pemuka agama untuk memberikan penyuluhan dan bimbingan-bimbingan kepada setiap lapisan masyarakat agar mereka tidak turut untuk melakukan
kehajatan.
C. Peran Represif
Istilah “kebijakan” berasal dari bahasa Inggris “policy” atau bahasa Belanda “politiek”. Istilah ini dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan
dengan kata “politik”, oleh karena itu kebijakan hukum pidana biasa disebut juga dengan politik hukum pidana. Berbicara mengenai politik hukum pidana, maka
tidak terlepas dari pembicaraan mengenai olitik hukum secara keseluruhan karena hukum pidana adalah salah satu bagian dari ilmu hukum. Oleh karena itu sangat
penting untuk dibicarakan tentang politik hukum.
112
Menurut Soedarto, politik hukum adalah usaha untuk mewujudkan peraturan-peraturan yang baik dengan situasi dan kondisi tertentu. Secara
mendalam dikemukakan juga bahwa politik hukum merupakan kebijakan negara melalui alat-alat perlengkapannya yang berwenang untuk menetapkan peraturan-
peraturan yang dikehendaki dan diperkirakan dapat digunakan untuk mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dalam rangka mencapai
apa yang dicita-citakan.
113
Senada dengan pernyataan diatas, Solly Lubis juga menyatakan bahwa politik hukum adalah kebijaksanaan politik yang menentukan peraturan hukum
apa yang seharusnya berlaku mengatur berbagai hal kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Mahfud M.D., juga memberikan defenisi politik hukum sebagai
112
Mahmud Mulyadi, Op cit, Hal. 65.
113
Ibid, Hal. 65.
Universitas Sumatera Utara
kebijakan mengenai hukum yang akan atau telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah. Berdasarkan pengertian tentang politik hukum sebagaimana
dikemukakan di atas, maka secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa politik hukum pidana merupakan upaya menentukan ke arah mana pemberlakuan hukum
pidana di Indonesia di masa yang akan datang dengan melihat penegakannya saat ini. Hal ini juga berkaitan dengan konseptualisasi hukum pidana yang paling baik
untuk diterapkan.
114
A.Mulder mengemukakan secara rinci tentang ruang lingkup politik hukum pidana yang menurutnya bahwa politik hukum pidana adalah garis
kebijakan untuk menentukan: a seberapa jauh ketentuan-ketentuan pidana yang berlaku perlu dilakukan perubahan atau diperbaharui; b apa yang dapat diperbuat
untuk mencegah terjadinya kejahatan; c cara bagaimana penyidikan, penuntutan, peradilan dan pelaksanaan pidana harus dilaksanakan.
115
Kebijakan hukum pidana atau kebijakan penal ini diterapkan dengan metode atau peran secara represif. Yang dimaksud dengan metode atau peran
secara represif adalah penerapan hukum pidana kepada mereka yang telah melakukan kejahatan walaupun mereka masih tergolong anak-anak, kepada
mereka yang telah melakukan kejahatan ditindak, kemudian diproses dan dilanjutkan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
116
Dalam konteks kepentingan nasional ditetapkannya Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian merupakan penegasan bahwa pemerintah atau sektor
swasta bukan merupakan bagian dari masalah, tetapi bagian dari penyelesaian
114
Ibid, Hal. 66.
115
Ibid, Hal. 66.
116
Ediwarnan dan Tim Pengajar, Op cit, Hal. 43.
Universitas Sumatera Utara
masalah, baik disektor ekonomi, keuangan, maupun perbankan. Usaha pertama yang harus ditempuh oleh suatu negara untuk dapat mencegah dan memberantas
praktik pencucian uang adalah dengan membentuk undang-undang yang melarang perbuatan dan menghukum dengan berat para pelaku tindak pidana pencucian
uang. Dengan adanya undang-undang tersebut diharapkan tindak pidana pencucian uang dapat dicegah atau diberantas.
117
1. Penundaan Transaksi
Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 telah memuat beberapa ketentuan tentang:
Penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang memerintahkan kepada pihak pelapor untuk melakukan penundaan transaksi terhadap harta kekayaan yang
diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.
118
1.
Nama dan Jabatan yang meminta penundaan transaksi.
Perintah penyidik, penuntut umum, atau hakim harus dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan secara jelas mengenai hal-hal berikut.
2.
Identitas setiap orang yang transaksinya akan dilakukan penundaan.
3.
Alasan penundaan transaksi.
4. Tempat harta kekayaan berada.
119
Penundaan transaksi dilakukan paling lama lima hari kerja. Pihak pelapor wajib melaksanakan penundaan transaksi sesaat setelah menerima surat
117
H. Juni Sjafrien Jahja, Op cit, Hal. 45.
118
Pasal 70 1 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang.
119
Pasal 70 2 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Universitas Sumatera Utara
perintahpermintaan penundaan transaksi diterima dari penyidik, penuntut umum, atau hakim.
Pihak pelapor wajib menyerahkan berita acara pelaksanaan penundaan transaksi kepada penyidik, penuntut umum, atau hakim yang meminta penundaan
transaksi paling lama satu hari kerja sejak tanggal pelaksanaan penundaan transaksi.
120
5. Pemblokiran
Penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang memerintahkan pihak pelapor untuk melakukan pemblokiran harta kekayaan yang diketahui atau patut
diduga merupakan tindak pidana dari: 1.
setiap orang yang telah dilaporkan oleh PPATK kepada penyidik; 2.
tersangka; atau 3.
terdakwa.
121
Perintah penyidik, penuntut umum, atau hakim harus dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan secara jelas mengenai hal-hal berikut:
1. Nama dan jabatan penyidik, penuntut umum, atau hakim.
2. Identitas setiap orang yang telah dilaporkan oleh PPATK kepada penyidik,
tersangka, atau terdakwa. 3.
Alasan pemblokiran. 4.
Tindak pidana yang disangkakan atau didakwakan.
120
Pasal 70 5 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
121
Pasal 71 1 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Universitas Sumatera Utara
5. Tempat harta kekayaan berada.
122
Pemblokiran harta kekayaan tersebut dilakukan paling lama 30 tiga puluh hari kerja. Apabila jangka waktu pemblokiran berakhir, pihak pelapor
wajib mengakhiri pemblokiran demi hukum. Pihak pelapor wajib melaksanakan pemblokiran sesaat setelah menerima surat perintah pemblokiran dari penyidik,
penuntut umum, atau hakim. Pihak pelapor wajib menyerahkan berita acara pelaksanaan pemblokiran kepada penyidik, penuntut umum, atau hakim paling
lama satu hari kerja sejak tanggal pelaksanaan pemblokiran. Harta kekayaan yang diblokir harus tetap berada di pihak pelapor yang bersangkutan.
123
Untuk kepentingan pemeriksaan dalam perkara tindak pidana pencucian uang maka penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang untuk meminta
keterangan dari pihak pelapor mengenai harta kekayaan dari setiap orang yang telah dilaporkan oleh PPATK, tersangka, atau terdakwa. Dalam meminta
keterangan terhadap penyidik, penuntut umum, atau hakim tidak berlaku ketentuan undang-undang yang mengatur tentang rahasia bank dan kerahasiaan transaksi
keuangan lainnya.
124
Permintaan keterangan harus diajukan secara tertulis dengan menyebutkan secara tertulis mengenai hal-hal sebagai berikut :
122
Pasal 71 2 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
123
Pasal 71 3 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
124
H. Juni Sjafrein Jahja, Op cit, Hal. 48.
Universitas Sumatera Utara
1. Nama dan jabatan penyidik, penuntut umum, atau hakim.
2. Identitas orang yang terindikasi dari hasil analisis atau pemeriksaan PPATK,
tersangka, atau terdakwa. 3.
Uraian singkat tindak pidana yang disangkakan atau didakwakan. 4.
Tempat atau harta kekayaam berada. Surat permintaan untuk memperoleh keterangan harus disertai hal-hal
sebagai berikut. 1.
Laporan polisi dan surat perintah penyidikan. 2.
Surat penunjukan sebagai penuntut umum; atau 3.
