Perhitungan Jumlah Eritrosit Jumlah eritrosit, leukosit, hemoglobin, dan hematokrit

16. Jumlah eritrosit, leukosit, hemoglobin, dan hematokrit

Sampel darah diambil melalui vena sayap dengan menggunakan spoit yang mengandung antikoagulan untuk memperoleh whole blood, dan tanpa antikoagulan untuk memperoleh serum. Pengambilan darah dilakukan pada akhir penelitian.

a. Perhitungan Jumlah Eritrosit

Sampel darah dihisap menggunakan pipet eritrosit hingga pada tera 0.5 dengan aspirator. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissue, lalu dihisap larutan Rees dan Echer hingga tanda 101, kemudian memutar pipet dengan membentuk angka 8, setelah homogen cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dibuang dengan menempelkan ujung pipet ke kertas tisue. Setelah itu meneteskan satu tetes darah kedalam hemositometer dan jangan sampai ada udara yang masuk. Kemudian mendiamkan beberapa saat hingga cairan mengendap, lalu perhitungan dapat dimulai dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali. Perhitungan eritrosit dalam hemocytometer, menggunakan kotak eritrosit yang berjumlah 25 buah dengan mengambil bagian sebagai berikut: satu kotak pojok kanan atas, satu kotak pojok kiri atas, satu kotak di tengah, satu kotak pojok kanan bawah dan satu kotak pojok kiri bawah. Untuk membedakan kotak eritrosit dengan kotak leukosit dapat berpatokan pada tiga baris pemisah pada kotak eritrosit serta luas kotak eritrosit yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan kotak leukosit. Setelah jumlah eritrosit diperoleh maka jumlah darah dikalikan dengan 10 4 , untuk mengetahui jumlah erirosit dalam 1 mm 3 darah Sastradipradja et al. 1989. Jumlah Eritrosit per mm 3 darah = a x 10 4 butir b. Perhitungan Jumlah Leukosit Sampel darah dihisap menggunakan pipet leukosit hingga pada tera 0.5 dengan aspirator. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissue, lalu dihisap larutan modifikasi Rees dan Echer hingga tanda 11. Kemudian memutar pipet dengan angka 8, setelah homogen cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dibuang dengan menempelkan ujung pipet ke kertas tissue. Setelah itu meneteskan satu tetes kedalam hemocytometer, usahakan jangan sampai ada udara yang masuk. Setelah itu mendiamkan beberapa saat hingga cairan mengendap, lalu perhitungan dapat dimulai di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x. Untuk menghitung leukosit dalam hemocytometer, digunakan kotak leukosit. Jumlah leukosit yang didapat dari hasil perhitungan dikalikan 50 untuk mengetahui jumlah leukosit setiap 1 mm 3 darah Sasatradipradja et al. 1989. Jumlah Leukosit per mm3 darah = b x 50 butir. c. Perhitungan Kadar Hemoglobin Metode yang digunakan adalah metode Sahli. Larutan HCl 0.1 N diteteskan pada tabung sahli sampai pada tera 10 atau garis batas bawah, kemudian sampel darah dihisap menggunakan pipet sahli hingga mencapai tanda tera 20 cm 0.02 ml. Sampel darah segera dimasukkan ke dalam tabung dan di tunggu selama 3 menit atau hingga berubah warna menjadi coklat kehitaman akibat reaksi antara HCl dengan hemoglobin membentuk asam hematin. Setelah itu larutan ditambah dengan aquades dan meneteskannya sedikit demi sedikit sambil diaduk. Larutan aquadest ditambah hingga warna larutan sama dengan warna standar hemoglobinometer. Nilai hemoglobin dilihat dengan membaca tinggi permukaan cairan pada tabung sahli, dengan melihat skala jalur g, yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 ml darah Sastradipradja et al. 1989.

d. Perhitungan Jumlah Hematokrit

Dokumen yang terkait

Kajian Antibakteri Temulawak, Jahe dan Bawang Putih terhadap Bakteri Salmonella typhimurium serta Pengaruh Bawang Putih terhadap Performans dan Respon Imun Ayam Pedaging

0 27 78

Kajian antibakteri temulawak, jahe dan bawang putih terhadap Salmonella lyphimuriam serta pengaruh bawang putih terhadap performans dan respon imun ayam pedaging

0 4 11

Pengaruh pemberian ampas kunyit (Curcuma ransum) dalam ransum terhadap performa produksi, respon imun dan kadar kolesterol plasma darah mencit putih (Mus musculus)

0 5 58

Efek Pemberian Serbuk Kunyit, Bawang Putih dan Mineral Zink Terhadap Protein Total, Albumin dan Globulin Pada Ayam Broiler

1 3 66

Kajian Histopatologi Hati Pada Ayam Pedaging yang Terinfeksi Penyakit Marek dan Pengaruh Pemberian Kombinasi Kunyit, Bawang Putih dan Zink (Zn)

0 17 72

Kajian Histopatologi Pemberian Kombinasi Herbal (Bawang Putih dan Kunyit) dengan Zink Terhadap Organ Ginjal Ayam Broiler yang Terinfeksi Virus Marek

0 10 62

Efek Pemberian Kombinasi Herbal dan Zink Terhadap Jumlah Eritrosit, Nilai Hematokrit, dan Kadar Hemoglobin Ayam Broiler yang Diinfeksi Escherichia coli

0 5 95

Kajian Efektifitas Pemberian Kunyit, Bawang Putih Dan Mineral Zink terhadap Performa, Kadar Lemak, Kolesterol Dan Status Kesehatan Broiler

3 15 166

Kajian Efektifitas Pemberian Kombinasi Kunyit, Bawang Putih dengan Mineral Zink dalam Ransum Terhadap Performa dan Respon Imun Ayam Pedaging yang Diinfeksi Escherichia coli

0 18 115

Kajian Antibakteri Temulawak, Jahe dan Bawang Putih terhadap Salmonella lyphimuriam serta Pengaruh Bawang Putih terhadap Performans dan Respon Imun Ayam Pedaging

0 0 11