BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Sistem Pembelajaran PAI
1. Pengertian Sistem Pembelajaran PAI
Sistem pembelajaran PAI merupakan sebuah rangkain dari beberapa kata yang digabungkan menjadi satu. Setiap kata dari rangkain
tersebut secara bahasa dan istilah punya arti tersendiri dan secara independen bisa dibentuk makna yang utuh. Oleh karena itu sebelum
pembahasan tentang arti sistem pembelajaran PAI secara utuh maka dipandang perlu terlebih dahulu ditelusuri makna perkata dari rangkain
tersebut diantaranya adalah kata sistem, pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, sistem pembelajaran, pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dan
secara utuh terbentuk rangkaian kata sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Menurut Lorens Bagus k ata „sistem‟ berasal dari bahasa Inggris
yaitu system dan bahasa Yunani systema yang tersusun dari dua kata yaitu syn
yang berarti „dengan‟ dan istanai berarti „menempatkan‟. Sedangkan dalam satu kata utuh, kata systema punya arti tentang
keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian atau komposisi. Diacukan pada penjelasan tersebut maka secara istilah kata sistem memiliki
pengertian “kumpulan hal-hal yang disatukan ke dalam suatu keseluruhan
yang konsisten karena saling terkait interaksi, interdependensi, saling keterkaitan yang teratur dari bagian-
bagiannya.”
32
Maka dapat disimpulkan dalam setiap tat anan „sistem‟ pasti
terdapat sebuah komponen-komponen yang berperan dalam penyuksesan kinerja organisasi atau tatanan tersebut. Namun tentu kinerja dari salah
satu komponen itu perlu didukung oleh komponen yang lain agar terjadinya prinsip efektif dan efisien. Sebagaimana menurut Lauralee
Sherwood serta menurut Campbell, N.A. dkk. yang dinyatakan dalam terminologi bidang biologi ada beberapa istilah
„sistem‟ yang digunakan sebagai penjelas tentang organisasi kinerja dari beberapa organ dalam
tubuh manusia misalnya dalam tubuh terdapat sistem reproduksi, sistem pencernaan, dan sistem pernapasan. Sebagai contoh pada sistem
pernapasan terdapat komponen organ tubuh yang berperan utama yaitu paru-paru serta komponen lain sebagai pendukung yaitu bulu hidung
untuk menjaga kebersihan udara yang masuk ke paru-paru dan rongga hidung yang berlendir untuk menjaga suhu udara yang masuk agar stabil
sesuai dengan kekuatan paru-paru. Dengan demikian tidak ada sistem dalam tubuh manusia bekerja tersendiri dan kesehatan tubuh tergantung
pada semua sistem tubuh dalam berinteraksi.
33
Kata sistem juga digunakan dalam istilah „Sistem Pendidikan
Nasional ‟ yang pengertiannya adalah “keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
32
Lorens Bagus, Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia, 1996, 1015.
33
“Fisiologi Manusia,” Wikipedia, http: www.id.wikipedia. orgwikiFisiologi_manusia, diakses tanggal 12 Juni 2013.
nasional.”
34
Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata sistem dimiliki banyak arti di antaranya adalah pertama; suatu perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan sehingga terbentuk suatu totalitas, kedua; susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya,
dan yang ketiga; sebuah metode. Namun dalam kamus tersebut di dalamnya juga ada penjelasan
arti dari istilah “sistem pengajaran” yang bermakna sistem proses, perbuatan, cara penyamaan arah, jarak, dan
sebagainya.
35
Oleh karena itu berdasarkan dari seluruh pembahasan di atas secara garis besar dapat disimpulkan kata sistem berdefinisi beberapa
rangkaian satu kesatuan komponen yang saling terjadi pendukungan satu sama lain untuk tercapainya sebuah tujuan secara terorganisir.
Sedangkan arti pembelajaran adalah proses mental dan emosional, serta berfikir dan merasakan. Seseorang pembelajar dikatakan melakukan
pembelajaranan apabila pikiran dan perasaannya aktif.
36
Berbeda menurut Ahmad Sabri disampaikan tentang orang yang sudah aktif terlibat pada
proses pembelajaran diharapkan akan bisa merasa lebih bahagia, lebih pantas dalam pemanfaatan alam sekitar, penjagaan kesehatan,
peningkatan pengabdian untuk ketrampilan, dan berhasil dalam pengimplementasian pembedaan terdapat perbedaan keadaan antara
sebelum dan sesudah melakukan proses pembelajaran.
