Lingkungan Biofisik KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

mengubah fungsi kawasan dari hutan lindung menjadi hutan produksi tetap seluas 5.170 hektar. Masyarakat kemudian mendiami delapan desa dan tiga kecamatan yang berada di dalam kawasan tersebut. Pada awal tahun 2009, pemerintah Kabupaten Bekasi mengajukan permohonan kepada Departemen Kehutanan mengenai Tukar Menukar Kawasan Hutan dan Perubahan Status Kawasan Hutan Produksi Tetap menjadi Areal Budi Daya. Areal budi daya tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi beberapa kategori pengembangan, yaitu perumahan residential, pelabuhan, pergudangan, industri, dan penggunaan lainnya mixed used. Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Bekasi bekerjasama dengan PT. Menara Group sebagai pihak ketiga.

4.3 Lingkungan Biofisik

Kondisi penutupan lahan Kawasan Hutan Lindung Ujung Krawang Muara Gembong berdasarkan Citra Ikonos Tahun 2002 adalah bakau 682,10 ha 6,51, semakrumputrawa 2.703,96 ha 25,80 , tambakempang 4.709,59 ha 44,93 , sawah 1.116,98 10,65 , ladangkebun 428,60 ha 4,09 , tegalan 547,61 ha 5,23 , dan pemukimanperkampungan 292,31 ha 2,79 . Ekosistem lahan basah di Kawasan Hutan Ujung Krawang Muara Gembong terdiri dari : rawa, estuaria dan mangrove. Ekosistem rawa air tawar terletak di Muara Nawan, Sungai Keramat, Tanjung Air dan Sungai Larangan sampai dengan Muara Blacan. Ekosistem rawa air tawar ini merupakan habitat dari beberapa jenis flora dan fauna endemik. Ekosistem Estuaria pada umumnya terdapat di seluruh muara di kawasan Hutan Ujung Krawang. Kebanyakan estuaria ini didominasi oleh endapan lumpur yang berasal dari air tawar dan air laut. Ekosistem mangrove umumnya terdapat dalam jalur yang sangat tipis di sepanjang pantai sebelah utara dan barat. Keterangan: Wilayah penelitian. Sumber: GoogleMaps Gambar 4-1. Kawasan Hutan Lindung Muara Gembong dan sekitarnya. Pada kawasan pesisir pantai hutan mangrove ditemukan jenis tumbuhan mangrove sejati terdiri dari 23 jenis yang didominasi oleh Api-api Avicennia spp., Bakau Rhizophora spp., Pedada Sonneratia caseolaris. Sedangkan hutan mangrove ikutan terdiri dari 13 jenis yang didominasi oleh Bintan Cerbera odollam, Kiser Fimbristylis verruginea dan Ketapang Terminalia catappa. Adapun jenis tumbuhan di muara air tawar terdiri dari 11 jenis yang didominasi oleh Kiser Fimbristylis verruginea dan Nipah Nypha fruticans. Berdasarkan data sekunder, jenis burung yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Ujung Krawang Muara Gembong sebanyak 158 jenis. Dari sejumlah jenis tersebut, 7 jenis merupakan kelompok endemik dan 6 jenis dilindungi berdasarkan kriteria IUCN. Jenis Raja-udang biru Alcedo coerulecens dan Layang-layang batu Hirundo tahitica ditemukan cukup banyak di sepanjang Sungai Citarum dan Sungai Bungin. Di pantai bagian utara, terdapat beberapa jenis burung air diantaranya Kuntul Perak Egretta intermedia, Kuntul Kecil Egretta garzetta, dan Cangak Abu Ardea cinerea. Burung-burung laut seperti Cikalang Christmas Fregata andrewsi dan Dara-laut Dara-laut jambul dan Dara-laut kecil yang merupakan jenis burung migran, ditemukan di sekitar pantai. Sedangkan jenis burung Pecuk-padi hitam ditemukan di bagan-bagan di tengah laut. Terdapat 15 jenis mamalia yang didominasi oleh Kera Ekor Panjang Macaca fascicularis dan Surili Presbitis cristata. Untuk jenis reptilia terdapat 6 jenis dan 3 jenis diantaranya masuk ke dalam Appendix CITES, antara lain Kura-kura Hutan dan Biawak Varanus salvator. Jenis ikan yang banyak ditemukan di kawasan mangrove adalah Ikan blodok Periophtalmus sp. Timdu, 2005.

4.4 Sosekbud