keluarga. Hal tersebut sebagaimana menurut Slameto Faktor keluarga dibagi menjadi tiga yaitu cara orang tua dalam pendidikan anak, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang budaya.
80
5 Faktor Waktu; Faktor waktu dapat dibagi dua, yaitu yang bersangkutan
dengan jumlah waktu dan kondisi waktu. Di mana jumlah waktu diidentifikasikan ke dalam berapa jumlah jam pelajaran yang tersedia
untuk proses pembelajaran. Sedangkan yang menyangkut kondisi waktu ialah kapan pembelajaran itu dilaksanakan. Pagi, siang, sore atau
malam, kondisinya akan berbeda. Hal tersebut akan menjadi pengaruh terhadap proses pembelajaran yang terjadi.
81
6 Faktor pendidik; merupakan faktor utama dalam sistem pembelajaran,
karena ia yang bertanggung jawab dalam berperan tercapainya tujuan sistem pembelajaran.
B. Tinjauan Tentang Pembelajaran PAI di Perguruan Tinggi Umum
1. Pengertian Perguruan Tinggi Umum
Perguruan tinggi menurut Nano Supriono adalah satuan pendidikan yang padanya diselenggarakan jenjang pendidikan tinggi di mana peserta
didiknya disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidiknya disebut dosen. Disebutkan pula perguruan tinggi terdiri dari dua jenis, yaitu perguruan
80
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta, 2010, 60- 64.
81
Toto Fathoni dan Cepi Riyana, “Komponen-Komponen Pembelajaran”, dalam Kurikulum dan Pembelajaran dalam Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011,
156.
tinggi negeri dan perguruan tinggi suasta. Yang mana perbedaannya adalah terletak pada yang berwenang dalam pengelolaan dan peregulasian yang
dilakukan .
82
Dengan demikian maka perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan tinggi, yaitu setingkat di atas jenjang pedidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penjelasan tersebut searah dengan keterangan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas bab VI bagian
keempat tentang pendidikan tinggi pada pasal 19 nomor 1 dijelaskan “pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.” Pada
nomor 2 diterangkan tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi yaitu “pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka.”
83
Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia kata umum memiliki beberapa arti, yang salah satunya dikandung pengertian sebagai
segala sesuatu yang dikenai semuanya, secara atau untuk keseluruhan, tidak disangkutkan pada yang khusus atau bidang tertentu saja, dan diperuntukkan
bagi orang banyak atau untuk siapa saja.
84
Dengan demikian apabila dari semua pengertian di atas dirangkai menjadi satu maka arti dari Perguruan
Tinggi Umum adalah unit pelaksana pendidikan yang berwenang dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan tujuan secara khusus untuk
pengembangan ilmu pengetahuan umum non Agama yang sesuai dengan
82
Nano Supriono, “Arti Perguruan Tinggi,” http:www.
id.shvoong.comsocial- scienceseducation2124265-arti-perguruan-tinggi, 27 Februari 2011, diakses tanggal 01 Februari
2013.
83
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 3.
84
Tim Penyusun Kamus Pusat, Kamus Besar Bahasa, 1103.
ketentuan serta peraturan dan undang-undang Republik Indonesia di mana mahasiswa dan tenaga pendidiknya berasal dari khalayak umum atau
terbuka untuk umum. Hal ini bukan berarti perguruan tinggi umum merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang bersifat sekuler, karena undang-undang telah mewajibkan untuk dimasukkannya nilai-nilai agama ke dalam kurikulum,
salah satunya dengan diwajibkan alokasi mata kuliah agama di dalamnya. Hal tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembahasan
sebelumnya di Bab I. Namun Muh. Sain Hanafy bersikap kritis terhadap Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pada Bab VI tentang Jalur,
Jenjang, dan Jenis Pendidikan di Bagian Kesatu umum pasal 15 disebutkan “jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan k husus.” Kata pendidikan umum
dan keagamaan pada pasal tersebut menurutnya dengan jelas terdapat dikotomi antara pendidikan agama dengan pendidikan umum.
85
Ini berarti terdapat peluang bagi pemerintah untuk membedakan pada segi kebijakan,
fasilitas, dan perhatian antara lembaga pendidikan umum dengan lembaga pendidikan keagamaan.
