Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur akar dan batang tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.

(1)

i ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG

TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA Marta Putri Nita Puspitasari

Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan guru SDN Caturtunggal 4 bahwa guru membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media pembelajaran di sekolah, contohnya media kartu domino modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Prosedur pengembangan penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang ini meliputi 9 langkah yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, kuesioner, dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui hasil validasi produk diperoleh skor dari dosen validator I memberikan skor 4,64 dengan kategori “sangat baik”, validator II memberikan skor 4,03 dengan kategori “baik” dan skor validasi dari Guru kelas IV SD diperoleh skor 4,74 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut diperoleh rerata skor 4,47 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian produk media pembelajaran kartu domino modifikasi yang mengacu kurikulum KTSP 2006 memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil respon siswa pada uji coba terbatas terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 81,84 dengan kategori baik sekali. Hasil respon siswa pada uji pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 83,42 dengan kategori baik sekali.

Kata kunci : Penelitian dan pengembangan, media pembelajaran kartu domino modifikasi.


(2)

2 ABSTRACT

Development Media of Modification Domino Cards at Science for Plant Structures Root and Stem Topic in Forth B Grade SDN Caturtunggal 4

Yogyakarta

Marta Putri Nita Puspitasari Sanata Dharma University

2017

This research was done based on the results of interview with a teacher in SDN Caturtunggal 4, that teacher needs learning media and there are limitation of learning media in school, for example media of modification domino cards. The objectives of this research produces product media of modification domino card and describes the quality.

The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) research and data collective, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary testing, (5) product revision, (6) main field testing, (7) product revision, (8) field testing, (9) final product revision until produce final product for IV grade students. The subjects of this research are students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 which contain of 31 students. The instrument that was used in this research were interview, questionnaire, and test.

The results of this research indicate that modification domino card media for students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 is proper to be used. These are proven by the result of product validation, which was got 4,64 score by validator I included to "excellent" category, validator II gave score 4,03 included to "good" category and validation score from teacher of Forth grade SDN Caturtunggal 4 was got 4,74 score included to "excellent" category. From these validation results the researcher got 4,47 in average score which was included to "excellent" category. Thus, media product of modification domino card learning which refers to 2006 KTSP curriculum has a good quality and proper to be used as learning media. The result of students response on limited testing towards media of modicifation domino card was got 81,84 in average score which was included to excellent category. The result of students response in product application testing towards media of modification domino card was got 83,43 in average which was included to excellent category.


(3)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI

PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI

STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN

KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

MARTA PUTRI NITA PUSPITASARI NIM : 131134001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(4)

(5)

(6)

iv PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Santo Yosef, dan Santa Marta Yang selalu melindungi, menyertai, dan membimbing langkahku dengan kuasa

Roh Kudus, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu

Bapak dan Ibuku tercinta

Bapak FX. Mujiyono dan Ibu Christina Mujinah yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat

Kakak-kakakku terkasih

Benidektus Eko Kristiyono dan Yulius Roni Dwijayanto yang selalu memberikan dukungan dan semangat

Ibu Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang membimbingku dalam proses pengerjaan skripsi ini

Seluruh dosen PGSD USD

yang telah memberikan pengalaman belajar yang luar biasa

Teman-temanku satu payung konvensional yang selalu memberikan bantuan, motivasi, dan dukungan semangat dalam proses pengerjaan skripsi ini

Teman-teman terdekatku Rahma, Erwindha, Nunik, Itri, Ratri, Runi, Adel, Dessy Riska, Adiktia, Yuni, dan Inayah yang telah memberikan bantuan dan semangat

Teman-teman PGSD angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan, dan saling berbagi selama belajar di PGSD USD

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma


(7)

v MOTTO

Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan mimpimu. Jangan berpikir tentang frustasimu, tapi tentang potensi yang belum terpenuhi.

Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu untuk melakukan sesuatu.

Paus Yohanes XXIII

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Amsal 23:18

Buatlah kesempatanmu! Hidup adalah sebuah kesempatan. Seseorang yang melaju paling jauh pada umumnya adalah

dia yang ingin dan berani melakukan sesuatu.


(8)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Februari 2017 Penulis


(9)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma : Nama : Marta Putri Nita Puspitasari

Nomor Mahasiswa : 131134001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI

STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA

Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 16 Februari 2017 Yang menyatakan


(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG

TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA Marta Putri Nita Puspitasari

Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan guru SDN Caturtunggal 4 bahwa guru membutuhkan media pembelajaran dan adanya keterbatasan media pembelajaran di sekolah, contohnya media kartu domino modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Prosedur pengembangan penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan model Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang ini meliputi 9 langkah yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir sampai menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, kuesioner, dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui hasil validasi produk diperoleh skor dari dosen validator I memberikan skor 4,64 dengan kategori “sangat baik”, validator II memberikan skor 4,03 dengan kategori “baik” dan skor validasi dari Guru kelas IV SD diperoleh skor 4,74 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut diperoleh rerata skor 4,47 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian produk media pembelajaran kartu domino modifikasi yang mengacu kurikulum KTSP 2006 memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil respon siswa pada uji coba terbatas terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 81,84 dengan kategori baik sekali. Hasil respon siswa pada uji pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 83,42 dengan kategori baik sekali.

Kata kunci : Penelitian dan pengembangan, media pembelajaran kartu domino modifikasi.


(11)

ix ABSTRACT

Development Media of Modification Domino Cards at Science for Plant Structures Root and Stem Topic in Forth B Grade SDN Caturtunggal 4

Yogyakarta

Marta Putri Nita Puspitasari Sanata Dharma University

2017

This research was done based on the results of interview with a teacher in SDN Caturtunggal 4, that teacher needs learning media and there are limitation of learning media in school, for example media of modification domino cards. The objectives of this research produces product media of modification domino card and describes the quality.

