Peritonitis bakterial spontan Sindrom hepatorenal

intravena dapat diberikan. Parasintesis biasanya hanya dilakukan untuk kepentingan diagnostic dan bila ascites menyebabkan kesulitan bernapas berat akibat volume cairan yang besar.

4. Peritonitis bakterial spontan

1 PBS merupakan komplikasi yang umum dan parah dari tebentuknya ascites yang ditandai dengan infeksi spontan dari cairan ascites tanpa sumber intraabdominal. Pasien dengan sirosis dan ascites yang dirawat, PBS dapat timbul hingga 30 dari individu dan dapat menyebabkan kematian hingga 25. Translokasi bakteri merupakan mekanisme yang diperkirakan terjadi pada PBS, dengan flora usus melintas ke dalam nodus limfe mesenterika, kemudian menjadi bakteremia dan berkembang pada cairan ascites. Organisme yang paling sering menginvasi adalah Escherichia coli dan bakteri usus lainnya; namun bakteri gram-positif, termasuk Streptococcus viridans, Staphococcus aureus, and Enterococcus sp., juga dapat ditemukan. Diagnosis PBS ditegakan saat contoh cairan telah diperiksa dan menunjukkan neutrofil absolute terhitung 250mm 3 . Kultur bedside langsung dapat dilakukan saat cairan ascites dikumpulkan. Pasien dengan ascites dapat mengalami demam, perubahan status mental, peningkatan jumlah sel darah putih, dan nyeri abdomen atau rasa tidak nyaman, atau dapat muncul tanpa gejala apapun. Untuk itu, perlu untuk tetap memiliki kecurigaan.

5. Sindrom hepatorenal

1,10 Sindrom hepatorenal SHR merupakan bentuk kegagalan fungsi ginjal tanpa kerusakan patologis ginjal yang muncul sekitar 10 dari pasien dnegan sirosis lanjut atau gagal hati akut. Terdapat gangguan yang ditandai pada sirkulasi arteri renal pada pasien dengan SHR, yaitu peningkatan resistensi vaskuler bersamaan dengan penurunan resistensi vaskuler sistemik. Alasan dari vaskonstriksi renal ini multifaktorial dan sangat tidak dimengerti. Diagnosis ditegakkan biasanya pada adanya ascites dalam jumlah besar pada pasien yang mengalami peningkatan kreatinin yang progresif. 43 1 SHR tipe 1 ditandai dengan gangguan fungsi ginjal progresif dan reduksi bersihan kreatinin signifikan dalam 1-2 minggu. 2 SHR tipe 2 ditandai dengan reduksi laju filtrasi glomerulus dengan peningkatan kadar serum kreatinin. SHR sering pada pasien dengan ascites refraktori dan perlu diekslusi penyebab lain dari gagal ginjal akut.

6. Ensefalopati hepatik