PENERAPAN ADJUVANT PSYCHOLOGICAL THERAPY (APT) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA KANKER SERVIKS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah penyakit kanker dewasa ini dirasakan semakin menonjol
dibandingkan bertahun-tahun yang lalu. Hal ini dilihat dari banyaknya laporan
bahwa penyakit kanker cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian
pada usia produktif. Kanker adalah penyakit yang tidak mengenal status sosial
dan dapat manyerang siapa saja dan muncul akibat pertumbuhan tidak normal
dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam
perkembangannya.
Penyebab terjadinya kanker yang terus meningkat adalah (1) proporsi
penduduk usia lanjut meningkat; (2) insidensi penyakit infeksi dan parasit
berkurang; (3) konsumsi tembakau meningkat; (4) gaya hidup dan pola makan
berubah; (5) industrialisasi; dan (6) pencemaran lingkungan. Dari data frekuensi
relatif yang telah dihimpun oleh Litbangkes dapat disimpulkan bahwa lokasi
kanker yang paling sering ditemukan di Indonesia (menurut urutan frekuensi)
ialah : kanker serviks, payudara, kulit, nasofaring, kelenjar limfa, hati, ovarium,
paru, rectum, dan anus (Mardjikoen, 2005)
Kanker serviks adalah kanker (tumor ganas) yang terbentuk pada serviks
yaitu organ yang menghubungkan uterus dengan vagina. Kanker serviks adalah

keganasan paling umum kedua bagi wanita diseluruh dunia, dan merupakan
penyebab kematian utama akibat kanker bagi wanita di negara-negara
berkembang (Pitkin, 2003).
1

2

Menurut WHO (2008) Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Pada tahun 2015 diperkirakan
ada 9 juta orang yang meninggal karena kanker dan tahun 2030 diperkirakan
11,4 juta kematian karena kanker. Jumlah penderita kanker juga meningkat
setiap tahun hingga mencapai 6,25 juta orang dan dua pertiganya berasal dari
negara berkembang seperti Indonesia. Penderita kanker di Indonesia
diperkirakan 1:1.000 penduduk per tahun. Kanker diyakini sebagai penyebab
kematian ke-5 di Indonesia dan terus mengalami peningkatan karena penderita
kanker sulit disembuhkan.
Menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dalam acara Peringatan 1 Tahun Perempuan Peduli Kanker Serviks
menyatakan bahwa jumlah kasus kanker serviks di Indonesia masih tinggi.
Setiap hari diperkirakan muncul 40 – 45 kasus baru dan sekitar 20-25

perempuan meninggal setiap harinya karena kanker ini (A. Hadi, 2011).
Dampak yang dapat ditimbulkan kanker serviks pada perempuan sangat
banyak, dikarenakan kasus kanker serviks terbanyak muncul pada saat
perempuan berada dalam usia produktif yaitu antara 30 – 50

tahun.

Dampak yang dapat timbul seperti gangguan kualitas hidup: psikis, fisik dan
kesehatan seksual, dampak sosial dan ekonomi (finansial), Pengaruh pada
perawatan, pendidikan anak dan suasana kehidupan keluarga (kesrepro.info,
2008).
Kanker serviks menimbulkan beban yang sangat besar. Tidak saja bagi
perempuan yang terkena, tapi juga bagi keluarganya. Seringkali perempuan
yang terkena kanker serviks juga berperan sebagai pencari nafkah. Bila seorang

3

perempuan terkena kanker serviks, tentu selain tidak dapat mencari nafkah,
pengeluaran untuk pengobatan juga semakin memberatkan.
Menurut data Departemen Kesehatan RI di Indonesia ada 400 kasus

perempuan yang positif terinfeksi HPV (Virus Human Papiloma), 70 persen
lebih ternyata sudah stadium lanjut. Kebanyakan dari mereka sudah pada grade
II dan III. Tingginya angka kematian pada wanita di Indonesia disebabkan
karena penderita kanker serviks sebagian besar datang berobat setelah stadium
lanjut. Sekitar 70% penderita kanker serviks datang pada stadium lanjut hal ini
karena kurangnya kesadaran wanita Indonesia dalam mencegah dan mendeteksi
secara dini kanker serviks (Ratna, 2004). Kanker serviks disebabkan oleh virus
HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana
sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya.
Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal akibatnya
adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Namun, selain disebabkan oleh virus HPV,
sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau
pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
Ketika dokter mendiagnosis bahwa seseorang menderita penyakit
berbahaya (kronis) seperti kanker, ada enam reaksi psikologis yang utama
(Prokop, 1991) muncul yaitu kecemasan, depresi, perasaan kehilangan kontrol,
gangguan kognitif atau status mental (impairment), gangguan seksual serta
penolakan terhadap kenyataan (denial).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan (Berek dkk, 2005) melaporkan
adanya reaksi emosional spesifik seperti depresi dan kecemasan terhadap kanker