The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) research and data collective, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary testing, (5) product revision, (6) main field testing, (7) product revision, (8) field testing, (9) final product revision until produce final product for IV grade students. The subjects of this research are students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 which contain of 31 students. The instrument that was used in this research were interview, questionnaire, and test.

The results of this research indicate that modification domino card media for students of Forth B Grade SDN Caturtunggal 4 is proper to be used. These are proven by the result of product validation, which was got 4,64 score by validator I included to "excellent" category, validator II gave score 4,03 included to "good" category and validation score from teacher of Forth grade SDN Caturtunggal 4 was got 4,74 score included to "excellent" category. From these validation results the researcher got 4,47 in average score which was included to "excellent" category. Thus, media product of modification domino card learning which refers to 2006 KTSP curriculum has a good quality and proper to be used as learning media. The result of students response on limited testing towards media of modicifation domino card was got 81,84 in average score which was included to excellent category. The result of students response in product application testing towards media of modification domino card was got 83,43 in average which was included to excellent category.


(12)

x KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MATERI STRUKTUR AKAR DAN BATANG TUMBUHAN KELAS IV B SDN CATURTUNGGAL 4 YOGYAKARTA” dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Maria Melani Ika S., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan berbagai pengalaman belajar.

7. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan dan melayani peneliti dengan baik.

8. Retno Herrani S.C, M. Biotech. selaku dosen validator I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memvalidasi dan memberikan komentar dan saran perbaikan produk yang peneliti buat.


(13)

xi 9. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen validator II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memvalidasi dan memberikan komentar dan saran perbaikan produk yang peneliti buat.

10.Sumiyati, A. Ma.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

11.Sri Astuti, S.Pd.SD selaku kepala SD Negeri Caturtunggal 4 yang telah bersedia memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.

12.Ayu Apriana Putri, S.Pd. selaku guru kelas IV B SD Negeri Caturtunggal 4 yang telah memberikan bantuan dalam proses penelitian.

13.Seluruh siswa kelas IV B SDN Caturtunggal 4 selaku subjek penelitian yang telah membantu dalam proses penelitian.

14.Orang tuaku Bapak FX. Mujiyono dan Ibu Christina Mujinah serta kakak-kakakku Benidektus Eko Kristiyono dan Yulius Roni Dwijayanto yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 15.Teman-teman terdekatku yang telah memberikan bantuan, semangat, dan

dukungan.

16.Teman-teman satu bimbingan yang memberikan bantuan dan dukungan. 17.Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan demi kebaikan karya ilmiah ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.


(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6


(15)

xiii

H. Spesifikasi Produk ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Kajian Pustaka ... 12

1. Teori Belajar... 12

2. Media Pembelajaran ... 15

3. Media Kartu Domino Modifikasi ... 26

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 30

5. Materi Akar dan Batang Tumbuhan ... 39

B. Penelitian yang Relevan ... 45

C. Kerangka Berpikir ... 49

D. Pertanyaan Penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN ... 55

A. Jenis Penelitian ... 55

B. Setting Penelitian ... 55

1. Lokasi Penelitian... 56

2. Survey Kebutuhan... 56

3. Waktu Penelitian ... 56

C. Prosedur Pengembangan ... 57

D. Validasi Ahli ... 67

E. Teknik Pengumpulan Data ... 67

F. Instrumen Penelitian ... 68

1. Jenis Data ... 68

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 68

G. Teknik Analisis Data ... 77


(16)

xiv

2. Data Kuantitatif... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 82

A. Hasil Penelitian ... 82

1. Analisis Kebutuhan ... 82

2. Deskripsi Produksi Awal ... 86

3. Data Hasil Validasi Ahli Pembelajaran IPA ... 91

4. Data Hasil Validasi Guru SD ... 96

5. Data Hasil Uji Coba Terbatas ... 99

6. Data Hasil Uji Coba Pemakaian ... 102

B. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 104

1. Kajian Produk Akhir ... 104

2. Pembahasan ... 108

BAB V PENUTUP ... 119

A. Kesimpulan ... 119

B. Keterbatasan Penelitian ... 121

C. Saran ... 121


(17)

xv DAFTAR TABEL

Tabel 2.3 Rincian Materi Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I ... 37

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 57

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 63

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ... 69

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 71

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 71

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 72

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Validasi Media ... 74

Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima... 78

Tabel 3.9 Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa ... 81

Tabel 4.1 Rekapituasi Data Validasi Dosen... 92

Tabel 4.2 Saran Dosen Pembelajaran IPA ... 94

Tabel 4.3 Saran Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 95

Tabel 4.4 Rekapituasi Data Validasi Guru... 97

Tabel 4.5 Saran Guru Kelas IV SD Penggunaan Media Pembelajaran ... 98

Tabel 4.6 Saran Guru Kelas IV SD Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 99

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa Uji Cob Terbatas ... 100

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Siswa Uji Coba Pemakaian ... 102

Tabel 4.9 Nilai Evaluasi I dan II ... 104

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Validasi Media Kartu Domino Modifikasi ... 109


(18)

xvi DAFTAR BAGAN

Bagan 2.4 Bagan Literatur Map ... 49

Bagan 2.5 Bagan Kerangka Berpikir ... 53

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian ... 58


(19)

xvii DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii


(20)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 127

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ... 128

Lampiran 3 Surat Pengantar Validasi ... 129

Lampiran 4 Rangkuman Wawancara ... 132

Lampiran 5 Hasil Validasi Dosen ... 135

Lampiran 6 Hasil Validasi Guru ... 153

Lampiran 7 Kuesioner Respon Siswa ... 162

Lampiran 8 LKS dan Hasil Evaluasi Pertemuan I ... 165

Lampiran 9 LKS dan Hasil Evaluasi Pertemuan II ... 173

Lampiran 10 Hasil Validitas dan Reliabilitas ... 180

Lampiran 11 Rekapitulasi Kuesioner Uji Terbatas ... 182

Lampiran 12 Rekapitulasi Kuesioner Uji Pemakaian ... 184

Lampiran 13 Silabus dan RPP ... 186

Lampiran 14 Aturan Permainan Kartu Domino Modifikasi ... 255

Lampiran 15 Media Kartu Domino Modifikasi ... 256


(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk yang diharapkan.