Definisi perguruan tinggi umum secara inplisit atau tersurat sangat sulit sekali ditemukan dengan penjelasan yang pasti dan utuh dalam kamus,
artikel ilmiah, karya tulis yang dapat dipertanggungjawabkan, buku ilmiah, dan referensi lain yang dipandang relevan dengan hal tersebut. Hal ini
85
Muh. Sain Hanafy , “Paradigma Baru Pendidikan Islam dalam Upaya Menjawab Tantangan
Global,” Lentera Pendidikan, Vol. 12 No.2 Desember, 2009, 177.
dimungkinkan karena istilah PTU sudah menjadi konsesus bagi masyarakat umum terutama dari kalangan umat Islam yang terbiasa dalam
penggunaannya sebagai pembeda antara perguruan tinggi yang berafiliasi Agama tertentu khususnya agama Islam yang lumrah disebut PTAI
Perguruan Tinggi Agama Islam. Sedangkan PTU lebih terbuka untuk semua golongan dan agama yang dianut oleh mahasiswa. Namun tidak
dapat dipungkiri sering kali penggunaan istilah perguruan tinggi umum sudah lumrah digunakan dan dimasukkan dalam beberapa judul karya tulis
meskipun di dalamnya tidak dijelaskan secara gamblang tentang pengertian Perguruan Tinggi Umum ataupun pembahasan tentang perbedaan PTU
dengan PTAI. Penggunaan istilah PTU sudah diketahui secara jamak oleh kalangan akedemisi dan cendikiawan, di antaranya adalah buku karyanya
Aminuddin dkk.,
86
Ajat Sudrajat dkk.,
87
Kasinyo Harto,
88
Syahidin,
89
Marzuki,
90
Hamdan Mansoer dkk.,
91
dan Wahyuddin dkk.
92
Sedangkan karya dalam bentuk jurnal dan artikel sebagaimana yang ditulis oleh Imam
86
Aminuddin dkk, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum Bogor: Ghalia Indonesia dengan Universitas Indonusi Esa unggul, 2005.
87
Ajat Sudrajat, Din-al-Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Yogyakarta: UNY Press, 2008.
88
Kasinyo Harto, Islam Fundamentalis di Perguruan Tinggi Umum: Kasus Gerakan Keagamaan Mahasiswa Universitas Sriwijaya Palembang Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Departemen
Agama RI, 2008.
89
Syahidin, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Jakarta: Proyek Dikti, 2003.
90
Marzuki, Pembinaan Karakter Mahasiswa Melalui Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Yogyakarta: Ombak, 2012.
91
Hamdan Mansoer dkk., Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag RI, 2004.
92
Wahyuddin dkk., Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan TinggI Jakarta: PT. Grasindo, 2009.
Bawani,
93
Abidin Nurdin,
94
Nuryadin,
95
Pudji Mulyono,
96
Nurcholish Madjid,
97
Yahya Aziz,
98
dan Marzuki.
99
Dari pemaparan di atas berdasarkan analisis yang telah dilakukan hampir semuanya dari karya tulis tersebut digunakan istilah Perguruan
Tinggi Umum sebagai pembeda antara perguruan tinggi agama PTA yang berciri khas keagamaan atau fokus pada bidang kajian agama tertentu
dengan PTU yang cenderung pada pembahasan ilmu pengetahuan umum yang tidak terikat dengan kekangan ilmu agama tertentu. Dengan kata lain
istilah Perguruan Tinggi Umum merupakan istilah yang sudah umum untuk digunakan dan diakui oleh kalangan akademis sebagai bahan kajikan
keilmuan. Walaupun secara historis belum ditemukan kapan pastinya istilah tersebut mulai digunakan pada pembahasan di dunia pendidikan. Oleh
karena itu dapat disimpulkan istilah „PTU‟ masih relevan digunakan dalam penelitian ini karena semua aspek syaratnya terpenuhi. Untuk pemaparan
yang konkrit agar lebih jelas maka perlu disajikan data-data tentang perguruan tinggi beserta runtutannya sebagai contoh yang didasarkan pada
penjelasan-penjelasan di atas diuraikan sebagai berikut:
93
Imam Bawani, “Metodologi Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,” Jurnal IAIN Sunan Ampel: Media Komunikasi dan Informasi Keagamaan, Edisi 12 1998, 17-21.
94
Nurdin, “Pendidikan Agama, Multikulturalisme,”
95
Nuryadin, “Tantang dan Harapan pada Pendidikan Agama di PTU untuk Membangun Sumber Daya Manusia Indonesia,” http: alulum.baak.web.idfiles7.20nuryadin20april202010.pdf,
diakses tanggal 20 Juni 2013.
96
Pudji Muljono, “Kelompok Keagamaan di Kampus Perguruan Tinggi Umum: Kajian Sosiologi,” Mimbar: Jurnal Agama Budaya, Vol. 24 No. 4 2007 , 483-484.
