Perkembangan Besarnya Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2003 Tahun Anggaran 2004 Tahun Anggaran 2005 Tahun Anggaran 2006 Tahun Anggaran 2007

52 Dalam pelaksanaan pemungutan Retribusi Daerah harus mempunyai ketentuan yang harus diketahui antara lain: a Retribusi ditetapkan dengan peraturan daerah b Pengaturan daerah tentang retribusi daerah sekurang-kurangnya mengatur tentang: 1 Nama, obyek, dan subyek retribusi 2 Golongan retribusi 3 Cara mengukur tingkat penggunaan jasa yang bersangkutan 4 Prinsip yang dianut dalam penetapan strukur dan besarnya tarif retribusi 5 Wilayah pemungutan 6 Sanksi administrasi 7 Tata cara penagihan 8 Tanggal mulai berlakunya c Peraturan daerah tentang retribusi tidak berlaku surut d Pengaturan retribusi daerah mengatur ketentuan mengenai: 1 Masa retribusi 2 Tata cara penghapusan piutang retribusi yang kadaluarsa 3 Pemberian keringanan, pengurangan, dan pembebasan dalam hal-hal tertentu atas pokok retribusi dan atau sanksinya 4 Peraturan daerah untuk jenis-jenis retribusi yang tergolong dalam retribusi perizinan tertentu harus terlebih dahulu disosialisasi dengan peraturan daerah yang ditetapkan oleh kepala daerah. B. ANALISIS PEMBAHASAN

1. Perkembangan Besarnya Realisasi Penerimaan Pajak Daerah

53 Besarnya penerimaan pajak dapat diketahui dengan membandingkan target penerimaan terhadap realisasi penerimaan pajak daerah. Berikut ini tabel yang menyajikan perbandingan antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi penerimaan pajak dalam kurun waktu tahun 2003 sampai 2007. Untuk mengetahui rasio efektivitas dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Rumus : 100 Daerah Pajak Target Daerah Pajak Realisasi x Tabel 2-1 Rasio Efektivitas Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2003 - Tahun 2007 Tahun Anggaran Target Realisasi Rasio Efektivitas 2003 2004 2005 2006 2007 5.022.300.000 6.434.174.000 7.298.000.000 7.735.500.000 8.767.000.000 5.623.402.508 4.396.268.596 7.681.676.022 9.387.115.450 9.431.471.476 112 68 105 121 108 Rata-Rata 7,051,394,800 7,303,986,810 103 Sumber: DPPKAD Kab. Grobogan Dari tabel di atas dapat dihitung sebagai berikut ini.

1. Tahun Anggaran 2003

Persentase Penerimaan = 100 000 . 300 . 022 . 5 508 . 402 . 623 . 5 X 54 = 112

2. Tahun Anggaran 2004

Persentase Penerimaan = 100 000 . 174 . 434 . 6 596 . 268 . 396 . 4 X = 68

3. Tahun Anggaran 2005

Persentase Penerimaan = 100 000 . 000 . 298 . 7 022 . 676 . 681 . 7 X = 105

4. Tahun Anggaran 2006

Persentase Penerimaan = 100 000 . 500 . 735 . 7 450 . 115 . 387 . 9 X = 121

5. Tahun Anggaran 2007

Persentase Penerimaan = 100 000 . 000 . 767 . 8 476 . 471 . 431 . 9 X = 108 Dari tabel 2-1 dapat diketahui bahwa realisasi penerimaan yang dibuktikan melalui rasio efektivutas pajak daerah dari tahun 2003 sampai tahun 2007 mencapai rata-rata 103. Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan pajak daerah sudah cukup efektif, karena tingkat efektivitas melebihi 100. Pada tahun 2003 pajak daerah di Kabupaten Grobogan 55 mencapai 112 dan menurun pada tahun 2004 menjadi 68, kemudian tahun 2005 sampai 2006 mengalami peningkatan dari 105 sampai 121 dan menurun lagi pada tahun 2007 menjadi 108.

2. Perkembangan Besarnya Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Peranan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Pematang Siantar sesudah otonomi daerah.

9 104 90

Analisis pengaruh penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD); studi empiris pada Propinsi Bengkulu

12 81 98

Analisis perbandingan penerimaan pajak Daerah dan restribusi daerah terhadap peningkatan pada sebelum dan sesudah otonomi periode 2006-2010 pada kota tangerang selatan

1 8 53

Kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten dan kota di Indonesia tahun 2006-2010

0 5 0

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN ANGGARAN Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Grobogan Period

0 2 12

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN Peranan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Ekskaresidenan Banyumas.

0 1 14

PERANAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN Peranan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Ekskaresidenan Banyumas.

0 0 17

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANG.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH DAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA KABUPATEN SOPPENG

0 1 19