 paragraf dan 5 paragraf 83,33 di antaranya berhasil mendapatkan kalimat pokoknya dengan jumlah kalimat yang digunakan sebanyak 20 kalimat dari total 40 kalimat pada teks Lampiran 29. 3 Teks “Mencermati Kebijakan Ketahanan Pangan” terdapat 14 paragraf dan 10 paragraf 71,43 di antaranya berhasil mendapatkan kalimat pokoknya dengan jumlah kalimat yang digunakan sebanyak 17 kalimat dari total 30 kalimat pada teks Lampiran 30. Dari ketiga teks ini tidak diketahui letak kalimat pokok secara otomatis. Oleh karena itu sebelum menggunakan aturan pemilihan kalimat tertentu dilakukan pencarian letak kalimat pokok dengan cara manual dibantu oleh seorang ahli bahasa Nurhayati 5 Januari 2011, komunikasi pribadi yang bertujuan mengetahui tingkat keakuratan dalam penerapan algoritme yang dibuat.

4.3 Penentuan Kata Benda atau Frasa Benda

dari Hasil Pengambilan Kalimat Tertentu sebagai Konsep a Penentuan Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata benda atau frasa benda yang disesuaikan dengan ketetapan Kamus Bahasa Indonesia edisi tahun 2008 Depdiknas 2008a dan Tesaurus Bahasa Indonesia edisi tahun 2008 Depdiknas 2008b. Dengan bantuan metode chunking, sebuah kalimat dapat dipotong berdasarkan pemotongannya sehingga kata benda atau frasa benda dapat terambil. Kata benda atau frasa benda ini diambil dari setiap kalimat yang terambil dengan mempertimbangkan makna kata dari struktur kalimat yang terbentuk. Namun ada kelompok kata benda yang tidak diperhitungkan, antara lain: 1 kata benda yang terdapat di dalam tanda kurung … ataupun tanda petik “…”, 2 kata benda yang memiliki sinonim dengan kata bahwa seperti artinya, bahwasanya, dan sejenisnya, 3 kata benda yang terbentuk dari kata hubung yang + kata sifat, 4 kata benda yang menyatakan posisi dan waktu, serta kata benda ini sukar dihubungkan dengan kata lain. Berikut konsep-konsep dari kata benda dan frasa benda yang diperoleh di setiap teks: Tabel 1 Daftar kata benda dan frasa benda pada hasil pengambilan kalimat terpilih dalam teks A Konsep Konsep akses gerakan bersama aksesibilitas jumlah keluarga miskin aktivitas pertanian kasus busung lapar bantuan tunai langsung Rp.100.000, per bulan keamanan basis ketahanan ekonomi kebanyakan petani basis ketahanan nasional kebijakan birokrat kebijakan pemerintah cadangan pangan kebutuhan eksistensi kebutuhan konsumsi gerakan kedaulatan pangan gerakan nasional kelaparan Tabel 1 Daftar kata benda dan frasa benda pada hasil pengambilan kalimat terpilih dalam teks A lanjutan Konsep Konsep kemandirian pangan pemantapan ketahanan pangan kemiskinan pembentukan sumber daya manusia hal pembinaan harga barang pemenuhan kebutuhan pangan harga BBM pemerintah harga jasa penanganan Indonesia pendekatan model informasi penetapan harga dasar beras jeritan petani penetapan harga dasar gabah jumlah pengaruh kemungkinan pengelolaan lumbung desa ketahanan ekonomi pengembangan ketahanan pangan ketahanan pangan penyuluhan ketahanan pangan daerah perbandingan tingkat pendapatan penduduk kenaikan harga barang perbandingan tingkat pendapatan rumah tangga kenaikan harga jasa perbandingan tingkat pendapatan kepedulian petani kerawanan pangan pihak-pihak kerja sama populis kesinambungan produk pertanian ketahanan pangan keluarga program penanggulangan kemiskinan ketahanan pangan komunitas program peningkatan ketahanan pangan ketahanan pangan nasional program peningkatan pendapatan ketersediaan rata-rata pangan ketersediaan pangan rumah tangga komitmen sektor komponen solidaritas nasional ketahanan pangan lumbung desa stok nasional manfaat tingkat desa masalah kemiskinan tingkat rumah tangga masyarakat tingkat wilayah masyarakat miskin titik berat ketahanan pangan pangan Tujuan parameter kemiskinan World Bank pasca-kenaikan harga BBM Tabel 2 Daftar kata benda dan frasa benda pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks B Konsep Konsep akses ketahanan pangan alat politik ketahanan pangan Indonesia bagian integral ketergantungan produksi pangan domestik bahan pangan lokal ketergantungan barometer ekonomi pembangunan ketersediaan beras basis ketahanan pangan komoditas pangan beras konsumsi keluarga biang politisasi beras kontrol pasar perberasan Bulog level kabupaten cara level propinsi contoh Malaysia daerah Maluku dampak perdagangan pangan global masyarakat era pemerintahan Suharto mekanisme era presiden Sukarno militer fakta sejarah mitos faktor penentu motivasi dukungan politik gandum nilai tambah komoditas agribisnis gudang Bulog Nusantara gula pasir pangan harga pangan murah panitia penganekaragaman menu makanan rakyat harga dasar pangan utama Papua impor pangan para pejabat Indonesia pejabat pemerintah istri pembangunan sektor agribisnis jagung pemenuhan ketahanan pangan kota jaman kolonial pencapaian ketahanan pangan Kalimantan pencapaian swasembada pangan tahun 1984 kampanye pangan nonberas pendapatan kaum miskin kota pengadaan bulanan kebijakan penyebab diskriminasi pangan lokal kebijakan pangan Indonesia perdagangan pangan global kebijakan revitalisasi pertanian perdagangan antarpulau kebutuhan pangan masyarakat persoalan produksi semata kedelai petani kecil kelahiran Badan Urusan Logistik tahun 1967 PNS kelaparan Presiden Susilo Bambang Yudoyono kerangka produksi pangan Tabel 2 Daftar kata benda dan frasa benda pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks B lanjutan Konsep Konsep revitalisasi pertanian swasembada pangan sejumlah komoditas swasembada pangan alternatif nonberas sektor-sektor nonpangan swasembada pangan nasional sektor-sektor nonpertanian target Singkong Timor Sisa tingkat ketahanan pangan soal management investasi tingkat nasional stabilisasi harga beras tuduhan Suharto tujuan swasembada beras Tabel 3 Daftar kata dan frasa benda pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks C Konsep Konsep 0,3 hektare Kalimantan 1000 dolar AS per ton keberhasilan 3,1 juta ha kecepatan alih fungsi artikel kecukupan AS kegagalan banyak penduduk miskin kelangkaan pangan dunia beras kelaparan berita kejadian busung lapar ketahanan pangan berita kejadian gizi buruk ketahanan pangan kita berita kekurangan pangan