37
Dengan
34
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Pasal 1 ayat 3.
35
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1997, 950-951.
36
R. Ibrahim, dkk., Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Rajawal, 2011, 125.
37
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching Jakarta: Quantum Teaching, 2005, 34.
demikian dalam pembelajaran peserta didik ditekankan punya kesadaran, motivasi, dan kondisi yang dimungkinkan untuk terjadinya interaksi
antara peserta didik terhadap sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
38
Lebih jauh peserta didik diharapkan terlatih pada pembiasaan diri dalam pemecahan masalah dan mampu terbiasa dalam penggunaan
empati beserta logikanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan pembelajaran bisa terjadi di mana saja, tidak hanya di dalam kelas yang
sangat formal dan kaku. Lebih lanjut jika antara kedua kata yaitu sistem dan pembelajaran
dikombinasikan menjadi satu menjadi „sistem pembelajaran‟ maka
menurut Oemar Hamalik sistem pembelajaran dimiliki arti “suatu
kombinasi yang terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan.”
39
Dari beberapa pembahasan sebelumnya dapat ditarik garis lurus bahwa kata sistem pembelajaran bermakna
rangkaian beberapa komponen atau unsur-unsur materi, manusia, dan ilmu carametode yang bersatu dalam implementasi prosedur tertentu
agar tercapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu apabila salah satu komponen tidak bisa bergerak sesuai yang diharapkan, menjadi
berdampak dampak secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi komponen lain sehingga bisa terjadi perubahan tatanan
kinerja sistem pembelajaran yang telah berjalan mapan.
38
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 20.
39
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran: Berdasarkan Pendekatan Sistem Bandung: Citra Aditya Bakti, 1990, 12.
Meskipun sebenarnya secara tersirat t anpa kata „sistem‟ pada
istilah „pembelajaran‟ secara otomatis sudah terdapat sebuah tatanan
sistem di dalamnya. Hal ini nampak dalam pembelajaran sudah terdapat komponen-komponen penyusun misalnya pendidik, peserta didik, media
pembelajaran, dan komponen penting lainnya. Pendapat di atas didukung oleh argumentasi Laila Nusibat, sebenarnya kata pembelajaran dikatakan
sebagai sistem
karena di dalamnya sudah terkandung komponen yang
saling berkaitan untuk
pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.
40
Namun demikian pendapat ini bisa dikesampingkan karena lebih banyak referensi lain yang kokoh dalam penggunaan istilah‟sistem pembelajaran‟
dari pada hanya istilah „pembelajaran‟ yang berfungsi untuk pemertegas dalam pembahasan yang lebih mendalam.
Selanjutnya untuk pendalaman tentang makna PAI, bahwasanya
secara terminologi kata Pendidikan Agama Islam dimiliki pengertian sebuah kajian ilmu yang menjadi materi ajar serta bertujuan agar peserta
didik mampu dalam penerapan nilai-nilai Islam secara sadar tanpa paksaan dari orang lain yang meliputi nilai ibadah, nilai humanisme,
keselamatan kemaslahatan, nilai patriotisme nasionalisme, dan nilai- nilai kedamaian dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten. Hal ini
berarti setelah peserta didik aktif dalam pembelajaran PAI diharapkan bisa termotivasi, tergugah, dan sadar dalam pengimplementasian nilai-
nilai universalisme ajaran Islam secara konsisten dengan segenap logika
40
Laila Nusibad, “Manajemen Proses Pembelajaran Pada Sekolah Kejuruan Studi Kasus Di SMK Negeri 4 Malang
,” dalam http: karya-ilmiah.um.ac.idindex.phpASParticleview18498, diakses tanggal 05 Mei 2012 pukul 19.30 WIB.
atau alam pikirnya serta alam spiritualitasnya. Analisis tentang Pendidikan Agama Islam di atas didasarkan pada pendapat Syukri
Fathuddin disampaikan PAI adalah “upaya Pendidikan Agama Islam atau
ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi jiwa, motivasi bahkan dapat dikatakan way of life
seseorang.”
41
Didasarkan pada semua rangkaian penjelasan di atas maka dapat disimpulkan sistem pembelajaran
Pendidikan Agama Islam adalah sebuah tatanan dari beberapa komponen pembelajaran yang terorganisir, saling terkait, dan di dalamnya termuat
nilai-nilai agama Islam secara universal sebagai pedoman berperilaku, berfikir, dan berkehendak dalam perjalanan hidup sampai mati.
2. Komponen Sistem Pembelajaran PAI