Analisis Laba – Rugi Income Over Feed Cost IOFC

1

3.1. Analisis Laba – Rugi

Analisis usaha atau laba – rugi dilakukan untuk mengetahui apakah usaha tersebut untung atau rugi dengan cara menghitung selisih antara total hasil produksi dengan total biaya produksi. Sehingga total hasil produksi yaitu total penjualan ternak ditambah penjualan kotoran ternak memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada total biaya produksi yaitu biaya bibit, biaya ransum, biaya obat – obatan, biayaupah tenaga kerja, biaya perlengkapan kandang, biaya sewa kandang, dan biaya fumigasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Murtidjo 1995 yaitu keuntungan adalah tujuan setiap usaha. Keuntungan dapat dicapai jika jumlah pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut lebih besar dari pada jumlah pengeluarannya. Bila keuntungan dari suatu usaha semakin meningkat, maka secara ekonomis usaha tersebut layak dipertahankan atau ditingkatkan. Untuk memperoleh angka yang pasti mengenai keuntungan atau kerugian, yang harus dilakukan adalah pencatatan biaya. Tujuan pencatatan biaya juga agar peternak atau pengusaha dapat mengadakan evaluasi terhadap bidang usaha, sesuai dengan pernyataan Soekartawi 1995. Diketahui bahwa total biaya produksi lebih kecil dibandingkan dengan total hasil produksi. Hal ini membuktikan bahwa analisis usaha broiler selama penelitian yaitu 35 hari untung.

3.2. Income Over Feed Cost IOFC

Income Over Feed Cost IOFC adalah selisih dari total pendapatan usaha peternakan dengan dikurangi biaya pakan. Income Over Feed Cost IOFC ini merupakan barometer untuk melihat seberapa besar biaya pakan yang merupakan biaya terbesar dalam usaha pemeliharaan ternak. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 8 diperoleh rataan IOFC terbesar terdapat pada perlakuan P 8 sebesar Rp 16.344,37 dan rataan IOFC terkecil terdapat pada perlakuan P sebesar Rp 12.902,25. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prawirokusumo 1990 yang menyatakan bahwa Income Over Feed Cost IOFC adalah selisih total pendapatan penjualan broiler dengan biaya pakan yang digunakan selama usaha pemeliharaan ternak.

3.3. Return of Cost Ratio RC