Prosedur Penerimaan Kendaraan Oleh Pelanggan Lihat Lampiran 9
e. Membuat faktur penjualan kepada customer.
f. Menyediakan copy faktur untuk kepentingan pencatatan transaksi
kebagian akuntansi dan bagian keuangan. Fungsi penerimaan kas dipisahkan dari fungsi penjualan agar tidak terjadi
penyelewengan yang mungkin terjadi. Fungsi ini ada pada bagian administrasi atau kasir pada PT Astra International HSO Kudus yang bertanggung jawab:
a. Menerima uang dari hasil penjualan tunai maupun membuat formulir penerimaan tersebut dengan cermat.
b. Memeriksa dan mencocokkan faktur penjualan, rekap penjualan dan cash register.
c. Menyetorkan uang ke bank setiap hari. Fungsi akuntansi terpisah dari fungsi penerimaan kas. Fungsi ini mengurus
dan mencatat segala pembukuan yang terjadi di dalam perusahaan hal ini sama dengan bagian akuntansi yang berada di PT Astra International HSO Kudus yang
mempunyai tanggung jawab : a.
Memeriksa data keuangan pengeluaran uang maupun penerimaan uang dari bagian administrasi dan mencocokkannya berdasarkan
bukti-bukti yang ada. b.
Membuat bukti penerimaan kas masuk, bukti penerimaan bank masuk, bukti pengeluaran kas dan bukti pengeluaran bank.
c. Membuat nomor urut, mengkoding setiap transaksi penerimaan uang
manapun pengeluaran uang setiap hari dan tepat waktu. d.
Menginput data penerimaan dan pengeluaran uang ke komputer, diprint out
dan teliti. e.
Membuat laporan keuangan harian maupun bulanan yang akan dilaporkan ke kantor cabang Semarang.
Fungsi pengiriman barang bertugas untuk mengirimkan barang sampai ke tangan customer dalam hal ini sama dengan bagian pengiriman yang ada di PT
Astra International HSO Kudus yang mempunyai tanggung jawab : a.
Mengirimkan barang ke customer yang disertai surat jalan dan packing list.
b. Meminta tanda tangan untuk surat jalan kepada customer sebagai
bukti penerimaan barang. Dokumen-dokumen yang terkait dengan transaksi penjualan seperti faktur
penjualan dan kwitansi diberi nomor urut tercetak sehingga dokumen-dokumen ini hanya digunakan bila benar-benar ada transaksi penjualan.
PEMAHAMAN TERHADAP INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta
menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Dalam siklus penjualan tunai dan penerimaan kas melibatkan tidak hanya 1
fungsi, yang dimaksudkan agar transaksi-transaksi tidak hanya terpusat pada 1 bagian saja dan agar data akuntansi yang dicatat dapat terjamin ketelitian dan
keandalannya. Informasi dan komunikasi yang diterapkan pada PT. Astra International HSO
Kudus adalah sebagai berikut: 1. Setiap transaksi penjualan yang terjadi, kesepakatan harga jual, syarat
penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan diberikan oleh pimpinan cabang.
2. Barang yang sudah diserahkan kepada customer oleh bagian gudang dan pengiriman barang diberi cap sudah diserahkan dan ditanda tangani oleh
customer tersebut pada faktur penjualan. 3. Pada setiap faktur penjualan tunai yang terjadi harus mengunakan faktur
penjualan tunai yang diotorisasi oleh fungsi penjualan. Faktur tersebut bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi penjualan. Setelah terjadi transaksi penjualan maka dilakukan pembayaran kepada kasir, oleh kasir diberi bukti cap lunas pada faktur
penjualan tunai tersebut dan dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut. Setiap harinya setelah transaksi penjualan selesai kasir melaporkan
hasil penjualan harian tersebut kepada bagian akuntansi untuk dicatat dan dibukukan. Bagian akuntansi mencocokkan pita register kas dan jumlah kas
yang diterima dari penjualan tunai, setelah cocok baru hasil penjualan itu disetorkan oleh kasir ke bank yang ditunjuk yaitu Bank Central Asia BCA.
Setelah disetorkan kasir menyerahkan slip setoran kepada bagian akuntansi untuk disimpan sebagai bukti dan file perusahaan.
PEMAHAMAN TERHADAP PEMANTAUAN
Pihak manajemen mempunyai kewajiban melakukan pemantauan dan pemeliharaan terhadap pengendalian intern yang ada untuk mempertimbangkan
apakah pengendalian yang ada beroperasi sebagaimana yang diharapkan dan dimodifikasi sebagaimana mestinya jika perubahan kondisi menghendakinya.
Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dari komunikasi dengan pihak luar.
Pemantauan yang diterapkan pada PT. Astra Intenational HSO Kudus adalah sebagai berikut:
1. Setiap akhir tahun para karyawan melakukan stock opname diperusahaan. 2. Bagian gudang setiap akhir bulan melakukan stock opname untuk
menghitung persediaan yang ada di gudang. 3. Bagian akuntansi melakukan stock opname dan cash opname setiap akhir
bulan untuk dilaporkan ke kantor cabang Semarang. 4. Pimpinan cabang melakukan pemantauan dan pemeliharaan terhadap
struktur pengendalian intern yang ada dengan cara setiap 3 bulan sekali mengadakan pertemuan langsung dengan para karyawan untuk mereview
kegiatan yang telah dilalui dan dilakukan tindakan perbaikan bila perlu. 5. Pimpinan cabang akan secepatnya melakukan tindakan perbaikan jika
terjadi perubahan keadaan misal: terjadi perubahan harga jual, peraturan baru tentang karyawan.
Salah Saji Potensial yang Terdapat Dalam Siklus Penjualan Tunai dan Penerimaan Kas serta Aktivitas pengendalian yang Harus Dilakukan
Berdasarkan pengamatan dan pemahaman yang dilakukan terhadap struktur pengendalian intern siklus penjualan tunai dan penerimaan kas maka ditemukan
salah saji potensial yang akan berpengaruh terhadap keandalan pelaporan keuangan. Agar dapat memperkecil tingkat kesalahan yang terjadi, seorang
auditor harus mengodentifikasi aktivitas pengendalian yang perlu dilakukan untuk mendeteksi salah saji yang terjadi. Adapun salah saji potensial dan
aktivitaspengendalian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Lihat Tabel 1 dibawah ini
Salah Saji Potensial dan Aktivitas Pengendalian Pada Siklus Penjualan Tunai dan Penerimaan Kas di PT. Astra International HSO Kudus
Keterangan : KK = Keberadaan dan Keterjadian
untuk melakukan pemisahan tugas dan tanggung jawab karyawan
K = Kelengkapan untuk mengecek kelengkapan barang ada atau tidak
PA = Penilaian atau Alokasi dari Auditor Internal perusahaan
Salah Saji Potensial
Aktivitas Pengendalian
Prosedur Audit untuk Pengujian
Pengendalian Asersi
KK K
PA Penerimaan Order dari Customer
Penjualan dilakukan kepada
orang yang tidak sah
Bagian penjualan di PT Astra
terpisah dari
bagian penerimaan kas di
PT Astra.Bagian
penerimaan order dari pembeli
diotorisasi oleh bagian penjualan
dengan menggunakan formulir
faktur penjualan tunai
PT. Astra melakukan pemisahan
tugas. Bagian
penjualan memeriksa
tanda tangan otorisasi yang
tercantum dalam
faktur penjualan tunai. V
Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak
dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh bagian penjualan
di PT. Astra. Bagian
penjualan memeriksa
penggunaan formulir bernomor urut tercetak
dan pertanggungjawaban
penggunaan formulir tersebut.
V
Penerimaan Kas
Barang diserahkan
kepada pembeli sebelum pembeli
membayar harga barang.
Penerimaan kas
diotorisasi oleh bagian penerimaan kas di PT.
Astra dengan
cara membubuhkan
cap lunas
pada faktur
penjualan tunai dan penempelan
pita register kas pada faktur
tersebut. Bagian
penerimaan kas memeriksa tanda
tangan otorisasi yang tercantum
dalam faktur penjualan tunai
dan cap lunas yang tercantum
dalam formulir tersebut.
V
Bagian penerimaan
kas memeriksa pita register
kas yang
dilampirkan pada
faktur penjualan tunai. Kas yang
diterima oleh fungsi
penerimaan kas digunakan untuk
kepentingan pribadi.
Bagian penerimaan kas harus
terpisah dari
bagian akuntansi di PT Astra.
PT.Astra melakukan
pemisahan tugas
sesuai dengan
bagiannya masing-
masing. V
Jumlah kas yang diterima dari penjualan
Bagian penerimaan
kas akan
tunai disetor oleh kasir PT Astra seluruhnya ke
bank. membandingkan bukti
setor bank dengan pita hasil
pembacaan register kas.
V
Bagian penerimaan
kas akan
membandingkan jumlah
kas yang
tercantum dalam bukti setor
bank dengan
jumlah kas
yang dicatat dalam jurnal
penerimaan kas. V
PT. Astra melakukan review terhadap kertas
kerja bagian
audit internal perusahaan.