Surat penetapan majelis hakim.
125
Surat permintaan untuk memperoleh keterangan harus ditandatangani oleh pihak-pihak sebagai berikut.
1. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau kepala kepolisian daerah
jika permintaan diajukan oleh penyidik dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2. Pimpinan instansi, lembaga, ataukomisi jika permintaan diajukan oleh
penyidik selain penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia. 3.
Jaksa Agung atau Kepala Kejaksaan Tinggi jika permintaan diajukan oleh Jaksa penyidik atau penuntut umum.
4. Hakim ketua majelis yang memeriksa perkara yang bersangkutan.
Surat permintaan tersebut ditembuskan kepada PPATK. 5.
Pemeriksaan dan Penghentian Sementara Transaksi
125
Ibid, Hal. 49.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ketentuan mengenai pemeriksaan dan penghentian sementara transaksi terkait dengan tindak pidana pencucian uang yang diatur dalam Pasal 64
sampai dengan 67 Undang-Undang RI No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
1. PPATK melakukan pemeriksaan terhadap transaksi keuangan yang
mencurigakan terkait dengan adanya indikasi tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana lain. Jika ditemukan adanya indikasi tindak pidana
pencucian uang atau tindak pidana lain, PPATK menyerahkan hasil pemeriksaan kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan, dengan koordinasi
antara penyidik dengan PPATK.
126
2. PPATK dapat meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan
sementara seluruh atau sebagian transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana. Jika penyedia jasa keuangan memenuhi
permintaan tersebut, pelaksanaan penghentian sementara dicatat dalam berita acara penghentian sementara transaksi.
127
3. Penghentian sementara transaksi dilaksanakan dalam paling lama lima hari
kerja setelah menerima berita acara penghentian sementara transaksi. PPATK dapat memperpanjang penghentian sementara transaksi dalam waktu paling
lama 15 lima belas hari kerja untuk melengkapi hasil analisis atau pemeriksaan yang akan disampaikan kepada penyidik.
128
126
Pasal 64UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
127
Pasal 65 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
128
Pasal 66 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Universitas Sumatera Utara
4. Jika tidak ada orang danatau pihak ketiga yang mengajukan keberatan dalam
waktu 20 hari sejak tanggal penghentian sementara transaksi, PPATK menyerahkan penanganan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga
merupakan hasil tindak pidana tersebut kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan. Jika yang diduga sebagai pelaku tindak pidana tidak ditemukan
dalam waktu 30 hari, penyidik dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan negeri untuk memutuskan harta kekayaan tersebut sebagai aset
negara atau dikembalikan kepada yang berhak. Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 harus memutus dalam waktu paling lama tujuh hari.
129
Pada proses penanganan tindak perkara tindak pidana pencucian uang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 telah
merumuskan lebih rinci terutama kewenangan penyidik tindak pidana asal untuk melakukan penyidikan tindak pidana pencucian uang, sebagai berikut:
1. Penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di sidang pengadilan, dan
pelaksanaan putusan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang RI Nomor 8 Tahun 2010, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kecuali ditentukan lain dalam Undnag-
Undang tersebut.
130
129
Pasal 67 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
130
Pasal 73 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan terhadap tindak pidana pencucian uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.
131
Alat bukti yang sah dalam pembuktian tindak pidana pencucian uang, sebagai berikut:
132
1. Alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Hukum Acara Pidana.
2. Alat bukti berupa informasi yang diucapkan, dikirim, diterima, atau disimpan
secara elektronik dengan alat optik atau alatyang serupa optik dan dokumen.
