Persiapan Perkecambahan Persiapan Pembibitan Pemupukan CMA, PGPR, dan NPK

18 Percobaan respon beberapa aksesi tanaman jarak pagar terhadap pupuk hayati pada media tailing tambang emas merupakan kelanjutan dari pembibitan tahap I. Percobaan ini menggunakan 3 faktor. Faktor pertama adalah aksesi tanaman jarak pagar yaitu: S1, J2, JB, dan B3. Faktor kedua adalah pupuk yaitu: tanpa pupuk P0, CMA P1, PGPR P2, kombinasi CMA dengan PGPR P3, dan pupuk NPK P4. Faktor ketiga adalah media tumbuh yaitu tanah andosol M0 dan tailing tambang emas Pongkor M1. Semua taraf dikombinasikan secara lengkap dan diperoleh 40 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 120 satuan percobaan Lampiran 4. Analisis media tumbuh tanah andosol dan tailing meliputi sifat fisik dan kimia tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB. Prosedur Penelitian 1. Produksi PGPR Masing-masing isolat bakteri Azotobacter sp., Azospirillum sp., Bacillus subtilis, dan Pseudomonas beteli yang telah diremajakan selanjutnya ditumbuhkan pada masing-masing media tumbuh, yaitu Lacto Glucose Infusion cair Azotobacter sp., Nitrogen Fixing Bacteria cair Azospirillum sp., Nutrient Broth Bacillus subtilis, dan Trypticase Soy Broth Pseudomonas beteli. Media yang telah diinokulasi masing-masing bakteri diinkubasi pada mesin penggoyang selama 24 jam kecuali isolat Azotobacter sp. selama 48 jam sampai jumlah sel masing-masing isolat mencapai 10 8 selml, kemudian disentrifuse pada kecepatan 5000 rpm selama 15 menit. Pelet hasil sentrifuse dicampurkan ke dalam gambut steril dengan perbandingan 2:1 2 L medium bakteri dengan 1 kg gambut kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam botol steril dan disimpan pada suhu kamar.

2. Persiapan Perkecambahan

Benih tanaman jarak pagar sejumlah 288 yang baru dipanen dan dikeringkan, terdiri dari aksesi S1, J2, JB, dan B3 direndam dalam air keran tap water dan lumpur kotoran sapi masing-masing 144 biji selama 24 jam. Masing- masing hasil perendaman dikecambahkan pada 3 jenis media yaitu kain handuk, kompos, dan tanah pada kondisi basah kapasitas lapang. Kain handuk yang 19 digunakan berukuran 25x60 cm, ketebalan 3 mm, dan jumlah bulu kain sebanyak 42 cm -2 . Biji diletakkan ditengah kain sesuai dengan masing-masing perlakuan kemudian kain dilipat untuk menutup bagian atas benih, sehingga menjadi berukuran 25x30 cm.

3. Persiapan Pembibitan

Bahan tanaman untuk pembibitan berasal dari benih yang telah berkecambah dan dalam kondisi seragam. Media tumbuh berupa tanah-kompos 2:1 dimasukkan pada polibag 1 kg sebanyak 900 g tanpa sterilisasi karena untuk aplikasi lapangan. Masing-masing polibag ditanami satu kecambah tanaman jarak pagar keempat aksesi.

4. Pemupukan CMA, PGPR, dan NPK

Pemupukan CMA dan PGPR dilakukan pada saat penanaman kecambah jarak pagar. Sebanyak 70 g inokulan CMA dalam media zeolit dan PGPR dalam media gambut 7 g pada pembibitan I serta 10, 30, dan 50 g pada pembibitan II serta kombinasinya dengan cara dicampurkan di sekitar perakaran kecambah jarak pagar. Sedangkan pemupukan NPK 0.4 g dilakukan 1 minggu setelah tanam. Konsentrasi inokulan CMA sebanyak 70 g 7.8 dari media tumbuh setara dengan sekitar 48 spora mycofer dan 36 g CMA 4 dari media tumbuh setara dengan sekitar 24 spora, sedangkan 7 g PGPR 0.78 dari media tumbuh setara dengan sekitar 1.4 x 10 9 sel bakteri campuran 4 isolat bakteri, 10 g PGPR 1.11 dari media tumbuh setara dengan sekitar 2 x 10 9 sel bakteri, 30 g PGPR 3.33 dari media tumbuh setara dengan sekitar 6 x 10 9 sel bakteri, dan 50 g PGPR 5.56 dari media tumbuh setara dengan sekitar 10 10 sel bakteri.

5. Persiapan Perlakuan Media Tumbuh