ginekologi. Derogatis dkk (1983) memperkirakan sekitar 50% pasien kanker

4

mempunyai gejala psikiatris, 85% mempunyai gejala depresi dan kecemasan.
Thompson dan Shear (1998) dengan menggunakan kriteria psikiatri dari DSMIV melaporkan sebanyak 23% pasien kanker ginekologi yang didiagnosis
dengan gangguan depresi mayor dimana insidens depresi mayor pada populasi
umum 5 – 6 %.
Depresi pada penderita kanker dapat disebabkan oleh berbagai alasan
termasuk reaksi psikologis yang disebabkan oleh diagnosis kanker, efek
samping pengobatan, usia, pendidikan, sosial ekonomi (Jadoon, dkk, 2010).
Selain itu stadium kanker, lama menderita kanker juga meningkatkan resiko
depresi pada pasien kanker, dan dukungan sosial (Herschbach, dkk, 2004).
Ketakutan akan kematian, tidak bisa meneruskan rencana-rencana hidupnya,
perubahan citra diri dan percaya diri, perubahan peran sosial dan life style, serta
masalah –masalah terkait financial, merupakan hal -hal yang mempengaruhi
kehidupan penderita kanker sehingga bisa menyebabkan depresi.
Suatu penelitian meta-analisis di Amerika menyatakan bahwa sekitar
50% subyek dengan kanker stadium lanjut memenuhi kriteria untuk gangguan
psikiatri, yang paling umum adalah gangguan penyesuaian sebesar 11-35% dan

depresi berat sebesar 5-26% (Miovic dkk, 2007).
Penderita kanker serviks seringkali menghadapi tekanan psikologis
karena kanker serviks menimbulkan implikasi seperti rasa sakit, ketergantungan
pada orang lain, ketidakmampuan dan ketidakberdayaan, hilangnya fungsifungsi tubuh, dan sebagainya. Penderita kanker serviks mengalami rasa takut,
cemas, shock, putus asa, marah, serta depresi. Perasaan timbul pada diri
penderita kanker serviks justu akan berdampak negatif (Dalton, 2002).

5

Kondisi psikologis berpengaruh baik secara langung maupun tidak
langsung fungsi fisik dan mental suatu sikap. Hal ini dapat terjadi dalam
keadaaan emosional yang berat, tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon
kewaspadaan dalam jumlah besar seperti hormon adrenalin. Keberadaan
adrenalin dalam tubuh menyebabkan tubuh dalam keadaan siaga penuh dengan
tekanan darah meningkat, jantung memompa darah lebih kuat, dan sel-sel tubuh
dalam keadaan siaga serta mengalami ketegangan. Keadaan seperti di atas
seringkali juga berpengaruh secara psikologis pada penderita serviks. Hal
tersebut diungkapkan oleh Dr. Edward menulis dalam bukunya stop worryng
and get well : bahwa penyakit sebetulnya disebabkan oleh pikiran-pikiran
negatif yang berasal dari diri sendiri, seperti kecemasan yang berlebihan,

depresi karena kehilangan sesuatu dalam dirinya. (Hendranata, 2007:114).
Dampak psikologis yang dialaminya seperti fisik berupa rasa nyeri,
kerontokan rambut bahkan mungkin terjadi perubahan fisik sebagai efek
pengobatan reaksi yang muncul bisa merupakan reaksi psikologis terhadap
diagnosis kanker yang harus dihadapinya. Reaksi-reaksi seperti muncul
perasaan, takut, terancam, marah, sedih dan depresi. Pada awalnya penderita
kanker serviks, tidak mau menerima dirinya, merasa hidup itu tidak adil karena
orang lain bebas kemana-mana sedangkan dirinya hanya didalam rumah dan
mengasingkan diri dari siapapun juga dengan penyakit yang dideritanya, merasa
kesepian, marah dan ketakutan akan kematian (Daradjat, 1985:27).
Depresi merupakan gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai
dengan kemurungan dan kesedihan mendalam dan berkelanjutan sehingga
hilangnya kegairahan hidup yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,

6

ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya
(Hawari, 2004). Setiap tahunnya terdapat 121 juta orang yang mengalami
depresi. WHO menempatkannya sebagai salah satu masalah kesehatan yang
amat penting di dunia. Prevalensi seumur hidup depresi pada masyarakat

mencapai 5% sampai 12% pada pria, dan 10% sampai 25% pada wanita
(Massie, 2004).
Orang yang menderita kanker sekaligus juga mengalami depresi,
prevalensi terjadinya depresi pada pasien kanker ginekologi mencapai 23%
(Massie, 2004). Herschbach (2004), mengemukakan bahwa 35,2% pasien
kanker serviks memiliki resiko untuk mengalami gangguan psikologis
tergantung lama menderita kanker. Pasien yang telah didiagnosa lebih dari 6
bulan sangat mempunyai resiko terjadinya gangguan kognitif, perilaku, afektif,
dan depresi. Hal lain yang berhubungan dengan adanya kejadian depresi pada
pasien kanker serviks adalah keberadaan, kepedulian dan kasih sayang dari
keluarga dan teman-teman. Orang yang memperoleh dukungan sosial akan
menimbulkan rasa aman, damai, dan sikap yang tenang bagi yang menerima.
Pasien yang mengalami depresi cenderung memiliki hubungan sosial yang
kurang baik dan menganggap dirinya tidak mendapat dukungan sosial. Pada
kanker serviks, 31,8% pasien mengalami depresi, 22,7% depresi ringan, 6,8%
depresi sedang, dan 2,2% depresi berat (Permatahati, 2006).
Menurut Amir (2005), terdapat 3 tingkatan depresi yaitu depresi ringan,
sedang dan berat. Depresi merupakan pengalaman yang menyakitkan, sedih,
tidak mempunyai harapan yang disertai dengan diperlambatnya gerak dan
fungsi tubuh (Hadi, 2004). Pasien yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan


7

penyakitnya akan mengalami kecemasan dan depresi yang akan menyebabkan
penurunan kekebalan tubuh, dan memperparah penyakitnya (Hawari, 2004).
Miller (2008) mengungkapkan faktor resiko terjadinya depresi
diantaranya adalah pernah mengalami depresi atau gangguan pikiran
sebelumnya, sulit dalam menerima atau menyesuaikan diri dengan diagnosa
kanker, usia masih muda, memiliki masalah dengan alcohol dan narkoba,
kanker terjadi ketika sedang mengalami kejadian lain yang menimbulkan stres,
tidak mendapatkan dukungan keluarga atau dukungan sosial, sebelumnya
pernah mengalami pengalaman buruk ketika anggota keluarga yang lain atau
teman dekatnya mengidap kanker, tidak memiliki keyakinan terhadap efektifitas
dari perawatan, perubahan fisik atau cacat fisik, perawatan yang bisa
menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan.
APT (Adjuvant Psychological therapy) merupakan terapi yang baru
dikembangkan dan dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas hidup subyek
kanker dengan mengurangi gangguan emosi dan mempromosikan fighting spirit
(Greer, S. Moorey, S. dkk, 1992).
Komponen dari terapi APT dirancang secara konstruktif untuk

memfasilitasi subyek dalam mengekspresikan emosi, memodifikasi perilaku
menjadi lebih cocok dan sesuai melalui relearning, memodifikasi pikiran,
premis, asumsi, dan sikap yang yang salah atau negatif serta bersifat interaktif
dalam menghadapi subyek kanker adalah melibatkan orang-orang penting dalam
kehidupan subyek (Moorey, S. dkk, 1992)
Penelitian yang dilakukan oleh Greer, S. Moorey, S. dkk (1992) dalam
Kampanye Penelitian Kanker Kedokteran Psikologi Kelompok, Royal Marsden

8

Hospital, Sutton, Surrey. Mereka melakukan studi dan mengevaluasi fase I / II
APT dalam praktek klinis rutin. Sebanyak 44 subyek rawat jalan dengan
berbagai macam jenis kanker dirujuk untuk konsultasi kejiwaan dan menerima
APT di Rumah Sakit studi Marsden Royal. Standardisasi kuesioner self
monitoring digunakan untuk mengukur kecemasan, depresi dan penyesuaian
mental terhadap kanker. Perbandingan statistik antara skor pra-perawatan dan
skor rata-rata setelah lima sesi APT yang menunjukkan adanya perbaikan yang
signifikan dalam kecemasan, depresi, dan penyesuaian mental. Hasil ini
menunjukkan peningkatan baik dalam gejala kejiwaan terhadap kanker yang
berhubungan dengan APT.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah bahwa
adanya penambahan pemberian sesi terapi berupa psikoedukasi. Psikoedukasi
menjadi penting karena di Indonesia kebanyakan penderita kanker serviks
kurang memahami dan masih awam mengenai penyakit kanker serviks. Hal ini
terjadi karena kurangnya akses informasi yang berkaitan dengan kanker serviks,
kurangnya sosialisasi mengenai kanker serviks, dan tingkat pendidikan yang
rendah. Psikoedukasi diberikan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran
subyek untuk peduli pada masalah kesehatannya. Menurut Ketua Umum
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Adiati Siregar mengatakan, terbatasnya akses
informasi yang akurat diyakini menjadi salah satu penyebab tingginya
kasus kanker serviks di Indonesia. Kasus kanker serviks tinggi karena minimnya
kesadaran untuk melakukan deteksi dini. Akibatnya, sebagian besar kasus yang
ditemukan sudah masuk pada stadium lanjut dan menyebabkan kematian
karena kanker serviks tidak menunjukkan gejala (A. Hadi, 2011)

9

Subyek dalam penelitian ini bernama ibu SS yang berusia 45 tahun,
secara usia ia masih berada dalam usia produktif. Sebelum sakit ia biasa
membantu suami mencari nafkah dengan bekerja di salah satu pabrik sepatu di