keterbatasan lahan pertanian kita busung lapar keyakinan daerah pedesaan kisaran 500 dolar AS per ton dalam negeri kita distribusi pemanfaatan lahan konflik fasilitas kredit pertanian konteks ketahanan pangan sekarang gelombang krisis kunjungan gizi buruk lahan hal lahan gambut harga beras lahan kering harga pangan dunia masyarakat harga-harga media cetak nasional ide mentan Indonesia negeri kalangan internasional Palangkaraya Tabel 3 Daftar kata dan frasa benda pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks C lanjutan Konsep Konsep pangan produksi pemerintah produksi beras nasional perluasan lahan pertanian program intensifikasi pertanian petani kecil rata-rata penguasaan lahan pidato sektor kehutanan pilihan optimalisasi modernisasi pertanian sektor perkebunan pilihan rasional banyak negara sektor pertanian political will silence tsunami potensi lahan situasi krisis presiden swasembada pangan presiden Soekarno Selanjutnya setiap kata benda atau frasa benda konsep yang telah diperoleh akan dikelompokkan menjadi tiga tahap pengelompokan, yaitu: makna sebab-akibat antarkonsep, makna umum-khusus hiponimi- hipernimi, dan kesamaan makna kata sinonim. Setiap konsep yang telah dikelompokkan pada tahap sebelumnya tidak dipergunakan lagi ke dalam tahap pengelompokan berikutnya. Jika setelah tahap terakhir pengelompokan, yaitu tahap sinonim, ternyata masih terdapat konsep yang tidak dapat dikelompokkan, maka konsep yang tidak terkelompokkan ini dibuat masing-masing menjadi kelompok tersendiri. Berikut penjabarannya: Langkah pertama adalah pengelompokan konsep berdasarkan makna sebab-akibat antarkonsep. Pengelompokan ini didasarkan pada tingkat kemiripan kata benda atau frasa benda serta sebab-akibat yang terjadi pada konsep. Tingkat kemiripan kata dilihat dari samanya kata antarfrasa. Semakin sama dan mirip kata yang dikandung antarkonsep maka konsep-konsep tersebut dapat digabungkan menjadi sebuah kelompok. Contoh: ada 3 buah konsep, yaitu ketahanan pangan, ketahanan pangan nasional, pangan. Dari ketiga konsep tersebut yang dapat dijadikan satu kelompok adalah kata ketahanan pangan dan kata ketahanan pangan nasional, sedangkan kata pangan tidak dikelompokkan karena dua buah konsep ketahanan pangan, ketahanan pangan nasional ini memiliki dua kata yang sama yaitu ketahanan dan pangan sedangkan satu konsep lagi hanya memiliki satu buah kata yang sama yaitu pangan. Setelah melihat kemiripan kata juga dilihat sebab-akibat yang terjadi antarkonsep. Pengelompokan ini merupakan cerminan dari identifikasi konstruk. Identifikasi konstruk adalah suatu bagian dari kumpulan konsep yang memiliki satu kesamaan makna hipernimi. Identifikasi konstruk yang terbentuk dari kumpulan konsep yang telah ada menyatakan satu topik permasalahan sama atau serupa. Topik permasalahan ini dapat dijadikan sebuah konsep utama yang mewakili kumpulan konsep tersebut, sehingga jika terdapat sebuah edge dari konsep lain menuju atau dituju oleh salah satu konsep yang merupakan bagian dari kumpulan konsep, maka konsep lain ini dapat dibuat sebuah edge menuju atau dituju ke arah konsep yang menyatakan topik permasalahan. Sebuah konstruk dapat dilihat dari subgraf yang terhubung dengan beberapa kondisi yang dapat dipenuhi, antara lain: 1 jika sebuah konsep di dalam konstruk memiliki sebuah edge terhubung langsung dengan sebuah konsep A dan konsep A bukan bagian dari konstruk, maka konsep A dapat dicapai oleh konsep-konsep lain yang ada di dalam konstruk tersebut melalui edge yang terhubung di dalam konstruk, 2 jika sebuah konsep A bukan bagian dari konstruk dan terhubung langsung dengan sebuah konsep di dalam konstruk, maka semua konsep di dalam konstruk dapat dicapai oleh konsep A dengan edge yang menghubungkan konsep A dengan sembarang konsep di dalam konstruk pada sebuah edge yang menghubungkan ke dalam konstruk tersebut Kramer 1996. Berikut contoh bentuk graf konstruknya: CAU CAU CAU CAU CAU pengembangan lahan faktor cuaca eksploitasi lahan area hutan bencana alam kebakaran hutan Gambar 13 Ilustrasi identifikasi konstruk dalam bentuk graf. Berdasarkan gambar di atas, terdapat lima buah konsep yang terdapat dalam bacaan yang dianalisis oleh Kramer 1996 antara lain faktor cuaca, eksploitasi lahan, bencana alam, kebakaran hutan, dan pengembangan lahan. Kelima konsep ini menyatakan suatu bahasan tentang area hutan, sehingga konsep faktor cuaca, konsep eksploitasi lahan, konsep bencana alam, konsep kebakaran hutan, dan konsep pengembangan lahan merupakan satu konstruk. Berdasarkan definisi konstruk identifikasi area hutan dapat mewakili atau menggantikan kelima konsep tersebut. Langkah kedua adalah pengelompokan konsep berdasarkan makna umum-khusus hiponimi-hipernimi. Hampir sama dengan makna sebab-akibat, makna umum-khusus juga melihat kemiripan kata pada konsep dan melihat hubungan yang menyatakan “bagian dari” yang terjadi antarkonsep. Langkah terakhir adalah pengelompokan berdasarkan sinonim yakni berdasarkan kemiripan maknanya. Pada teks “Mencermati Kebijakan Ketahanan Pangan” tidak terdapat kelompok konsep berdasarkan sinonim. Cara pengelompokan ini bersifat subjektif karena dalam aturan bahasa Indonesia belum ada cara pengelompokan suatu frasa benda apalagi pengelompokan frasa benda beserta kata benda. Tabel pengelompokan beserta penjelasannya dicantumkan dalam Lampiran 31 sampai Lampiran 38, sedangkan konsep- konsep yang tidak terkelompokkan dari ketiga tahapan di atas akan dibahas pada tahap selanjutnya. Berikut tabelnya: Tabel 4 Daftar sisa kelompok konsep pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks A Kelompok Konsep Kelompok Konsep eksistensi manfaat Indonesia pembentukan sumber daya manusia jeritan petani pendekatan model jumlah pengaruh kemungkinan populis ketahanan ekonomi produk pertanian ketersediaan sektor kesinambungan stok nasional komitmen tujuan komponen World Bank Tabel 5 Daftar sisa kelompok konsep pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks B Kelompok Konsep Kelompok Konsep akses daerah barometer ekonomi pembangunan istri bagian integral fakta sejarah contoh faktor penentu Tabel 5 Daftar sisa kelompok konsep pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks B lanjutan Kelompok Konsep Kelompok Konsep jaman kolonial pengadaan bulanan kebijakan panitia penganekaragaman menu makanan rakyat kelaparan perdagangan antarpulau ketergantungan persoalan produksi semata kerangka sejumlah komoditas konsumsi keluarga sektor-sektor nonpertanian Malaysia sisa mitos soal management investasi Nusantara tuduhan pendapatan Tabel 6 Daftar sisa kelompok konsep pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks C Kelompok Konsep Kelompok Konsep AS keyakinan daerah pedesaan kita hal konflik harga-harga kunjungan ide pidato kalangan internasional pilihan rasional banyak negara keberhasilan political will kecepatan alih fungsi produksi kecukupan silence tsunami kegagalan b. Penentuan Threshold Tujuan penentuan nilai threshold adalah membatasi banyaknya verteks yang akan digunakan dalam penelitian. Nilai threshold yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 2, artinya verteks yang hanya memiliki satu anggota kelompok akan dihapus. Dalam kasus ini konsep-konsep yang tidak terkelompokkan pada tabel di atas yang dihapus. Verteks-verteks yang tidak dihapus kemudian diberi label pada setiap kelompok kata benda atau frasa benda dari setiap tahap pengelompokan. Namun nilai threshold ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan, karena semakin besar ukuran suatu dokumen maka akan terdapat kata atau frasa benda yang jumlahnya lebih banyak. Walaupun dalam proses penelitian ini sudah dilakukan pengurangan isi teks asli dengan cara pengambilan kalimat tertentu, tapi tetap saja masih ada kemungkinan mendapati jumlah kalimat dari teks dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu dengan tujuan mempermudah pembacaan graf ke teks, maka nilai pembatasannya juga akan semakin besar. Dengan demikian untuk penelitian selanjutnya akan digunakan konsep-konsep kata atau frasa benda yang memiliki jumlah konsep dalam kelompok lebih besar dari 1, maka kelompok konsep-konsep yang memenuhi threshold untuk ketiga teks ini dengan sebelumnya diberikan label verteks- verteks adalah: Tabel 7 Daftar verteks-verteks pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks A yang akan digunakan Label Kelompok Konsep Label Kelompok Konsep v1 ketahanan pangan v7 tingkat desa ketahanan pangan daerah tingkat rumah tangga ketahanan pangan keluarga tingkat wilayah ketahanan pangan komunitas rumah tangga ketahanan pangan nasional v8 birokrat pemantapan ketahanan pangan pemerintah pengembangan ketahanan pangan pihak-pihak titik berat ketahanan pangan v9 perbandingan tingkat pendapatan solidaritas nasional ketahanan pangan perbandingan tingkat pendapatan penduduk v2 harga barang perbandingan tingkat pendapatan rumah tangga harga BBM v10 keamanan harga jasa kepedulian kenaikan harga barang kerja sama kenaikan harga jasa v11 kemiskinan pasca-kenaikan harga BBM masalah kemiskinan penetapan harga dasar beras parameter kemiskinan penetapan harga dasar gabah v12 kasus busung lapar v3 cadangan pangan kelaparan kedaulatan pangan v13 hal kemandirian pangan informasi kerawanan pangan v14 lumbung desa ketersediaan pangan pengelolaan lumbung desa pangan v15 basis ketahanan ekonomi pemenuhan kebutuhan pangan basis ketahanan nasional rata-rata pangan v16 akses v4 jumlah keluarga miskin aksesibilitas masyarakat v17 kebijakan masyarakat miskin kebijakan pemerintah kebanyakan petani v18 kebutuhan petani kebutuhan konsumsi v5 aktivitas pertanian v19 gerakan pembinaan gerakan nasional penanganan gerakan bersama penyuluhan v6 bantuan tunai langsung Rp.100.000,-per bulan program penanggulangan kemiskinan program peningkatan ketahanan pangan program peningkatan pendapatan Tabel 8 Daftar verteks-verteks pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks B yang akan digunakan Label Kelompok Konsep Label Kelompok Konsep v1 impor pangan v7 gandum bahan pangan lokal gula pasir pangan jagung kampanye pangan nonberas kedelai kebutuhan pangan masyarakat v8 swasembada pangan alternatif nonberas kebijakan pangan Indonesia swasembada pangan nasional komoditas pangan target swasembada pangan penyebab diskriminasi pangan lokal pencapaian swasembada pangan tahun 1984 sektor-sektor nonpangan v9 level kabupaten v2 beras level propinsi biang politisasi beras tingkat nasional ketersediaan beras v10 kelahiran badan urusan logistik tahun 1967 stabilisasi harga beras gudang Bulog swasembada beras Bulog kontrol pasar perberasan v11 harga pangan murah basis ketahanan pangan harga dasar pangan utama v3 ketahanan pangan v12 pembangunan sektor agribisnis ketahanan pangan Indonesia nilai tambah komoditas agribisnis pemenuhan ketahanan pangan kota v13 alat politik pencapaian ketahanan pangan motivasi dukungan politik tingkat ketahanan pangan v14 revitalisasi pertanian v4 era presiden Sukarno kebijakan revitalisasi pertanian era pemerintahan Suharto v15 produksi pangan pejabat pemerintah ketergantungan produksi pangan domestik presiden Susilo Bambang Yudoyono v16 dampak perdagangan pangan global Suharto perdagangan pangan global para pejabat v17 mekanisme v5 Indonesia cara Kalimantan v18 target Nusantara tujuan Maluku Timor Papua v6 masyarakat kaum miskin kota petani kecil PNS militer Tabel 9 Daftar verteks-verteks pada hasil pengambilan kalimat tertentu teks C yang akan digunakan Label Kelompok Konsep Label Kelompok Konsep v1 potensi lahan v7 beras rata-rata penguasaan lahan harga beras lahan produksi beras nasional lahan gambut v8 fasilitas kredit pertanian lahan kering pilihan optimalisasi modernisasi pertanian distribusi pemanfaatan lahan program intensifikasi pertanian v2 berita kekurangan pangan v9 banyak penduduk miskin pangan masyarakat harga pangan dunia petani kecil kelangkaan pangan dunia v10 sektor kehutanan swasembada pangan sektor perkebunan v3 Indonesia sektor pertanian Kalimantan v11 keterbatasan lahan pertanian kita Palangkaraya perluasan lahan pertanian dalam negeri v12 situasi krisis negeri gelombang krisis v4 pemerintah v13 0,3 hektare presiden 3,1 juta ha Presiden Soekarno v14 kisaran 500 dolar AS per ton mentan 1000 dolar AS per ton v5 ketahanan