Penghitungan saldo kas yang ada di tangan
bagian penerimaan kas secara
periodik dan
mendadak dilakukan
oleh audit internal PT. Astra.
Setiap hari
diadakan pembacaan
pita register kas oleh bagian audit internal
PT. Astra dan diadakan pencocokan antara pita
register kas tersebut dengan
jumlah kas
yang diterima
dari penjualan tunai.
V
PT. Astra melakukan pengamatan terhadap
pembacaan pita
register kas
dan pencocokan
pita register kas dengan
jumlah kas
yang diterima
dari penjualan tunai.
V
PT. Astra
secara periodik
mengadakan rekonsiliasi bank oleh
bagian yang
tidak menyelenggarakan
catatan akuntansi dan PT. Astra melakukan
pemeriksaan terhadap rekonsiliasi bank yang
dibuat oleh bagian audit
internal perusahaan.
V
yang tidak menerima kas.
PT. Astra
membandingkan informasi
dalam rekonsiliasi
bank dengan rekening koran
yang bersangkutan.
V
Penyerahan Barang
Barang yang
diserahkan pembeli
tidak sama
dengan yang
barang dipesan.
Pada PT.
Astra penyerahan
barang harus
terpisah dari
bagian akuntansi. PT. Astra melakukan
pemisahan terhadap
bagian-bagian yang
ada. V
Penyerahan barang
yang tidak diotorisasi
oleh yang
berwenang. Penyerahan
barang diotorisasi oleh bagian
pengiriman barang
dengan cara
membubuhkan cap
sudah diserahkan
pada faktur penjualan tunai.
Bagian pengiriman
barang memeriksa
sampel faktur
penjualan tunai dan periksa cap sudah
diserahkan yang
tercantum di
dalamnya. V
Pencatatan Transaksi
Harga barang di cantumkan salah
dalam faktur
penjualan tunai. Di PT. Astra bagian
akuntansi harus
terpisah dari bagian operasi
dan bagian
penyimpanan uang dan barang.
PT. Astra melakukan pemisahan
pada bagian-bagian
yang ada.
V
Catatan akuntansi
diisi dengan transaksi
penjualan tunai
fiktif Di PT.Astra pencatatan
ke dalam
catatan akuntansi
harus didasarkan
atas dokumen sumber yang
dilampiri dengan
dokumen pendukung
yang lengkap. Bagian audit internal
PT.Astra akan
memeriksa pita
register kas
yang melampiri
faktur penjualan tunai.
V
PT. Astra
akan memilih sampel faktur
penjualan tunai yang diotorisasi oleh yang
berwenang dan
lakukan pengusutan ke dalam jurnal penjualan
tracing V
Di PT. Astra pencatatan ke
dalam catatan
akuntansi harus
dilakukan oleh
karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
PT. Astra
akan memeriksa
tanda tangan
otorisasi pencatatan
faktur penjualan
tunai ke
dalam catatan
akuntansi. V
Pengujian Pengendalian Terhadap Siklus Penjualan Tunai dan Penerimaan Kas
Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektifitas dan operasi dari pengendalian intern. Berkaitan dengan
desain pengendalian intern, pengujian pengendalian dilakukan untuk mengetahui prosedur dan kebijakan yang telah didesain memadai untuk mencegah dan
mendeteksi salah saji material yang berkaitan dengan asersi tertentu dalam laporan keuangan.
Pengujian pengendalian terhadap siklus penjualan tunai dan penerimaan kas pada PT. Astra International HSO Kudus dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
membuat program audit untuk pengujian pengendalian siklus tersebut. Hal ini dapat terlihat pada tabel 2 berikut ini:
PROGRAM AUDIT SIKLUS PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS
PT. ASTRA INTERNATIONAL HSO KUDUS
Prosedur Audit Indeks Tanggal
Pelaksanaan KK
Pelaksanaan Keberadaan dan Keterjadian
1. Lakukan pengamatan tentang : a.
Pemisahan fungsi penjualan dari fungsi penerimaan kas.
b. Pemisahan fungsi penerimaan kas
dari fungsi penyerahan barang. c.
Pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi penjualan, penerimaan kas,
dan penyerahan barang.
2. Pilih sampel faktur penjualan tunai. a.
Periksa otorisasi dari fungsi penjualan
yang tercantum
didalamnya. b.
Periksa cap
lunas yang
tercantum didalamnya. c.
Periksa register
kas yang
dilampirkan pada faktur tersebut. d.
Periksa cap sudah diserahkan yang dibubuhkan oleh fungsi
pengiriman barang.
e. Periksa tanda tangan otorisasi
pencatatan faktur tersebut ke dalam catatan akuntansi.
f. Periksa apakah bernomor urut
tercetak.
g. Periksa
pertanggungjawaban penggunaan
nomor urut
tercetaknya. h.
