Prosedur Pember ian Kredit Koperasi Simpan Pinjam “Artha Prima”.

Merupakan usaha jasa dengan memberikan kredit uang dengan bunga yang rendah untuk membantu kesejahteraan anggota dan masyarakat. Ada dua jenis kredit yang diberikan kepada debitur KSP Artha Prima yaitu : - Kredit modal usaha yaitu kredit yang digunakan sebagai modal usaha untuk sarana pengembangan usaha yang dikelola oleh nasabah. - Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan sebagai sarana pembelian barang kebutuhan sekunder atau biaya-biaya yang konsumtif.

2. Simpanan atau Tabungan

Merupakan jasa yang melayani anggota yang ingin menyimpan uangnya dikoperasi dengan memberikan bunga atau simpanan tersebut. Simpangan atau tabungan ini dapat sewaktu-waktu disetor atau ditarik yang akan di catat dengan teliti dalam buku simpanan atau nama si penampung.

4.1.2 Prosedur Pember ian Kredit Koperasi Simpan Pinjam “Artha Prima”.

Prosedur merupakan kejelasan tentang sosialisasi kredit dari petugas administrasi kepada calon debitur. Calon debitur mengajukan dana kredit kepada pegawai bagian administrasi dengan berbagai macam persyaratan yang sudah ditentukan yang selanjutnya akan diproses dan dianalisis untuk menentukan layak tidaknya calon debitur untuk mendapatkan kredit. Prosedur yang harus dilengkapi nasabah dalam pemberian kredit sebagai berikut 1. Pengajuan berkas-berkas. Dalam hal ini nasabah mengajukan berkas permohonan kredit dengan dilengkapi: a. Maksud dan tujuan kredit b. Besarnya kredit dan jangka waktu c. Sistem pengembalian kredit d. Jaminan kredit e. Syarat pendukung KTP, KK, Surat Nikah, BPKB roda dua atau roda empat, SHM atau Sertifikat, STNK yang masih berlaku, rekening listrik atau telepon, slip gaji. 2. Penyelidikan berkas pinjaman. Dalam rangka mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai dengan persyaratan sudah benar, termasuk menyelidiki keabsahan berkas. Jika menurut pihak koperasi belum lengkap atau belum cukup, makan diminta nasabah untuk segera melengkapi dan apabila sampai waktu tertentu nasabah tidak sanggup maka pemohonan kredit akan dibatalkan. 3. Wawancara I. Melakukan penyelidikan terhadap nasabah dengan langsung berhadapan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya serta meyakinkan pihak koperasi apakah berkas-berkas yang diajukan sesuai dan lengkap. 4. Survey ke lapangan. Kegiatan pemerikasaan kelengkapan secara langsung dengan cara turun ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan jaminan yang kemudian dicocokkan dengan hasil wawancara I. Agar apa yang kita lihat dilapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, hendaknya saat akan melakukan survey tidak diberitahukan kepada nasabah. 5. Wawancara II. Kegiatan perbaikan berkas-berkas jika kemungkinan ada kekurangan setelah dilakukannya survey lapangan. Catatan pemohonan dan catatan pada saat wawncara I akan dicocokkan dengan catatan saat survey lapangan apakah ada kesesuaian dan mengandung kebenaran. 6. Keputusan kredit. Menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka akan disiapkan administrasinya. Keputusan kredit mencakup : - Jumlah uang yang diterima - Jangka waktu kredit - Biaya-biaya yang harus dibayar ongkos, materai - Waktu pencarian kredit 7. Penandatangan akad kredit. Kegiatan lanjutan dari diputuskannya kredit, sebelum dicairkan terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit untuk mengikat jaminan dengan surat perjanjian atau surat pernyataan yang dianggap perlu. Penandatangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : - Dilakukan secara langsung dengan pihak koperasi dengan debitur. - Penandatangan antara pihak koperasi dengan debitur disertai tanda tangan notaris sebagai saksi dikhususkan untuk jaminan tidak bergerak berupa tanah atau bangunan. 8. Realisasi kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatangan akad kredit yang dilakukan berdasarkan analisa kelayakan pemberian kredit dengan memperkirakan kemampuan debitur dalam membayar kewajiban. Sehingga dapat menentukan tingkat kepercayaan kepada debitur dan dapat menghindari kemungkinan terjadinya kerugian dimasa yang akan datang akibat adanya kredit macet. 9. Penyaluran dana. Merupakan kegiatan pencarian atau pengambilan dana dari rekening atau pengambilan secara langsung sebagai realisasi dari pemberian kredit sesuai ketentuan dan tujuan kredit.Kredit yang diberikan oleh pihak KSP Artha Prima pengertiannya sudah sesuai dengan pendapat kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankkan yang mengandung unsur-unsur: kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu. Resiko dan bunga.

4.1.3. Metode yang dilakukan Koperasi Simpan Pinjam “Artha Prima”

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga)

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB IV

1 4 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB V

0 1 2