pangan v15 berita kejadian busung lapar ketahanan pangan kita berita kejadian gizi buruk konteks ketahanan pangan sekarang v16 artikel v6 busung lapar media cetak nasional gizi buruk kelaparan 4.4 Pembuatan Graf Dari verteks-verteks yang telah ditentukan maka dibentuk graf pada setiap kalimat dari setiap teks. Graf yang dibentuk merupakan graf yang bersifat subjektif. Subjektif yang dimaksud adalah setiap individu mungkin akan menghasilkan graf yang tidak sama bergantung pada alasan masing-masing. Untuk mempermudah pembuatan graf akan dilakukan sedikit perubahan dalam penulisan relasi ALI, kelompok konsep dan verteks yang digunakan Febriatmoko 2011. Penulisan relasi ALI, kelompok konsep dan verteks menjadi sebagai satu kesatuan utuh dalam bentuk verteks pada penelitian selanjutnya diberikan pada Gambar 14. menjadi CAU CAU CAU CAU v1 ALI kelinci v1 menjadi kelinci menjadi 1 akademik murid guru sekolah tata usaha Gambar 14 Penulisan relasi ALI, kelompok konsep dan verteks dalam penelitian. Graf akan dibuat untuk setiap kalimat dari setiap dokumen. Pertama-tama akan dibuat word graph dari setiap kata majemuk, dan frasa benda dalam kalimat berdasarkan pada aturan bahasa Indonesia dan pemotongan kalimat yang terpilih dengan menggunakan chunk indicator, kemudian word graph yang terbentuk akan dicocokkan dengan verteks yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pembentukan graf akan dipertimbangkan hubungan antarkalimat, serta kata hubung yang ada pada setiap kalimat. Teks “Solidaritas Nasional Ketahanan Pangan ” sebagai teks A Pengambilan kalimat tertentu pada teks A menghasilkan 24 kalimat. Berikut pembuatan graf berdasarkan kalimat yang diperoleh: Kalimat pertama: “Artinya, titik berat kondisi ketahanan pangan terletak pada tingkat rumah tangga.” Berdasarkan chunk indicator diperoleh pemotongan kalimat sebagai berikut: “Artinya,| 1 titik berat kondisi ketahanan pangan| 5 terletak pada| 4 tingkat rumah tangga.| 1 ” Dari kalimat tersebut diperoleh kata dan frasa benda sebagai berikut: a: titik berat kondisi ketahanan pangan b: tingkat rumah tangga Kata artinya dalam kamus bahasa Indonesia juga merupakan kata benda, tapi memiliki makna penekanan yang bersinonim dengan kata bahwa. Jadi kata artinya tidak dianggap sebagai konsep. Dengan demikian kalimat tersebut dapat ditulis: “ Artinya,| 1 a| 5 terletak pada| 4 b| 1 ” Penjelasan: Artinya, a merupakan bagian dari b. Jadi, titik berat kondisi ketahanan pangan merupakan bagian dari tingkat rumah tangga. Bentuk kalimat di atas dapat diubah menjadi: Titik berat kondisi pangan SUB tingkat rumah tangga. Dengan demikian dapat dibuat word graph sebagai berikut: SUB a b SUB 1 7 SUB titik berat kondisi ketahanan pangan tingkat rumah tangga Gambar 15 Word graph kalimat pertama hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 2: “Ketahanan pangan ini| 2 harus| 3 mencakup aksesibilitas,| 1 ketersediaan,| 1 keamanan dan| 2 kesinambungan.| 1 ” Dari kalimat tersebut diperoleh kata dan frasa benda sebagai berikut: a: ketahanan pangan b: aksesibilitas c: ketersediaan d: keamanan e: kesinambungan Penjelasan: b merupakan bagian dari a, c merupakan bagian dari a, d merupakan bagian dari a, dan e merupakan bagian dari a. Bentuk kalimat di atas dapat diubah menjadi: 1. aksesibilitas SUB ketahanan pangan 2. ketersediaan SUB ketahanan pangan 3. keamanan SUB ketahanan pangan 4. kesinambungan SUB ketahanan pangan Berdasarkan kata atau frasa benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB SUB SUB aksesibilitas kesinambungan ketahanan pangan keamanan ketersediaan SUB SUB 16 1 10 Gambar 16 Word graph kalimat ke-2 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 3: “Ketersediaan pangan| 5 adalah rata-rata pangan dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan konsumsi| 5 di| 4 tingkat wilayah| 5 dan| 2 rumah tangga.| 1 ” Dari kalimat tersebut diperoleh kata dan frasa benda sebagai berikut: a: Ketersediaan pangan b: rata-rata pangan c: jumlah d: kebutuhan konsumsi e: tingkat wilayah f: tingkat rumah tangga Penjelasan: Kata hubung dan di dalam kalimat ketersediaan pangan adalah rata-rata pangan dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan konsumsi di tingkat wilayah dan rumah tangga menyatakan kalimat majemuk setara yang mana ada kata yang sama diulang tapi dihilangkan yaitu kata tingkat pada kata rumah tangga. Oleh karena menduduki pola kalimat majemuk setara maka kata tingkat juga dapat didampingi dengan kata rumah tangga, sehingga didapatkan: a adalah b, c bagian dari b, c menyebabkan d, e bagian dari d, dan f merupakan bagian dari d. Bentuk kalimat di atas dapat diubah menjadi: 1. ketersediaan pangan EQU rata-rata pangan 2. jumlah SUB rata-rata pangan 3. rata-rata pangan CAU kebutuhan konsumsi 4. kebutuhan konsumsi SUB tingkat wilayah 5. kebutuhan konsumsi SUB tingkat rumah tangga Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU SUB 3 18 7 EQU SUB CAU SUB SUB ketersediaan pangan rata - rata pangan jumlah kebutuhan konsumsi tingkat wilayah tingkat rumah tangga Gambar 17 Word graph kalimat ke-3 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kata rata-rata merupakan kata sifat bagi kata pangan dan berupa frasa benda apabila kedua kata tersebut digabungkan dan bermakna jumlah pangan. Kalimat ke- 4: “Ketahanan pangan merupakan basis ketahanan ekonomi| 5 dan| 2 ketahanan nasional secara berkesinambungan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB basis ketahanan nasional ketahanan pangan basis ketahanan ekonomi SUB 1 15 Gambar 18 Word graph kalimat ke-4 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kata nasional merupakan kata sifat bagi kata ketahanan dan berupa frasa benda apabila kedua kata tersebut digabungkan dan bermakna ketahanan secara menyeluruh. Kalimat ke- 5: “Manakala pemenuhan kebutuhan pangan| 5 harus| 3 berkesinambungan,| 1 maka| 2 berbagai aktivitas pertanian| 5 harus tetap| 3 berjalan sebagaimana| 2 mestinya.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU pemenuhan kebutuhan pangan aktivitas pertanian CAU 3 5 Gambar 19 Word graph kalimat ke-5 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 6: “Untuk| 4 mencapai ketahanan ekonomi| 5 dan| 2 pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas,| 1 perlu| 3 ketersediaan pangan yang cukup| 5 bagi| 4 setiap rumah tangga.