BAB II TINJAUAN PUSTAKA
SIROSIS HEPATIS DEKOMPENSATA
A. Pendahuluan
Sirosis merupakan kondisi yang menggambarkan suatu keadaan histopatologi dan memiliki banyak manifestasi klinik yang beragam, beberapa di
antaranya dapat mengancam-jiwa. Pasien dengan sirosis dapat dibagi menjadi beberapa kelompok besar yaitu sirosis alkoholik, sirosis karena virus hepatitis
kronis, sirosis billiaris, dan penyebab lainnya yang lebih jarang seperti sirosis kardiak, sirosis kriptogenik, dan penyebab lainnya.
1
Tabel 1. Penyabab sirosis. [Sumber kepustakaan:
1
]
Terlepas dari penyebab sirosis, bentuk patologis sirosis ialah terbentuknya fibrosis yang mengarah pada kerusakan arsitektural dengan pembentukan nodul
regeneratif. Kemudian menyebabkan berkurangnya massa hepatoseluler, dan berkurangnya fungsi, dan berbaliknya aliran darah. Induksi permulaan fibrosis
terjadi dengan adanya aktivasi dari sel stelata hepatis, menghasilkan bentukan kolagen dalam jumlah banyak dan komponen matriks ekstrasesluler lainnya.
1
27
Pasien yang mengalami sirosis memiliki derajat yang beragam dari fungsi hepar terkompensasi dan peril dibedakan antara sirosis kompensata yang stabil
dan sirosis dekmpensata. Transplantasi hepar diperlukan bagi yang mengalami penyakit hepar dan menjadi keadaan dekompensata.
1
Komplikasi signifikan yang terjadi pada keadaan sirosis dekompensata adalah hipertensi portal, yang bertanggung jawab atas terjadinya ascites dan
perdarahan dari varises oesophagosastrik. Selain itu, hilangnya fungsi hepatoseluler menyebabkan jaundice, gangguan koagulasi, dan hipoalbuminemia
dan berkontribusi pada penyebab dari portosistemik ensefalopati. Sebab komplikasi sirosis pada dasarnya sama dengan etiologinya, maka penting untuk
mengklasifikasikan pasien sesuai penyebab penyakit hatinya.
1
B. Definisi
Istilah Sirosis hepatis diberikan oleh Laence pada tahun 1826, yang berasal dari bahasa Yunani “khirros” atau “scirrhus” yang berarti kuning oranye
orange yellow, karena perubahan warna pada nodul-nodul yang terbentuk.
2
Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi arsitetur hepar yang normal oleh lembaran-lembaran jaringan ikat dan nodul-
nodul regenerasi sel hepar, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal.
1,3
Kepustakaan lain menyebutkan sirosis adalah keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatic yang berlangsung progresif yang
ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.
9
C. Klasifikasi