Uji Normalitas Metode Lilliefors Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA

Keterangan : R = Koefisien reliabilitas MS A = Jumlah rata-rata dalam kelompok MS w = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Uji Normalitas Metode Lilliefors

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak Sudjana 1994:73 Langkah-langkah : 1 Pengamatan X 1, X 2, X 3, ………….X n dijadikan bilangan baku Z 1, Z 2, Z 3, ………..Z n, dengan menggunakan rumus: Z i = { X i – X } SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan simpangan baku. 2 Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi. 3 Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang FZ i = PZ Z i . 4 Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu : SZi = in. 5 Mencari selisih antara FZ i – SZ i , dan ditentukan harga mutlaknya. 6 Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo. Rumusnya : Lo = | FZ i – SZ i | maksimum. Kriteria : Lo L tab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lo L tab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Metode Bartlet

Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet Sudjana 1992:49. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1 Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom–kolom kelompok sampel: dk n-1, 1dk, Sdi 2 , dan dk log Sdi 2 . 2 Menghitung varians gabungan dari semua sampel. Rumusnya :       1 1 ..... .......... 1 2 2    n Sd n SD i   1 2   n Sd Log B i 3 Menghitung X 2 Rumusnya : X 2 = Ln B-n-1 Log Sdi 1………2 Dengan Ln 10 = 2,3026 Hasilnya X 2 hitung kemudian dibandingkan dengan X 2 tabel , pada taraf signifikansi  = 0,05 dan dk n-1. 4 Apabila X 2 hitung X 2 tabel, maka Ho diterima. Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X 2 hitung X 2 tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

3. Analisis Data a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 2

Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor Sudjana 1994:178 Tabel Ringkasan ANOVA untuk Eksperimen factorial 2 x 2 Sumber Variasi Dk JK RJK Fo Rata – rata Perlakuan A B AB 1 a-1 b-1 a-1 b-1 R y A y B y AB y R A B AB AE BE ABE Kekeliruan abn-1 E y E Keterangan : A = Taraf factorial A N = Jumlah sampel B = Taraf factorial B Langkah- langkah perhitungan: a 2 1 1 2 ij b j a i         b abn R b j a i y      1 1 c   y ij b j a i R J Jab       2 1 1 d   y i a i y R bn       2 1 e   y i b j y R an       2 1 f y y ab y J b       g 2 y y y y y R           2 Kriteria Pengujian Hipotesis Jika     2 1 1 V V F F     , maka hipotesis nol ditolak.Jika     2 1 1 V V F F     , maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang   1   i V dan dk penyebut    k nk n V    ... .......... 1 2 = taraf siknifikan untuk pengujian hipotesis. Keterangan: Y 2 : Jumlah kuadrat data Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan pembelajaran teknis dan taktis By : Jumlah peningkatan berdasarkan power otot lengan Aby: Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan kelompok perlakuan dan power otot lengan Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

b. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA

Menurut Sudjana 1994: 36 langkah-langkah untuk melakukan uji Newman-Keuls adalah sebagai berikut: 1 Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil sampai yang terbesar. 2 Dari rangkaian ANAVA, diambil haarga RJK disertai dk-nya. 3 Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:   N Kekeliruan RJK S E y  RJK Kekeliruan juga didapat dari hasil rangkuman ANAVA. 4 Tentukan taraf siknifikan , lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK Kekeliruan dan P = 2,3…,k. Harga – harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak k-1 untuk V dan P supaya dicatat. 5 Kalikan harga-harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing y S dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang siknifikan terkecil RST. 6 Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = k-1, dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata–rata terbesar kedua rata–rata terkecil dengan RTS untuk P = k-1, selisih rata-rata terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = k-2, dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada   1 2 1  k K pasangan yang harus dibandingkan. Jika selisih–selisih yang didapat lebih besar dari pada RST-nya masing–masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang siknifikan antara rata–rata perlakuan.

c. Hipotesa Statistik

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK BOUNDING DAN DEPTH JUMP TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PABELAN KABUPATEN SEMARANG

1 10 73

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN RINTANGAN DAN RAIHAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01

6 169 67

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN SECARA TIDAK LANGSUNG DAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 57

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 10

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 14

PENDAHULUAN Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 4

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BOX JUMP DAN LEAPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN 2010 2011

0 9 76

“PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ANTARA FROG LEAPS DAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP NEGERI 4 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/ 2013”.

0 0 1

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK BOX JUMP DAN LEAPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMK N 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN 2013.

0 1 17