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU pembentukan sumber daya manusia ketersediaan pangan ketahanan ekonomi rumah tangga CAU 7 3 Gambar 20 Word graph kalimat ke-6 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 7:” Tetapi| 2 bukan berarti| 5 bahwa| 2 itu| 2 telah| 3 menjamin terwujudnya ketahanan pangan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: ketahanan pangan 3 Gambar 21 Word graph kalimat ke-7 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 8: ” Kalau pun| 2 stok nasional cukup,| 1 hal itu| 2 tidak| 3 menutup kemungkinan merebaknya kasus busung lapar,| 1 karena| 2 kemiskinan juga dapat| 3 membatasi akses mereka mendapatkan pangan yang dibutuhkan.| 1 ” Penjelasan: Pemunculan kata nasional yang merupakan kata sifat, bagi kata stok yang berupa kata benda karena kata stok tidak menjelaskan stok yang dimaksudkan pada bacaan. Sedangkan penggabungan kata stok dan kata nasional menjadi sebuah frasa benda yang bermakna persediaan tingkat nasional. Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU 12 13 11 3 16 CAU CAU CAU CAU CAU SUB stok nasional kasus busung lapar hal kemungkinan kemiskinan pangan akses Gambar 22 Word graph kalimat ke-8 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 9: ” Parameter kemiskinan| 5 dari| 4 World Bank| 5 berdasarkan pada| 4 perbandingan tingkat pendapatan penduduk| 5 | 2 rumah tangga| 5 dengan| 4 tingkat pendapatan yang diperlukan| 5 untuk| 4 memenuhi kebutuhan minimum.| 1 ” Penjelasan: Pemunculan kata minimum yang merupakan kata sifat, bagi kata kebutuhan yang merupakan kata benda dan tidak mempengaruhi makna. Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU EQU DIS CAU CAU world Bank parameter kemiskinan perbandingan tingkat pendapatan penduduk perbandingan tingkat pendapatan rumah tangga perbandingan tingkat pendapatan kebutuhan CAU CAU 11 9 18 Gambar 23 Word graph kalimat ke-9 asil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke-10: “Melambungnya harga BBM| 5 mengakibatkan jumlah keluarga miskin membengkak secara drastis.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU harga BBM jumlah keluarga miskin CAU 2 4 Gambar 24 Word graph kalimat ke-10 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 11: ” Makanya,| 1 komitmen yang kuat| 5 dari| 4 pemerintah amat diperlukan,| 1 yakni| 2 dengan| 4 memprioritaskan program peningkatan ketahanan pangan yang terintegrasi| 5 dengan| 4 program peningkatan pendapatan| 5 dan| 2 penanggulangan kemiskinan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU 8 6 CAU CAU CAU CAU pemerintah komitmen program penanggulangan kemiskinan program peningkatan ketahanan pangan program peningkatan pendapatan Gambar 25 Word graph kalimat ke-11 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 12: “Selain itu,| 1 kemandirian| 5 dan| 2 kedaulatan pangan| 5 hendaknya| 3 dikembangkan| 5 dari| 4 ketahanan pangan keluarga| 5 ke| 4 ketahanan pangan komunitas,| 1 ketahanan pangan daerah,| 1 dan| 2 nasional.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU CAU CAU kedaulatan pangan kemandirian pangan ketahanan pangan keluarga ketahanan pangan komunitas ketahanan pangan daerah ketahanan pangan nasional CAU 3 1 Gambar 26 Word graph kalimat ke-12 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 13: “Artinya,| 1 pengembangan| 5 dan| 2 pemantapan ketahanan pangan baru| 5 bisa| 3 terwujud,| 1 jika| 2 terjalin kerja sama kolektif| 5 dan| 2 sinergis| 5 di| 4 antara pihak-pihak terkait.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU pengembangan ketahanan pangan pemantapan ketahanan pangan kerja sama pihak-pihak CAU CAU 1 10 8 Gambar 27 Word graph kalimat ke-13 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 14: “Solidaritas nasional ketahanan pangan ini| 2 hendaknya| 3 segera disosialisasikan| 5 dan| 2 digalakkan| 5 mulai dari| 4 birokrat,| 1 legislatif| 5 hingga| 2 masyarakat luas.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU solidaritas nasional ketahanan pangan birokrat masyarakat CAU CAU 8 1 4 CAU Gambar 28 Word graph kalimat ke-14 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A Kalimat ke- 15: “Semua komponen tadi| 5 harus| 3 memiliki kepedulian tinggi| 5 terhadap| 4 masalah kemiskinan,| 1 kerawanan pangan| 5 dan kelaparan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU CAU komponen kepedulian kerawanan pangan masalah kemiskinan kelaparan CAU CAU CAU 10 3 12 11 Gambar 29 Word graph kalimat ke-15 hasil pengambilan kalimat tertentu teks “A. Kalimat ke- 16: “Gerakan nasional peduli masyarakat miskin| 5 dan| 2 kerawanan pangan| 5 di| 4 tengah melonjaknya kenaikan harga barang| 5 dan| 2 jasa pasca-kenaikan harga BBM ini| 2 harus| 3 menjadi gerakan bersama,| 1 bukan hanya| 3 sebagai| 2 gerakan| 5 dari| 4 salah satu sektor.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: EQU CAU CAU CAU CAU CAU CAU masyarakat miskin gerakan nasional kerawanan pangan kenaikan harga jasa pascakenaikan harga BBM gerakan kenaikan harga barang sektor gerakan bersama CAU CAU CAU 2 19 4 3 Gambar 30 Word graph kalimat ke-16 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 17: “Kebanyakan petani| 5 di| 4 Indonesia adalah bagian| 5 dari| 4 masyarakat miskin.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB kebanyakan petani Indonesia masyarakat miskin 4 Gambar 31 Word graph kalimat ke-17 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat Ke- 18: “Jeritan petani| 5 terhadap| 4 kebijakan pemerintah| 5 yang tidak| 3 populis| 5 harus| 3 diakomodasi.