Analisa Kadar Abu Analisa Kadar Bahan Volatil Analisa Kadar Karbon Terikat Fixed Carbon Analisa Nilai Kalor

15

3.3.2 Tahap Pengarangan

Tahap ini bertujuan untuk mengubah pelepah aren menjadi arang yang digunakan pada tahap selanjutnya. Sampel pelepah aren yang telah dikeringkan, ditimbang sebanyak 50 gram dan dimasukkan dengan furnace. Waktu dan suhu karbonisasi diatur sesuai dengan rancangan variabel penelitian yang berjumlah sebanyak 18 run Tabel 3.1 Rancangan Variabel Penelitian Nama Suhu o C Waktu menit Run 1 300 60 Run 2 90 Run 3 120 Run 4 350 60 Run 5 90 Run 6 120 Run 7 400 60 Run 8 90 Run 9 120 Run 10 450 60 Run 11 90 Run 12 120 Run 13 500 60 Run 14 90 Run 15 120 3.3.3 Tahap Analisa 3.3.3.1 Analisa Kadar Air Penentuan kadar air menggunakan alat moisture analyzer yang terdapat di laboratoratium Proses Industri Kimia

3.3.3.2 Analisa Kadar Abu

Cawan kosong dipanaskan dalam oven didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang beratnya. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram, dan diletakkan dalam cawan, kemudian dimasukkan dalam furnace. Pengabuan dilakukan dalam dua tahap yaitu pada suhu 550 o C, pengabuan dilakukan sekitar 3 16 jam. Cawan kemudian didiinginkan dalam desikator, setelah dingin cawan kemudian ditimbang [30]. Persentase kadar abu dapat dihitung dengan rumus: 100 x w w w w abu Kadar 1 2 1 3    [30] Dimana : W 1 = Berat Cawan Kosong gram W 2 = Berat Cawan Kosong + Sampel gram W 3 = Berat Cawan Kosong + Abu gram

3.3.3.3 Analisa Kadar Bahan Volatil

Sampel ditimbang sebanyak 5 gram, dan diletakkan dalam cawan, kemudian dimasukkan dalam furnace. Pembakaran dilakukan dalam dua tahap yaitu pada suhu 990 o C, dan sekitar 7 menit. Cawan petri kemudian didinginkan didalam desikator dan ditimbang 100 x w w w w w w menguap mudah zat Kadar 1 2 1 3 1 2      [30] Dimana : W 1 = Berat Cawan Kosong gram W 2 = Berat Cawan Kosong + Sampel gram W 3 = Berat Cawan Kosong + Residu gram

3.3.3.4 Analisa Kadar Karbon Terikat Fixed Carbon

Analisa kadar karbon terikat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut : FC + VCM + Kadar air + Kadar abu = 100 FC = 100 - VCM - Kadar air - Kadar abu [29]. 17

3.3.3.5 Analisa Nilai Kalor

Analisa nilai kalor ditentukan dengan menggunakan Calorimeter Combustion Bomb. Prosedurnya sebagai berikut : - Sebanyak + 1 gram briket ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam cawan kwarsa lalu kedua katup bomb dihubungkan dengan kawat NiCr. - Kedua kawat pada bomb dicuci dengan + 10 ml air suling. - Hubungan kawat pada bomb diperiksa dengan stop kontak, bomb dinyalakan dengan menekan tombol “ test bomb”. - Bomb diisi dengan oksigen sampai tekanan 30 atm dan bomb dimasukkan ke dalam vessel yang sudah diisi dengan 2 liter air lalu tombol bomb ditekan sampai lampu “Ready to fire” menyala. - Aliran listrik heater dijalankan dan sampai lampu dan amperemeter dari heater berjalan secara otomatis suhu vessel dan jaket sama. - Suhu awal To dibaca hingga konstan. - Tombol fire ditekan hingga lampu menjadi mati Lampu Ready to Fire mati, tunggu selama 10 menit serta baca suhu Ta hingga konstan. - Heater listrik dimatikan dan bomb diangkat dengan hati-hati, kemudian gas dikeluarkan serta cairan dari bomb dibilas dengan larutan Barium Hidroksida 0,1 N dengan indikator phenol pthalein. - Na 2 CO 3 0,1 N ditambahkan sampai terbentuk endapan dimana endapan yang terbentuk disaring dan sisa Na 2 CO 3 dititer dengan HCl 0,1 N [30]. 18 3.4 FLOWCHART PENELITIAN 3.4.1 Persiapan Bahan Baku Gambar 3.1 Flowchart Persiapan Bahan Baku

3.4.2 Tahap Pengarangan