4. Penyidikan Penyidikan tindak pidana pencucian dilakukan oleh penyidik tindak pidana
asal sesuai dengan ketentuan hukum acara dan ketentuan peraturan perundang- undangan, kecuali ditentukan lain menurut undang-undang ini. Penyidik tindak
pidana asal adalah pejabat dari instansi yang oleh undang-undang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan yaitu Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, Badan Narkotika Nasional BNN, serta Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
133
Penyidik tindak pidana asal dapat melakukan penyidikan tindak pidana pencucian uang apabila menemukan bukti permulaan yang cukup yang cukup
terjadinya tindak pidana pencucian uang saat melakukan penyidikan tindak pidana
131
Pasal 68 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
132
Pasal 69 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
133
H. Juni Sjafrien Jahja, Op cit, Hal. 52.
Universitas Sumatera Utara
asal sesuai kewenangannya. Jika penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup terjadinya tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana asal, penyidik
dapat menggabungkan penyidikan tindak pidana asal dengan penyidikan tindak pidana pencucian uang dan memberitahukannya kepada PPATK.
134
3. Penuntutan
Penuntut umum wajib menyerahkan berkas perkara tindak pidana pencucian uang kepada pengadilan negeri paling lama 30 tiga puluh hari kerja terhitung
sejak tanggal diterimanya berkas perkara yang telah dinyatakan lengkap. Jika penuntut umum telah menyerahkan berkas perkara kepada pengadilan, ketua
pengadilan negeri wajib membentuk majelis hakim perkara tersebut paling lama tiga hari kerja sejak diterimanya berkas perkara tersebut.
135
Bagi seorang penuntut umum, hal yang paling penting adalah cara menghilangkan keragu-raguan dalam menerapkan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang apabila dihadapkan pada penanganan kasus pencucian uang. Hal itu akan menumbuhkan
kepercayaan diri menggunakan ketentuan pidana dalam undang-undang tersebut terhadap para pelaku kejahatan atau terdakwa.
136
4. Pemeriksaan pada Sidang Pengadilan
Pemeriksaan pada sidang pengadilan untuk perkara tindak pidana pencucian uang diatur dalam Pasal 77 sampai 79 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, sebagai berikut:
134
Pasal 75 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
135
Pasal 76 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
136
H. Juni Sjafrien Jahja, Op cit, Hal. 57.
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib
membuktikan bahwa harta kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.
2. Dalam pemeriksaan di sidang pengadilan, hakim memerintahkan terdakwa
agar membuktikan bahwa harta kekayaan yang terkait dengan perkara bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ayat 1 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
3. Terdakwa membuktikan bahwa harta kekayaan yang terkait dengan perkara
bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 dengan cara mengajukan alat bukti yang cukup.
4. Jika terdakwa telah dipanggil secara sah dan patut tidak hadir di sidang
pengadilan tanpa alasan yang sah, perkara dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya terdakwa.
5. Jika terdakwa hadir pada sidang berikutnya sebelum putusan dijatuhkan,
terdakwa wajib diperiksa dan segala keterangan saksi dan surat yang dibacakan dalam sidang sebelumnya dianggap sebagai diucapkan dalam
sidang yang sekarang. 6.
Putusan yang dijatuhkan tanpa kehadiran terdakwa diumumkan oleh penuntut umum dalam papan pengumuman pengadilan, kantor pemerintah daerah, atau
diberitahukan kepada kuasanya. 7.
Jika terdakwa meninggal dunia sebelum putusan hakim dijatuhkan dan terdapat bukti-bukti yang meyakinkan bahwa yang bersangkutan telah
Universitas Sumatera Utara
melakukan tindak pidana pencucian uang, hakim atas tuntutan penuntut umum memutuskam perampasan harta kekayaan yang telah disita.
8. Perlindungan bagi Pelapor dan Saksi
Berikut ketentuan yang mengatur perihal perlindungan bagi pelapor dan saksi sebagaimana diatur dalam Pasal 83 sampai 87 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. 1.
Pejabat dan pegawai PPATK, penyidik, penuntut umum, atau hakim wajib merahasiakan pihak pelapor dan saksi. Pelanggaran terhadap ketentuan
tersebut memberikan hak kepada pelapor atau ahli warisnya untuk menuntut ganti kerugian melalui pengadilan.
137
2. Setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian
uang wajib diberi perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, danatau hartanya, termasuk
keluarganya. Ketentuan mengenai tata cara pemberian perlindungan khusus tersebut diatur dalam peraturan perundang-undangan.
