Kelebihan dan Kekurangan Dakwah Bil Qalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dilakukan oleh Ustadz Ismail maka penulis menggunakan teori efek komunikasi massa tersebut untuk menganalisanya. Menurut Keith R. Stamm dan John E.
Bowes.
63
efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana, efek komunikasi massa dibagi menjadi dua bagian dasar. Pertama,
efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif perubahan pengetahuan dan sikap, dan
perilaku menerima dan memilih.
Dakwah selalu diarahkan untuk memengaruhi tiga aspek perubahan pada diri mitra dakwah, yaitu aspek pengetahuannya knowledge, aspek sikapnya
attitude, dan aspek perilakunya behavioral.
64
Menurut Jalaluddin Rahmat dalam Aziz menyatakan ketiga proses perubahan perilaku, yaitu efek kognitif
berkaitan dengan perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, atrau informasi. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang
berhubungan dengan emosi, sikap, serta nilai. Efek behavioral, yaitu yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola
tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.
65
Secara lebih mendalam dengan kaitannya dakwah bil qalam, Aziz menambahkan bahwa dibutuhkan adanya evaluasi terhadap penerimaan dakwah
63
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014 h. 206
64
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2004, h. 455.
65
Ibid
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang ditekankan untuk menjawab sejauh mana ketiga aspek perubahan tersebut pada penerima dakwah, yaitu meliputi:
66
1. Efek kognitif
Dalam kegiatan dakwah, maka seorang penerima dakwah pasti akan menerima sebuah pesan atau isi dakwah yang diserap melalui proses
berpikir. Efek kognitif ini bisa terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dan dimengerti oleh mad’u tentang isi dakwah yang
telah diterimanya. Jadi, dengan menerima pesan dakwah, diharapkan mad’u penerima dakwah akan mengubah cara berpikirnya tantang ajaran
agama sesuai dengan pemahaman yang sebenarnya. 2.
Efek afektif Efek ini merupakan pangaruh dakwah berupa perubahan sikap mad’u
setelah menerima pesan dakwah. Sikap sama artinya dengan proses belajar, dengan tiga variabel sebagai penunjangnya, yaitu perhatian, pengertian,
dan penerimaan. Pada tahap ini pula penerima dakwah dengan pengertian dan pemikirannya terhadap pesan dakwah yang telah diterimanya akan
membuat keputusan untuk menerima atau menolak pesan dakwah. 3.
Efek Behavioral Efek ini merupakan suatu bentuk efek dakwah yang berkenaan dengan
pola tingkah laku mad’u dalam merealisasikan pesan dakwah yang telah
66
Ibid, hal. 456-457
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
diterimanya dalam kehidupan sehari-hari. Efek ini muncul setelah melalui proses kognitif dan afektif. Seseorang akan bertindak atau bertingkah laku
setelah orang itu mengerti dan memahami apa yang telah ia ketahui, masuk ke dalam perasaannya, sehingga kemudian timbul keinginan untuk
bertindak atau bertingkah laku. Jika dakwah telah dapat menyentuh aspek behavioral, yaitu telah dapat
mendorong manusia melakukan secara nyata ajaran-ajaran Islam sesuai dengan pesan dakwah, maka dakwah dapat dikatakan berhasil dengan baik
atau mencapai tujuan utamanya. Jika gagal, atau tidak tercapai sepenuhnya, maka evaluasi dengan analisis semua komponen dakwah akan menjawab
sebab kegagalan tersebut yang selanjutnya menjadi pelajaran berharga untuk dakwah berikutnya.