19
digunakan berukuran 25x60 cm, ketebalan 3 mm, dan jumlah bulu kain sebanyak 42 cm
-2
. Biji diletakkan ditengah kain sesuai dengan masing-masing perlakuan kemudian kain dilipat untuk menutup bagian atas benih, sehingga menjadi
berukuran 25x30 cm.
3. Persiapan Pembibitan
Bahan tanaman untuk pembibitan berasal dari benih yang telah berkecambah dan dalam kondisi seragam. Media tumbuh berupa tanah-kompos
2:1 dimasukkan pada polibag 1 kg sebanyak 900 g tanpa sterilisasi karena untuk aplikasi lapangan. Masing-masing polibag ditanami satu kecambah tanaman
jarak pagar keempat aksesi.
4. Pemupukan CMA, PGPR, dan NPK
Pemupukan CMA dan PGPR dilakukan pada saat penanaman kecambah jarak pagar. Sebanyak 70 g inokulan CMA dalam media zeolit dan PGPR dalam
media gambut 7 g pada pembibitan I serta 10, 30, dan 50 g pada pembibitan II serta kombinasinya dengan cara dicampurkan di sekitar perakaran kecambah jarak
pagar. Sedangkan pemupukan NPK 0.4 g dilakukan 1 minggu setelah tanam. Konsentrasi inokulan CMA sebanyak 70 g 7.8 dari media tumbuh setara
dengan sekitar 48 spora mycofer dan 36 g CMA 4 dari media tumbuh setara dengan sekitar 24 spora, sedangkan 7 g PGPR 0.78 dari media tumbuh setara
dengan sekitar 1.4 x 10
9
sel bakteri campuran 4 isolat bakteri, 10 g PGPR 1.11 dari media tumbuh setara dengan sekitar 2 x 10
9
sel bakteri, 30 g PGPR 3.33 dari media tumbuh setara dengan sekitar 6 x 10
9
sel bakteri, dan 50 g PGPR 5.56 dari media tumbuh setara dengan sekitar 10
10
sel bakteri.
5. Persiapan Perlakuan Media Tumbuh
Semua bahan tanaman berasal dari percobaan pembibitan I yang sudah mendapatkan perlakuan pemupukan dan berumur 1.5 bulan. Masing-masing
aksesi tanaman jarak pagar yang mendapatkan 5 macam perlakuan pemupukan dipindahkan pada media tumbuh tanah andosol dan tailing tambang emas pada
polibag 15 kg kemudian ditambahkan kotoran sapi yang telah mengalami pengomposan dengan perbandingan media tumbuh:kompos kotoran sapi sebesar
13:2 ww. Kedua media tumbuh ini dalam kondisi tanpa sterilisasi.
20
6. Pewarnaan Akar
Prosedur pewarnaan akar menggunakan metode yang dikembangkan oleh Brundret et al. 1996. Secara garis besar metode ini sebagai berikut: akar
dipotong-potong sekitar 1 cm dan dibersihkan dari kotoran, direndam di dalam KOH 10 selama 15 menit lalu dibilas dengan air steril sebanyak 3 kali.
Selanjutnya akar direndam dalam HCl 1 N selama semalam dan diwarnai dengan biru trypan. Akar kemudian disimpan dalam larutan gliserol 50. Potongan akar
siap untuk diamati persentase kolonisasinya menggunakan mikroskop dissekting. Pengamatan
1. Kecepatan Tumbuh K
CT
Benih Jarak Pagar
Total perkecambahan benih jarak pagar mulai hari ke-1 sampai hari ke-12 setelah dikecambahkan dihitung untuk digunakan dalam menentukan kecepatan
tumbuhnya. Kecepatan tumbuh benih merupakan jumlah benih vigor yang diperhitungkan sebagai akumulasi kecepatan benih berkecambah setiap hari dalam
unit tolak ukur persentase per hari per etmal. Kecepatan tumbuh dihitung menurut Sadjad et al. 1999 dengan rumus:
K
CT
=
n
t
t N
dimana; K
CT
= kecepatan tumbuh per hari atau per etmal t = waktu pengamatan
N = persentase kecambah normal setiap waktu pengamatan t
n
= waktu akhir pengamatan
2. Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar
Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan setiap minggu sekali selama pembibitan dan perlakuan media tumbuh di lapang. Aspek pertumbuhan yang
diamati adalah tinggi tajuk, diameter batang, jumlah daun, panjang dan diameter akar primer, jumlah akar sekunder, serta bobot kering akar dan tajuk. Pengamatan
perakaran dan bobot kering tajuk dan akar diamati pada akhir percobaan. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur mulai pangkal batang
pada media tumbuh sampai pucuk tanaman. Diameter batang diukur pada jarak 2 cm di atas permukaan media tumbuh. Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan
cara menghitung seluruh daun di setiap batang dan percabangan. Jumlah akar
21
dihitung berdasarkan kedudukan akar pada sistem perakaran. Diameter akar primer merupakan rata-rata dari seluruh diameter akar primer yang diukur dari
pangkal akar. Berat basah tajuk dan akar diukur pada saat tajuk dan akar masih segar. Sedangkan penentuan berat kering, tajuk dan akar dikeringkan terlebih
dahulu menggunakan oven pada suhu 80 C selama 72 jam.
3. Kolonisasi CMA