Karakteristik-Karakteristik Anak Dalam Kaitannya Dengan Pola
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac. digilib.uinsby.ac.id id digilib.uinsby.ac.id
yang berkepribadian tertutup dan konservatif cenderung akan memperlakukan anknya dengan ketat dan otoriter.
f. Kepribadian anak
Anak yang ekstrovert bersikap lebih terbuka terhadap rangsangan yang datang padanya dibandingkan anak introvert.
g. Faktor nilai yang dianut orang tua
Dibarat orang tua tampaknya menganut paham “equalitarian” dimana kedudukan anak sejajar dengan orang tua. Namun di Timur
nampaknya orang tua masih lebih cenderung menghargai kepatuhan anak.
h. Usia anak
Tingkah laku dan sikap orang tua dipengaruhi usia anak. Orang tua lebih memberikan dukungan dan dapat menerima ketergantungan
anak usia prasekolah dari pada remaja.
Menurut Nelson dalam Shochib, 1997, orangtua yang tidak dapat melakukan hubungan intim dan penuh keterbukaan akan melahirkan
kepadaman pengakuan anak terhadap otoritasnya. Karena adanya pemikiran yang demikian, maka orangtua memberikan gagasan yang sulit
untuk diterima oleh anak-anaknya dan sulit untuk dihilangkan, bahwa orangtua harus menggunakan kekuasaan dalam menghadapi anak-
anaknya, penggunaan pola asuh seperti ini merupakan penghalang bagi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac. digilib.uinsby.ac.id id digilib.uinsby.ac.id
terciptanya keharmonisan keluarga. anak-anaknya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengalaman masa lalu, perlakuan orangtua terhadap anak-anaknya
mencerminkan perlakuan mereka terima waktu kecil dulu. Bila perlakuan yang mereka terima keras dan kejam, maka perlakuan
terhadap anak-anaknya juga keras seperti itu.
b. Kepribadian orangtua, kepribadian orangtua dapat mempengaruhi
cara mengasuhnya. Orangtua yang berkepribadian tertutup dan konservatif cenderung memperlakukan anaknya dengan ketat dan
otoriter.
c. Nilai-nilai yang dianut orangtua, ada sebagian orangtua yang
menganut faham aqualitarian yaitu kedudukan anak sama dengan kedudukan orangtua, ini di negara barat sedangkan di negara timur
nampaknya orangtua masih cenderung menghargai keputusan anak. Generasi tua hidup di dalam kerangka kebijaksanaan prakmatis dan
berdasarkan pengalaman di masa lalu, generasi remaja bertindak- tanduk selaras dengan idealisme yang romantis namun dinamis,
keduanya dipertemukan pada realita yang sama, yaitu kebutuhan untuk hidup berdampingan, bukan sebagai orang asing yang bertentangan,
tetapi sebagai
pribadi-pribadi yang
saling mengindahkan
memperdulikan dan memperhatikan. Dari generasi ke generasi berikutnya jelas ada perubahan dalam hubungan orangtua dan anak.