97
Nurcholis Madjid, “Masalah Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi Umum,” http:www. oocities.orgfauzy70parap036.html, 12 April 2001, diakses tanggal 01 Pebruari 2013.
98
Yahya Aziz, “Penguatan Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,” Jurnal Sosial dan Hukum ITS Surabaya Vol. 4. No. 2 2011.
99
Marzuki, “Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia,” Cakrawala Pendidikan, no. 1 XIV Februari 1997, 93-101.
Tabel 2.1 Contoh-contoh Perguruan Tinggi di Indonesia
No. Bentuk
Perguruan Tinggi
100
Jenis Pendidikan
101
Contoh
102
1. Akademik
PTU Akademi Tata boga, Akademi Sekretari dan Manajemen,
Akademi Akuntansi, Akademi Keuangan dan Perbankan, Akademi Perikanan Sorong, Akademi Manajemen dan Ilmu
Komputer, Akademi Maritim, Akademi Teknologi Industri, Akademi Farmasi, Akademi Kebidadan, Akademi Keperawatan,
Akademi Kesehatan, Akademi Teknologi, Akademi Perpajakan, Akademi Komunikasi Indonesia, Akademi Pariwisata, Akademi
Militer, Akademi Kepolisian, dll.
2. Politeknik
PTU Politeknik Perikanan, Politkenik Teknologi, Politeknik Pertanian,
Politeknik Informatika, Politeknik Manufaktur Timah, Politeknik Pos Indonesia, Politeknik Komputer, dll
3.
Sekolah Tinggi
PTU Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Sekolah Tinggi Desain, Sekolah Tinggi Seni, Sekolah
Tinggi Perkebunan, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan
Ilmu Komputer, Sekolah Tinggi Filsafat, Sekolah Tinggi Perpajakan, Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan, Sekolah Tinggi
Ilmu Psikologi, Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sekolah Tinggi Teknologi, Sekolah Tinggi
Pertanahan, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Sekolah Tinggi Hukum Militer, Sekolah
Tinggi Ilmu Kepolisian, Sekolah Tinggi Pariwisati, Sekolah tinggi Ilmu Komunikasi, dll.
PTA Sekolah Tinggi Agama Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah,
Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah, dll.
4. Institut
PTU Institut Pemerintahan Dalam Negeri IPDN, Institut Teknologi,
Institut Pertanian, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Institut Kesenian, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, Institut
Keungan Perbankan dan Informatika, Institut Manajemen Koperasi, dll.
PTA Institut Agama Islam, Institut Studi Islam, Institut Hindu Dharma
Negeri Denpasar, dll.
5. Univeristas
PTU Universitas Informatika dan Bisnis, Universitas Indonesia,
Universtias Nusantara PGRI Kediri, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Komputer, dll.
PTA Universitas Islam, Universitas Hindu Indonesia Denpasar,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Universitas Katolik, dll.
Keterangan: - PTU adalah Perguruan Tinggi Umum Pendidikan Umum
- PTA adalah Perguruan Tinggi Agama Pendidikan Keagamaan
100
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Pasal 20 ayat 1.
101
Ibid., Pasal 15.
102
Tim Penyusun Direktori Hasil Akreditasi Program Studi Tahun 2009, Direktori Hasil Akreditasi Program Studi Tahun 2009 Buku I, II,III, IV, VI,VII IX,X, Kelompok Program Studi
Agama,Pertanian, Sosial, Teknik,Seni, Ilmu Kesehatan, Ekonomi, dan Pendidikan Jakarta: BAN- PT, 2009.
Dari sajian tabel di atas dapat disimpulkan sebuah universitas jika tidak diberikan label agama tertentu misalnya adalah Universitas Islam atau
Universitas Katolik maka itu merupakan perguruan tinggi umum, salah
satunya Universitas Nusantara PGRI yang menjadi lokasi penelitian tesis ini. Lebih lanjut lagi karena penelitian ini adalah pengkajian tentang sebuah
universitas yaitu Universitas Nusantara PGRI Kediri maka didasarkan pada peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dincatumkan
”universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
danatau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.”
103
Oleh Karena itu dapat disimpulkan bahwa UNP Kediri merupakan salah satu dari Perguruan Tinggi Umum atau perguruan tinggi
yang jenis pendidikannya adalah pendidikan umum yang ada di Kota Kediri yang berbentuk Universitas.
2. Ciri Utama PAI di Perguruan Tinggi Umum