34 dilakukan revisi produk awal ini dinyatakan layak oleh ahli media dan ahli
materi kemudian produk diuji cobakan.
6. Uji Coba Produk
Bahan ajar pop-up yang telah direvisi berdasarkan validasi dari ahli media dan ahli materi selanjutnya dilakukan ujicoba produk dengan 3 subjek.
Kemudian subjek diminta memberikan tanggapan bahan ajar yang dipelajari.
7. Revisi Produk
Dari hasil ujicoba produk akan diperoleh tanggapan dari siswa. Tanggapan tersebut dijadikan sebagai bahan revisi. Setelah dilakukan revisi,
selanjutnya bahan ajar dapat digunakan pada uji coba pemakaian dengan jumlah subjek lebih banyak.
8. Uji Coba Pemakaian
Uji coba pemakaian dilakukan kepada 5 subjek. Masing-masing subjek pada uji coba pemakaian diminta memberikan tanggapan bahan ajar yang
sudah dipelajari sebagai bahan revisi.
9. Revisi Produk
Dari hasil uji coba pemakaian akan diperoleh tanggapan dari siswa yang dijadikan kembali bahan revisi. Kemudian dilakukan revisi untuk dapat
diproduksi secara masal.
C. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk memperoleh data yang digunakan untuk menentukan kelayakan produk yang dikembangkan. Dalam uji coba produk
35 terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu desain uji coba, subjek uji
coba, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
1. Desain Uji Coba
Uji coba produk terdiri dari dua tahapan yaitu: a.
Validasi ahli media dan validasi ahli materi b.
Uji coba produk dan uji coba pemakaian
2. Subjek Uji Coba
Subjek dalam penelitian ini adalah: a.
Subjek uji coba produk dengan 3 siswa tunarungu kelas IV SDLB B Karnnamanohara Yogyakarta.
b. Subjek uji coba pemakaian dengan 5 siswa tunarungu kelas IV SDLB B
Karnnamanohara Yogyakarta.
3. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini berupa data kuantitatif yang kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif. Data kuantitatif ini diperoleh dari
validasi ahli materi, validasi ahli media, uji coba produk dan uji coba pemakaian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian pengembangan bahan ajar pop-up adalah:
a. Wawancara
36 Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang analisis kebutuhan
guru dan siswa akan bahan ajar, dengan pedoman wawancara sebagai berikut
Tabel 2. Kisi-kisi Intsrumen Wawancara Guru dan Siswa
Guru Proses pembelajaran
Bahan ajar yang digunakan Kebutuhan bahan ajar
Bahan ajar yang diharapkan
Siswa Proses pembelajaran dan kendala dalam belajar
Bahan ajar yang digunakan Kebutuhan bahan ajar
Selain itu wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan tanggapan setelah dilakukan validasi dan uji coba siswa.
b. Observasi
Observasi dalam penelitian ini berfungsi sebagai bentuk eksplorasi yang dijalankan guna mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pelaksanaan
pembelajaran IPA kelas IV SDLB B Karnnamanohara dan kebutuhan akan bahan ajar, dengan pedoman observasi sebagai berikut:
1 Tujuan observasi
Untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan belajar mengajar serta ketersediaan bahan ajar di kelas IV SDLB B Karnnamanohara.
2 Aspek yang diamati
Aspek yang diamati antara lain: proses pembelajaran mata pelajaran IPA, bahan ajar yang digunakan, gaya belajar anak tunarungu kelas IV,
fasilitas yang dimiliki sekolah.
37 c.
Dokumentasi Yaitu dengan mendokumentasikan silabus, RPP serta materi terkait yang
akan dimasukan dalam bahan ajar pop-up. d.
Angket Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian
pengembangan ini meliputi: 1
Angket lembar penilaian produk untuk ahli materi, 2
Angket lembar penilaian produk untuk ahli media, dan 3
Angket lembar respon siswa.
5. Teknik Analisis data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data hasil dari penelitian ini berupa tanggapan dari ahli media dan ahli materi
terhadap kualitas produk yang telah dikembangkan ditinjau dari berbagai aspek yang dinilai. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis data pengembangan produk
Dari hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media akan diperoleh tanggapan berupa kritik dan saran untuk dilakukan revisi.
b. Analisis data kualitas produk
Data kualitas produk dihasilkan dari proses penilaian yang diberikan oleh ahli media dan ahli materi kemudian dilakukan analisis sebagai berikut :
1 Menentukan skala penilaian menggunakan skala likert dengan rentang
nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 4.
38 2
Menghitung skor rata-rata penilaian dengan rumus sebagaimana dikemukakan oleh Anas Sudijono 2005: 80:
̅
Keterangan :
̅
: Skor rata-rata tiap aspek kualitas : Jumlah skor tiap aspek kualitas
n : Jumlah penilai 3
Mengubah skor rata-rata yang diperoleh ke dalam bentuk kualitatif skala pada tabel 3.
Kelayakan bahan ajar ditentukan dengan menghitung rata-rata nilai setiap aspek. Nilai rata-rata kemudian dicocokan dengan tabel kriteria
kelayakan bahan ajar menurut Eko Putro Widyoko 2012: 108 pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Kriteria Kelayakan Bahan Ajar Nilai
Interval Kategori
Konversi 4
3,25
⩽ ̅
⩽
4,00 Sangat Baik
Layak 3
2,5
⩽ ̅
3,25 Baik
2 1,75
⩽ ̅
2,5 Kurang Baik
Tidak Layak
1 1
⩽ ̅
1,75 Sangat Kurang Baik
Produk yang dikembangkan yaitu berupa bahan ajar pop-up dapat dikatakan layak jika analisis data yang dihasilkan memenuhi konversi
kategori “layak” atau mendapatkan skor rentang 2,5
⩽ ̅
3,25 atau 3,25
⩽ ̅
⩽
4,00 dari ahli media maupun ahli materi maka bahan ajar pop-up dapat digunakan dan layak untuk dilakukan uji coba produk.
Apabila nilai yang dihasilkan jika dikonversikan mendapatkan
39 kategori “tidak layak” atau mendapatkan skor 1,75
⩽
X 2,5 atau 1
⩽
X
⩽
1,75 dari ahli media maupun ahli materi maka bahan ajar pop- up harus dilakukan revisi.
c. Analisis data respon siswa terhadap bahan ajar pop-up
Data respon siswa kemudian dilakukan analisis ke dalam bentuk kualitatif menggunakan skala guttman, dengan kriteria penilaian pada
tabel 4 menurut Eko Putro Widyoko 2012: 109 yaitu: Tabel 4. Kriteria Penilaian Produk Uji Coba
Nilai Interval
Kategori Konversi
1 0.5
̅ ⩽
1 Setuju
Layak
̅ ⩽
0.5 Tidak setuju
Tidak Layak Jika analisis data respon siswa yang dihasilkan menunjukan konversi
kategori “layak” atau memperoleh skor dengan rentang nilai 0.5
̅ ⩽
1 maka bahan ajar pop-up dapat digunakan dan layak untuk digunakan. Apabila data respon siswa yang dihasilkan menunjukan
konversi kategori “tidak layak” atau memperoleh skor rata-rata rentang 0
̅ ⩽
0.5 maka bahan ajar pop-up belum layak untuk digunakan dan harus dilakukan revisi.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN