13
13 ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang
selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah
cara berpikir
serta menghasilkan
perilaku kerja
yang lebih
baik. http:indramunawar.blogspot.com200906hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html
diakses 26 Maret 2012
2.1.5. Hasil Belajar IPA
Dari uraian tentang hakikat belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada penelitian ini hasil
belajar siswa yang ingin ditingkatkan adalah pada materi pokok energi panas dan energi bunyi. Hasil belajar IPA ditunjukan dengan nilai-nilai siswa yang diperoleh dari instrumen
tes dan tingkat keaktifan belajar siswa yang diperoleh dari instrumen observasi.
2.2. Kajian hasil penelitian yang relevan
Rukini 2010:42 dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan judul ”Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran ilmu pengetahuan alam melalui
pendekatan inkuiri dan benda konkret dengan materi pokok mencegah kerusakan lingkungan di kelas IV Semester 2 SD Negeri 1 Tambirejo tahun ajaran 2009 2010”
menyatakan bahwa Besarnya peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari pencapaian nilai rata-rata dan tingkat ketuntasan siswa dalam belajar. Sebelum
dilaksanakan pembelajaran rata-rata nilai siswa adalah 60. Pada pembelajaran siklus I rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 74,48 dan pada pembelajaran siklus II rata-rata
nilai siswa menjadi 85. Tingkat ketuntasan siswa sebelum pembelajaran siklus I adalah 15 siswa 50 tuntas KKM dan 15 siswa 50 belum tuntas KKM. Pada pembelajaran
siklus I dengan penerapan pendekatan inkuiri dan benda konkret tingkat ketuntasan siswa menjadi 25 siswa 83 tuntas dan 5 siswa 17 masih belum tuntas. Pada pembelajaran
siklus II tingkat ketuntasan siswa menjadi 100 tuntas. Ery Agus Triwantoro 2010:38 dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
”Peningkatan hasil belajar siswa paa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode inkuiri dan alat peraga konkret dengan materi pokok gaya di kelas IV semester II SD N 4
Kenteng Tahun Pelajaran 2009 2010” menyatakan bahwa Tingkat ketuntasan belajar siswa sebelum perbaikan pembelajaran terdapat 12 siswa 60 yang tuntas KKM dan
masih 8 siswa 40 belum tuntas KKM. Setelah menerapkan metode inkuiri dan memanfaatkan alat peraga pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 16
14
14 siswa 80 tuntas KKM dan 4 siswa 20 belum tuntas KKM dan pada siklus II
ketuntasan siswa meningkat menjadi 20 siswa 100. Sedangkan nilai rata-rata siswa sebelum perbaikan adalah 70,25. Pada perbaikan siklus I menjadi 78,25 dan pada siklus II
meningkat menjadi 88,25. Dari kedua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri yang
padukan dengan benda konkret mampu untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna. Mengurangi verbalisme di kelas dan cukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
2.3. Kerangka Berfikir