138
3. Di sidang pengadilan, saksi, penuntut umum, hakim, dan orang lain yang
terkait dengan tindak pidana pencucian uang yang sedang dalam pemeriksaan dilarang menyebutkan nama, alamat pelapor, atau hal lain yang
memungkinakn dapat terungkapnya identitas pelapor dan hakim wajib
137
Pasal 83 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
138
Pasal 84 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Universitas Sumatera Utara
mengingatkan pihak-pihak tersebut dalam setiap persidangan sebelum sidang pemeriksaan dimulai.
139
4. Setiap orang yang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan tindak pidana
pencucian uang wajib diberi perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, danatau hartanya,
termasuk keluarganya. Ketentuan mengenai tata cara pemberian perlindungan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
140
5. Pelapor danatau saksi tidak dapat dituntut, baik secara perdata atau pidana,
atas laporan danatau kesaksian yang diberikan oleh yang bersangkutan. Saksi yang memberikan keterangan palsu di atas sumpah dipidana sesuai dengan
ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
141
Mengingat pemahaman bahwa tindak pidana pencucian uang menganut asas kriminalitas ganda double criminality, yang bermakna adanya dua kejahatan
pidana yang masing-masing sebagai perbuatan tersendiri yang dalam terminologi hukum dikenal sebagai concursus realis.
142
Saat ini banyak sekali situs casino judi online yang didirikan di kepulauan Karibia. Kebanyakan situs ini sama sekali tidak diatur atau diawasi oleh
Maka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana asalnya juga perlu dilakukan oleh pihak Kepolisian dengan pihak-
pihak terkait lainnya.
139
Pasal 85 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
140
Pasal 86 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
141
Pasal 87 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
142
H. Juni Sjafrien Jahja, Op cit, Hal. 54.
Universitas Sumatera Utara
pemerintah. Bahkan beberapa diantaranya tidak meminta tidak meminta identifikasi konsumen. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh para pelaku
pencucian uang karena semenjak timbulnya gerakan anti-money laundering di dunia, mereka tidak bisa lagi mencuci uangnya di tradisional casino karena
tradisional casino sudah menerapkan prinsip-prinsip anti pencucian uang.
143
Dengan rekening di E-Bank, para pelaku pencucian uang dengan mudahnya melakukan pencucian uang di E-Casino atau judi online. Mereka
tinggal login dengan identitas palsu, dan melakukan beberapa sesi di E-casino atau judi online. Uang hasil kemenangan mereka kemudian dibayarkan dalam bentuk
cek atas nama casino ke rekening mereka. Dengan proses yang sangat mudah ini, mereka telah melakukan pencucian uang dengan gampang dan menyenangkan.
Bahaya akan pencucian uang di uang di E-casino atau judi online ini juga telah disadari oleh kongres Amerika. Mereka mencoba membuat legislasi yang
melarang perjudian online. Namun hal ini gagal karena judi online sangat popular di Amerika dan banyak warga negaranya menggunakan fasilitas ini sebagai
hiburan.
144
Besarnya pencucian uang yang menggunakan teknologi internet ini memang susah untuk ditindak dan diindentifikasi karena sulitnya mendapat bukti.
FATF juga menyadari adanya tindakan ini. Hal ini dapat dilihat dari rekomendasinya nomor 13 dari 40 rekomendasi yang telah direvisi pada tahun
1996, yang menyatakan bahwa negara-negara harus memberikan perhatian khusus
143
Bismar Nasution, Op cit, Hal. 8.
144
Ibid, Hal. 9.
Universitas Sumatera Utara
kepada ancaman pencucian uang yang timbul karena teknologi baru atau yang sedang berkembang yang membantu penghilangan jejak.
145
Negara-negara tersebut harus mengawasi atau jika diperlukan melarang penggunaannya dalam pola keuangan. Selain itu, rekomendasi no 26 f The
Action Plan to Combat Organized Crime of European Union pada tahun 1997 juga mengatur tentang pencucian uang melalui internet atau dengan menggunakan
produk E-money. Action Plan itu mengharuskan bahwa dalam pembayaran elektronik atau sistem pencatatannya harus memberikan detail tentang pengirim
asli dan penerimanya. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan identifikasi konsumen yang tidak berkontak langsung dengan institusi keuangan, EC Anti
Money Laundering Directive dalam artikel 3 11 menyatakan bahwa setiap negara anggota mempunyai penilaian yang cukup untuk mengatasi resiko pencucianu
uang yang timbul pada seorang konsumen yang secara fisik tidak terindentifikasi dalam melakukan hubungan bisnis atau melakukan transaksi.
