negara. Dengan demikian pihak KSP dapat memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa depan melancarkan usaha calon nasabah.
Walaupun di KSP Artha Prima menggunakan beberapa faktor dari 5C yang dijadikan dasar dalam penilaian-penilaian pemberian kredit, pada
kenyatannya masih ada debitur yang tidak lancar atau macet dalam membayar kewajibannya. Faktor condition of economy sangat jarang dilakukan pihak
koperasi, karena pihak koperasi sudah memberikan kepercayaan bahwa masa depan debitur bisa melunasi kewajibannya. Kecuali untuk debitur yang
mengajukan kredit usaha, pihak koperasi harus tetap menggunakan faktor codition of economy untuk mengetahui prospek atau tidaknya usaha yang hendak
dilakukan.
5. Pengendalian Kredit dengan 7P
Penilaian pemberian kredit dengan metode analisis dengan 7P menurut Kasmir 2001:106 adalah :
1.
Personality
Analisis Personality hampir sama dengan character dalam 5c atau dapat dikatakan sebagai ukuran untuk menilai “kemauan” melakukan
kewajibannya untuk melunasi kredit yang diajukan. Nasabah dengan kepribadian baik tentunya akan berusaha untuk membayar kredit yang
telah diajukan dengan berbagai cara. Pihak KSP mencari data tentang kepribadian calon nasabah seperti riwayat hidupnya, hobi, keadaan
keluarga, lingkungan sosial, serta hal-hal yang erat hubungannya dengan kepribadian nasabah.
2.
Party
Analisis dalam hal ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan pnasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu
berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit
yang berbeda dengan kredit untuk nasabah yang lebih kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratan lainnya.
3.
Perpose
Analisis perpose dilakukan untuk mengetahui tujuan calon nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
Tujuan pengambilan kredit bermacam-macam, ada yang bertujuan untuk konsumtif atau untuk tujuan produktif atau bahkan untuk tujuan
perdagangan usaha. 4.
Prospect
Analisis prospek dilakukan untuk menilai usaha calon nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain
mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini sangat penting, mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan
hanya koperasi yang akan menanggung kerugian tetapi juga nasabah. 5.
Payment
Analisis payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja
dana untuk pengembalian kredit yang diperoleh oleh calon nasabah. Semakin banyak sumber penghasilan nasabah maka akan semakin baik.
Sehingga jika salah satu usahanya merugi atau bangkrut akan ditutupi oleh sektor lainnya.
6.
Profitability
Analisis profitability dilakukan untuk menganalisis bagaimana kemampuan calon peminjam dalam mencari laba. Analisis ini diukur
dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari KSP.
7.
Protection
Analisis protection bertujuan untuk mengetahui bagaimana menjaga kredit yang diberikan oleh KSP tersebut, agar usaha dan jaminan
mendapat perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
6. Pengendalian kredit dengan 3R