13 c.
Perilaku siswa 1
Perilaku siswa di dalam kelas 2
Perilaku siswa di luar kelas
4. Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum terjun ke lapangan sekolah. Pembekalan PPL merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh jurusan untuk
memberikan pengarahan kepada calon mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang seminar, PLA lantai III, Fakultas Bahasa dan
Seni, UNY. Materi pembekalan diberikan oleh Koordinator PPL Tingkat Fakultas. Materi yang disampaikan meliputi pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan, pemberdayaan masyarakat sekolah lewat PPL sebuah tinjauan praktis, permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan PPL, standar kompetensi
PPL Magang III dalam program PPL terpadu, dan mekanisme pelaksanaan PPL magang III.
B. Pelaksanaan PPL 1. Kegiatan Mengajar
a. Konsultasi dengan Guru Pembimbing
Konsultasi dengan guru pembimbing lapangan dilakukan untuk memperoleh bimbingan pelaksanaan PPL terkait mata pelajaran bahasa
Indonesia. Konsultasi tersebut seperti, konsultasi RPP, konsultasi dalam membuat media, konsultasi metode pengajaran, dan lain sebagainya. Konsultasi
juga bisa dilakukan sebelum praktik mengajar terbimbing dilakukan. Hal ini bermanfaat agar proses mengajar sesuai dengan yang dilakukan oleh guru
pembimbing dan materi yang akan disampaikan mahasiswa dapat tertransfer ke siswa dengan baik.
b. Observasi Kelas
Observasi kelas dilakukan sebelum praktik mengajar terbimbing di kelas. Mahasiswa PPL masuk ke kelas untuk melihat materi bahasa Indonesia yang
telah diajarkan. Kegiatan ini bertujuan agar materi yang sudah guru sampaikan di kelas dapat bersinambungan dengan yang akan mahasiswa PPL ajarkan.
Misalnya, ketika observasi di kelas VIII B didapati siswa-siswi sudah disuruh untuk membuat daftar pertanyaan oleh guru bahasa Indonesia dalam materi cara
berwawancara dan implementasinya. Pada pertemuan selanjutnya, mahasiswa PPL melanjutkan untuk materi mengoreksi daftar pertanyaan yang telah dibuat
siswa. Jadi, antara materi yang guru dan mahasiswa PPL sampaikan, terdapat berkelanjutan agar memudahkan siswa dalam belajar.
14
c. Pembuatan RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dibuat setiap akan masuk kelas. Pembuatan RPP berdasarkan silabus yang telah diberikan oleh guru pembimbing
lapangan. Praktik mengajar terbimbing di kelas dilaksanakan sembilan kali dengan lima RPP. Berikut RPP yang telah dibuat.
1 RPP Mengajar 1, 2, dan 3
Materi cara berwawancara dan implementasinya daftar pertanyaan, etika. Kelas VIII B dan VIII D. Metode yang digunakan Kontekstual
Contextual Teaching and Learning CTL, menerapkan tujuh pilar CTL: konstruktivisme, bertanya, inkuiri, pemodelan, masyarakat belajar, penilaian
otentik, dan refleksi. 2
RPP Mengajar 4 dan 5 Materi penyimpulan isi teks bacaan. Kelas VIII B dan VIII D. Metode
yang digunakan PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif Metode Numbered Heads Together, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
3 RPP Mengajar 6
Materi penulisan catatan harian atau pengalaman pribadi. Kelas VII A. Metode yang digunakan Kontekstual Contextual Teaching and Learning CTL,
menerapkan tujuh pilar CTL: konstruktivisme, bertanya, inkuiri, pemodelan, masyarakat belajar, penilaian otentik, dan refleksi.
4 RPP Mengajar 7 dan 8
Materi cara berwawancara dan implementasinya hasil wawancara. Kelas VIII B dan VIII D. Metode yang digunakan Kontekstual Contextual
Teaching and Learning CTL, menerapkan tujuh pilar CTL: konstruktivisme, bertanya, inkuiri, pemodelan, masyarakat belajar, penilaian otentik, dan refleksi.
5 RPP Mengajar 9
Materi penulisan surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah. Kelas VIII D. Metode yang digunakan Kontekstual Contextual Teaching and
Learning CTL, menerapkan tujuh pilar CTL: konstruktivisme, bertanya, inkuiri, pemodelan, masyarakat belajar, penilaian otentik, dan refleksi dan metode
kunjungan wisata.
d. Mencari Referensi Sumber Buku untuk Mengajar
Referensi atau sumber buku mengajar menggunakan buku paket dari sekolah Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia, Buku Sekolah Elektronik
BSE yang disesuaikan dengan materi dan kelas, buku-buku keterampilan berbahasa, dan berbagai referensi lainnya. Pemilihan materi haruslah selektif
agar dapat dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, tidak boleh sembarangan dalam memilih buku untuk mengajar.