Keterkaitan Langsung ke Belakang Direct Backward LinkageDBL
40
Gambar 13 Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sektor-sektor perekonomian
Derajat kepekaan merupakan hubungan yang terjadi antara input dengan barang jadinya. Sektor yang mempunyai derajat kepekaan tinggi memberikan
indikasi bahwa, sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke depan atau memiliki daya dorong yang cukup kuat terhadap sektor yang lainnya. Adapun indeks
derajat kepekaan memberikan indikasi bahwa, sektor-sektor yang mempunyai indeks derajat kepekaan lebih besar dari 1, berarti derajat kepekaan sektor tersebut
di atas rata-rata derajat kepekaan secara keseluruhan.
Daya penyebaran dapat disebut juga sebagai hubungan keterkaitan ke belakang backward linkage. Pada dasarnya daya penyebaran merupakan
hubungan yang terjadi dengan bahan mentah ataupun bahan bakunya. Sektor yang mempunyai daya penyebaran yang tinggi memberikan indikasi bahwa, sektor
tersebut mempunyai keterkaitan ke belakang atau memiliki ketergantungan atau kepekaan yang tinggi terhadap sektor yang lainnya. Adapun indeks daya
penyebaran yang kuat memberikan indikasi bahwa sektor-sektor yang mempunyai indeks daya penyebaran lebih besar dari 1, berarti daya peyebaran sektor tersebut
di atas rata-rata daya penyebaran secara keseluruhan. Sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke belakang atau memiliki ketergantungan atau kepekaan yang tinggi
terhadap sektor yang lainnya.
1.00 1.02
1.02 1.03
1.03 1.04
1.08 1.09
1.10 1.13
1.16 1.17
1.19 1.25
1.27 1.37
1.48 2.24
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
Air bersih Kehutanan
Pertambangan tanpa migas dan penggalian Listrik
Komunikasi Perkebunan
Perikanan Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Jasa Sosial kemasyarakatan serta jasa …
Pengangkutan Peternakan
Hotel dan Restoran BangunanKonstruksi
Tanaman Bahan Makanan Pemerintahan Umum dan Pertahanan
Usaha Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan Industri Tanpa Migas
Perdagangan Besar dan Eceran
41
Tabel 12 Pengelompokkam sektor perekonomian di Kabupaten Cianjur berdasarkan nilai IDP dan IDK
IDP1 IDP1
I II
- 1
Tanamana Bahan Makanan 7
Industri Non Migas IDK1
11 Perdagangan Besar dan Eceran 16 Usaha Sewa Bangunan
17 Pemerintahan Umum Dan Pertahanan
III IV
2 Perkebunan
4 Kehutanan
3 Peternakan
6 Pertambangan tanpa Migas dan
5 Perikanan
Penggalian IDK1
8 Listrik
9 Air Bersih
10 Bangunan kontruksi 12 Hotel dan Restoran
13 Pengangkutan 14 Komunikasi
18 Jasa sosial kemasyarakatan 15 Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya
Berdasarkan hasil analisis, kelompok IDP dan IDK sektor-sektor perekonomian dibagi menjadi:
1. Kelompok I adalah sektor-sektor yang menpunyai IDP dan IDK diatas rata- rata 1.
2. Kelompok II adalah sektor-sektor yang mempunyai IDP di bawah rata-rata 1 dan IDK diatas rata-rata 1.
3. Kelompok III adalah sektor-sektor yang mempunyai IDP di atas rata-rata 1 dan IDK di bawah rata-rata 1.
4. Kelompok II adalah sektor-sektor yang mempunyai IDP dan IDK di bawah rata-rata 1 Dwiastuti 2008.
Pengelompokan sektor-sektor
perekonomian Kabupaten
Cianjur berdasarkan nilai IDP dan IDK dapat dilihat pada Tabel 12. Dari hasil analisis,
sektor perikanan menempati kuadran ketiga dalam pengelompokkan tersebut, karena memiliki nilai IDP lebih besar dari satu dan nilai IDK kurang dari satu.
Dilihat dari IDK, sektor perikanan mamiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor hulu penyedia input yang terkait langsung maupun tidak
langsung kebelakang. Dengan kata lain, sektor perikanan mampu meningkatkan output sektor lainnya sebagai input bagi sektor itu sendiri. Berdasarkan hasil
analisis I-O, belum ada sektor yang bisa dijadikan sebagai sektor strategis untuk menigkatkan perekonomian di Kabupaten Cianjur karena belum ada sektor yang
memiliki nilai IDK dan IDP lebih besar dari 1.
IDP sektor perikanan memiliki nilai kemampuan diatas rata-rata untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor hulu yang digunakan sebagai input
untuk sektor perikanan. Sektor perikanan masih kurang memiliki kemempuan untuk mendorong sektor-sektor hilir yang menggunakan output sektor perikanan
sebagai input produksinya. Keterkaitan kedepan sektor perikanan hanya dengan sektor perdagangan besar dan eceran dan sektor perikanan itu sendiri. Upaya
pengembangan perikanan memerlukan keterkaitan dengan sektor lainnya, baik