Periksa perhitungan saldo kas yang
ada ditangan
fungsi penerimaan kas pada bagian
administrasi.
Kelengkapan
3. Pilih sampel bukti setor bank. a.
Bandingkan bukti setor bank tersebut
dengan pita
hasil pembacaan register kas.
b. Bandingkan jumlah kas yang
tercantum dalam bukti setor bank dengan jumlah penerimaan kas
yang dicatat
dalam jurnal
penerimaan kas. 4. Pilih sampel rekonsiliasi bank yang
dibuat oleh fungsi audit intern. a.
Periksa rekonsiliasi bank yang dibuat oleh fungsi audit intern.
b. Bandingkan
informasi dalam
rekonsiliasi bank dengan jurnal kas dan rekening koran bank yang
bersangkutan.
Penilaian dan Alokasi
1. Periksa bukti penggunaan formulir faktur
tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan.
2. Pilih sampel faktur penjualan tunai yang diotorisasi oleh yang berwenang
dan lakukan pengusutan ke jurnal penjualan tracing
Setelah program audit dibuat, pengujian penegndalian terhadap siklus penjualan tunai dan penerimaan kas dapat dilakukan. Dari pengujian ini dapat
diketahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan suatu pengendalian intern. Efektifitas dan efisiensi dapat diketahui dari tingkat resiko yang terjadi, dalam hal
ini siklus penjualan tunai dan penerimaan kas di PT. Astra International HSO Kudus. Semakin rendah tingkat resiko pengendalian maka pengendalian intern,
sudah cukup efektif untuk mencegah dan mendeteksi salah saji yang terjadi. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi tingkat resiko pengendaliannya maka
pelaksanaan pengendalian intern terhadap siklus penjualan tunai dan penerimaan kas tidak efektif.
Tingkat resiko pengendalian terhadap siklus penjualan tunai dan penerimaan kas di PT. Astra International HSO Kudus dapat ditentukan oleh penulis setelah
dilakukan pengujian dan pemeriksaan terhadap bukti-bukti audit. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan teknik Stop or Go Sampling.
Teknik ini dipilih dengan tujuan : 1. Supaya dapat meminimalkan waktu dan biaya dalam pelaksanaan penelitianini.
2. Model ini paling sederhana dan mudah dilakukan dibandingkan dengan model yang lain.
3. Mencegah pengambilan sample terlalu banyak. 4. Jumlah populasi masing-masing dokumen dibawah 1000.
Dengan menggunakan teknik ini, penulis menentukan terlebih dahulu attribute yang akan diuji antara lain faktur penjualan tunai, bukti setor bank, rekonsiliasi
bank, dan laporan harian dan bulanan. Selain itu, penulis juga dapat menghentikan pengambilan sample jika tidak ditemukan jumlah penyimpangan tertentu yang
telah ditentukan. Attribute sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Attribute Sampel Yang Akan Diuji Di PT. Astra International HSO Kudus Tabel 3 Attribute
Penyimpangan yang mungkin terjadi Faktur Penjualan Tunai
1. Faktur Penjualan tunai memiliki nomor urut tercetak.
1. Faktur penjualan tunai tidak memiliki nomor urut tercetak.
2. Terdapat otorisasi dari bagian penjualan. 2. Tidak terdapat otorisasi dari bagian
penjualan. 3. Terdapat kelengkapan paraf bagian
administrasi dan bagian gudang. 3. Tidak terdapat kelengkapan paraf
bagian administrasi dan bagian gudang.
Bukti Setor Bank
1. Adanya kesesuaian informasi antara pita register kas dan bukyi setor bank.
1. Tidak adanya kesesuaian anatara pita register kas dan bukti setor bank.
2. Adanya kesesuaian antara jumlah kas yang tercantum dalam bukti setor bank
dengan jumlah penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
2. Tidak adanya kesesuaian antara jumlah kas yang tercantum dalam bukti setor bank
dengan jumlah penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal peneriman kas.
Laporan Penerimaan
Harian dan
Bulanan
1. Terdapat otorisasi dari pimpinan cabang. 1. Tidak terdapat otorisasi dari pimpinan
cabang.
2. Terdapat otorisasi dari bagian akuntansi. 2. Tidak terdapat otorisasi dari bagian
akuntansi. 3. Disertai dengan dokumen-dokumen yang
lengakap. Tidak disertai dengan dokumen-dokumen
yang lengkap.
Prosedur yang harus ditempuh dengan menggunakan teknik Stop or Go Sampling
adalah :