Lingkungan pengendalian. T1 232009012 Full text

dahulu strategi awal apa yang akan digunakan dalam melakukan perencanaan audit atas asersi individual atau sekelompok asersi. Menurut Mulyadi 2002, strategi audit awal dibagi menjadi 2 yaitu :

a. A Primarily Substantive Approach

Dengan strategi ini auditor lebih menekankan pada pengujian susbstantif dalam mengumpulkan bukti audit daripada pengujian pengendalian. Dengan digunakannya strategi ini mengakibatkan penaksiran risiko pada tingkat maksimum.

b. A Lower Assessed Level of Control Risk Approach

Dengan digunakannya strategi ini auditor lebih memusatkan perhatian pada pelaksanaan pengujian pengendalian. Hal ini dilakukan karena auditor mempunyai tingkat kepercayaan yang penuh terhadap pengendalian intern sehingga penaksiran risiko berada pada tingkat minimum. Setelah menentukan strategi audit yang akan digunakan, auditor dapat mulai melakukan pengujian. Tapi, sebelum pengujian dilakukan diperlukan program audit untuk dapat membantu auditor dalam menjalankan kegiatan pemeriksaan secara terarah. Program audit merupakan prosedur yang digunakan untuk melakukan pengujian pengendalian. Menurut Mulyadi 2002, pengujian pengendalian terhadap pengendalian intern terbagi menjadi 2 macam :

1. Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian intern.

- Membuktikan adanya kepatuhan pengendalian intern dengan memilih transaksi tertentu kemudian melakukan pengamatan adanya unsur- unsur pengendalian intern dalam pelaksanaan transaksi tersebut, sejak transaksi dimulai hingga selesai. - Pengujian kepatuhan terhadap pengendalian intern dengan cara melaksanakan pengujian terhadap transaksi tertentu yang telah terjadi dan telah dicatat dalam catatan akuntansi. 2. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap pengendalian intern. Pengujian ini tidak hanya berkepentingan terhadap eksistensi unsur- unsur pengendalian intern tapi juga berkepentingan terhadap tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian intern. Dalam pengujian pengendalian, seorang auditor dapat memilih jenis prosedur yang akan digunakan dalam pelaksanaan pengujian pengendalian dan lingkup pengujian pengendalian. Prosedur audit yang dapat dilakukan adalah : 1. Permintaan keterangan wawancara Hal ini dilakukan dengan meminta keterangan kepada pihak manajemen tentang pelaksanaan pekerjaan mereka yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. 2. Pemeriksaan bukti Inspeksi Pemeriksaan ini dilaksanakan terhadap dokumen dan laporan yang menunjukkan kinerja pengendalian. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh seorang auditor terhadap pelaksanaan pekerjaan personel, terutama terhadap aktivitas dan operasi entitas. Dalam melakukan pengujian auditor tidak mengumpulkan semua bukti yang ada untuk merumuskan pendapatnya, melainkan melakukan pengujian terhadap karakteristik sebagian bukti. Pengujian pengendalian terhadap karakteristik sebagaian bukti dapat dilakukan oleh auditor melalui 4 cara yaitu mengambil sample 100, melakukan judgement sampling, melakukan representative sampling atau melakukan statistical sampling, dengan melakukan pengambilan sampel secara acak.