Malang. Sejak dua tahun ini ia sering sakit sehingga ia berhenti dan berjualan
dengan membuat makanan kecil dan menitipkannya di warung-warung. Sejak
tiga bulan yang lalu sakit dan nyeri yang subyek rasakan semakin parah, ia
sudah tidak mampu lagi melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah
tangga seperti biasanya, seperti memasak, mencuci pakaian, dan sebagainya,
bahkan ia tidak mampu untuk keluar rumah dan bersosialisasi keluar rumah
dengan ibu-ibu disekitar rumahnya untuk mengikuti pengajian dan PKK. Ketika
ditanyakan perasaan subyek saat ini ia tidak bisa menggambarkannya dengan
jelas, menurutnya ia tidak bisa lagi membedakan rasa sedih dengan rasa sakit
yang ia rasakan karena ia sudah terlalu banyak menangis setiap hari. Hal lain
yang membuat subyek merasa sedih karena ia tidak memiliki anak yang bisa ia
mintai tolong untuk membantunya, sedangkan suaminya bekerja seharian dan
pulang malam. Subyek putus asa dan ia menganggap lebih baik ia segera di
panggil Tuhan agar mengurangi beban suaminya dan terlepas dari sakit yang ia
derita selama ini. Subyek mengatakan bahwa sakit yang ia derita sekarang
merupakan hukuman dari Tuhan. Hal ini menambah rasa bersalah subyek dan ia
merasa bahwa sakit yang ia alami merupakan sebuah jalan yang sudah dekat
baginya untuk menghadap Sang Pencipta. Usaha yang sudah ia lakukan
mencoba berobat kepada beberapa pengobatan alternatif, mulai dari pengobatan
herbal dengan jamu-jamu sampai pada pengobatan dengan pijat refleksi namun
tidak ada perubahan pada penyakitnya.

10

Keluhan yang selama ini ia alami keputihan dan tidak jarang
mengeluarkan pendarahan dalam jumlah yang banyak. Ia merasakan nyeri
disekitar daerah perut/ rahim dan merasakan keluhan nyeri di daerah punggung.
Setelah diajak untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan di
Rumah Sakit Lavalette Malang ternyata subyek didiagnosa dokter mengalami
kanker serviks yang sudah berada pada stadium IIa dan harus segera dilakukan
operasi pengangkatan rahim. Keluhan fisik yang ia alami selama ini
membuatnya tidak dapat melakukan aktivitas dan membuatnya tidak berdaya
dan putus asa. Ia terjebak dalam pikiran dan perasaan depresi yang
memperparah sakitnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti memutuskan untuk menawarkan
terapi psikologis berupa penerapan terapi Adjuvant Psychological Therapy
(APT) pada penderita kanker serviks untuk membantunya mengurangi tingkat
depresinya.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan bahwa
bagaimana penerapan Adjuvant Psychological Therapy (APT) terhadap
penurunan tingkat depresi pada penderita kanker serviks?

C. Pembatasan Masalah
Supaya pembahasan penelitian tidak melebar dan meluas, maka
penelitian ini hanya dibatasi pada penerapan Adjuvant Psychological Therapy
(APT) terhadap penurunan tingkat depresi pada penderita kanker serviks.

11

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penerapan Adjuvant
Psychological Therapy (APT) terhadap penurunan tingkat depresi pada
penderita kanker serviks.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Secara teoritis
Diharapkan dari penelitian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan
psikologi klinis, terutama yang terkait dengan penerapan psikoterapi dalam
menangani kasus-kasus klinis
b. Secara praktis
1. Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa
perubahan pikiran, perasaan dan perilaku bagi subyek sehingga dapat
membantunya dalam mengatasi depresi yang dialami penderita kanker
serviks secara mandiri tanpa tergantung pada terapis
2. Bagi Peneliti penelitian yang berbasis psikoterapi ini diharapkan dapat
mengasah dan menambah keterampilan serta keilmuan bagi peneliti
yang sekaligus bertindak sebagai terapis. Selain itu, diharapkan dari
penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan teknik-teknik terapi dalam
menangani kasus-kasus yang sama.

PENERAPAN ADJUVANT PSYCHOLOGICAL THERAPY
(APT) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI
PADA PENDERITA KANKER SERVIKS
TESIS
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Magister (S–2) Psikologi

Diajukan Oleh:
LILY ELWINA
09820002

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
DIREKTORAT PASCASARJANA PSIKOLOGI (DPPs)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

i

PENERAPAN ADJUVANT PSYCHOLOGICAL THERAPY
(APT) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI
PADA PENDERITA KANKER SERVIKS

Yang diajukan oleh :
Lily Elwina
Nim : 09820002

Telah disetujui
Tanggal,
27 April 2012

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Diah Karmiyati, Dr, Psi.

Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M. Si, Psi

Direktur
Program Pascasarjana

Ketua Program Studi
Magister

Dr. Latipun, M.Kes

Diah Karmiyati, Dr, Psi

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini, saya:
Nama

: Lily Elwina

NIM

: 09820002

Program Studi

: Magister Profesi Psikologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis dengan judul
PENERAPAN ADJUVANT PSYCHOLOGICAL THERAPY (APT) TERHADAP
PENURUNAN

TINGKAT

DEPRESI

PADA

PENDERITA

KANKER

SERVIKS
Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, bagi sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara
tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar
pustaka.
2. Apabila ternyata didalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK
YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tesis dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY
NON EKSLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, April 2012
Yang menyatakan