146
Untuk mengatasi permasalahan di internet atau E-Bank, ada sejumlah masukan yang diberikan kepada FATF Typology Report. Beberapa diantaranya
adalah membuat sebuah sistem bagi institusi keuangan untuk benar-benar mengenal nasabahnya yang melakukan berbagai jenis transaksi termasuk transaksi
melalui internet, memuat unifikasi standar di berbagai yuridiksi, dan mengembangkan sebuah teknologi untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan
dan menverivikasi transaksi oleh nasabah. Beberapa ahli di FATF memang telah memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah pencucian uang yang
145
Ibid, Hal. 9.
146
Ibid, Hal. 10.
Universitas Sumatera Utara
menggunakan teknologi internet. Tetapi yang perlu diingat adalah bahwa masukan tersebut haruslah yang benar-benar dapat diimplementasikan secara nyata
dilapangan sehingga praktik pencucian uang dengan menggunakan teknologi internet akan tetap dapat dikontrol meskipun teknologi internet terus
berkembang.
147
Penanggulangan judi online juga dapat dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
Mengingat perjudian online sendiri dapat dijadikan sebagai tindak pidana asal tindak pidana pencucian uang dan perkembangannya sendiri pun semakin
marak terjadi di Indonesia, maka pihak Kepolisian harus melakukan segala bentuk upaya untuk memberantas dan menanggulangi perjudian online tersebut.
148
1. Membuat Situs Konsultasi Online
Yang dimaksudkan dengan situs konsultasi online adalah menciptakan situs sebagai wadah atau tempat bagi masyarakat untuk mengadu, berkomentar dan
memberikan masukan mengenai seputar perjudian judi di Indonesia. 2.
Melakukan monitoring secara berkala dan terus menerus terkait aktivitas judi online
Yang dimaksudkan dengan monitoring adalah memata-matai atau melakukan penyelidikan secara berkala dan terus menerus pada tempat-tempat yang
diduga terkait adanya aktivitas judi online di dalamnya.
147
Ibid, Hal. 10.
148
http:eprofesi7.wordpress.com20121127perjudian-online
Universitas Sumatera Utara
3. Melaporkan kepada pihak berwajib untuk segera ditindak serta mendorong
kepada pihak berwajib untuk proaktif melakukan penindakan perjudian online.
Apabila masyarakat mengetahui adanya tentang keberadaan judi online di lingkungan tempat tinggalnya, agar segera melaporkan kepada pihak
Kepolisian mengenai informasi tersebut, agar pihak kepolisian segera mengadakan tindakan penyelidikan.
4. Pemblokiran situs atau website judi online
Hal ini merupakan komponen terpenting dalam penanganan judi online. Mengingat perjudian online hanya bisa digunakan dengan adanya akses
internet oleh pengguna. Apabila akses ke situs atau website internetnya tersebut diblokir, maka si pemain tersebut tidak akan dapat mengakses data
atau informasi yang berisikan muatan perjudian tersebut, otomatis pemain- pemain judi secara online pun akan semakin berkurang jumlahnya.
5. Menjalin Kerja Sama dengan pihak Bank Indonesia, pasalnya untuk
mengungkap perjudian online pihak Kepolisian harus bisa memeriksa rekening bank yang digunakan oleh pemain maupun yang menjadi bandar.
149
Dengan adanya kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Kepolisian dan pihak-pihak terkait lainnya yang melakukan kerja sama
dengan pihak Kepolisian diatas, diharapkan akan dapat menangani dan memberantas masalah tindak pidana pencucian uang yang berasal dari hasil
perjudian online.
149
http:log.viva.co.idnewsread156764-piala_dunia__polda_intai_situs_judi_online
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN