7
berbagai pengaplikasian mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC. Penggunaan media trainer ini bertujuan untuk memperjelas siswa memahami
materi pelajaran dan lebih menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa dapat menyerap dan memahami materi secara lengkap dan utuh,
dengan demikian kompetensi siswa dalam mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC diharapkan mengalami peningkatan.
Merujuk pada masalah dan gambaran umum yang dipaparkan di atas, peneliti memandang perlu untuk meneliti tentang “Peningkatan Kompetensi
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali PLC Siswa Program Keahlian TIPTL SMKN 2 Pengasih Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah ”.
B. Identifikasi Masalah
Merujuk pada latar belakang di atas diketahui bahwa proses penguasaan kompetensi mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC masih
mengalami permasalahan. Penyebab permasalahan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya kondisi siswa, metode pembelajaran yang di
terapkan, dan media pembelajaran. Permasalahan yang bersumber pada siswa adalah masih rendahnya
kompetensi mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC, hal ini disebabkan oleh rendahnya minat siswa dalam belajar yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa TIPTL SMKN 2 Pengasih, kurang antusias dalam mengikuti praktik serta keterampilan berfikir dalam pemecahan
masalah. Gejala tersebut diketahui dari proses observasi awal dan proses
8
wawancara secara langsung kepada guru mata pelajaran sistem kendali berbasis PLC.
Antusiasme dalam proses pembelajaran yang rendah salah satunya dapat disebabkan oleh kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan.
Pembelajaran praktik mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC hanya menggunakan metode pembelajaran secara kelompok, belum
menerapkan variasi model pembelajaran sehingga belum optimal. Metode pembelajaran dalam hal ini adalah prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara
yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Masalah lain yang masih berhubungan dengan metode pembelajaran
adalah media pembelajaran. Selama ini pembelajaran PLC masih menggunakan trainer yang masih sederhana, yaitu hanya memiliki keluaran berupa lampu
indikator, oleh sebab itu pengaplikasian dalam mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC masih terbatas dan kurang menarik minat siswa untuk
belajar.
C. Batasan Masalah
Guna membatasi ruang lingkup pembahasan sehingga tidak melebar jauh dari topik permasalahan yang dibahas, maka perlu ditentukan batasan-batasan
masalah, yaitu. 1. Penelitian hanya dilaksanakan terhadap siswa CIBI kelas XI Jurusan Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMKN 2 Pengasih sebanyak 26 orang.
9
2. Penelitian hanya dilakukan pada Standar Kompetensi mengoperasikan mesin produksi dengan kendali PLC pada mata pelajaran sistem kendali
berbasis PLC di semester IV. 3. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis masalah problem
based learning. 4. Media pembelajaran yang digunakan adalah trainer PLC Zelio SR2B201BD
dengan aplikasi traffic light. 5. Materi yang disampaian ada tiga yaitu, Dasar-Dasar PLC, Mengoperasikan
PLC Zelio, dan Pemrograman Input-Output PLC. 6. Peningkatan kompetensi ditinjau dari tiga aspek yaitu, aspek afektif, aspek
kognitif, dan aspek psikomotorik.
D. Rumusan Masalah