10 jantung, stress takotsubo cardiomyopathy. Etiologi utama gagal jantung
disebabkan penyakit jantung koroner sebanyak 36, tidak diketahui 34, hipertensi 14, penyakit jantung katup 7, fibrilasi atrium 5, lain-lain 5.
13,15
4. Faktor Risiko
Beberapa keadaan dapat berhubungan dengan kecenderungan terhadap penyakit jantung struktural seperti usia, hipertensi, diabetes melitus, obesitas,
sindrom metabolik, penyakit jantung koroner, infark miokard, hipertropi ventrikel kiri, anemia, kelainan jantung katup dan kardiomiopati.
20
menyebutkan hipertensi, diabetes melitus, sindrom metabolik, dan penyakit aterosklerotik merupakan
faktor risiko yang penting untuk gagal jantung.
13
Kejadian gagal jantung lebih sering pada pasien yang menderita hipertensi kronis dan usia lanjut. Hipertensi dapat menjadi berkembang penyakit jantung dan
gagal jantung melalui dua cara, yaitu hipertrofi ventikel kiri dan penyakit jantung koroner. Walaupun risiko gagal jantung karena hipertensi lebih sedikit
dibandingkan dengan penyakit jantung koroner, tetapi hipertensi lebih sering ditemukan daripada miokard. Pengobatan hipertensi jangka panjang dapat
menurunkan risiko gagal jantung sekitar 50.
13
Pasien dengan diabetes melitus secara nyata meningkatkan kemungkinan risiko untuk berkembang menjadi gagal jantung walaupun tanpa penyakit jantung
struktural sebelumnya. Diabetes mellitus juga mengganggu outcome dari tata laksana gagal jantung.
13
Universitas Lambung Mangkurat
11 Pengobatan yang tepat untuk hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia
pada pasien sindroma metabolik dapat mengurangi risiko gagal jantung secara signifikan.
13
. Pasien dengan penyakit aterosklerotik seperti pada arteri koroner, serebral,
dan pembuluh darah perifer, dapat berkembang menjadi gagal jantung dan harus dikontrol risiko vaskularnya
20
. selama follow-up, gagal jantung terjadi pada usia lebih tua, cenderung laki-laki dan memiliki BMI, tekanan darah, dan denyut
jantung yang tinggi, penurunan fungsi ginjal dan memiliki faktor risiko kardiovaskular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan hiperkolesterolemia.
21
5. Patofisiologi