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: 17 CAU CAU jeritan petani kebijakan pemerintah populis Gambar 32 Word graph kalimat ke-18 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 19: “Hal ini| 2 tak mungkin| 4 dilakukan hanya dengan| 4 bantuan tunai langsung Rp 100.000,- per bulan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU hal bantuan tunai langsung Rp 100.000, per bulan CAU 6 13 Gambar 33 Word graph kalimat ke-19 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 20: “Kebijakan| 5 yang tak berpihak pada| 4 petani selama ini| 2 antara lain| 2 penetapan harga dasar gabah| 5 dan| 2 beras| 5 yang selalu dikendalikan pemerintah,| 1 sementara harga barang| 5 dan| 2 jasa| 5 di| 4 luar produk pertanian| 5 tidak| 3 terkendalikan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU SUB SUB penetapan harga dasar beras kebijakan penetapan harga dasar gabah pemerintah petani SUB SUB harga barang produk pertanian harga jasa CAU CAU SUB 8 17 2 4 Gambar 34 Word graph kalimat ke-20 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 21: “Pemerintah| 5 perlu| 3 menumbuhkembangkan lumbung desa| 5 dengan| 4 penanganan secara profesional,| 1 karena| 2 eksistensinya| 5 di| 4 tingkat desa| 5 dan| 2 rumah tangga| 5 mampu| 3 mewujudkan ketahanan pangan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU SUB CAU CAU 5 8 14 1 7 CAU SUB SUB CAU CAU CAU pemerintah lumbung desa penanganan eksistensi ketahanan pangan tingkat rumah tangga tingkat desa Gambar 35 Word graph kalimat ke-21 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 22: “Pengelolaan lumbung desa| 5 sangat| 3 bermanfaat sebagai| 2 cadangan pangan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU pengelolaan lumbung desa cadangan pangan CAU 14 3 Gambar 36 Word graph kalimat ke-22 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke-23: “Sebaiknya pemerintah aktif melakukan penyuluhan| 5 dan| 2 pembinaan,| 1 serta| 2 memberikan informasi terlebih dulu| 5 agar| 2 masyarakat| 5 bisa| 3 mengetahui manfaat| 5 dan| 2 tujuannya secara jelas| 5 dan| 2 pasti.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU CAU CAU CAU CAU CAU pemerintah pembinaan informasi penyuluhan masyarakat manfaat tujuan CAU CAU CAU CAU 8 13 4 5 Gambar 37 Word graph kalimat ke-23 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Kalimat ke- 24: “Pendekatan model ini| 1 cukup ampuh| 5 dan| 2 besar pengaruhnya| 5 di| 4 masyarakat.| 1 ”. Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU pendekatan model pengaruh masyarakat 4 Gambar 38 Word graph kalimat ke-24 hasil pengambilan kalimat tertentu teks A. Teks “Politik Ketahanan Pangan Indonesia ” sebagai teks B Pengambilan kalimat tertentu pada teks B, mendapatkan 20 kalimat. Berikut pembuatan graf berdasarkan kalimat yang diperoleh: Kalimat pertama: “Ini| 5 seperti| 2 mitos yang direproduksi ulang| 5 dari| 4 masa ke masa.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: mitos Gambar 39 Word graph kalimat pertama hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 2: “Ketersediaan beras| 5 di| 4 gudang Bulog| 5 kerap| 3 dijadikan basis ketahanan pangan| 5 di| 1 level propinsi| 5 maupun| 2 kabupaten.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB SUB CAU ketersediaan beras gudang Bulog basis ketahanan pangan level kabupaten level propinsi SUB SUB CAU 10 2 3 9 Gambar 40 Word graph kalimat ke-2 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke-3: “Tingginya ketergantungan| 5 pada| 4 beras| 5 di| 4 daerah| 5 seperti| 2 Timor,| 1 Maluku,| 1 Papua,| 1 dan| 2 Kalimantan| 5 telah| 3 terjadi sejak| 2 jaman kolonial memberlakukan perdagangan antarpulau| 5 di| 4 Nusantara.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU SUB SUB SUB SUB SUB CAU SUB Nusantara perdagangan antarpulau ketergantungan daerah Kalimantan Maluku Timor Papua beras 5 2 Gambar 41 Word graph kalimat ke-3 hasil pengambilan kalimat tertentu B. Kalimat ke- 4: “Karenanya,| 1 menuduh Suharto| 5 sebagai| 2 biang politisasi beras| 5 dan| 2 penyebab diskriminasi pangan lokal| 5 adalah tuduhan| 5 yang tidak| 3 sepenuhnya benar Reid 1984 di dalam Lassa, 2005.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU EQU EQU penyebab diskriminasi pangan lokal Suharto biang politisasi beras tuduhan CAU CAU 1 4 2 Gambar 42 Word graph kalimat ke-4 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke-5: “Karena| 2 beras| 5 sangat| 3 penting bagi| 4 konsumsi keluarga,| 1 maka| 2 harga dasar pangan utama tersebut| 5 selalu| 3 ditekan rendah.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU beras CAU konsumsi keluarga harga dasar pangan utama 2 11 Gambar 43 Word graph kalimat ke-5 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 6: “Kebijakan yang sama| 5 di| 4 era presiden Sukarno| 5 dilandasi oleh| 4 motivasi dukungan politik,| 1 sementara| 2 di| 4 era pemerintahan Suharto beras| 5 dibaptis menjadi barometer ekonomi pembangunan,| 1 sekaligus| 3 sebagai| 2 alat politik.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU SUB CAU barometer ekonomi pembangunan beras alat politik era pemerintahan Suharto SUB CAU motivasi dukungan politik kebijakan era presiden Sukarno SUB CAU 13 2 4 Gambar 44 Word graph kalimat ke-6 hasil pengambilan kalimat tertentu teksB. Kalimat ke- 7: “Fakta sejarah| 5 menunjukkan bahwa| 2 kebijakan pangan Indonesia| 5 sejak| 2 1952 sampai sekarang selalu dalam kerangka| 5 untuk| 4 mencapai swasembada beras| 5 di| 4 tingkat nasional.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB CAU SUB CAU fakta sejarah kebijakan pangan Indonesia kerangka swasembada beras tingkat nasional SUB 1 2 10 Gambar 45 Word graph kalimat ke-7 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 8: “Tujuannya,| 1 memenuhi kebutuhan pangan masyarakat| 5 dengan| 4 memanfaatkan bahan pangan lokal| 5 sehingga| 2 tidak| 3 terjadi kelaparan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU tujuan kebutuhan pangan masyarakat bahan pangan lokal kelaparan CAU 1 18 Gambar 46 Word graph kalimat ke-8 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 9: “Di| 4 tingkat nasional| 5 dibentuk panitia penganekaragaman menu makanan rakyat,| 1 dan| 2 pejabat pemerintah melakukan kampanye makan pangan nonberas| 5 oleh| 4 para pejabat| 5 maupun| 2 sang istri yang sayang sekali| 5 tidak| 3 menyentuh masyarakat luas.