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sarana utama bagi suatu negara untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengikuti perkembangan dunia (Hadiyanto, 2004: 26). Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk memajukan negara dalam mengejar ketertinggalan dari negara lain (Ali, 2009: ix). Pendidikan bisa didapatkan secara formal maupun non formal. Pendidikan formal didapatkan siswa melalui pembelajaran di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Usman, 2011: 143).

Pendidikan SD memiliki kurikulum yang memuat 8 mata pelajaran (BSNP, 2007: 8). Delapan mata pelajaran tersebut antara lain, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani. IPA adalah salah satu mata pelajaran SD yang berkaitan mengenai ilmu-ilmu alam dan lingkungan sekitar. Dalam pembelajaran IPA guru perlu menggunakan sebuah media pembelajaran untuk menunjang keberlangsungan pembelajaran


(22)

2 dan membantu siswa menjadi lebih paham, serta dapat melibatkan siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa sangat diperlukan dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat menemukan atau menerapkan ide-idenya sendiri melalui proses dan sikap ilmiah. Di samping itu, pembelajaran yang ideal di SD adalah pembelajaran yang mencakup pendekatan, strategi, metode, dan media. Di mana dalam proses pembelajaran di SD, siswa menjadi pusat kegiatan sesuai dengan karakteristik IPA yang dapat diwujudkan melalui pembelajaran yang ideal. Namun, sampai saat ini masih ada guru yang menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran IPA, sehingga IPA menjadi mata pelajaran yang membosankan dan hafalan. Hal ini karena ketidaksesuaian metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ini akan mengakibatkan siswa menjadi bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan minat belajar siswa menjadi berkurang, karena siswa cenderung mendengarkan dan menerima materi saja, tanpa aktif dalam proses pembelajaran. Persoalannya saat ini ialah bagaimana membuat siswa menjadi aktif, antusias, dan berminat dalam pembelajaran IPA.

Oleh sebab itu, guru hendaknya berupaya mewujudkan proses pembelajaran IPA yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif. Hal ini akan tercapai dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat dan tidak akan menimbulkan kebosanan pada siswa. Menurut Sudjana dan Rivai (2011: 2), menggunakan media pembelajaran dapat menambah kualitas pembelajaran yang akan meningkatkan hasil belajar siswa. Media pembelajaran merupakan sarana


(23)

3 pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang menyalurkan pesan berupa materi kepada siswa. Maka, media pembelajaran dianggap sebagai pengantar komunikasi antara guru dengan siswa. Jika dalam proses pembelajaran seorang guru menggunakan media pembelajaran, maka akan membantu mengembangkan pengetahuan kognitif, psikomotor, dan afektif siswa. Dengan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapinya.

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan guru terkait pengembangan media kartu domino pada Kamis, 28 Juli 2016 pukul 11.00 di SDN Caturtunggal 4 dengan Ibu A wali kelas IVB, bahwa guru belum paham mengenai pengertian media konvensional tetapi beliau sudah mengetahui contoh-contoh media pembelajaran. Beliau juga tidak terlalu sering menggunakan media dalam pembelajaran, tetapi hanya beberapa materi yang menggunakan media pembelajaran. Misalnya, pada materi longsor dan banjir dengan menggunakan papan yang berisi tanah dan papan yang berisi tanah dan rumput, kemudian diberi air di kedua papan tersebut. Pada materi perambatan bunyi udara, Ibu A menggunakan media berupa selang kemudian perambatan bunyi zat padat dengan telepon-teleponan kaleng, di mana telepon-teleponan kaleng tersebut dibantu alat penghubung berupa benang, sedangkan untuk perambatan bunyi zat cair dengan menggunakan ember yang air dan ditepuk menggunakan batu. Selain itu, beliau menggunakan media secara nyata dengan lingkungan sekitar supaya dapat mengaitkan pembelajaran dengan dunia nyata, sehingga pembelajaran menjadi menarik


(24)

4 dan siswa menjadi tidak bosan dalam pembelajaran. Selain itu, beliau juga menggunakan media yang berupa gambar-gambar, LCD, dan media power point.

Guru A belum pernah untuk mencoba atau mengembangkan secara pribadi media pembelajaran dan belum pernah mengembangkan media kartu domino, karena beliau juga belum mengetahui mengenai kartu domino. Berdasarkan hasil wawancara, nilai KKM mata pelajaran IPA kelas IV B di SDN Caturtunggal 4 pada semester satu adalah 70 dan di semester dua adalah 75. Beliau juga mengatakan bahwa nilai siswa sebelum menggunakan media dan menggunakan media ada peningkatan tetapi tidak signifikan, namun siswa lebih antusias jika menggunakan media dalam pembelajaran dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas bila dibandingkan sebelum menggunakan media pembelajaran siswa sangat pasif saat mengikuti pembelajaran di kelas. Dengan adanya media pembelajaran menurut Ibu A memberikan manfaat untuk siswa karena siswa menjadi lebih paham mengenai materi yang disampaikan oleh guru dan guru lebih mudah dalam menjelaskan materi. Dalam hal ini, guru menyadari bahwa masih kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu domino yaitu kurangnya pemahaman mengenai media kartu domino, adanya keterbatasan sumber belajar, serta sarana dan prasarana yang masih terbatas. Oleh karena itu, guru masih sangat membutuhkan informasi dan wawasan yang lebih luas mengenai berbagai macam media pembelajaran terutama mengenai media kartu domino.


