15
6. . Klasifikasi dan Manifestasi klinis
The New York Heart Association NYHA telah mengklasifikasikan batasan fungsional Gagal Jantung sebagai berikut:
Tabel 2.1: Klasifikasi Gagal Jantung
Adapun manifestasi klinis yang ditemui pada pasien gagal jantung berdasarkan tipe gagal jantung itu sendiri, terdiri dari:
Gagal Jantung kiri, dengan tanda dan gejala berupa:
Penurunan cardiac output: kelelahan, oliguri, angina, konfusi dan gelisah, takikardi dan palpitasi, pucat, nadi perifer melemah, akral
dingin.
Kongesti pulmonal: batuk yang bertambah buruk saat malam hari paroxysmal noctural dyspnea, dispnea, krakels, takipnea dan
orthopnea. Gagal Jantung kanan, manifestasi klinisnya adalah kongesti sistemik yaitu
Universitas Lambung Mangkurat
16 berupa: distensi vena jugularis, pembesaran hati dan lien, anoreksia dan nausea,
edema menetap, distensi abdomen, bengkak pada tangan dan jari, poliuri, peningkatan berat badan, peningkatan tekanan darah atau penurunan tekanan
darah karena kegagalan pompa jantung.
13
Manifestasi klinis Gagal Jantung Yaitu: Demam, Hipertensi, Nocturia, Dypsnea, Paroxysmal atau dypsnea noctural, Batuk, Orthopnea, Hypoxemia,
Pernafasan Cheyne-Stokes, Anorexia, Mual, Kelelahan, Kelemahan, Cemas, Bingung, Sakit kepala dan Insomnia
1,2,19
7. Diagnosis
Penegakan diagnosa gagal jantung meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesa bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
faktor keturunan, kelainan atau penyakit lain sebagai peyebab gagal jantung sekunder. Pemeriksaan fisik untuk mencari kelainan atau penyakit sekunder
seperti tanda-tanda lemah dan cepat denyut nadi,bunyi jantung
abnormal,perbesaran jantung,terdapat cairan dalam paru,perbesaran hati,penambahan berat bedan cepat,Pemeriksaan penunjang bertujuan untuk
mengarahkan dan memastikan peyebab gagal jantung. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan rontgen, melihat adanya perbesaran jantung,
pemeriksaan ekokardiografi untuk menilai aktivitas listrik dari .
13,18,25,26,27
8. Penatalaksanaan