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: EQU CAU CAU CAU EQU CAU CAU CAU panitia penganekaragaman menu makanan rakyat tingkat nasional pejabat pemerintah para pejabat kampanye pangan non-beras masyarakat istri CAU CAU CAU 9 4 1 6 Gambar 47 Word graph kalimat ke-9 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 10: “Kelahiran Badan Urusan Logistik| 5 Bulog| 1 tahun 1967,| 1 sejak| 2 awal| 5 diproyeksikan untuk| 4 menjaga ketahanan pangan Indonesia| 5 melalui| 4 dua mekanisme:| 1 stabilisasi harga beras| 5 dan| 2 pengadaan bulanan| 5 untuk| 4 PNS| 5 dan| 2 militer.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB SUB SUB CAU CAU militer PNS pengadaan bulanan stabilisasi harga beras mekanisme ketahanan pangan Indonesia kelahiran badan urusan logistik tahun 1967 CAU CAU SUB 2 17 3 10 6 Gambar 48 Word graph kalimat ke-10 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 11: “Pada| 4 akhir 1980,| 1 Bulog| 5 tetap| 3 ditugasi untuk| 4 memerankan kontrol pasar perberasan Indonesia| 5 tetapi| 2 sedikit| 5 diperluas untuk| 4 menangani komoditas pangan lain| 5 seperti| 2 gula pasir,| 1 gandum,| 1 jagung,| 1 kedelai,| 1 dan| 2 sejumlah komoditas lainnya.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB SUB SUB SUB CAU CAU kontrol pasar perberasan Indonesia Bulog gandum komoditas pangan kedelai sejumlah komoditas gula pasir jagung SUB CAU CAU 2 10 1 7 Gambar 49 Word graph kalimat ke-11 hasil pengambilan kalimat tertentu B. Kalimat ke- 12: “Akan tetapi,| 1 pencapaian swasembada pangan tahun 1984 ini| 2 tidak mampu| 3 dijaga secara berkelanjutan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: pencapaian swasembada pangan tahun 1984 8 Gambar 50 Word graph kalimat ke-12 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 13: “Kebijakan revitalisasi pertanian| 5 yang dilakukan oleh| 4 presiden Susilo Bambang Yudoyono| 5 SBY| 1 berupaya mencapai swasembada beras| 5 maupun| 2 pangan alternatif nonberas| 5 seperti| 2 jagung,| 1 singkong.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB CAU CAU CAU Presiden Susilo bambang yudoyono kebijakan revitalisasi pertanian swasembada beras swasembada pangan alternatif nonberas jagung singkong CAU SUB CAU CAU 4 14 2 8 7 Gambar 51 Word graph kalimat ke-13 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 14: “Pembangunan sektor agribisnis| 5 juga| 3 dilakukan dalam revitalisasi pertanian,| 1 untuk| 4 terciptanya nilai tambah komoditas agribisnis| 5 demi| 2 pendapatan| 5 dan| 2 akses| 5 atas| 4 pangan yang lebih baik.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB CAU CAU CAU akses pendapatan nilai tambah komoditas agribisnis revitalisasi pertanian pembangunan sektor agribisnis pangan SUB CAU 1 12 14 12 Gambar 52 Word graph kalimat ke-14 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 15: “Produksi pangan| 5 sebagaimana| 2 yang menjadi target| 5 dari| 4 swasembada pangan| 5 hanya| 3 salah satu| 5 dari| 4 faktor penentu| 5 dari| 4 ketahanan pangan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB SUB CAU target produksi pangan faktor penentu swasembada pangan ketahanan pangan SUB CAU 8 18 15 3 Gambar 53 Word graph kalimat ke-15 hasil pengambilan kalimat tertentu B. Kalimat ke- 16: “Ketahanan pangan| 5 bukan| 3 persoalan produksi semata| 5 tetapi juga| 3 pada| 4 soal management investasi| 5 pada| 4 sektor-sektor nonpangan| 5 dan| 2 nonpertanian| 5 sebagai| 2 bagian integral| 5 dari| 4 pencapaian ketahanan pangan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB SUB CAU SUB SUB CAU persoalan produksi semata ketahanan pangan soal management investasi sektor-sektor non-pangan sektor-sektor non-pertanian bagian integral pencapaian ketahanan pangan 1 3 Gambar 54 Word graph kalimat ke-16 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 17: “Sebagai| 2 contoh,| 1 Malaysia mendefinisikan ulang ketahanan pangannya| 5 sebagai| 2 swasembada 60 pangan nasional| 5 dan| 2 40 sisanya| 5 didapatkan dari| 4 impor pangan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB SUB CAU EQU impor pangan sisa ketahanan pangan Malaysia contoh swasembada pangan nasional SUB 3 8 1 Gambar 55 Word graph kalimat ke-17 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 18: “Malaysia| 5 kini| 3 memiliki tingkat ketahanan pangan yang kokoh.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU Malaysia tingkat ketahanan pangan 3 Gambar 56 Word graph kalimat ke-18 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 19: “Untuk| 4 pemenuhan ketahanan pangan kota,| 1 tidak mudah| 3 bagi| 4 Indonesia| 5 untuk| 4 mengabaikan perdagangan pangan global,| 1 kecuali| 2 ketergantungan| 5 pada| 4 produksi pangan domestik| 5 bisa| 3 menjamin harga pangan murah| 5 bagi| 4 kaum miskin kota.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB CAU CAU SUB CAU SUB kaum miskin kota harga pangan murah ketergantungan pemenuhan ketahanan pangan kota Indonesia perdagangan pangan global produksi pangan domestik CAU SUB SUB 6 11 15 3 5 16 Gambar 57 Word graph kalimat ke-19 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Kalimat ke- 20: “Tapi| 2 pada| 4 saat yang sama| 5 harus| 3 menghadapi cara| 5 bagaimana| 4 memproteksi petani kecil| 5 dan| 2 miskin| 5 dari| 4 dampak perdagangan pangan global.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB CAU cara petani kecil dampak perdagangan pangan global SUB CAU 17 6 16 Gambar 58 Word graph kalimat ke-20 hasil pengambilan kalimat tertentu teks B. Teks “Mencermati Kebijakan Ketahanan Pangan ” sebagai teks C Selanjutnya hasil pengambilan kalimat tertentu teks C menghasilkan tujuh belas kalimat. Berikut pembuatan graf berdasarkan kalimat yang diperoleh: Kalimat pertama: “Sebagaimana| 2 diketahui harga pangan dunia| 5 khususnya beras| 5 melambung di| 4 atas 1.000 dolar AS per ton.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU SUB harga pangan dunia beras 1000 dolar AS per ton SUB CAU 2 7 14 Gambar 59 Word graph kalimat pertama hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 2: “Kalangan internasional mengibaratkan krisis ini| 2 sebagai| 2 silence tsunami yang mengancam ketahanan pangan,| 1 konflik,| 1 dan| 2 kelaparan hingga akhir tahun ini.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU CAU kalangan Internasional silence tsunami ketahanan pangan kelaparan konflik 6 5 Gambar 60 Word graph kalimat ke-2 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 3: “Di| 4 dalam negeri| 5 walaupun| 2 harga beras| 5 masih bisa| 3 ditekan pada| 4 kisaran 500 dolar AS per ton,| 1 gelombang krisis yang panjang| 5 bisa| 3 menyebabkan kelangkaan pangan dunia| 5 dan| 2 memengaruhi ketahanan pangan nasional kita.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU SUB SUB dalam negeri harga beras kisaran 500 dolar AS per ton ketahanan pangan kita gelombang krisis kelangkaan pangan dunia CAU SUB SUB 3 7 14 5 12 2 CAU Gambar 61 Word graph kalimat ke-3 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 4: “Sebagaimana| 2 terlihat pada| 4 kunjungannya| 5 ke| 4 Palangkaraya beberapa waktu lalu,| 1 presiden| 5 mengimbau agar| 2 masyarakat| 5 tidak| 3 gamang| 5 karena| 2 Indonesia memiliki potensi lahan| 5 yang luas| 1 yang bisa| 3 digunakan untuk| 4 meningkatkan produksi.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU CAU CAU SUB kunjungan Palangkaraya presiden masyarakat Indonesia potensi lahan produksi CAU CAU CAU 4 9 3 1 Gambar 62 Word graph kalimat ke-4 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 5: “Sebelumnya,| 1 Mentan menulis artikel| 5 di| 4 sebuah media cetak nasional| 5 yang merisaukan keterbatasan lahan pertanian kita| 5 dan| 2 kecepatan alih fungsinya saat ini| 2 yang mencapai 3,1 juta ha.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU SUB SUB CAU SUB keterbatasan lahan pertanian kita artikel Mentan kecepatan alih fungsi 3,1 juta ha media cetak nasional CAU SUB 11 16 4 13 Gambar 63 Word graph kalimat ke-5 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 6: “Pilihan optimalisasi modernisasi pertanian| 5 di| 4 tengah situasi krisis| 5 sebagaimana| 2 yang diyakini oleh| 4 Mentan sekarang| 5 juga| 3 menjadi pilihan rasional banyak negara yang terutama| 5 dimotori oleh| 4 AS.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB CAU CAU situasi krisis pilihan optimalisasi modernisasi pertanian Mentan pilihan rasional banyak negara AS CAU CAU 4 12 8 Gambar 64 Word graph kalimat ke-6 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 7: “Keyakinan seperti itu| 2 bukannya| 5 belum| 3 pernah dijalankan| 5 di| 4 negeri ini.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU keyakinan negeri 3 Gambar 65 Word graph kalimat ke-7 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 8: “Namun,| 1 keberhasilannya itu| 2 diikuti dengan| 2 kegagalan| 5 yang dirasakan hingga sekarang.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: ORD keberhasilan kegagalan Gambar 66 Word graph kalimat ke-8 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 9: “Namun,| 1 telah| 4 merugikan petani kecil yang merupakan mayoritas.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: petani kecil 9 Gambar 67 Word graph kalimat ke-9 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 10: “Oleh karenanya,| 1 tidak| 3 mengherankan apabila| 2 produksi beras nasional mengalami kecukupan,| 1 tetapi| 2 banyak penduduk miskin| 5 di| 4 daerah pedesaan kekurangan pangan,| 1 bahkan| 2 menderita gizi buruk| 5 dan| 2 busung lapar.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU SUB CAU CAU produksi beras nasional kecukupan daerah perdesaan banyak penduduk miskin busung lapar gizi buruk pangan CAU 9 7 6 2 Gambar 68 Word graph kalimat ke-10 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C Kalimat ke- 11: “Hal ini| 2 karena| 2 mereka terjerat harga-harga| 5 dan| 2 fasilitas kredit pertanian yang diberikan| 5 oleh| 4 pemerintah.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB CAU CAU pemerintah fasilitas kredit pertanian harga-harga hal CAU 4 8 Gambar 69 Word graph kalimat ke-11 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 12: “Ide mengenai perluasan lahan pertanian sesungguhnya| 5 telah| 3 dimulai sejak | 2 Presiden Soekarno.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB SUB presiden Soekarno Ide perluasan lahan pertanian 4 11 Gambar 70 Word graph kalimat ke-12 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 13: “Dalam pidatonya,| 1 beliau| 5 pernah| 3 menyarankan agar| 2 dilakukan program intensifikasi pertanian| 5 di| 4 lahan yang tidak produktif,| 1 seperti| 2 lahan kering| 5 dan| 2 lahan gambut termasuk yang ada| 5 di | 4 Kalimantan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB CAU SUB SUB SUB SUB Kalimantan lahan kering lahan gambut lahan program intenstifikasi pertanian pidato CAU SUB 1 3 8 Gambar 71 Word graph kalimat ke-13 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 14: “Meski demikian,| 1 terlepas dari| 4 kegagalannya itu| 2 perlu| 3 dicatat bahwa| 2 ada political will| 5 untuk| 4 melakukan perluasan lahan pertanian.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU CAU kegagalan political will perluasan lahan pertanian 11 Gambar 72 Word graph kalimat ke-14 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 15: “Hal ini| 2 penting mengingat rata-rata penguasaan lahan pertanian| 5 hanya| 3 0,3 hektare,| 1 sementara| 2 distribusi pemanfaatan lahan antara sektor pertanian,| 1 kehutanan| 5 dan| 2 perkebunan| 5 dirasakan kurang| 3 proporsional dalam konteks ketahanan pangan sekarang.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: SUB CAU CAU SUB SUB SUB rata-rata penguasaan lahan pertanian hal 0,3 hektare konteks ketahanan pangan sekarang distribusi pemanfaatan lahan sektor kehutanan sektor pertanian sektor perkebunan CAU SUB SUB 5 1 10 13 Gambar 73 Word graph kalimat ke-15 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 16: “Jika| 2 ya,| 1 mungkin kita| 5 masih bisa| 3 berharap tercapainya swasembada pangan.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: CAU kita swasembada pangan 2 Gambar 74 Word graph kalimat ke-16 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C. Kalimat ke- 17: “Tentu akan| 3 pula| 4 diwarnai dengan| 4 berita kekurangan pangan| 5 serta| 2 kejadian gizi buruk| 5 dan| 2 busung lapar.| 1 ” Berdasarkan kata benda yang terdapat pada kalimat, diperoleh word graph sebagai berikut: berita kekurangan pangan berita kejadian gizi buruk berita kejadian busung lapar 2 15 Gambar 75 Word graph kalimat ke-17 hasil pengambilan kalimat tertentu teks C.

4.5 Analisis Graf