(25)

5 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru masih kesulitan untuk mengembangkan media pembelajaran konvensional berupa kartu domino, sehingga belum pernah menerapkan media kartu domino saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian yang berupaya mengembangkan media pembelajaran kartu domino pada mata pelajaran IPA dengan menulis penelitian yang berjudul, “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Materi Struktur Akar Dan Batang Tumbuhan Kelas IV B SDN Caturtunggal 4”.

B. Batasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis hanya dibatasi pada siswa kelas IV B Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi (SK) 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yaitu 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :


(26)

6 1. Bagaimana prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta?

2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui prosedur pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.

2. Mengetahui kualitas produk media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi Struktur Akar dan Batang Tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, manfaat tersebut antara lain :

1. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman baru dalam belajar IPA sehingga dapat mengatasi kesulitan belajaranya.

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM.


(27)

7 Penelitian ini diharapkan dapat memvotivasi siswa dan meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru bagi guru untuk mengembangkan media kartu domino pada mata pelajaran IPA kelas IV yang berkaitan dengan materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengetahui kualitas pembelajaran IPA sebelum dan sesudah menggunakan media dalam proses pembelajaran.

Guru juga dapat memiliki alternatif baru untuk memilih media pembelajaran yang tepat digunakan pada pembelajaran IPA.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah untuk mengembangkan media pada mata pelajaran IPA selanjutnya.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk menambahkan jenis media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA.

4. Bagi mahasiswa

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai penelitian Research and Development (R&D) dan memberikan pengalaman baru dalam mengembangkan penggunaan media kartu domino pada mata pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar.


(28)

8 5. Bagi Prodi PGSD

Penelitian ini dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini adalah :

1. Media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. 2. Media kartu domino modifikasi adalah media pembelajaran sejenis kartu

permainan yang menarik minat siswa, yang terdapat soal dan jawaban. 3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup.

G. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berbasis konvensional berupa kartu domino modifikasi. Spesifikasi media kartu domino modifikasi meliputi aspek tampilan, aspek isi, aspek bahasa dan aspek penggunaan.

1. Aspek Tampilan

a. Kartu domino modifikasi dibuat menggunakan kartu kertas ivori 260 berbentuk persegi panjang.


(29)

9 b. Ukuran kartu domino modifikasi dengan panjang dan lebar 14 x 3 cm

dengan ketebalan 0,2 mm dan berat 260 gr.

c. Kartu domino modifikasi ini terdiri dari 20 kartu. Setiap kartu terdiri dari dua bagian yaitu ruas kiri dan kanan, di mana kartu pertama diawali dengan start yang terletak pada ruas kiri dan kartu terakhir diakhiri dengan finish yang terletak pada ruas kanan. Pada ruas kiri berisi jawaban, sedangkan ruas kanan berisi pernyataan dan sebagai pasangan untuk kartu berikutnya.

d. Tampilan media kartu domino modifikasi dibuat lebih menarik dengan background warna putih, violet, dan cokelat muda bergambarkan akar dan batang supaya sesuai dengan materi yang ada dalam isi kartu domino.

e. Jenis huruf yang digunakan dalam media kartu domino modifikasi dengan Times New Roman dan ukuran font 14. Huruf yang digunakan berwarna hitam, biru, dan pelangi.

f. Pada kartu domino modifikasi terdapat gambar-gambar mengenai materi akar dan batang.

2. Aspek Isi

a. Materi yang ada dalam media kartu domino modifikasi mencakup mata pelajaran IPA materi akar dan batang untuk kelas IV sekolah dasar.

b. Standar Kompetensi (SK) 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.


(30)

10 c. Kompetensi Dasar (KD) yaitu 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

d. Indikator

2.1.1 Mengidentifikasi bagian-bagian akar tumbuhan dengan fungsinya.

2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis akar tumbuhan dengan fungsinya. 2.1.3 Menjelaskan bagian dan jenis akar tumbuhan dengan fungsinya. 2.2.1 Mengidentifikasi bagian-bagian batang dengan fungsinya. 2.2.2 Menyebutkan jenis-jenis batang dengan fungsinya.

2.2.3 Menjelaskan bagian dan jenis batang dengan fungsinya. 3. Aspek Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam kartu domino modifikasi berdasarkan EYD yang tepat, lebih komunikatif, sederhana, dan mudah dimengerti oleh siswa.

4. Aspek Penggunaan

a. Media kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 5 orang dalam setiap kelompok dan dimainkan secara bergiliran. Setiap kelompok diberi 20 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.


(31)

11 b. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain.

c. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan. e. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua


(32)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab II yang berisi landasan teori membahas empat bagian utama yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A.Kajian Pustaka

Topik yang akan dibahas pada kajian pustaka ini antara lain teori belajar, media pembelajaran, media kartu domino modifikasi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan materi akar dan batang tumbuhan.

1. Teori Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Menurut Hamalik (2007: 27), belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi mengalami. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 7), belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Burton (dalam Aunurrahman, 2011: 35), dalam sebuah buku “The Guidance of Learning Avtivities”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara


(33)

13 individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Witherington (dalam Aunurrahman, 2011: 35), mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.

Dalam berbagai definisi di atas, disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman yang telah diperoleh menuju perubahan positif yang lebih baik.

Belajar menurut pandangan Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 13), bahwa pengetahuan dibangun dalam pemikiran individu, karena individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan untuk membangun pengetahuannya. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual atau pengetahuan semakin berkembang. Perkembangan intelektual melalui tahap-tahap berikut; (a) tahap sensori motor (0,0 -2,0 tahun), (b) tahap pra-operasional (2,0 – 7,0 tahun), (c) tahap operasional konkret (7,0 – 11,0 tahun), dan (d) tahap operasional (11,0 – ke atas). Pada tahap sensori motor, anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan penggerakannya. Pada tahap pra-operasional, anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas. Anak mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan


(34)

menggolong-14 golongkan. Pada tahap operasional konkret anak dapat mengembangkan pemikiran secara logis. Pada tahap operasi formal anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa (Dimyati dan Mudjiono 2006: 14).

