pH Konsentrasi sel pada fase stasioner

73 Lampiran 4 Lanjutan 4. Salinitas Konsentrasi sel pada fase stasioner Waktu Kultivasi jam 0 permil 10 permil 20 permil 30 permil 40 permil Total 48 72 96 120 144 168 1,08 0,74 0,54 0,54 0,48 0,43 1,34 0,94 0,87 0,72 0,51 0,43 1,5 1,17 1,11 0,84 0,60 0,53 1,26 1,20 1,05 0,93 0,72 0,63 0,90 0,86 0,82 0,66 0,40 0,33 Total konsentrasi ΣX Rataan konsentrasi ΣX SD 2 3,81 0,64 2,71 0,24 4,81 0,80 4,40 0,33 5,75 0,96 6,20 0,37 5,79 0,97 5,91 0,26 3,97 0,66 2,93 0,25 24,13 FK = = 19,41 JKP = - FK = 0,59 JKT = ΣX 2 JKG = JKT - JKP = 2,15 - FK = 2,74 Tabel Analisis Ragam Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F F hitung tabel0.054,25 Perlakuan Galat 4 25 0,59 2,15 0,15 0,86 1,72 2,76 Total 29 2,74 F hitung F tabel : Perlakuan salinitas 0, 10, 20, 30, 40 permil mempunyai pengaruh yang sama tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan sel. Konsentrasi pigmen pada fase stasioner Waktu Kultivasi jam 0 permil 10 permil 20 permil 30 permil 40 permil Total 48 72 96 120 144 168 0,149 0,130 0,138 0,129 0,116 0,108 0,153 0,173 0,136 0,135 0,116 0,110 0,124 0,124 0,121 0,121 0,109 0,110 0,033 0,114 0,126 0,111 0,106 0,108 0,033 0,036 0,034 0,031 0,028 0,032 Total konsentrasi ΣX Rataan konsentrasi ΣX 0,77 2 0,13 0,10 0,82 0,14 0,12 0,71 0,12 0,08 0,60 0,10 0,07 0,19 0,03 0,006 3,09 FK = = 0,32 JKP = - FK = 0,04 JKT = ΣX 2 JKG = JKT - JKP = 0,01 - FK = 0,05 Tabel Analisis Ragam Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F F hitung tabel0.054,25 Perlakuan Galat 4 25 0,04 0,01 0,01 0,0004 27,6 2,76 Total 29 0,05 F hitung F tabel : Perlakuan salinitas 0, 10, 20, 30, dan 40 permil mempunyai pengaruh yang berbeda berbeda nyata terhadap pembentukan pigmen. Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil Uji BNT. BNT = = 0,02 74 Lampiran 4 Lanjutan 10 20 30 40 0,11 30 0,10 0,09 0,07 20 0,04 0,03 0,019 0,019 0,01 0,009 Hasil pengujian BNT menunjukkan bahwa : Bakteri yang dikultivasi dalam medium dengan salinitas 10 permil memberikan hasil yang lebih baik dalam pembentukan pigmen berbeda nyata dibanding dengan salinitas 40 dan 30 permil, tetapi mempunyai pengaruh yang sama tidak berbeda nyata dengan salinitas 20 dan 0 permil.

