Keterkaitan Model Problem Based Learning dengan Kemampuan Pemecahan Masalah

64 matematika dari soal yang diberikan. Melaksanakan rencana, yaitu menyelesaikan model matematika yang telah dirumuskan. Dengan kata lain siswa menyelesaiakan soal tersebut dengan cara yang telah dirumuskan pada tahap dua. Menelaah kembali terhadap suatu langkah yang telah dilakukan, yaitu berkaitan dengan penulisan hasil akhir sesuai permintaan soal, memeriksa setiap langkah kerja, termasuk juga mempertimbangkan apakah terdapat solusi alternatif yang lain. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika pada penelitian ini adalah suatu kemampuan yang ditunjukkan siswa dalam: 1 Memahami masalah yaitu dengan menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah yang diberikan. 2 Merencakan penyelesainnya, yaitu dengan merencanakan tahapanlangkah penyelesainnya, membuat gambar, menuliskan model atau rumus. 3 Menyelesaikan masalah sesuai rencana, yaitu melakukan perhitungan sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan 4 Mengecek kembali jawaban yang telah diperoleh atau memeriksa semua langkah yang telah dilakukan.

7. Keterkaitan Model Problem Based Learning dengan Kemampuan Pemecahan Masalah

Ketika pemecahan masalah digunakan sebagai konteks dalam matematika, fokus kegiatan belajar sepenuhnya berada pada siswa yaitu berpikir menemukan solusi dari suatu masalah matematika termasuk proses untuk memahami suatu konsep dan prosedur matematika yang terkandung dalam masalah tersebut. Kondisi seperti ini telah memicu terjadinya konflik kognitif, siswa akan memanfaatkan kemampuan 65 kognitifnya dalam upaya-upaya mencari justifikasi dan konfirmasi terhadap pengetahuan yang ada dalam pikirannya. Melalui aktivitas mental seperti ini, kemampuan kognitif siswa mendapat kesempatan untuk diperdayakan dan dimantapkan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa dalam problem based learning siswa telah berupaya secara maksimal menggunakan segenap kemampuan yang dimiliki termasuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Secara psikologis, siswa yang mengkonstruksi pengetahuan akan lebih bisa menginterpretasikan segala kejadian yang terjadi di dunia nyata. Dengan demikian kegiatan pembelajaran yang efektif harus berkaitan dengan bagaimana cara siswa berpikir untuk mengatasi sebuah masalah. Implikasinya adalah dari cara mengatasi permasalahan itu, siswa akan mendapatkan sebuah pengalaman belajar. Sesuai dengan keadaan itu, problem based learning merupakan model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran yang lebih memberikan makna belajar. Dengan adanya permasalahan yang langsung mereka hadapi, mereka dituntut untuk menggunakan keterampilan pemecahan masalah dalam memilih alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Menurut Mohammad Nur 2011: 123, model problem based learning memiliki komitmen pembelajaran berpusat pada siswa atau pembelajaran yang diarahkan oleh siswa sehingga dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan dimulai adanya masalah yang harus diselesaikan, Hmelo 66 1995: 108 mengatakan bahwa PBL mengarahkan peserta didik mengembangkan kemampuan belajar kolaboratif, kemampuan berpikir, dan strategi-strategi belajarnya sehingga peserta didik bisa belajar dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan dari orang lain atau pembelajar self- directed learning strategies. Model PBL membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir kreatif seperti kerjasama, dan pemecahan masalah diberbagai disiplin ilmu interdisipliner. Siswa diperkenalkan pada permasalahan dunia nyata dan didorong untuk mendalaminya, mengetahui tentang permasalahan tersebut, sehingga mereka dapat mengambil kesimpulan sendiri atas situasi yang sedang terjadi dan dapat menemukan pemecahan untuk masalah tersebut. Problem based learning dapat diterapkan bila didukung lingkungan belajar yang konstruktivistik. Lingkungan belajar konstruktivistik, menurut Jonassen 1999: 123 mencakup beberapa faktor: kasus-kasus berhubungan, fleksibelitas kognisi, sumber-sumber informasi, piranti kognitif, pemodelan yang dinamis, percakapan dan kolaborasi, dan dukungan sosial dan kontektual. Dengan demikian, menurutnya PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. Pemecahan masalah merupakan aktivitas merumuskan solusi yang terbaik untuk masalah pribadi yang kompleks, berunding dengan kelompok tentang tindakan apa yang harus diambil, atau menganalisis 67 asumsi dan kualitas metode yang digunakan secara ilmiah dalam menguji suatu hipotesis. Kecerdasan secara langsung berkorelasi dengan kemampuan pemecahan masalah. Oleh karena itu, kita dapat menentukan pola, membuat hubungan, dan memecahkan masalah baru. Ketika kita meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, maka kita dapat meningkatkan kecerdasan yang membantu untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan berpikir mendalam. Dengan demikian semua keterampilan ini berhubungan erat dengan tahap-tahap pembelajaran dengan model PBL. Model problem based learning erat kaitannya dengan karakteristik kemampuan pemecahan masalah. Model PBL lebih menekankan pada usaha penyelesaian masalah melalui kegiatan penyelidikan. Pada kegiatan penyelidikan tersebut, peserta didik tentunya membutuhkan kemampuan membuat penjelasan sederhana dengan merumuskan permasalahan ke dalam model matematika, kemampuan membangun keterampilan dasar dengan merencanakan penyelesaian, kemampuan menyelesaikan masalah, dan kemampuan menarikmembuat kesimpulan dari hasil penyelidikan. Keterampilan- keterampilan tersebut merupakan indikator kemampuan pemecahan masalah.

8. Tinjuan Materi Perbandingan dan Skala

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

3 29 61

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Konsep Keanekaragaman Hayati

1 13 250

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PAHLAWAN NASIONAL MEDAN.

0 3 27

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pokok Bahasan Trigonometri (PTK di kelas X SMA Muhammadiyah 1

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pokok Bahasan Trigonometri (PTK di kelas X SMA Muhammadiyah 1

0 3 15

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis problem based learning (PBL) pada materi perbandingan dan skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII.

1 24 519

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING.

0 0 179

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA Model Pemb

0 3 17

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

0 1 15

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED-LEARNING (PBL) DENGAN T EKNIK PROBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP - repository perpustakaan

0 0 20