Menurut Dahar (1989: 158-159), bahwa pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematika, dan pengetahuan sosial. Dalam proses membangun pengetahuan melalui proses belajar tersebut meliputi tiga fase. Fase-fase itu adalah fase eksplorasi, di mana siswa mempelajari gejala dengan bimbingan. Selanjutnya, fase pengenalan konsep di mana siswa mengenal konsep yang ada hubungannya dengan gejala tersebut. Kemudian, fase aplikasi konsep di mana siswa menggunakan konsep untuk meneliti gejala lain lebih lanjut. Pandangan Piaget terhadap belajar ini termasuk ke dalam teori kognitivisme, karena dalam teori kognitivisme bahwa belajar diartikan sebagai perubahan persepsi dan pemahaman dan bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut yang artinya belajar dipandang sebagai proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain (Suyono dan Hariyanto, 2011:75).

Teori belajar menurut Piaget ini sangat penting bagi pendidikan IPA di Sekolah Dasar karena teori ini mengembangkan aspek kognitif. Di mana perilaku seseorang didasarkan oleh aspek kognitif. Pada pendidikan IPA berhubungan dengan lingkungan melalui aktivitas konkret sehingga menurut Piaget, tidak ada belajar tanpa perbuatan dan belajar akan menjadi


(35)

15 efektif apabila kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya. Hadisubroto (dalam Samatowa, 2011: 5), Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil (sejak lahir) sampai berumur 12 tahun. Efesiensi pengalaman langsung pada anak tergantung pada kosistensi antara hubungan metode dan objek dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk mengembangkan konsep apabila memiliki struktur kognitif yang menjadi prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat hirarkhis dan integratif.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Arysad (dalam Sukiman, 2012: 28), bahwa media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Adapun National Education Assoiation (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Hamalik (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Secara harafiah, media berarti perantara atau


(36)

16 pengantar. Association of Education and Communication Technology (AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 15).

Menurut Anderson (dalam Sukiman, 2012: 28), media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7) mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam proses pembelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif.


(37)

17 b. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut (Sanjaya, 2014: 75-77), terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran.

2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.

5. Media yang akan digunakan harus menarik, memperhatikan efektifitas, dan efisiensi. Media yang memperlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektifitas penggunaanya.

6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Bretz (dalam Sukiman, 2012: 44), mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis,


(38)

18 dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjadi 8 kategori: a) media audio visual gerak, b) media audio visual diam, c) media audio semi gerak, (d) media visual gerak, e) media visual diam, f) media semi gerak, g) media audio, dan h) media cetak.

Menurut Schramm (Sadiman, dkk., 2003: 27), ada dua kelompok media yaitu big media (rumit dan mahal) dan little media (sederhana dan murah). Selain itu Schramm, menyebutkan ada media massal, media kelompok, media individu, yang didasarkan atas daya liput media. Dari sini lah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokkan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pembelajaran.

Beberapa ahli yg lain seperti Gagne, Briggs, Edling dan Allen (Sadiman, dkk., 2003: 27), membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih fokus pada proses dan interaksi dalam belajar, daripada sifat medianya sendiri. Gagne misalnya, mengelompokkan media berdasarkan tingkat hierarki belajar yang dikembangkannya. Menurutnya, ada 7 macam kelompok media seperti benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Briggs mengklasifikasikan media menjadi 13 jenis berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga


(39)

19 belas jenis media tersebut adalah : objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, transportasi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, televisi, dan gambar grafis.

Berdasarkan perkembangan teknologi, Arsyad (2014: 31) mengklasifikasikan media terdiri atas 4 kelompok yaitu : 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasi teknologi berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan cetak dan komputer. Seels dan Glasgow (Arsyad, 2014: 35) membagi media ke dalam kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tidak diproyeksikan dan diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis diproyeksikan, media cetak, permainan , dan media realia. Ada pun pilihan teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi dan media berbasis mikroprosesor (misal : permainan komputer dan hypermedia).

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran adalah bahwa media tersebut dapat, diraba, dilihat, didengar, dan diamati oleh indera (Angkowo dan Kosasih, 2007: 11)

Gerlach dan Ely (Arsyad, 2005: 12), mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :


(40)

20 1. Ciri Fiksatif (Fixative Property), merupakan ciri yang menggambarkan kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek tersebut dapat diurutkan dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu dapat ditampilkan kapan saja. Contohnya adalah peristiwa tsunami, gempa bumi, banjir, dan lain sebagainya dapat diabadikan dengan rekaman video.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property), merupakan ciri memungkinkan kita melihat waktu yang terjadi secara lebih rinci. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar tipe-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat, menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses tsunami atau reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media.


(41)

21 3. Ciri Distributif (Distributive Property), merupakan ciri yang memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dngan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekarang ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja, sehingga media tersebut dapat digunakan untuk banyak kelompok di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat diproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.

e. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Levie dan Lentz (Arsyad, 2005:16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi


(42)

22 pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau materi pelajaran itu merupakan salah satu peajaran yang tidak disenangi mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmataN siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

Fungsi kognitif media visual dilihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan kontekas untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Sukiman, 2012: 39), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang


(43)

23 besar jumlahnya, yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa, isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.

Dalam pendidikan, media berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam diri atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi secara efisien.

f. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sadiman (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011: 23) menyampaikan manfaat media pendidikan secara umum sebagai berikut :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

3) Meningkatkan minat belajar siswa dan memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya.


(44)

24 4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan

pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

5) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata.

Menurut Hamalik (dalam Sukiman, 2012: 41), pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, membantu keefektifan proses pembelajaran, membantu meningkatkan pemahaman siswa, dan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.