2. Pengaruh faktor kimia terhadap pertumbuhan konsentrasi sel dan pembentukan pigmen

1. Sumber Karbon Konsentrasi sel pada fase stasioner

λ 540 nm Jam Media Kompleks Glukosa Asetat Sitrat Maltose Total 48 72 96 120 144 168 1,3 1,28 1,2 1,02 0,9 0,84 1,14 1,2 1,26 1,29 1,2 1,08 1,2 1,18 1,1 0,9 0,74 0,64 0,66 0,66 0,64 0,66 0,6 0,45 0,8 0,78 0,66 0,62 0,59 0,58 Total konsentrasi ΣX Rataan konsentrasi ΣX 6,54 2 1,09 7,32 7,17 1,20 8,60 5,76 0,96 5,81 3,67 0,61 2,28 4,03 0,67 2,75 27,17 26,76 FK = = 24,61 JKP = - FK = 1,57 JKT = 1,32 + 1,28 + … + 0,58 - FK = 2,16 JKG = JKT - JKP = 0,59 Tabel Analisis Ragam Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F F hitung tab.0.054,25 Perlakuan Galat 4 25 1.57 0,59 0,39 0,02 16,73 2,76 Total 29 2,16 F hitung F tab.0.05 4,25 : tolak Ho Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil Uji BNT BNT = = 0,18 sitrat1 maltose2 asetat3 med.kompleks 4 glukosa5 0,61 0,67 0,96 1,09 1,20 1 - 2 = 0,06 2 - 4 1 = 0,418 BNT - 3 = 0,348 BNT 2 - 5 1 = 0,523 BNT - 4 = 0,478 BNT 3 - 4 1 = 0,13 - 5 = 0,583 BNT 3 - 5 2 = 0,235 BNT - 3 =0,288 BNT 4 - 5 = 0,105 Asetat, media kompleks dan glukosa berbeda nyata terhadap sitrat dan asetat media dengan sumber karbon dari asetat, media kompleks dan glukosa memberikan hasil yang lebih baik dalam pertumbuhan daripada sitrat dan asetat. 75 Lampiran 4 Lanjutan Media dengan sumber karbon dari glukosa lebih baik pertumbuhan selnya daripada asetat. Media dengan sumber karbon dari asetat memberikan hasil pertumbuhan yang sama dengan media kompleks, demikian juga antara media kompleks dan glukosa. KESIMPULAN : Antara sumber karbon media kompleks dan glukosa, walaupun secara statistik memberikan hasil pertumbuhan yang sama, tetapi rata-rata pertumbuhan bakteri dalam media dengan glukosa lebih tinggi daripada media kompleks. Konsentrasi pigmen pada fase stasioner λ 232 nm Jam Media Kompleks Glukosa Asetat Sitrat Maltose Total OD 232 nm OD 232 nm OD 232 nm OD 232 nm OD 232 nm 72 96 120 144 168 20,6989 18,1686 18,6946 18,1482 16,2636 9,1311 14,6501 11,966 11,7672 11,7856 10,108 10,737 10,2528 10,4838 9,2868 5,4255 5,4082 5,437 5,5198 5,5258 12,6891 10,4178 11,0208 13,2822 13,2474 Total konsentrasi ΣX Rataan konsentrasi ΣX n 2 91,97 18,39 1701,89 5 59,3 11,86 718,55 5 50,87 10,17 518,73 5 27,32 5,46 149,25 5 60,66 12,13 742,91 5 290,12 3831,34 FK = 3366,69 JKP = 431,06 JKT = Total X 2 JKG = JKT - JKP = 33,58 - FK = 464,65 Tabel Analisis Ragam Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F F hitung tabel 0.05 4, 20 Perlakuan Galat 4 20 431,06 33,58 107,77 1,68 64,18 2,87 Total 24 464,65 F hitung F tabel Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT : Penggunaan sumber karbon media kompleks, glukosa, asetat, asam sitrat dan maltosa memberikan hasil yang berbeda dalam pembentukan pigmen pada λ 232 nm. BNT = = 1,71 sitrat1 asetat2 glukose3 maltose4 media kompleks5 5,46 10,17 11,86 12,13 18,39 5 - 1 = 12,93 BNT 4 - 2 4 = 1,96 BNT - 1 = 6,67 BNT 3 - 2 3 = 1,69 BNT - 1 = 6,40 BNT 5 - 3 2 = 6,53 BNT - 1 = 4,71 BNT 4 - 3 5 = 0,27 BNT - 2 = 8,22 BNT 5 - 4 = 6,26 BNT Kesimpulan: Media kompleks merupakan media terbaik dalam pembentukan pigmen pada panjang gelombang 232 nm. 76 Lampiran 4 Lanjutan Konsentrasi pigmen pada fase stasioner λ 258 nm Jam Media Kompleks Glukosa Asetat Sitrat Maltose Total OD 258 nm OD 258 nm OD 258 nm OD 258 nm OD 258 nm 96 120 144 168 14,1678 14,605 14,2578 15,0618 13,28099 12,6004 12,6908 12,7492 11,0515 10,446 10,7226 9,5364 5,8244 5,8276 5,9356 5,9178 15,5726 16,1024 16,4526 15,3222 Total konsentrasi ΣX Rataan konsentrasi ΣX n 2 58,09 14,52 844,18 4 51,32 12,83 658,75 4 41,76 10,44 437,17 4 23,51 5,88 138,14 4 63,45 15,86 1007,25 4 238,13 3085,49 FK = 2268,15 JKP = 814,50 JKT = 817,34 JKG = 2,84 Tabel Analisis Ragam Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F F hitung tabel0.054, 11 Perlakuan Galat 4 11 814,50 2,84 203,62 0,26 789,27 3,36 Total 15 817,34 F hitung F tabel : Penggunaan sumber karbon media kompleks, glukosa, asetat, asam sitrat dan maltosa memberikan hasil yang berbeda dalam pembentukan pigmen pada λ258 nm. Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT BNT = = 0,79 sitrat1 asetat2 glukose3 media kompleks4 maltose5 5,88 10,44 12,83 14,52 15,86 X 5 - X 1 = 9,99 BNT X 4 - X 2 X = 4,08 BNT 4 - X 1 = 8,65 BNT X 3 - X 2 X = 2,39 BNT 3 - X 1 = 6,95 BNT X 5 - X 3 X = 3,03 BNT 2 - X 1 = 4,56 BNT X 4 - X 3 X = 1,69 BNT 5 - X 2 = 5,42 BNT X 5 - X 4 = 1,34 BNT Kesimpulan : Pada λ 258 nm, pembentukan pigmen terbaik adalah sumber karbon maltosa. Konsentrasi pigmen pada fase stasioner λ 312 nm Jam Media Kompleks Glukosa Asetat Sitrat Maltose Total OD 312 nm OD 312 nm OD 312 nm OD 312 nm OD 312 nm 120 144 168 6,22 6,29 6,33 11,36 11,53 11,89 6,68 6,65 5,68 1,84 2,10 2,03 6,93 7,34 6,44 Total konsentrasi ΣX Rataan konsentrasi ΣX n 2 18,84 6,28 118,36 3 34,78 11,60 403,34 3 19,00 6,33 120,99 3 5,97 1,99 11,92 3 20,71 6,90 143,39 3 99,31 798,01 FK = 657,44 JKP = 139,32 77 Lampiran 4 Lanjutan JKT = Total X2 - FK = 140,57 JKG = JKT - JKP = 1,25 Tabel Analisis Ragam Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F F hitung tabel 0.05 4, 10 Perlakuan Galat 4 10 139,32 1,25 34,83 0,12 279,27 3,48 Total 14 140,57 F hitung F tabel : Penggunaan sumber karbon kompleks, glukosa, asetat, asam sitrat dan maltosa memberikan hasil yang berbeda dalam pembentukan pigmen pada λ 312 nm. Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT BNT = = 0,64 sitrat1 med.kompleks2 asetat3 maltose4 glukosa5 1,99 6,28 6,33 6,90 11,59 5 - 1 = 9,60 BNT 4 - 2 4 = 0,62 BNT - 1 = 4,91 BNT 3 - 2 3 = 0,05 BNT - 1 = 4,34 BNT 5 - 3 2 = 5,26 BNT - 1 = 4,29 BNT 4 - 3 5 = 0,57 BNT - 2 = 5,31 BNT 5 - 4 = 4,69 BNT Pada pembentukan pigmen dengan λ 312 nm, penggunaan sumber karbon dari glukosa memberikan hasil yang paling baik dibanding dengan maltosa, asetat, media kompleks dan sitrat. Konsentrasi pigmen pada fase stasioner λ 368 nm Jam Media Kompleks Glukosa Asetat Sitrat Maltose Total OD 312 nm OD 312 nm OD 312 nm OD 312 nm OD 312 nm 120 144 168 2,5583 2,6438 3,09 6,7632 7,2548 7,6356 2,0813 2,1388 1,8612 0,8524 0,887 0,8437 2,6522 3,0350 2,8089 Total konsentrasi ΣX Rataan konsentrasi ΣX n 2 8,29 2,76 23,08 3 21,65 7,22 156,68 3 6,08 2,03 12,37 3 2,58 0,86 2,23 3 8,50 2,83 24,14 3 47,11 218,49 FK = 147,93 JKP = 69,89 JKT = Total X2 - FK = 70,56 JKG = JKT - JKP = 0,66 Tabel Analisis Ragam Sumber Keragaman db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F F hitung tabel 0.05 4,10 Perlakuan Galat 4 10 69,89 0,66 17,47 0,07 263,28 3,48 Total 14 70,56 F hitung F tabel : Penggunaan sumber karbon media kompleks, glukose, asetat, asam sitrat dan maltose memberikan hasil yang berbeda dalam pembentukan pigmen pada λ368 nm. Pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT BNT = = 0,47