Lily Elwina

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tesis ini. Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada sang revolusioner akbar baginda Nabi Besar
Muhammad SAW, penerang dan penuntun umat menuju peradaban yang terangbenderang dan penuh ridho dari-Nya.
Penulis mengucapkan terima kasih atas sumbangan berupa pemikiran, tenaga, serta
motivasi dalam proses penyusunan tesis ini, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Latipun M, Kes selaku Direktur Program Pascasarjana Psikologi
2. Ibu Diah Karmiyati, Dr, Psi selaku ketua program Magister Profesi Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang dan dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dengan kesabaran dan saran-saran yang sangat bermanfaat
selama penyusunan tesis ini.
3. Ibu Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si, Psi selaku dosen pembimbing II atas
bimbingan dan saran-saran yang sangat bermanfaat selama penyusunan tesis ini.
4. Bapak Yudi Suharsono, M.Psi selaku dosen penguji I atas bimbingan dan saransaran yang sangat bermanfaat selama penyusunan tesis ini.
5. Bapak Salis Yuniardi selaku dosen penguji II atas bimbingan dan saran-saran yang
sangat bermanfaat selama penyusunan tesis ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Magister Profesi Psikologi yang telah senantiasa membimbing
penulis sejak pertama kali kuliah hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

iv

7. Ibu SS dan bapak R yang telah bersedia menjadi subyek dan membantu kelancaran
tesis ini dengan turut berpartisipasi dalam penelitian ini, terima kasih atas bantuan
dan kerjasamanya selama penelitian.
8. Papa dan Mama tercinta yang jauh disana yang telah mendidikku dan selalu
mendoakan serta kakak dan Adikku nandot tersayang, dan spesial untuk mas boim.
Terima kasih kalian semua telah mendidik dan menuntunku selama ini, dan telah
memberikan dukungan serta bantuan baik secara materil maupun moril dengan
penuh kasih sayang dan cinta.
9. Ibuk kosku dan pak Yanto yang menjadi orangtuaku selama di Malang yang selama
ini telah baik membantu dan membimbing penulis, makasih sudah diberikan
kepercayaan dipinjamkan kuda besinya selama ini. Bapak dan ibuk di Indragiri
makasih atas bimbingan dan perhatiannya.
10. Teman-temanku senasib dan seperjuangan, santi, bu ayun, fikri, babe terima kasih
atas kekompakan dan motivasinya serta bantuannya karena kalian penulis menjadi
terus bersemangat dalam berjuang bersama menyelesaikan tesis ini. Kawan-kawan
Mapro’09 mami, shinta, ana, dita, sofie, peni, lia, bhennita, mbak ittaq, yang selalu
kompak sewaktu kita masih kuliah bersama dan terima kasih untuk kekompakan,
keceriaan, dan kebersamaan selama ini.
11. Sahabatku yang spesial Indah “nduth” makasih printernya dan sudah menularkan
virus semangat keceriaannya, ibuk, ririn dan si ganteng rafa yang selalu memberikan
perhatian, makasih karena kalian yang selalu mengisi hari-hari penulis selama dikos
menjadi lebih berwarna. Mbak anis dan budhe yang sudah mengajarkan
keterampilan yang harus dimiliki seorang wanita.

v

12. Sahabatku goyess team dan spesial buat “4Triwili” yang selalu kompak mbambong
mania karena kalian penulis selalu ceria dan semangat untuk selalu mengupgrade
diri dan jalan-jalan gratis plus bonus dari pak bos.
13. Semua pihak yang tidak bisa kusebutkan satu persatu terima kasih atas doa dan
bantuannya.
Penulis menyadari bahwa tesis ini tentunya tidak terlepas dari berbagai kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
Penulis harapkan dari berbagai pihak guna peningkatan kualitas penelitian serupa di
masa mendatang.

Malang, April 2012

Penulis

vi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
SUSUNAN DEWAN PENGUJI...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii
INTISARI ................................................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 10
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Depresi .................................................................................................. 12
1. Pengertian Depresi .......................................................................... 12
2. Penyebab Depresi............................................................................ 14
3. Gejala depresi.................................................................................. 14
B. Kanker Serviks ...................................................................................... 18
1. Pengertian Kanker Serviks ............................................................... 18
2. Gejala Kanker Serviks .................................................................... 19
3. Penyebab Kanker Serviks .............................................................. 20
4. Stadium Kanker Serviks ................................................................ 21
5. Diagnosa Kanker Serviks ............................................................... 23
6. Penanganan Kanker Serviks ........................................................... 25
C. Adjuvant Psychological Therapy (APT) ............................................... 26
1. Pengertian Adjuvant Psychological Therapy (APT) ...................... 26
2. Tujuan terapeutik Adjuvant Psychological Therapy (APT) ........... 28
3. Format terapi .................................................................................. 28
4. Komponen Adjuvant Psychological Therapy (APT) ..................... 30
5. Karakteristik Adjuvant Psychological Therapy (APT) .................. 32
6. Tahapan dalam Adjuvant Psychological Therapy (APT) .............. 33
D. Depresi pada Penderita Kanker Serviks............................................... 35
E. Penerapan APT pada Penderita Kanker Serviks yang Depresi............. 41
F. Hipotesa Penelitian............................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 45
B. Desain Penelitian .................................................................................. 46
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 47
1. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................... 47
2. Definisi Operasional ....................................................................... 48
B. Metode asessmen .................................................................................. 50

vii

1. Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 51
2. Wawancara ..................................................................................... 51
3. Becks Depression Inventory II (BDI II) .......................................... 53
4. Self Monitoring ............................................................................... 56
E. Subyek Penelitian ................................................................................. 58
F. Prosedur Penelitian ............................................................................... 59
1. Persiapan ........................................................................................ 59
2. Identifikasi kasus ........................................................................... 59
3. Melakukan Kontrak Penelitian ....................................................... 59
4. Merancang Pelaksanaan ................................................................. 60
5. Pelaksanaan Terapi ........................................................................ 60
6. Proses Penghentian Terapi ............................................................. 61
7. Pemberian Tugas Rumah ............................................................... 61
8. Follow Up ...................................................................................... 61
G. Intervensi ............................................................................................. 61
H. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 62
1. Tempat penelitian ............................................................................. 62
2. Waktu Penelitian .............................................................................. 62
I. Metode Penilaian dan Pengukuran ...................................................... 63
BAB IV HASIL INTERVENSI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian ................................................................ 65
B. Riwayat Keluhan .................................................................................. 65
C. Observasi dan Wawancara .................................................................... 66
1. Observasi .......................................................................................... 66
2. Wawancara ....................................................................................... 67
3. Gambaran Kasus .............................................................................. 70
D. Pelaksanaan Terapi ............................................................................... 72
1. Persiapan Pelaksanaan Terapi .......................................................... 72
2. Pengukuran Baseline ........................................................................ 73
3. Pra Terapi ......................................................................................... 77
4. Proses terapi ..................................................................................... 83
E. Hasil dan Analisis ............................................................................... 114
1. Perbandingan Tingkat depresi dengan BDI II ................................ 114
2. Perbandingan Tingkat Ketidaknyamanan dengan SUDs ............... 117
F. Pembahasan ........................................................................................ 121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 131
B. Saran ................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Kanker Serviks ……...………………………………22
Tabel 3.1 Pemberian Kode Skoring BDI II..................................................56
Tabel 3.2 Klasifikasi Tingkat Depresi BDI II……...................................... 56
Tabel 3.3 Deskripsi SUDS ........................................................................... 57
Tabel 3.4 Kegiatan Pelaksanaan Terapi....................................................... 62
Tabel 4.1 Situasi Depresi Subyek Selama baseline .................................... 76
Tabel 4.2 Deskripsi Masalah Subyek .......................................................... 78
Tabel 4.3 Gambaran Penerapan APT yang ditawarkan pada Subyek ......... 79
Tabel 4.4 Identifikasi Pikiran Otomatis ....................................................... 89
Tabel 4.5 Form Penjadwalan Aktivitas ....................................................... 91
Tabel 4.6 Catatan Pemantauan Pikiran otomatis dan Respon Coping ......... 93
Tabel 4.7 Perlawanan Pikiran Otomatis ...................................................... 95
Tabel 4.8 Perbandingan Tingkat Depresi dengan BDI II ............................ 114
Tabel 4.9 Perbandingan Tingkat Ketidaknyamanan dengan SUDs ............. 117

ix

DAFTAR GAMBAR

Grafik 2.1 Stadium Kanker Serviks .............................................................. 23
Grafik 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................... 44
Grafik 4.1 Grafik Tingkat depresi………………........................................114
Grafik 4.2 Grafik Tingkat Ketidaknyamanan...…........................................117

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Informed consent
Lampiran 2 : Modul pelaksanaan Adjuvant Psychological Therapy (APT)
Lampiran 3 : Bahan Psikoedukasi
Lampiran 4 : Prosedur Pelaksanaan Terapi
Lampiran 5 : Pedoman wawancara
Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 7 : Penentuan Depresi Subyek Penelitian
Lampiran 8 : Perbandingan Tingkat Ketidaknyamanan subyek dengan Subjective Units
of Discomfort Scale (SUDS) Selama Proses Terapi
Lampiran 9 : Hasil Beck Depression Inventory II (BDI II)
Lampiran 10: Hasil Self Monitoring dengan Subjective Units of Discomfort Scale
(SUDS) Selama Proses Terapi
Lampiran 11 : Penjadwalan Aktivitas Selama Terapi

xi

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Bahaya Kanker Serviks Bagi wanita, www.kesrepro.info. [Accesed
30 November 2011]
American Psychiatric Association. 2004. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders IV Text Revision. Washington DC: APA.
Aziz, MF., Andrijono, Saifuddin AB, editors., 2006. Buku Acuan Nasional Onkologi
Ginekologi. Edisi Kedua. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
A.M. Olanrewaju, A.E. Akintunde, F. Femi, B. Ibrahim, A.A. Olugbenga: Pattern Of
Depression And Family Support In A Nigerian Family Practice Population.
The Internet Journal of Family Practice. 2007 Volume 5 Number 2
Beck, Aaron T. 1967. Depression : Clinical, Experimental and Theoritical Aspect.
New York : Hoeber. (Republised as Depression : causes and treatment.
Philadelphia : University of Pennsylvania Press, 1972).
Beck, Aaron T, Et al. 1979. Cognitive Therapy of Depression. New York.
Beck, Judith S. 1985. Cognitive Therapy : Basic and Beyond. The Guilford Press.
New York. London
Beck, Aaron T, Et al. 2000. Beck Depression Inventory, Handbook of Psychiatric
Measures, American Psychiatric Association, 1st ed. Washington DC.
Benedet, JL., 2000. Staging Classification and Clinical Practice Guidelines for
gynecological cancer, FIGO Committee on Gynecologic Oncology International
Journal of Gynecology and Obstetric, Elsevier, available at www. Elsevier.com
Berek, Jonathan S., et al, 2005. Psychological Issues, Practical Gynecologic
Oncology, Lippincott William & Wilkins, Philadelphia
Burns, D . D. (1998). Terapi Kognitif : Pendekatan Baru Bagi Penanganan Depresi.
Terjemahan. Jakarta: Penerbit Airlangga
Cancer research UK. 2009. Cervical cancer-risk factors. Cancer Research UK.
www.cancerresearchuk.org. [Accesed on 2 Juli 2011]
Damayanti, A. D., Fitriyah, Indriani. 2008. Indonesian Journal of Cancer:
Penanganan Masalah Sosial dan Psikologis Subyek Kanker Stadium Lanjut
Dalam Perawatan Paliatif. Jakarta: Fisipol UI & SMF Rheabilitasi Medik RS.
Kanker “Dharmais”.
Dalton, Susanne Oksjberg, et al., 2002. Depression And Cancer Risk : A RegisteredBased Study Of Patients Hospitalized With Affective Disorder, Denmark, 1969-

xii

1993, American journal of epidemiology, Vol.155, No. 12 avalable at
axe.oxfordjournals.org.
Daradjat, Zakiah. 1985. Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung Agung
Davidson, C.G., Neale J.M, Kring A.M, 2006, Psikologi Abnormal, (terjemahan :
Nurmalasari Fajar) Edisi kesembilan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Dorland. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
Edianto, Deri., 2006. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. In: Aziz M
Farid, Adrijojo, Saifuddin Abdul Bari, editors. Kanker Serviks. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 442-455.
Elkin,David dkk. 1999. Introduction to Clinical Psychiatry Edisi 1. London:
Prentice –Hall International
Frumovitz, Michael, et al., 2005. Quality of Life and sexual Functioning in Cervical
Cancer survivors, J Clin Oncol, Vol. 23, No. 30, avalaible at jco.ascopubs.org.
Goodwin, CJ., (2005). Research in Psychology Method and design. Fourth
edition. USA: Jhon Wiley & Son, Inc.
Greer S , Moorey S , Barukh JD , Watson M , Robertson BM , Mason A , RowdenL,
UU MG , Bliss JM . 1992. Adjuvant psychological therapy for cancer
patient. Random tryout prospective. Kampanye Penelitian Kanker
Kedokteran Psikologi Kelompok, Royal Marsden Hospital, Sutton, Surrey.
Haverkos, Harry W. 2005. Multifactorial Etiology of Cervikal Cancer: A
Hypothesis. Medscape General Medicine: 7(4):57. Avalaible from:
http://www.medscape.com/viewarticle/515768. [Accessed 2 Agustus 2011]
Hadi A, Triyono. 2011. http. www.tentangkanker.com. [Accesed 30 Nopember 2011]
Hawari, D. 2004. Kanker Payudara : Dimensi Psikoreligi. Jakarta: FKUI
Hendranata, L. (2007). Bebas Dari Kanker Dengan Terapi Alternatif . Jakarta : PT
Elek Media Komputindo

Hengrassme, Pattaya, et al., 2004. Depression Among gynecologic Cancer Patients
at Sirijaj hospital : Prevalence and Associated Factors, J Med Assoc Thai,
vol.87,Suppl.3 available at www.medassocthai.org
Herschbach, P., , M. Keller, L Knight, T Brandl, B. Huber, G. Henrich ,and B.
Marten-Mittag. 2004. Psychological Problem Of Cancer Patient: A Cancer
Distress Screening With A Cancer Specific Questionnaire. British journal of
cancer (91), 504-511. Diakses 13 Desember 2011. http//www.nature.com

xiii

Hopko, D R., et al. 2005. Behavior Therapy for Depressed Cancer Patients in Primary
Care, Psychotherapy, Theory, Research, Practice, Training, The Educational
Publishing Foundation, Vol.42, No.02, available at web.utk.edu.
Jadoon, N.A., Munir, W., Shahzad, M. A., Choudhry, Z.S. 2010. Assessment Of
Depresion And Anxiety In Adult Cancer Outpatients : A Cross-Sectional Study
(1-23). Diakses 29 Desember 2011.available at www.biomedcentral.com
Kaplan, Harold I -, Sadock, Benjamin J. dan Grebb Jack A. 2010. Sinopsis
Psikiatri jilid 2. Tangerang: Binarupa Aksara
Kazdin, A. E. (1998). Research design in clinical Psychology. Washington
DC: APA
Kazdin, A.E. (1980). Behavior modificxation In applied setting revised
edition. USA : The Dorsey Press
Kerlinger, Fred. N. 1990. Azaz-Azaz Penelitian Behavior. Yogya: UGM Press
Latipun. (2002). Psikologi eksperimen. Malang: UMM Press
Martin, G., & Pears, J., (2007). Behavior modification what it and how do it.
Eight edition. New jersey: Perason Prentice Hall.
Mardjikoen, P., Sarwono, P. (editor)., 2005. Ilmu kebidanan. Edisi kedua.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Mardjikoen, P., 2007. Tumor Ganas Alat Genitalia. Edisi kedua. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
McDowell, I. & Newell, C. 1996. Measuring Health: A Guide To Rating Scales and
Questionnaires. 2nd Edition. New York: Oxford University Press.
Massie, M. J. 2004, Prevalence Of Depresion In Patient With Cancer Jnci
Monograph (32): 57-71. Diakses 13 desember 2011.
jncimono.oxforjournals.org
Martire, Lynn M., et al., 2007. Involving family in Psychosocial Intervention for
Chronical Illness, Current Direction in Psychosocial science, Family-Oriented
Intervention, Vol.16, No.02, available at www.ucsur.pitt.edu.
Miranda, C.R.R., et al., 2002. Depression Before and After uterine cervix and Breast
Cancer Neoadjuvant Chemotherapy, Corespondence and Brief Reports, Int J
Gynecol, Vol.12, Blackwell Publishing Ltd,available at
www.blackwell-synergy.com

xiv

Muckaden, Mary Ann, et al., 2005. Psychosocial Issues Faced by Women with
Incurable cervical Cancer In India-How Can We Help?, Indian J Palliative
Care, available at www.jpalliativecare.com.
Maslim, R. 2002. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ – III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya
Miovic Michael, MD & Block Susan MD. 2007. Psychiatric disorder in Advanced
Cancer. Vol. 110., No .08.
Moorey S, Greer S. (2002). Cognitive Behavior Therapy for People With
Cancer. New York: Oxford University
Permatahati, S. 2006. Perbandingan skor depresi pada penderita kanker serviks dan
penderita kanker payudara di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Skripsi.
Universitas Diponegoro. Diakses 15 desember 2010.
http//www.m3.org/ed3/08.htm
Pitkin, Joan., Peattie, Alison B., Margowan, Brian A. 2003. Cervikal Carsinoma.
USA: Churchill Livingstone
Priharjo, R. 1993. Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktivitas Sehari-hari. Jakarta.
Prokop, C. K., Bradley, L. A., Burish, T. G., Anderson, K. O., & Fox, J. E. (1991).
Health Psychology: Clinical Methods and Research. New York: MacMillan
Publishing Company
Rachmawati. Kompas. 2010. http. www.kompas.com. [Accesed 15 Juni 2011]
Ratna. 2004. Apa yang harus anda ketahui tentang kanker. Available From:
http: www.forums./viewtopics.php. [Accesed 15 Juni 2011]
Rasjidi, Imam. 2007a. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologis
Berdasarkan Evidence Base. Jakarta: EGC
____________. 2007b. Vaksin Human Papiloma Virus dan Eradikasi Kanker
Mulut Rahim. Penerbit Sagung Seto: Malang
____________. 2008. Manual Prakanker Serviks. Penerbit Sagung Seto: Jakarta
Sarafino, E. P. 1998. Health Psychology: Biopsychososial Interactions. Third edition.
New York: John Wiley and Sons, Inc.
Sunanto, Juang. 2005., Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. Universitas
Tsukuba: Criced
Strouse, Thomas., 1997. Identifying and Treating Depression in Women with Cancer : A
primary care Approach, Medscape today, available at www.medscape.com
xv

Spiegel, D., & Giese D. J. (2003). Depression and cancer:
Mechanis and disease progression. Biological Psychiatry, 54, 269-282.
Sjamsuddin S., 1991. Kanker Serviks. Sub bagian onkologi bagian obstetric dan
ginekology. FK: UI Jakarta
Trull, TJ & Phares, J.E (2001). Clinical Psychology concepts, methods, and
profession. Sixth edition. USA: Wadworth Thompson Learning.
Triyoga, H. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkatdepresi pada pasien
kanker serviks di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Fak. Ilmu Kesehatan UMS.

Watson, M., Homewood, J. (2008) Mental Adjustment for Cancer (c):. Sifat
psikometrik dalam kohort kanker yang besar psiko-onkologi, 17 (11).
Hal. 1146-1151. ISSN 1057-9249
Waluyati D. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi pada
kanker serviks uteri yang menjalani terapi radiasi di RS. Dr. Kariadi
Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Wati, N. R. 2009. Pengaruh Pemberian Terapi Kognitif Terhadap Tingkat Depresi
pada Penderita Kanker Serviks yang Menjalani Perawatan di RS Dr. Saiful
Anwar Malang. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang. Diakses 17
Desember 2011. http://karya-ilmiah.um.ac.id
World Health Organization. Cervical cencer screening in developing
countries: report of a WHO consultation. WHO Press 2002.
World Health Organization. Progress in reproductive health research. WHO
Press 2004.
World Health Organization., 2008. World Cancer Monitoring 2008. WHO Press.
Zeller, Jhon L., 2007. Carcinoma of The Cervix. Journal of American Medical
Association (298): 19. Available from:http://jama.amaassn.org/
[Accesed 27 Juni 2011]

xvi