Sudjana dan Rifai (dalam Arsyad, 2014: 28 ), mengemukakan kegunaan atau manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu

a)Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

b)Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;

c)Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga;


(45)

25 d)Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain,

Kustandi dan Sutjipto (2011: 25), merincikan manfaat media pembelajaran, sebagai berikut :

a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga mengurangi verbalisme.

b) Memperbesar perhatian siswa.

c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran lebih mantap.

d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.

e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.

f) Membantu tumbuhnya pengertian yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut :


(46)

26 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interkasi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata. 3. Media Kartu Domino Modifikasi

Kartu domino pada umumnya adalah sejenis kartu permainan yang dalam setiap kartunya terdapat bulatan-bulatan dengan jumlah yang berbeda-beda dari angka 1-6, dalam setiap kartu terdapat dua bagian angka. Dalam permainan kartu domino, satu bagian angka pada salah satu kartu dicocokan dengan angka yang sama pada kartu lainnya, sehingga angka-angka yang dicocokan akan berantai atau tersambung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008: 339) domino merupakan sebuah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang


(47)

27 bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi mnjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik.

Media kartu domino yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa, di mana dalam kartu tersebut terdapat soal dan jawaban yang harus dicari jawabannya dengan menggabungkan kartu yang lain dan didesain seperti kartu domino pada umumnya. Kartu permainan domino ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan dari kartu domino ini adalah praktis dibawa ke mana saja, bentuknya tetap, warnanya menarik siswa, dan mudah dalam penggunaanya. Sedangkan kekurangan dari media kartu domino ini adalah mudah sobek, tidak tahan lama, apabila siswa salah dalam penggunaannya dalam arti bukan untuk pembelajaran, dapat membuat kerugian karena salah dalam pemanfaatnanya.

Menurut Darmaswari (2010: 27), dalam penggunaan kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunannya sebagai berikut :

1. Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang pemain.

2. Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain.

3. Sebelum bermain, pemain melakukan pengundian terlebih dahulu siapa yang jadi pemain pertama dan meletakan sebuah kartu di meja. 4. Dengan urutan sesuai dengan arah jarum jam para pemain


(48)

28 5. Nilai kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan disesuaikan dengan nilai kartu yang ada atau dijatuhkan sampai pemain tidak memiliki kartu lagi.

6. Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

7. Pemenangnya adalah pemain yang kartunya habis terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.

Gambar 2.1 Kartu Domino Pada Umumnya

Media kartu domino pada penelitian ini mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran mata pelajaran IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan. Adapun aturan permainan kartu domino dalam penelitia ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam permainan kartu domino IPA ini dimainkan oleh 5 orang siswa.


(49)

29

2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, dengan 20 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1 kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

3. Siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu dan sambil mengisi LKS.

4. Konsep pada ruas kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain.

5. Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan.

6. Setelah itu, pemain kedua juga bermain dan mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu yang sebelah kanan dengan konsep pada kartu yang sebelah kiri dengan waktu yang telah ditentukan.

7. Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok. Sumber: https://www.google.com Sumber: https://www.google.com

Tumbuhan bakau dan

pandan memiliki akar


(50)

30 Gambar 2.2 Contoh Kartu Domino Modifikasi

4. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Samatowa (2011: 1), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life sciences. Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika; sedangkan life science meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, citologi dan seterusnya). Beberapa ahli seperti Conant dan Whitehead (dalam Samatowa, 2011: 1) menyatakan definisi sains sebagai berikut. Conant mendefinisikan sains sebagai “suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimenstasikan lebih lanjut.

Kemudian Whitehead menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala/fakta (orde observasi), dan kedua didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional).

Sumber: https://www.google.com

Akar Tunjang

Sumber: https://www.google.com


(51)

31 Menurut Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2), IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Selain itu, Nash (dalam Samatowa, 2011: 3), menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keleluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya.

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa tentang alam. Powler (dalam Samatowa, 2011: 3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum, yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra (dalam Samatowa, 2011: 3) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan


(52)

32 kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

Pendapat lain dari Susanto (2013: 167-169) mengungkapkan bahwa hakikat pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian dalam bentuk konsep, seperti fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan alam dengan keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Ketiga ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yang dikembangkan pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan. Menurut Sulistyorini (dalam Susanto, 2013: 169), sembilan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab berpikir bebas, dan kedisiplinan diri.

Berdasarkan pernyataan yang telah dinyatakan dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup sebagai proses ilmiah sehingga dapat memupuk sikap ilmiah. Oleh karena itu hakikat IPA terdiri atas 3 unsur utama yaitu produk, proses ilmiah dan pemupukan sikap.


(53)

33 b. Pendidikan IPA di SD

Menurut Samatowa (2011: 5), mengatakan bahwa IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Mereka perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.

Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2011:5) adalah: (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya, Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga percobaan apabila salah atau gagal maka mencoba kembali. Dalam IPA anak-anak dan guru perlu bersikap skeptis supaya model-model tentang alam dapat dimodifikasi dengan penemuan-penemuan baru yang didapatkan.

Selanjutnya, menurut Samatowa (2011: 5), juga mengatakan bahwa model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman langsung (Learning by doing). Dengan model ini dapat memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungan anak


(54)

34 sendiri. Samatowa (2006: 9) juga berpendapat bahwa siswa sekolah dasar berusia 7 sampai 12 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret, di mana pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, tetapi masi terikat pada fakta-fakta perseptual, yang artinya anak mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret, dan mampu melakukan koservasi.

Samotawa (2006: 3) mengemukakan 4 alasan mengapa IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar, diantaranya:

1) IPA mempunyai faedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan suatu bangsa banyak sekali pada bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam bidang IPA.

2) Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis.

3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.

4) Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara menyeluruh.

Nur dan Wikandari (dalam Trianto, 2010: 143), berpendapat bahwa proses belajar mengajar IPA seharusnya lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiahnya yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses dan produk pendidikan. Perlu


(55)

35 dikembangkan suatu model pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya.

c. Karakteristik Pembelajaran IPA SD

Djojosoediro (2012: 5-6) berpendapat bahwa IPA sebagai disiplin ilmu mempunyai ciri khusus/karakteristik sebagaimana disiplin ilmu lainnya ciri khusus/karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

1) IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan kembali oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan oleh penemu terdahulu. 2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

sistematis, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

3) IPA merupakan pengetahuan teoritis

Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus dengan berulang kali melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain untuk membuktikan bahwa teori tersebut benar. Hal ini dilakukan karena pengetahuan bersifat tentatif.


(56)

36 Bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi dapat bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.

5) IPA meliputi 4 unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap.

Produk yang berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Aplikasi merupakan penerapan metode kerja ilmiah. Metode ilmiah itu meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. d. Tujuan Pembelajaran IPA

Menurut Mulyasa (2006: 111), berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dalam ciptaan-Nya,

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan masyarakat,


(57)

37 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan,

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam,

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai dan segala keteraturannya sebagai salah satu citaan Tuhan, dan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Berdasarkan uraian tujuan pembelajaran IPA tersebut, dengan demikian diharapkan pembelajaran IPA di SD dapat membantu siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai peristiwa-peristiwa alam secara logis supaya mengembangkan ilmu pengetahuannya dan dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa. e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD

Tabel 2.3 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Makhluk Hidup dan Proses

Kehidupan

1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia

dengan funginya, serta

pemeliharaannya

1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan

kerangka tubuh

1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya

1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera

2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya

2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya

2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga tumbuhan dengan fungsinya


(58)

38

3. Menggolongkan hewan

berdasarkan jenis makanannya

3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan 3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis

makanannya 4. Memahami daur hidup beragam

jenis makhluk hidup

4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing

4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan 5. Memahami hubungan sesama

makhluk hidup dan antara

makhluk hidup dengan

lingkungannya

5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan)

5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

Benda dan Sifatnya

6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu

6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair, cair gas cair, padat gas

6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya

Tabel 2.3 di atas merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA kelas IV SD Semester I. Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi yang berkaitan dengan hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

f. Penggunaan Media Kartu Domino Pada Mata Pelajaran IPA

Materi IPA yang sangat banyak membuat peneliti menggunakan media pembelajaran dalam penerapan pembelajaran di penelitiannya. Peneliti menggunakan media kartu domino modifikasi pada mata


(59)

39 pelajaran IPA. Media kartu domino tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru guru menjelaskan materi pembelajaran 2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab 3) Guru membagi siswa ke dalam kelompok

4) Siswa masik ke dalam kelompok dan guru menjelaskan cara bermain kartu domino dalam kelompok

5) Siswa mencoba menyusun kartu domino secara bergantian dan siswa mengerjakan LKS sambil menyusun kartu domino

6) Guru mengoreksi hasil jawaban siswa 5. Materi Akar dan Batang Tumbuhan

Materi pokok yang akan menjadi materi penelitian ini adalah akar dan batang tumbuhan. Berikut ini akan dipaparkan akar dan batang tumbuhan menurut Haryanto (2012: 39-60).

A. Akar

1. Struktur dan Jenis Akar

Akar terdiri dari beberapa bagian, di antaranya inti akar, rambut akar (bulu akar) dan tudung akar. Rambut akar merupakan jalan masuk air dan zat hara dari tanah ke tumbuhan. Tudung akar berfungsi melindungi akar saat menembus tanah.

a. Inti Akar

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis


(60)

40 berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

b. Rambut Akar

Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam tanah.

c. Tudung Akar

Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.

2. Ada 2 jenis akar : a. Akar serabut

Bagian ujung dan pangkal akar berukuran hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Akar serabut juga bercabang-cabang. Akan tetapi ukuran percabangannya tidak terlalu berbeda. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya jagung, padi, dan tebu.

b. Akar tunggang

Akar ini memiliki akar pokok yang bercabang-cabang menjadi bagian akar yang lebih kecil. Perbedaan ukuran antara akar pokok dan akar cabang sangat nyata. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping dua (dikotil), misalnya mangga, jeruk, dan


(61)

41 kacang-kacangan. Akan tetapi, tumbuhan dikotil tidak berakar tunggang jika ditanam dengan cara cangkok atau stek. Tumbuhan yang dicangkok atau distek menjadi berakar serabut.

Akar serabut memiliki kesamaan dengan akar tunggang. Kedua jenis akar ini dapat bercabang-cabang. Tujuan percabangan akar untuk memperluas bidang penyerapan di dalam tanah. Percabangan akar juga memperkuat berdirinya batang.

Ada tumbuhan yang juga memiliki akar-akar khusus. Berikut ini akar-akar yang memiliki sifat dan tugas khusus.

a. Akar gantung

Akar ini tumbuh dari bagian batang tumbuhan diatas tanah. Akar ini menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, misalnya akar gantung pohon beringin.

b.Akar pelekat

Akar ini tumbuh di sepanjang batang. Akar tersebut berguna untuk menempel pada kayu, tumbuhan lain, atau tembok. Akar pelekat dimiliki tumbuhan yang memanjat, misalnya akar tumbuhan lada dan sirih.

c. Akar tunjang

Akar ini tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah. Akar tersebut seakan-akan menunjang batang agar tidak rebah, misalnya akar pohon bakau dan pandan.


(62)

42 d.Akar napas

Akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air. Akar napas ada yang dimiliki tumbuhan darat (tumbuhan di tanah) dan ada yang dimiliki tumbuhan air. Akar napas merupakan cabang-cabang akar. Akar napas memiliki banyak celah untuk jalan masuk udara. Misalnya akar pohon kayu api.

3. Fungsi akar bagi tumbuhan

Akar berfungsi untuk menyerap air dan zat hara, memperkokoh tumbuhan, serta menjadi alat pernapasan. Akar menembus tanah dan menyerap air dan zat hara yang dibutuhkan tumbuhan. Akar yang tertancap dalam tanah berfungsi membuat tumbuhan dapat berpijak kuat di tanah dan sebagai alat pernapasan tumbuhan pada permukaan akar terdapat pori-pori. Akar sebagai penyimpan makanan cadangan. Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber makanan. Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya. Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan wortel; sebagai bahan obat-obatan, contohnya


(63)

43 jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.

B. Batang

1. Struktur dan jenis batang

Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari disebut dengan jari-jari empulur Bagian silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi sebagai pengangkut air dan zat hara ke daun. Floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Batang digolongkan menjadi 3 jenis :

a. Batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, misalnya bayam.


(64)

44 b. Batang berkayu memiliki kambium. Kambium adalah bagian di dalam batang yang hanya dimiliki tumbuhan batang berkayu. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan. Pertumbuhan kambium ke arah dalam membentuk kayu. Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk kulit. Akibat pertumbuhan kambium, batang bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang berkayu adalah pohon jati, jambu, rambutan, nangka, dan mahoni.

c. Batang rumput mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering berongga, misalnya tanaman padi dan rumput-rumputan. 2. Fungsi batang bagi tumbuhan

Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Fungsi batang sebagai pengangkut atau alat transportasi tumbuhan. Batang mengangkut zat hara dan air dari akar ke daun. Batang juga mengangkut makanan dari tempat pemasakannya, yaitu dari daun ke bagian tumbuhan lain. Batang berfungsi sebagai penopang tumbuhan. Tujuannya antara lain agar tumbuhan mudah mendapat cahaya matahari. Batang tumbuh semakin tinggi atau semakin panjang. Dengan begitu daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapat cahaya. Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan. Pada umumnya, makanan cadangan itu dapat juga kita manfaatkan,


(1)

261

Sumber: https://www.google.com

Sebagai penyimpan

cadangan makanan

pada tumbuhan

Sumber: https://www.google.com

Jenis Batang

Sumber: https://www.google.com

Warna batang

yang telah tua

Sumber: https://www.google.com

Batang berkayu

Sumber: https://www.google.com

Jenis Batang

Sumber: https://www.google.com

Batang basah

Sumber: https://www.google.com

Batang yang memiliki

ruas-ruas yang nyata

dan sering berongga

Sumber: https://www.google.com

Batang rumput

Sumber: https://www.google.com

Fungsi batang


(2)

262

Sumber: https://www.google.com

Kecokelat-cokelatan

Sumber: https://www.google.com

Makanan cadangan

yang dapat dimanfaatkan

Sumber: https://www.google.com

Tebu dan sagu

Sumber: https://www.google.com

Pertumbuhan

kambium ke arah

dalam membentuk

Sumber: https://www.google.com

Kayu

Sumber: https://www.google.com

Struktur batang

Sumber: https://www.google.com

Epidermis, korteks,

endodermis, dan

silinder pusat (stele)

Sumber: https://www.google.com

Berkas pengangkut

Sumber: https://www.google.com

Xilem dan floem

Sumber: https://www.google.com

Pertumbuhan kambium

ke arah luar membentuk


(3)

263

Sumber: https://www.google.com

Empulur, perikardium,

dan berkas pengangkut

Sumber: https://www.google.com

Gambar nomer 1 menunjukkan

Sumber: https://www.google.com

Mengangkut hasil

fotosintesis dari daun

ke seluruh tubuh

tumbuhan

Sumber: https://www.google.com

Bagian slinder pusat

pada batang

Sumber: https://www.google.com

Epidermis

Sumber: https://www.google.com

Gambar nomer 4 menunjukkan

Sumber: https://www.google.com

Floem

Sumber: https://www.google.com

Kulit

Sumber: https://www.google.com

Empulur

Sumber: https://www.google.com

Mengangkut air atau

zat hara ke daun


(4)

264

Sumber: https://www.google.com

Di antara berkas

pembuluh terdapat

kelanjutan parenkim

empulur yang tampak

sebagai roda berjari-jari

Sumber: https://www.google.com

Xilem

Sumber: https://www.google.com

Kambium

Sumber: https://www.google.com

Jari-jari empulur

Sumber: https://www.google.com

Silinder pusat

Sumber: https://www.google.com

Sebagai tempat

keluarnya daun, bunga

dan buah

Sumber: https://www.google.com

Batang

Sumber: https://www.google.com a

Sumber: https://www.google.com

Gambar nomer 5 menunjukkan

Sumber: https://www.google.com

Tersusun dari jaringan

parenkim yang

membentuk empulur batang


(5)

265

16. Foto Kegiatan Pembelajaran


(6)

266

BIODATA PENULIS

Marta Putri Nita Puspitasari lahir adalah anak ketiga dari tiga

bersaudara yang lahir di Pemalang pada tanggal 20 Juni 1995.

Peneliti menempuh pendidikan dasar di SD Pius Pemalang,

tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama

ditempuh di SMP Pius Pemalang, tamat pada tahun 2010.

Pendidikan menengat atas ditempuh di SMA Negeri 3 Pemalang, tamat pada

tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama

menjalani masa perkuliahan, peneliti pernah mengikuti beberapa kegiatan, seperti:

menjadi anggota seksi usaha dana UKM Pengabdian Masyarakat dalam acara

Dies Natalies UKM PM dan menjadi anggota divisi usaha dana dalam acara Malam Kreativitas Mahasiswa PGSD. Salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan adalah dengan menyusun skripsi. Skripsi yang disusun penulis

berjudul “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Materi Struktur Akar Dan Batang Tumbuhan Kelas IV B SDN


Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4.

0 6 264

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 3 312

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4

1 8 262

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

0 3 253

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur akar dan batang tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta

0 2 284

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar

2 29 310

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERUPA KARTU DOMINO PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN KELAS IV SD/MI - Raden Intan Repository

0 0 114